NovelToon NovelToon
CINTA WINARSIH

CINTA WINARSIH

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:16.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: juskelapa

Winarsih, seorang gadis asal Jambi yang memiliki impian untuk bekerja di ibukota agar bisa memberikan kehidupan yang layak untuk ibunya yang buruh tani dan adiknya yang down syndrome.

Bersama Utomo kekasihnya, Winarsih menginjak Jakarta yang pelik dengan segala kehidupan manusianya.

Kemudian satu peristiwa nahas membuat Winarsih harus mengandung calon bayi Dean, anak majikannya.


Apakah Winarsih menerima tawaran Utomo untuk mengambil tanggungjawab menikahinya?

Akankah Dean, anak majikannya yang narsis itu bertanggung jawab?

***

"Semua ini sudah menjadi jalanmu Win. Jaga Anakmu lebih baik dari Ibu menjaga Kamu. Setelah menjadi istri, ikuti apa kata Suamimu. Percayai Suamimu dengan sepenuh hati agar hatimu tenang. Rawat keluargamu dengan cinta. Karena cintamu itu yang bakal menguatkan keluargamu. Ibu percaya, Cintanya Winarsih akan bisa melelehkan gunung es sekalipun,"

Sepotong nasehat Bu Sumi sesaat sebelum Winarsih menikah.

update SETIAP HARI
IG @juskelapa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juskelapa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Get Out of My Car

Hampir pukul 11 malam Winarsih tiba di kamarnya dengan beberapa bungkusan yang tadi dibeli di pasar malam.

Jantungnya hampir copot mengingat apa yang dikatakan Pak Hartono tadi di teras.

Mencoba untuk tak ambil pusing, Winarsih mulai mengeluarkan isi tiap kantong kresek yang dibawanya.

Hari ini dia membeli dua pasang pakaian yang berharga tak lebih dari dua ratus ribu.

Saat berdiri di depan kaca mematut-matut satu buah atasan lengan 3/4 berwarna kuning muda, Winarsih teringat dengan apa yang dikatakan Dean saat dia masuk ke mobil seusai dari minimarket.

Dean menyebutkan soal atasan kuning muda. Apa anak majikannya itu sempat membongkar bungkusan belanjaannya? Atau Dean sempat melihat ketika dia membeli pakaian itu?

Winarsih menggeleng lemah. Semua hal yang dipikirkannya terasa mustahil.

Saat membuka pakaian terakhir yang dicobanya dan menukar baju dengan daster yang merupakan seragam tidur, mata Winarsih tertumbuk pada satu bungkusan yang belum dibukanya.

Lantas ia membuka bungkusan itu dan menemukan tiga buah mainan bayi. Kerincingan, gigitan bayi dan sebuah mainan genggam.

Terheran-heran matanya menatap benda-benda yang sekarang berada di pangkuannya itu.

Apa itu adalah barang belanjaan Dean yang tak sengaja terbawa olehnya? Untuk apa Dean membeli benda-benda itu?

Malam itu Winarsih tidur dengan beberapa pertanyaan soal Dean yang belum terjawab.

******

"Lagi nyari siapa kamu gelisah banget," ujar Pak Hartono di meja makan saat sarapan keesokan harinya.

"Nggak ada." Dean mengalihkan pandangannya kembali ke piring.

Dia tak menyangka Pak Hartono ternyata memperhatikan gerak-geriknya yang beberapa kali sibuk menoleh ke arah gawang pintu yang menuju ke dapur depan.

"Nyari Winarsih?" ledek Pak Hartono.

"Apa-apaan sih Pa? Kayak nggak ada hal lain yang mau dibicarakan selain soal pembantu itu," ketus Bu Amalia yang sedikit membuat Dean kaget dan melirik Mamanya.

"Emang kenapa? Kok Mama yang jadi sewot begitu?" tanya Pak Hartono santai.

"Mama nggak suka. Kayak nggak ada orang lain aja," sungut Bu Amalia.

"Dean berangkat duluan ya," ucap Dean seraya bangkit dari duduknya.

"Sarapan kamu belum dihabiskan," jawab Bu Amalia menunjuk piring Dean yang masih dimakan beberapa suap.

"Kenyang. Pagi-pagi udah pada berisik aja," ujar Dean seraya pergi meninggalkan orangtuanya.

Pak Hartono melanjutkan makannya dengan santai sedangkan Bu Amalia melanjutkan omelannya pada sang suami.

