"Kenapa kau pergi, Al? Bagaimana nasib anak kita yang sebentar lagi akan lahir? Kenapa semesta sangat tega! Kenapa kau meninggalkan kami, Alan!" Angelina Blaire menangis histeris sembari memeluk kemeja yang biasa dipakai oleh suaminya.
Angelina yang terpukul mengalami gangguan mental di penghujung kehamilannya. Ia selalu menganggap bahwa Alan masih hidup. Bahkan, salah mengira jika Adam adalah suaminya.
Hal itu membuat Damian Jackson, menganjurkan agar putra pertamanya itu menikahi istri dari mendiang putra keduanya.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka selanjutnya, setelah Angelina menyadari bahwa selama ini suaminya bukanlah Alan, melainkan Adam?
Sekuel dari novel Salah Kamar ( Adik iparku, Istri ku )
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 32. Akhir Dari Meriam.
"Cepat tangkap dia dan pria yang bersamanya!" titah pria berbadan besar dengan rambut pendek tipis bak tentara itu.
Pria yang bersama Meriam lantas berlari kedalam untuk bersembunyi dibelakang. Tetapi, dengan mudah dia pun tertangkap.
"Saya gak tau apa-apa! Lepasin saya!" teriak pria tua itu seraya meronta agar terlepas dari cengkeraman pria berjas hitam yang menangkapnya.
Sementara, Meriam telah di bekuk lebih dulu. Kedua tangan pria dan wanita itu di ikat menggunakan tali yang terbuat dari kawat. Meriam masih berusaha mencari celah untuk melepaskan dirinya. Sampai ketika mereka di bawa ke parkiran.
Meriam berontak berusaha melepaskan diri untuk kabur. Akan tetapi, pria berjas hitam yang menangkapnya langsung memberi pukulan di tengkuk hingga Meriam pun tak sadarkan diri.
"Menyusahkan saja!" umpat pria bertubuh tinggi besar seraya melempar raga kurus Meriam ke dalam mobil.
"Tolong lepaskan saya! Saya tidak ada sangkut pautnya dengan wanita itu. Kami hanya partner birahi saja!" seru pria tua itu membela dirinya. Tentu saja hal itu membuat salah satu pria berjas memukul wajahnya hingga pingsan.
"Berisik!"
"Kita bawa mereka ke markas!"
"Baiklah. Aku akan menghubungi bos Aziel lebih dulu!" ujar pria bertubuh besar yang duduk di depan kemudi.
__________
"Tuan. Anak buah saya sudah menemukan lokasi persembunyian dari wanita itu," lapor Aziel sang asisten kepercayaan Damian. Sementara, tuannya itu hanya memasang wajah tanpa ekspresi. Damian tidaklah kaget dengan setiap keberhasilan dari Aziel.
Asistennya ini selalu bisa diandalkan. Bahkan dalam waktu cepat dapat menemukan tempat tinggal dari Meriam, yang ternyata letaknya cukup jauh dari kota mereka.
"Aku percaya padamu, Az. Kau bisa mewakili perasaanku untuk membuat wanita itu mengaku secara langsung. Atas dasar apa dia melakukan perbuatannya," titah Damian. Ia bebas melakukan apapun terhadap wanita itu karena bahkan sahabatnya Lionel telah memberikannya akses untuk menemukan wanita itu.
Maka, sang asisten tersebut segera berlalu dari ruangan kantor Damian. Lelaki langsung pergi menuju markas di mana para anak buahnya menyekap Meriam dan pacarnya itu.
"Anda nampak menjijikkan dari terkahir kali saya tau. Ketika, anda masih menjadi Nyonya Cole. Bahkan, pria yang menjadi teman kesepian anda hanyalah sekelas pria ini," tunjuk Aziel dengan tatapan remehnya.
"Tau apa kau, dasar sok tau! Lepaskan aku cepat!" pekik Meriam terus meronta meskipun tangan dan kakinya telah diikat. Wanita itu sama sekali tidak merasa takut ataupun bersalah. Terus saja meminta dilepaskan, dan berteriak kencang di depan Aziel.
"Sebelum kau merasakan dinginnya dinding sel tahanan. Sebaiknya kau katakan dengan jujur, kenapa kau melakukan perbuatan itu!" sentak Aziel. Pria itu berbicara sangat dekat hingga Meriam dapat merasakan aura menyeramkan dari sang asisten, Damian.
"Aku sama sekali tidak tau apa yang kau maksudkan! Hidupku sudah tak lagi ada hubungan dengan keluarga, Damian Jackson! Cepat lepaskan aku!" teriak Meriam lagi. Aziel merasa sudah tak mampu lagi menahan kekesalannya.
Wanita di hadapannya ini sepertinya memaksa dirinya untuk bertindak lebih kejam. "Kau tidak mau bicara, baiklah. Jangan salahkan aku jika ... "
Aziel pun memberi kode pada anak buahnya untuk membuat Meriam bicara. Wanita itu ketakutan ketika, anak buah Aziel membawa sekotak kecoa. Kedua mata Meriam membelalak sempurna ketika, salah satu tangannya hendak di masukkan kedalam kotak tersebut.
