Niken Anjani adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang jatuh cinta pada om nya sendiri yang bernama Rayendra, meskipun cintanya selalu bertepuk sebelah tangan dan tak pernah terbalas, karna Rayen hanya menganggapnya sebagai keponakan, meskipun begitu Niken tetap gencar mendekati om nya tersebut dengan cara apapun, hingga suatu saat ia berharap Rayendra akan melihat padanya dan membalas perasaannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebingungan Rayen
Mendengar ucapan Niken, Rayen pun langsung menepikan mobilnya
''Loh om,kok berhenti?'' tanya Niken bingung
''Om hanya merasa heran, kenapa kok kamu bisa berpikir kalau om itu cemburu dengan Leo? mana mungkin om bisa cemburu dengan dia.'' ucap Rayen pasti
''Benarkah? terus kenapa tadi om sepertinya marah sekali saat kak Leo menyentuhku?'' tuduh Niken.
''Nih anak benar-benar mau mojokin aku deh kayaknya.
Batin Niken
''Niken sayang dengerin om ya! kamu itu keponakannya om, jadi mana mungkin om biarkan kamu sampai disentuh laki-laki didepan mata om sendiri.'' jawab Rayen terdengar memang masuk akal.
''Ck, alasan.'' gumam Niken
''Kenapa sih gk ngaku aja kalau sebenarnya dia cemburu.
Batin Niken kesal.
''Oya om,tumben om ninggalin tante Viona demi aku?'' ucap Niken membuat Rayen menepuk jidatnya sendiri
''Oh ya ampun, kenapa aku bisa lupa ya,kalau tadi aku datang bersama dengan Vio,pasti dia marah banget nih.
Batin Rayen,dan dengan cepat ia mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Leo untuk membawa Viona pulang kalau memang dia masih berada disana.
Setelah memastikan kalau mereka memang masih disana,Rayen langsung menaruh kembali ponsel miliknya,mungkin dirinya akan manjelaskan langsung nanti pada Viona kenapa tadi ia sampai meninggalkan kekasihnya itu disana.
Niken yang sejak tadi memperhatikan om nya tersebut langsung berbicara saat Rayen tak lagi sibuk dengan dunia nya sendiri.
''Udah??'' tanya Niken membuat pria itu menatap bingung kearahnya
''Apa??'' tanya Rayen,sambil melihat kearahnya
''Tante Viona,, dia udah diamankan??'' tanya Niken lagi
''Kamu pikir dia penjahat apa,pakai acara diamankan segala.'' dengus Rayen tak terima.
''Emang,, dia memang jahat, jahat karna telah merebut om Rayen dari ku.'' ucap Niken penuh dengan penekanan.
Rayen yang mendengar ucapan dari mulut Niken langsung menatap gadis itu dengan serius.
''Memangnya kamu masih suka sama om?'' pancing Rayen
''Menurut om??'' tanya balik Niken
''Kalau menurut om ni ya,, seperti kamu memang masih mencintai om.'' goda Rayen dengan PD nya.
''Emang, aku memang masih sangat cinta sama om Rayen, memangnya om pikir dalam waktu satu atau dua minggu perasaanku pada om bisa hilang dengan semudah itu? hah??'' ucap Niken menjawab godaan Rayen dengan serius, membuat pria itu seketika bungkam.
''Kenapa diam om?bukannya tadi om begitu semangat menggodaku?'' ucapan yang keluar dari bibir sang ponakan berhasil membuat Rayen salah tingkah.
''I-itu,,om rasa sebaiknya kita langsung pulang saja kerumah,takutnya nanti kemalaman dijalan.'' ucap Rayen mengalihkan pembicaraan, karna ia sendiri juga bingung dengan perasaannya sekarang.
''Dasar bisa nya cuma ngehindar.'' gerutu Niken,namun tak dihiraukan oleh Rayen.
Pria itu langsung menyalakan mesin mobil dan kembali melajukan kendaraan miliknya membelah jalan raya.
DITEMPAT LAIN..
Saat ini Viona masih duduk santai di cafe yang tadi ia datangi bersama kekasihnya Rayen.Dalam pikiran wanita itu masih tak habis pikir kenapa Rayen tega meninggalkan nya sendirian disana hanya karna keponakannya itu.
''Tega banget sih kamu mas ninggalin aku disini sendirian, jangankan kembali untuk minta maaf, bahkan menelpon saja tidak, apa kamu lupa sama aku? atau keponakanmu itu lebih penting sekarang dari pada aku kekasihmu.
Batin Viona geram
Tak lama Leo datang mengampiri Viona kekasih dari sahabatnya itu.
''Hai Vio,bisa kita pulang sekarang?'' tanya Leo tiba-tiba, membuat Viona langsung tersadar dari lamunannya.