"Itu karena Papa juga yang udah terbiasa ribut sama Dean. Sekarang dikasi tau apa aja nggak mau denger," sungut Bu Amalia.

"Dean dan Papa kan udah sering ribut. Kami berdua sudah terbiasa dengan siklus itu," sambung Pak Hartono kalem.

"Nanti siang Mama ada janji dengan seseorang yang ngajak ketemu."

"Siapa?"

"Nanti Papa juga tau siapa orangnya?"

"Urusan apa?" tanya Pak Hartono penasaran.

"Mama juga belum tau," jawab Bu Amalia dengan wajah kusut.

"Hmmm--" Pak Hartono yang mengingat istrinya punya selusin jadwal arisan berpikir mungkin urusan Bu Amalia itu berkaitan dengan salah satu kelompok arisannya.

Dean memasuki mobilnya yang sudah terparkir di depan lobby teras rumah dalam keadaan menyala.

Sebelum berangkat, kepalanya sekali lagi menjenguk ke bagian sayap kiri rumah, berharap matanya menemukan sosok yang ingin dilihatnya sebelum berangkat ke kantor.

Lima menit melajukan mobilnya, Dean bersenandung mengikuti lagu Dance Monkey yang sedang diputar radio mobil.

Drrrrtttt.... Drrrrrrttt....

Ponselnya yang terletak di cup holder mobil bergetar. Dean melihat nama Disty tertera di layar.

"Kamu di mana?" tanya Disty langsung saat Dean mengklik tombol answer.

"Di jalan dong mau ke kantor. Emang kenapa? Tumben pagi-pagi nelfon. Biasa jam segini masih tidur," tukas Dean yang paham betul kebiasaan kekasihnya tidur hingga matahari meninggi.

"Ini kan hari ngantor. Kamu ih kalo nyindir gitu suka nyebelin," kesal Disty pada Dean yang tertawa-tawa.

"Bercanda... bercanda," balas Dean.

"Aku mau ke luar, males nyetir. Jemput aku. Aku mau ke kantor pusat di Sudirman," perintah Disty pada kekasihnya.

Sekilas Dean melirik jam di pergelangan tangannya.

"Oke, aku langsung ke sana." Dean menginjak pedal gas mengarahkan mobilnya ke bilangan apartemen daerah Semanggi.

Tak sampai setengah jam, Dean sudah memasuki pelataran parkir dan memarkirkan kendaraannya.

Dean memang biasa langsung ke tempat parkir untuk menunggu pacarnya itu karena Disty memang sering ngaret bila dijemput.

Jika mobil Dean terlalu lama berada di depan lobby, maka akan mengganggu mobil-mobil yang akan melakukan drop-off di sana.

Ternyata kali ini Dean tak perlu lama menunggu wanita itu. Karena tak sampai 10 menit, Disty telah muncul membuka pintu mobil dan duduk di sebelahnya.

Disty tampil cantik dan anggun seperti biasa. Wajah penuh make-up dan rambut yang ujung-ujungnya tergulung sempurna. Dean tersenyum menatap kekasihnya.

Disty yang merindukan kekasihnya langsung menarik wajah Dean dengan kedua tangannya dan memberikan ciuman panjang kepada pria itu.

"Masih pagi, masih pagi," ucap Dean setelah berhasil melepaskan ciuman Disty yang mulai membuatnya hanyut dan kegerahan.

"Ya udah, ayok!" tukas Disty menarik seatbelt.

"Eh tunggu!" ucap wanita itu lagi tiba-tiba.

"Apa? Ada yang ketinggalan?" tanya Dean.

"Nggak. Tapi posisi jok ini, biasa nggak kayak gini. Pasti ada orang lain yang duduk di sini. Siapa?" tanya Disty curiga.

"Nggak ada, mobil dicuci kemarin. Jadi mungkin, posisi joknya dibuat kayak gitu," jawab Dean sekenanya.

Karena ucapan Disty, lagi-lagi dia terbayang saat-saat memposisikan jok mobil itu untuk Winarsih.

Dean jadi ingat rencananya sore nanti yang hendak mampir ke sebuah mall tak jauh dari kantornya.

"Aku nggak percaya. Pasti ada perempuan lain yang udah duduk di sini selain aku. Kamu nggak pernah ngerubah posisi jok ini meski mobil dicuci ratusan kali," emosi Disty yang mulai curiga akan sikap Dean yang tak mau memandangnya saat berbicara.

"Apaan sih? Masih pagi udah ngajak ribut. Jangan bikin aku nyesel jemput kamu ke sini," ketus Dean.

