NovelToon NovelToon
Tumbal Pengantin Perawan Kebaya Merah

Tumbal Pengantin Perawan Kebaya Merah

Status: tamat
Genre:Tamat / matabatin / Horror Thriller-Horror / Cinta Terlarang / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / hantu / Tumbal
Popularitas:127.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Ibu Ajeng dan pak Imron nekat melakukan tumbal pesugihan hanya karena ingin sukses dan kaya raya dalam waktu cepat. Syarat tumbal mereka wajib yang masih perawan dan nantinya memakai kebaya pengantin warna merah karena memang akan dijadikan ‘pengantin’. Dibantu ki Yusna sang dukun, keduanya menjadikan Ani sang ART sebagai tumbal pertama. Padahal, Ani merupakan wanita yang sangat Rega putra mereka cintai. Keduanya sampai dijanjikan akan dinikahkan sebelum Ani justru ditumbalkan.

Ani menjelma menjadi arwah penasaran yang terus mencari pengantinnya di jalan sekitar Hutan Tua, selaku tempat jasad Ani dibuang. Sementara di tempat berbeda, Rega menjadi lumpuh, linglung tak ubahnya mayat hidup. Orang-orang mengenal Ani sebagai Hantu Pengantin Kebaya Merah. Melalui pria-pria yang berhasil dipikat oleh Ani, selain restoran orang tua Rega yang menjadi makin ramai, Ki Yusna juga jadi makin sakti.

Beberapa tahun kemudian, kelicikan ibu Ajeng dan pak Imron dalam berbisnis, menjadi awal mula kehancuran mereka. Keduanya yang selalu membuat usaha kuliner orang lain tutup, atau malah pemilik kuliner sakit-sakitan berakhir meninggal bahkan gila, justru harus berhadapan dengan sepasang indigo selaku sosok yang Ki Yusna takuti. Adalah Syukur dan Athan, sepasang indigo yang bila bersatu benar-benar bisa membuat Ki Yusna musnah. Hingga untuk menyiasati kenyataan tersebut, ki Yusna menuntut tumbal perawan lebih banyak lagi ke pak Imron dan ibu Ajeng guna menambah kesaktiannya. Namun, baik pak Imron apalagi ibu Ajeng akan melakukan apa pun termasuk menumbalkan anak sendiri, asal usaha kuliner mereka sukses. Meski di tengah keadaan pelik tersebut, pak Imron justru tergoda hantu kebaya merah yang tak lain Ani!

Semuanya sungguh di luar kendali. Hingga pada akhirnya, Ki Yusna tetap harus berhadapan dengan Syukur dan Athan. Lantas, bagaimana kelanjutan dari tumbal pesugihan mereka? Juga, nasib korban yang ditumbalkan khususnya Ani yang terus mencari pengantinnya? Akankah Ani juga bisa bahagia bersama Rega yang sangat ia cintai, tapi efek dirinya dijadikan tumbal, ia tak lagi mengingat Rega?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Teror Kebaya Pengantin Merah

“Ini enggak beres!” ucap Syukur yang kemudian menatap kedua mata Elra. Ia sampai membungkuk hanya karena melakukannya.

“Apa, Kur? Kamu mau ngajak aku nikah?” lirih Elra antara kurang sadar sekaligus terpesona kepada ketampanan Syukur.

“Aku melihat kebaya itu dipakai oleh seorang wanita. Jadi, tadi siapa saja yang suka ke kebaya itu. Sepertinya, kebaya itu sudah mengincar target lain karena tak kunjung dapat kamu!” sergah Syukur.

“Eh, kamu jangan bikin aku takut!” sergah Elra.

Namun sekitar setengah jam kemudian, di tengah malam yang ramai, mereka mengunjungi beberapa rumah karyawan. Dua dari tiga yang tertarik ke kebaya merahnya sudah sampai rumah. Namun satu di antaranya, belum.

“Aku bisa lihat dia sudah pakai kebaya pengantin warna merah. Ia sudah merias wajah ala-ala pengantin. Dia jalan di jalan sepi, penuh kabut, dan sangat minim penerangan. Masalahnya, buat aku lokasi itu masih asing. Aku beneran enggak tahu!” tegas Syukur menjelaskan. Di depan jalan raya, ia masih bersama Athan dan Elra.

“Sepertinya aku tahu lokasinya. Itu ada di sekitar Sukabumi. Karena kebetulan, aku sempat mengalaminya,” sergah Rena tiba-tiba bergabung dengan ketiganya.

Sejak ditolong Syukur, Rena menang langsung mengikuti Syukur. Rena sudah langsung tahu ke mana Syukur pergi maupun tinggal.

“Loh,” lirih Athan sudah langsung mengenali Rena. Begitu pun dengan Syukur meski Syukur langsung diam.

Namun, Elra yang bis merasakan bahwa Rena ada ketertarikan khusus ke Syukur, segera membentangkan jarak untuk keduanya. “Sayang, ... kita kan sudah menikah, tapi di luar sana pelakor makin menggila!”