''Leo? kamu belum pulang?''
''Gue lagi nungguin loe sejak tadi, kalau loe udah kelar melamunnya, bagai mana kalau kita pulang sekarang?'' ajak Leo
''Apa mas Rayen yang menyuruh kamu untuk mengajakku pulang?'' tanya Viona sambil menatap wajah Leo
''Iya, soalnya dia ada urusan,'' jawab Leo datar
Viona tersenyum getir mendengar jawaban yang keluar dari mulut Leo.
''Tega sekali ya temanmu itu meninggalkan calon tunangannya sendirian disini.'' sindir nya
''Sudahlah Vio, gk usah banyak ngedrama, gue mau pulang kalau loe mau ikut gue sebaiknya cepat, karna gue gk akan meminta loe lagi setelah ini.'' ucap Leo serius, membuat wanita itu mendengus kesal.
Dan akhirnya mau tak mau Viona ikut pulang dengan Leo,tentunya dengan mulut yang terus menggerutu sejak tadi.
*
*
*
''Kita sudah sampai,sekarang turunlah!" ucap Rayen tanpa menatap kearah Niken.
''Om itu nyebelin baget tau gk, seenaknya saja memperlakukanku, mempermainkan perasaanku.'' ucap Niken lirih
Setelah mengatakan itu, Niken langsung keluar dari mobil tersebut, dan menutupnya dengan sedikit kuat
Blaam
Rayen menghela nafas panjang, sejujurnya ia juga bingung, kenapa bisa tadi dirinya berbuat seperti itu, kenapa dirinya merasa sangat marah saat Niken disentuh oleh pria lain, sungguh ia benar-benar bingung.
''Sebenarnya perasaan apa yang ku miliki pada Niken? apa aku memang benar-benar cemburu? atau karna aku hanya merasa harus melindungi nya saja sebagai keponakan.
Untuk saat ini,sepertinya ia harus mengesampingkan urusannya soal Niken,,,dan sekarang sepertinya ia harus kerja keras untuk membujuk Viona, dari kemarahannya.
Setelah mengantarkan Niken dengan selamat,Rayen langsung pulang ke apartemennya, sambil memikirkan bagai mana caranya agar kekasihnya itu tak marah lagi dengannya.
Niken memasuki rumah dengan langkah gontai,hari ini dirinya merasa sangat lelah, lelah hati dan lelah perasaan.
''Sayang kamu kenapa? kok lemes gitu?'' tanya Lidya yang baru saja turun dari kamarnya.
''Lelah mah,'' jawab Niken sambil menjatuhkan bobot tubuhnya diatas sofa.
''Lelah? lelah kenapa?? bukannya tadi kamu habis dari cafe ya kata papa?'' tanya Lidya
''Tadinya sih gitu mah, tapi ada yang bikin aku tiba-tiba badmood, haaahh entahlah!" keluhnya sambil menyandarkan kepalanya disandaran kursi
''Kamu ini sayang, sepertinya terlalu banyak pikiran,dengerin mama ya! kamu kalau ada masalah bilang sama mama,jangan dipendam sendiri, kamu itu masih kecil sayang, jadi mama harap kamu jangan terlalu menyimpan banyak beban ya, cukup kami saja sebagai orang tua yang memiliki itu semua.'' jelas Lidya sambil membelai rambut hitam panjang milik putrinya.
Niken menyandarkan kepalanya dibahu sang mamah, untuk mencari ketenangan disana.
''Mah, emangnya benar ya om Rayen akan bertunangan dengan tante Viona?'' tanya Niken masih dengan posisi yang sama.
''Sayang jadi karna itu kamu murung seperti ini?'' tuduh Lidya sambil menatap wajah anaknya.
''Aku hanya takut gk bisa bebas menemui om Rayen lagi, jika dia bertunangan dengan orang lain mah.'' ungkap Niken tanpa membantah tuduhan Lidya
''Sayang dengerin mama baik-baik! om Rayen itu sudah dewasa, dan umurnya sudah cukup untuk berumah tangga, tidak mungkin dia hidup sendiri terus, lagi pula kalau dia sudah bertunangan dan menikah, nanti dia akan ada yang mengurus, seperti keperluannya dan lain-lain,, aahh kamu masih terlalu kecil untuk mengerti, nanti kalau kamu sudah dewasa kamu juga akan lebih paham lagi maksud mama.''
NEXT
*niken yang bersikap centil didepan regan, menggoda regan, mendekatkan wajah pada wajah regan, gampang berdekatan fisik dengan lelaki lain itu bukan sebuah kesalahan...
aduh author perlu belajar lagi batasan seorang wanita bersuami