"Nyesel? Sekarang kamu udah bilang nyesel? Memangnya siapa sih yang kamu temui akhir-akhir ini sampai gak ada waktu buat aku? Kamu tuh berubah Dean! Berubah!" berang Disty pada Dean.

"Berubah gimana? Aku cuma nggak nyaman dengan cara kamu nuntut aku untuk segera nikahin kamu pakai video ancaman segala! Sekarang kamu jujur, mana video itu? Kasi ke aku!" sengit Dean pada Disty yang air mukanya telah berubah.

"Enak aja kasi ke kamu! Aku simpen di sebuah drive berbayar yang nggak akan mungkin bisa kamu akses sembarangan. Kalo aku nggak pakai cara begitu, kamu sepele dan anggap enteng ke aku!"

"Jadi hubungan ini udah bukan atas dasar sayang atau cinta ya Dis?" tanya Dean dingin kepada kekasihnya.

"Karena aku terlalu cinta sama kamu makanya aku jadi begini," jawab Disty lantang.

"Tapi cara kamu itu jauh dari kata cinta yang kamu sebutkan. Hubungan kita emang udah toxic !" ucap Dean sembari menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran.

"Toxic kamu bilang? Toxic ? Berenti! Aku nggak jadi nebeng sama kamu," teriak Disty yang tak dipedulikan Dean.

Mobil terus melaju menuju jalan Sudirman yang terjejer gedung-gedung pencakar langit tempat perusahaan besar biasa berpusat di kota itu.

"Aku bilang berenti! Jahat kamu!" teriak Disty lagi.

Dean tetap diam melajukan mobilnya. Kemudian dia merasakan pukulan pada lengannya.

Seperti biasa, jika emosinya memuncak dan tak dipedulikan, Disty bisa berubah menjadi semakin ganas. Dan Dean akan tetap kalem menunggu amarah wanita itu mereda dengan sendirinya.

"Jahat kamu! Turunin aku di sini! Kenapa diem aja? Karena semua yang aku bilang bener 'kan? Ada perempuan lain yang udah kamu bawa dalam mobil ini. Siapa dia? Pembantumu yang kampungan itu?" jerit Disty.

Tiba-tiba suara ban berdecit di aspal karena Dean menghentikan mobilnya. Disty terlonjak sesaat ke depan karena aksi rem mendadak dari pria itu.

"Turun," perintah Dean.

"Hah?" Disty yang berharap bakal dibujuk merasa syok mendengar perkataan kekasihnya.

"Turun, kamu tadi minta turun. Sekarang cepat turun. Aku mau buru-buru ke kantor," balas Dean dingin.

Merasa harga dirinya diinjak-injak, Disty melepas seatbelt-nya cepat-cepat dan keluar mobil. Saat menghempaskan pintu mobil SUV mewah itu dengan kasar, terdengar makian Disty yang mengatakan "Berengsek!!"

To Be Continued.....

Please Likes and Comments 😘

1
Suharnani
Dasar si Dean😂
kok malu ya😂😂
Suharnani
Cerita dokter firza ada di lapak ini kah?
apa ada di lapak lain?
adri nurhidayati
Luar biasa
Suharnani
Itu mulut. tapi bener juga sih orangnya Dean😅
Suharnani
Dan masih banyak lelaki tampan di ibu kota win
Suharnani
Andai ibu ku seperti Bu sumi
rinny
Bu Winar pancen top banget. 😄😄😄
Sheva Sheila
oh my god Ada bang Saddam.../Heart//Heart//Heart//Kiss//Kiss//Kiss/
Ada Dr Firza juga /Rose//Wilt//Rose//Wilt//Kiss//Kiss//Kiss/
Dwisur
win enten Jambi sampun dangu namung boso jowonipun Saee sanget
Dwisur
besok hari apa ya ?
Sheva Sheila
wkwkwk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Pinter bener tuh Pakde klo ngeles..Ampe Bude winar manut aj
Ully Fadhilah
Luar biasa
Dwisur
kadang kita harus ikut hanyut
untuk bisa tau besarnya Arus sungai..
#catat dech
3sna
sekolh gimn ini
Dwisur
jakaa.. nih bidannya di sini
3sna
lah mlh sumbngn
Dwisur
muuawchh
Rukmini
nanti berbalik
Sheva Sheila
Pak Dean.. = Pakde /Rose/cool and keyen../Kiss//Kiss/
Dwisur
hamil besar di uyel2 trs sih..jadinya kontraksi kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!