Dibawah Ancaman Mafia Kejam

Ana turun dari mobil ketika hari sudah sore, gadis itu turun dari tax dan melangkah pelan menuju Flatnya,...namun sebuah mobil menghadang jalannya dan Ana mengenal mobil itu dengan benar....itu adalah mobil milik Damian, dan benar saja taka berapa lama kemudian Damian turun dari mobilnya dan menghampiri Ana dengan tatapan tajam...

''Kau darimana Ana...''

Ana mengerutkan kening ketika Damian tampak sangat marah, meraih lengannya dengan sedikit kasar.....

''Damian...''

''Kau pergi menemui Danar...'' Alex tak mampu menahan rasa cemburunya melihat beberapa foto yang di kirim seseorang entah siapa kepadanya,

Dalam foto itu Danar menarik tubuh Ana keluar dari dalam mobil dan Ana hanya pasrah, Danar terlihat memeluk Ana, mereka tampak dekat saat bicara dan kenyataan itu membuat Alex tidak terima, bukankah Ana adalah milikknya...kekasihnya, mengapa Ana mematikan ponselnya, seharusnya Ana sedang pergi bersama Fania dan Alex sudah memberi Fania pelajaran namun, semua rencananya gagal setelah Ana lebih memilih menemui Danar......

''Darimana kau tau...''

Ana sungguh heran karna tak ada yang tau ia pergi bersama Danar selain Fania, dan tak mungkin juga Fania yang memberitau Damian bukan....?

''Aku punya mata dimana-mana Ana, aku hanya ingin kau jujur padaku, mengapa kau pergi bersama Danar dan apa yang kalian lakukan...''

Ana menghela nafas...betapa kemarahan Damian membuatnya berbuah menjadi sosok yang menakutkan...lagipula itu hanya hal kecil...

''Aku memang pergi bersamanya karna.......'' suara Ana terputus dengan dramatis....

''Apa dia memintamu kembali, ataukah dia menawarkan sesuatu yang lebih dariku hingga mungkin kau akan berpikir ulang tentang hubungan kita...'' tuduh Alex tanpa ragu..

''Damian aku......''

''Apakah dia menawarkan Hotel....? yah...kau tau kalau aku lebih kaya darinya, aku bahkan bisa memberimui segalanya...'' Alex begitu murka..

Ana meneteskan airmata tak percaya....ia sungguh tak percya Damian mampu mengatakan semua itu kepadanya tanpa mendengar penjelasannya, Damian kekasihnya dan mereka sudah berjanji untuk saling percaya...mana mungkin pria ini malah meragukannya lalu menuduhnya...??

Ana mengepalkan tangannya.....

''Katakan semua yang ingin kau katakan....Damian, apalagi...aku gadis matre..aku penggila harta dan kedudukan itu adalah aku Anastasya Cleo...katakan saja semua yang ingin kau katakan.....aku pengincar pria kaya untuk mengambil keuntungan dari mereka,...katakan saja..''

Alex membeku........melihat airmata Ana yang terlihat sedih..ia seperti tersadar dengan semua perkataaannya yang di luiar kendali dan menyesalinya dengan cepat...

Ketika ia mendekat Ana melangkah mundur.......

''Ana...aku....''

''Hentikan.....aku ingin sendiri...kurasa kau benar, aku mungkin gadis seperti itu..hanya saja aku tidak menyadarinya...'' Ana mengusap airmatanya dan melangkah pergi..

''Ana....''

Alex memeluk tubuh Ana dari belakang dengan erat...

''Aku...minta maaf...''

''Tidak...kau tidak salah Damian...''

Ana menghempaskan pegangan Damian dan menatapnya...

''Aku lelah.....''ucap Ana begitu saja, lalu berlari masuk ke dalam flatnya dan menghilang disana.....

Alex mengerang kesal.........

''Sialan....siapa yang mengirim foto itu kepadanya...siapa....?''

Sebauah pesan masuk membuat pria itu menurunkan p[andangan dan membaca pesan di ponselnya..

Fania yang mengirim foto-foto Ana.....

Alex kemudian menghancurkan ponselnya ke trotoar dengan sangat marah.....

''Fania........kau lihat saja, aku....akan membunuhmu dengan tanganku sendiri, kau telah salah dalam memilih lawan.........''desis Alex tak mampu membendung emosinya...