“Oh, mereka sudah menikah? Ya gitu lah, yang sudah punya orang memang lebih menantang!” batin Rena dan membuat Athan yang bisa mendengarnya langsung istighfar.

“Nih cewek enggak beres!” bisik Athan kepada Syukur ketika sang rekan menatapnya akibat istighfar dadakan yang ia lakukan.

“Tapi, dia bilang dia tahu lokasinya!” bisik Syukur membalas dan sampai sekarang belum berani membalas pelukan Elra. Terlepas dari semuanya, Syukur juga heran kenapa Elra begitu hobi memeluk sekaligus bermanja-manja kepadanya.

“Sudah ayo pulang ... ayo pulang. Wallahuwalam!” ucap Athan sambil menggiring Syukur untuk menyetir mobil Elra dan juga membawa Elra. Sementara ia kembali menyetir mobilnya sendiri dan kebetulan ada di belakang mobil Elra.

Athan yang sudah tahu suara hati sekaligus isi pikiran Rena dan itu tidak baik, sengaja langsung membentangkan jarak. Ia tak ubahnya seorang ibu yang langsung berusaha melindungi anak-anaknya.

“Loh, ini aku benar-benar ditinggal?” sedih Rena kembali uring-uringan dalam hati.

Athan yang masih bisa mendengar suara hati Rena berkata, “Ya ditinggal lah. Kamu keganjenan, kan ibarat hama!”

Di tempat berbeda, di lokasi yang Syukur maksud, Aira selaku karyawan Elra memang melangkah ayu layaknya seorang pengantin. Kendati belum menjadi arwah jahat seperti Ani, Aira juga tampak sudah tidak sadar. Tatapannya kosong dan meski ia hanya melangkah pelan, pada kenyataannya ia cepat sampai di depan gubuk ki Yusna. Gubuk yang tak bisa dilihat oleh sembarang orang kecuali bagi mereka yang memiliki sangkutan. Bersamaan dengan itu, ibu Ajeng yang nekat menyetir mobil sendiri juga akhirnya sampai.

“Loh, ... loh ... ini kebaya merahnya. Oh jadi benar, ... kebaya merahnya cari calon pengantinnya sendiri?” yakin ibu Ajeng dalam hatinya. Ia yang bertampang pucat awut-awutan, berangsur turun menghampiri Aira.

Tak lama kemudian, ibu Ajeng sengaja menuntun Aira kemudian mengetuk gubuk Ki Yusna. Cukup lama ia mendapatkan balasan karena Ki Yusna malah muncul dari samping rumah.

Betapa bahagianya Ki Yusna karena baru pulang setelah memperdaya Ani, ia sudah langsung disuguhi pengantin penuh ketenangan sekaligus sangat cantik. Pengantin yang dari tanda-tandanya sudah dipastikan masih perawan. Karena memang, pada kenyataannya, siapa pun mereka yang masih perawan, akan menjadi pengantin memesona dan tak sedikit pun terganggu dengan aroma sangat anyir dari kebayanya.

“Aku yakin, ini juga bagian dari persekutuanku dengan Ani. Hingga apa-apa, jadi sangat dimudahkan,” batin ki Yusna.

“Ayo Ki, cepetan dimulai ritualnya. Saya benar-benar butuh bantuan Ki Yusna. Karena semua rumah makan saya, bermasalah, Ki!” tegas ibu Ajeng benar-benar tidak sabar.

“Diam, ... jangan merusak suasana. Karena aku rasa, memang ada yang aneh dengan usahamu! Biarkan aku memulai ritual dan menyatu dengan pengantinku. Agar aku bisa mendapatkan kekuatanku lagi yang sebelumnya sudah dirusak oleh anak perempuanmu!” tegas ki Yusna lirih. Ia sudah merangkul Aira yang belum diapa-apakan sudah langsung tidur di bahu reotnya.

Dihakimi demikian, ibu Ajeng tak kuasa berkomentar. Namun, ia langsung berdalih sanggup ketika ki Yusna memintanya untuk mencari bayi yang lahir Selasa Kliwon.

Pelajaran dari apa yang menimpa Aira. Jangan sekali-kali tertarik ke barang yang jelas bukan barang milik kita Lebih-lebih sampai memakainya, padahal barang tersebut sempat menimbulkan pro kontra. Jangan lupa untuk berdoa dalam segala hal, dan tentunya, wajib menguatkan iman.

Bersamaan dengan petir yang mendadak menggelegar, juga angin yang berembus kencang, ki Yusna sungguh mengeksekusi Aira. Ibu Ajeng yang sudah gelap mata dengan setia duduk mengikuti arahan sang junjungan. Jangankan kini yang ibaratnya, ibu Ajeng sedang sangat terpuruk. Saat ibu Ajeng jaya-jayanya pun, ibu Ajeng tetap melakukannya.

