Rafael Hutama, sang putra sulung keluarga Hutama terjebak one night stand dengan Milea yang datang untuk mencari sang dosen pembimbing sesuai alamat yang tertera di data kampusnya. Tentu saja Rafa yang berada dibawah pengaruh obat tak bisa berpikir jernih hingga berakhir di tempat tidur bersama Milea. Sebagai pria keluarga terpandang tentu dia berniat menikahi Milea. Tapi anehnya Milea malah menolak. Bagaimana bisa dia menerima pertanggung jawaban Rafael jika yang dia cintai adalah Richard Hutama, sang adik yang juga merupakan dosennya di kampus??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sushanty areta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menunggu
Milea berulang kali mondar-mandir diruang tamu saat Sofia membuka pintu kamarnya. Dokter spesialis jantung itu akan mengisi tekonya. Malam ini memang sangat gerah hingga persediaan air di kamarnya habis. Apalagi suami nakalnya itu mengajak olah raga malam barusan. Usia yang makin bertambah sama sekali tak mengurangi hasrat dan rasa cintanya pada sang istri. Hingga kadang Sofia dibuat kuwalahan oleh Fernando.
"Milly...kenapa masih disini? sudah hampir tengah malam sayang." Milea hampir saja melonjak kaget karena tak mendengar kedatangan Sofia barusan.
"Aku menunggu kak Rafa mom." sahutnya ragu. Sofia menghela nafasnya lalu mendekati menantunya.
"Untuk apa menunggu Rafa Milly? dia akan tidur di apartemennya malam ini. Tidurlah." Milea mengangkat kepalanya, menatap ibu mertuanya tak percaya. Bagaimana Sofia bisa tau sedangkan dia saja yang istrinya sama sekali tak tau.
"Kenapa tidur disana mom? berarti kak Rafa tidak pulang?" ada nada getir dari perkataan Milea. Rafa bahkan tak pulang walau statusnya sudah menikah.
"Rafa sudah biasa tidur disana jika pulang kemalaman Milly. Kau tak perlu khawatir." hibur Sofia lembut. Bukannya tenang, Milea malah terlihat gelisah. Berbagai pikiran buruk mulai berseliweran dalam kepalanya. Jangan-jangan Yura ada disana bersama suaminya. Ahh..asisten itu benar-benar membuat hidupnya jadi tak tenang.
"Milly mau kesana mom."
"Untuk apa Milly? Ini sudah malam. Lagi pula diluar hujan. Toh kalian biasa tidur terpisah bukan? Jadi apa yang kau khawatirkan. Rafa akan baik-baik saja."
"Tapi Yura...apa dia ada disana bersama kak Rafa?" cicit Milea lirih. Sofia hingga harus menahan tawa karenanya. Ternyata menantunya itu malah mengkhawatirkan Yura dari pada suaminya. Dasar gadis aneh.
"Yura sudah pulang sejak jam delapan tadi. Apa kau senang mendengarnya?" Milea kembali menatap mertuanya itu tak percaya. Matanya mengerjab lucu hingga Sofia gemas dibuatnya.
"Apa momy serius?" Milea masih terlihat tak percaya.
"Apa momy harus mengantarmu kesana agar kau percaya?" Milea gamang. Sebenarnya dia ingin menyusul Rafa entah dengan alasan apa. Tapi jika Sofia mengantarnya apa itu tidak akan membuat dady Nando murka? Dia sangat tau jika ayah mertuanya itu sangat posesif pada istrinya.
"Biar pak Mun yang mengantarnya sayang." dua wanita beda generasi itu serentak menoleh ke kamar utama dimana Nando berdiri angkuh disana dengan piayama tidurnya. Rupanya tuan besar Hutama itu penasara karena istrinya tak juga kembali ke kamarnya. Padahal cuma pamit mengisi air minum tadi.
"Kau sudah menunggu lama hubby? maafkan aku." wajah penuh sesal Sofia seakan menyadarkan Milly betapa ibu mertunya itu juga sangat menjaga perasaan suaminya. Mereka pasangan yang amat romantis layaknya suami istri seusianya.
"Lumayan." sahut Nando yang mendekati mereka.
"Ini sudah sangat larut. Pak Mun mungkin sudah tidur. Jangan menganggunya hubby. Kasihan." Nando menarik nafas panjang. Apapun idenya, jika Sofia menolak dia tak akan pernah melawan lagi. Apapun akan dia lakukan untul ibu dua jagoannya itu.
"Lalu?" Sofia mendekati suaminya, bergelayut manja di lengannya.
"Tiba-tiba aku ingin makan nasi goreng di dekat apartemen Rafa. Kita bisa kesana sambil mengantar Milly bukan? Hubby..please..." Bagaimana bisa Nando menolak permintaan Sofia yang memasang wajah innocence dan pupy eyes andalannya. Hati Nando melemah. Jangankan nasi goreng, resto kelas satu saja bisa dia beli jika Sofia memintanya.
"Hubby....." Lagi, Nando dibuat bertekuk lutut oleh istrinya. Malas dia mengambil kunci mobilnya lalu menuju garansi diikuti Milly dan Sofia menuju ruangan luas tempat deretan mobil keluarga mereka yang terhubung dengan rumah utama. Sofia segera masuk dan duduk disamping suaminya diikuti Milea dibangku penumpang. Nando mulai menjalankan mobilnya berlahan. Seorang bodyguard yang kebetulan berjaga segera membuka gerbang. Empat lainnya segera menaiki kendaraan mereka lalu mengikuti mobil sang majikan tanpa di perintah. Benar-benar profesional.
Setengah jam perjalanan, mobil Nando memasuki halaman luas apartemen elit dimana anaknya tinggal lalu berhenti di lobi. Dia memberi isyarat pada istrinya.
"Nah Milly, pergilah ke apartemen Rafael. Kau tau tempatnya bukan? Milea mengiyakan. Bagaimana bisa dia melupakan tempat dimana keperawanannya direnggut paksa. Dia sangat hapal tempatnya.Milly segera mencium tangan Sofoa dan Nando bergantian lalu turun. Seorang bodyguard mengikutinya untuk memastikan keselamatannya. Sedang Sofia dan Nando bergerak meninggalkan area apartemen itu menuju warung nasi goreng favorit sang ratu keluarga Hutama itu.
iki onok nofel kocak