Ia memandang ke arah Flat Ana yang tertutup rapat dan menghela nafas, kali ini ia memutuskan membiarkan Ana menenangkan diri sebelum mengejutkan Ana bahwa...Ana adalah milikknya, dan milikknya tak boleh di sentuh oleh siapapun.......

****************************************

Ana menangis sedari tadi di dalam kamarnya, ia berbibcara sendiri dan mulai menyalahkan dirinya, tanpa di ketahui Ana jika Alex mendengar semua tangisannya dan menjadi sedih...mereka baru saja merajut cinta dan harus merasakan pertengkaran yang tidak perlu....Alex duduk di teras kamarnya sambil memandang Ana dari teleskopnya sambil mendengar suaranya menangis...

''Ana...berhentilah menangis atau aku akan mendatangimu sekarang juga...''ucap Alex tak sabar.......

Pria itu memejamkan matanya dengan perasaan yang sedih...

Namun pria itu tiba-tiba meneliti sebuah suara yang lain yang masuk dan sedang berbicara dengan Ana...

Fania....? Alex lalu mendengarkan pembicaraan mereka.....

****************************

''Fania meletakan semangkuk sup di atas meja di kamar milik Ana dan mendekati sahabatnya itu dan terlihat sedih.......

''Ada apa Ana...apakah tuan Dnar menyakitimu..''

Ana menggeleng.....

''AKu telah menolak Danra..karna aku mencintai Damian, tapi kau tau apa yang aku alami..''

Fania mengangkat bahu......

''Dia menunduhku...aku tak tau siapa yang tega mengirimkan foto-foto kami pada Damian, padahal kenyataan tdiak seperti itu...''isak Ana masih terlihat sedih.....

Fania lalu tersenyum.....

''Jangan terlalu percaya pada cintamu yang baru Ana...''

''Apa maksudmu...''

''Tuan Damian begitu posesif padamu tapi..apakah kau tau di luar sana, mungkin saja dia punya wanita lain....''

Ana bangkit dan duduk di ranjang lalu menatap Fania dengan serius.......

''Jangan menakutiku Fania...kau tau aku....''

''Aku hanya menebak...aku yakin tuan Damian menyuruh orang untuk mengawasimu selama 24 jam, karna itu dia tau apapun yang sedang kau lakukan....''

''Hah.......''

Fania memegang bahu Ana dan mendekatkan wajahnya......

''Bagaimana kalau kau ikut saja aku malam ini, kita pergi ke rumah ibuku dan biarkan tuan Damian sadar jika kau tidak bisa mempermainkannya dengan mudah Ana.........''

Ana melirik jam di dinding kamarnya.......

''Fania....ini sudah jam 11 malam, mana ada pesawat atau kereta jam begini...''

Fania tersenyum........

''Ibu angkatku sangat kaya..bahkan Helikopternya sudah menunggu kita kapan saja kita mau pergi..'' seru Ana antusias..

Ana terdiam sebentar menimbang-nimbang ajakan Fania kepadanya...

''Tapi bagaimana jika aku mengirim pesan padanya...aku takut jika dia mencariku.''usul Ana meraih ponselnya...

Namun..Fania menyentuh ponsel Ana dan menaruhnya di ranjang Fania menggeleng...

''Yah..kau boleh mengirimnya pesan lalu tuan Damian akan langsung ke tempat ini dan menuduhmu lagi..apa kau mau itu terjadi.''

Ana tentu saja tak mau itu terjadi, ia masih kesal pada Damian....

''Kau benar Fania..aku masih sangat kesal kepadanya...''

''Beri tuan Damian waktu agar dia sadar kalau dia tak bisa mempermainkan seorang Ana...''

Ana lalu tersenyum.....

''Rangselku...''

Fania menarik ranselnya di dekat lemari Ana dan membawanya mendekat....

''Jangan menunda lagi, ganti pakaianmu dan kita pergi sekarang...''

''Baiklah Fania..kali ini aku tak akan mengecewakanmu..''

''Bagus...aku akan mengambil ranselku dan kita akan pergi malam ini juga..''

''Yah.....''balas Ana cepat...

**********************

Sementara Alex bangkit dari tempat duduknya, Fania sudah tak bisa ia maafkan lagi.....pria itu mendekati laci mejanya dan meraih pistol kecil di dalam sana dan menyimpannya di dalam saku jassnya...

Malam ini....Ana akan tau siapa dia sebenarnya...Alex menaikan sudut bibirnya dengan nekat...