Jangankan tangis kesakitan dari Aira yang memohon meminta tolong agar ki Yusna menyudahi hasratnya. Saat Rena termasuk Ani mengalaminya pun, ibu Ajeng tak peduli. Terbukti, Rega sang anak kesayangan juga ibu Ajeng tumbalkan. Rega yang dulunya gagah kekar, kini tak ubahnya mayat hidup dan tubuhnya kering tinggal tulang.

“Mendadak hujan gini, aku benar-benar merasa bersalah,” pikir Syukur bisa melihat apa yang ki Yusna lakukan.

“Pokoknya hari besok juga, aku harus pergi ke desa Harapan Kahuripan. Aku harus cari ayahnya Ibra sekalian beberes pekarangannya kakek!” pikir Syukur tetap tidak bisa tidur meski ia sudah sampai melakukan shalat malam.

“Aku kok jadi kepikiran ke Aira. Itu kira-kira gimana ceritanya?” pikir Elra yang juga tidak bisa tidur. Karenanya, ia sengaja mengajak Syukur VC.

Alasan tersebut juga yang membuat Syukur tidak bisa melihat proses selanjutnya atas apa yang menimpa Aira. Bahwa Aira yang tubuhnya masih bergerak-gerak, ki Yusna dan ibu Ajeng kubur hidup-hidup di sebuah pekarangan kosong. Ibu Ajeng dan ki Yusna bekerja sama meninggalkan kuburan hanya bermodal bongkahan kayu sebagai patoknya.

“Berkat pengantin itu, aku sudah langsung merasa lebih baik,” ucap ki Yusna jujur kepada ibu Ajeng.

Dengan entengnya, ibu Ajeng berkata, “Andai saya bisa berguna buat Ki Yusna. Saya yang tentu saja sudah tidak perawan, boleh melayani hasrat ki Yusna. Asal Ki Yusna membantu usaha saya, kapan pun saya siap melayani ki Yusna!” ucapnya sungguh-sungguh dan membuat lawan bicaranya ketakutan.

Karena pada kenyataannya, ki Yusna hanyalah pria biasa yang dikuasai nafsu. Andai tidak ada pantangan fatal, tentu ibu Ajeng yang sudah peot tapi tetap menjaga penampilan, juga akan ki Yusna terjang. Kini saja, ki Yusna jadi deg-degan hanya karena digandeng mesra oleh ibu Ajeng yang tampak sangat putus asa.

“Pokoknya asal Ki Yusna bantu saya. Mengenai bayi yang lahir Selasa kliwon juga akan saya usahakan secepatnya!” yakin ibu Ajeng yang makin membuat ki Yusna baper. Terlebih sejauh ini, demi mempertahankan ilmu hitam yang digeluti, ki Yusna ibarat tanah gersang yang sangat kurang siraman kasih sayang.

Namun tanpa keduanya sadari, arwah Aira keluar dari kuburan ala kadarnya. Arwah tersebut langsung duduk di tempat duduk penumpang sebelah belakang, mobil milik ibu Ajeng.

1
Ida Qurratul 'Ain
Luar biasa
𝐙𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
lah /Sweat/
𝐙𝐚𝐲𝐲𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
arwahnya tuh
xia~xiaoling
kasian syukur..berasa jd tumbalnya bian...semoga bian cpr ktmu jodoh
Ades Astiti
bikin tegang sepanjang baca
Siti Khadijah
semangat author...jangan pernah lelah menciptakan karya baru
azka karim
ALHAMDULILLAH....... beneran kak?
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Iya, Kak aku sudah balas DM Kakak
total 1 replies
Al Fatih
makasih yaa Bun,,, tapi sayangnya aq ga punya Ig 🤭
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Dm nt aja Kak 😂
total 1 replies
Aisyah Putri Angel
selamat malam dan selamat beristirahat.
untuk di Indonesia selamat menjelang siang dan selamat beraktivitas saja.
makasih Thor
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Rinisa
Bagus....👍🏻
Karna sdh End _ marathon baca...🤗
FiaNasa
kisah syukur m.elra judulnya apa ya thor
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Belum ada Kak. Nunggu Bian tamat dulu ya. Covernya belum.beres
total 1 replies
Rinisa
Awak cerita yg bagus...👍🏻
Arni
gadis brisik, kisahnya athan dan Dessy da baca kak
Arni
Tak terasa da tamat aja kak, ditunggu kisah syukur dan elra kak
Susi Akbarini
biar graris ngekosnya..
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
arwahnya berarti...
Aisyah Putri Angel
selamat pagi ...dii Sabtu pagi yg dingin Krn hujan badai.
makasih Thor
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Sehat-sehat ya Kak ❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Rosti Yetty
Kok belum bisa juga ketemu thorr....? apa kata kuncinya cerita Bian dg Titi...?
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Sesuai judul Kak
total 1 replies
Rosti Yetty
Selesai ceritanya asyik dan juga penasaran akan Syukur dan Elra....makasih thorr telah menyuguhkan cerita horor, moga terus berkarya dan semangat
Khanya
cuma keluarga mami chloe ,hyera, elra yg gak pernah rusak....novel lain sadis2 nasib cwe nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!