Meriam sangat phobia terhadap hewan menjijikkan yang bisa terbang ini. Warnanya coklat dengan bau yang tidak enak.
"Huaaaa ...! Apa yang ingin kalian lakukan!" pekik Meriam mulai keluar keringat dingin. Seluruh tubuhnya mulai gemetaran ketika salah satu anak buah Aziel memegang tangan dan ...
"Tidaaakk! Aku akan bicara!" Akhirnya, Meriam menyerah juga. Wanita itu, merasa seluruh tungkainya di copot secara bersamaan. Tubuhnya bergidik berkali-kali. Meriam bisa bernapas lega ketika anak buah Aziel menjauhkan kotak berisi puluhan kecoa itu.
"A–aku akan bicara," cicit Meriam dengan suara tak segarang tadi. Dirinya baru menyadari dengan siapa berhadapan saat ini. Damian bukanlah orang biasa. Pria itu tentu saja memiliki kekuasaan hingga dapat menemukannya yang sudah bersembunyi jauh.
Bahkan, pria itu sengaja menyiksanya bukan justru mengirimnya ke kantor polisi.
"Katakan cepat! Atau ... binantang imut nan lucu itu akan kami jejalkan kedalam mulutmu!" ancam Aziel membuat Meriam, seketika merasa mual.
"Semua itu ... bermula ..."
"Wanita iblis!"
"Hajar dia!" Aziel tak tahan lagi sehingga dirinya memerintahkan kepada anak buah untuk memukuli Meriam.
Plak!
Bugh!
"Argh! Sakit! Hentikan!" teriak Meriam penuh permohonan. Dirinya berpikir setelah bercerita dengan jujur maka akan dilepaskan. Tetapi, tubuh kurus keringnya ini justru dipukuli tanpa ampun.
"Perbuatanmu sangat kejam. Kau bukan hanya menghilangkan nyawa dari salah satu pewaris keluarga Jackson. Akan tetapi kau telah membuat satu-satunya menantu mereka terkena gangguan mental. Wanita yang tak lain adalah keponakanmu sendiri! Dasar wanita tak punya hati! Kau tidak layak mati dengan baik-baik!" hardik Aziel.
Benar apa kata Damian, bahwa asistennya ini dapat mengungkapkan apa yang dia rasakan. Sebab, Aziel tau benar bagaimana perasaan tuannya itu. Meski Damian terlihat tegar dan tak banyak berkeluh kesah. Aziel tau, di lubuk hatinya yang paling dalam tuannya itu menyimpan kesedihan yang teramat sangat.
Sekalipun, antara keduanya tidak pernah akur selama ini. Akan tetapi, Aziel tau bahwa kasih sayang Damian tidak pernah berbeda antara Adam dan juga Alan.
__________
"Tidak!!!"
"Kau berjanji akan melepaskan aku, setelah ku ceritakan semuanya. Ku mohon lepaskan aku ... aaaa!" Meriam berteriak sambil berlarian ke setiap penjuru ruangan yang sempit itu. Karena, dirinya saat ini di kurung bersama dengan mahkluk kecil imut berwarna coklat kemerahan itu. Hewan yang sangat di takuti oleh Meriam.
Puluhan hewan tersebut beterbangan ke segala arah, bahkan terdapat beberapa yang menempel di wajah serta tubuh Meriam. Wanita itu kelojotan di atas tanah dengan kedua mata yang mendelik. Padahal, hewan-hewan itu tidak ada yang menggigitnya. Hingga, pada akhirnya wanita itu tak sadarkan diri karena ketakutan yang teramat sangat.
Aziel menyeringai. Karena hukuman itu telah berhasil membuat wanita jahat itu tersiksa. Wanita itu, telah membuat keluarga dari majikannya bergelung derita tak kunjung usai hingga kini.
"Aku puas dengan pekerjaanmu. Aku tidak ingin membuang uang untuk pemakaman wanita itu. Buang saja dia ke laut ataupun rawa buaya sekalipun. Bahkan, karena ulahnya aku tidak yakin jika yang ku makamkan dengan layak itu adalah putraku." Damian berkata dengan wajah sekaku beton. Mungkin, jika dirinya berhadapan dengan langsung dengan Meriam. Maka, Damian bisa langsung mencincang tubuh wanita itu.
"Saya siap dengan perintah anda selanjutnya, Tuan. Tetapi, ucapan wanita itu sepertinya benar bahwa dirinya memang bekerja sendirian dan karena dendam. Dengan menggunakan uang pemberian dari putrinya demi membayar para penjahat bayaran tersebut," jelas Aziel.
"Bolehkah aku berharap. Jika putraku masih hidup?" tanya Damian dengan ekspresi yang membuat Aziel tersentak.
...Bersambung ...
akhir yg membahagiakan utk semuanya
terimakasih author
Author kreji up hari ini .
Mohon dukungannya ya, like, komen, gift dan juga votenya.
Beri rating bintang lima juga.
Terimakasih.
Nantikan sekuelnya yang akan menceritakan tentang Laura dan Asisten kaku Aziel.
Sayang kalian banyak-banyak.