NovelToon NovelToon
Wanita Malam Milik Tuan Damian

Wanita Malam Milik Tuan Damian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:27.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu_SA

"Menikahlah denganku," Dina nyaris menyemburkan jus yang baru saja ia minum demi mendengar kata-kata Damian.

Ardina Maharani, seorang waitress club malam, karena desakan ekonomi terpaksa menyetujui perjanjian pernikahan dengan Damian Adinata, seorang CEO muda yang membutuhkan keturunan. Sesuatu yang tak bisa istri pertama pria itu berikan.

Mampukah Dina bertahan untuk selalu menjadi yang kedua? Atau justru ia akan menggeser posisi istri pertama dan menjadi satu-satunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu_SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB [14]

Di pengadilan Agama, tak banyak yang harus dilakukan. Mereka berdua hanya harus berfoto dan menandatangani beberapa berkas, sedangkan urusan lainnya diambil alih oleh Rendi. Pria itulah yang kemudian mengurus semuanya hingga selesai.

Masih seperti mimpi, Dina kini mendapati dirinya berdiri di depan rumah dua lantai, tidak begitu besar namun terlihat berkelas. Keamanannya pun bisa terlihat kelas atas karena rumah ini termasuk di lingkungan perumahan elite.

Sebelum datang kesini, terlebih dahulu Damian mengajak gadis itu pulang ke kostnya untuk mengambil barang-barang gadis itu yang memang tidak begitu banyak. Damian bahkan telah menyiapkan koper besar untuk Dina mengemas pakaiannya.

Dina sama sekali tidak tahu harus menangis atau tertawa melihat kesigapan Damian. Pria itu seolah tak ingin membuang sedikitpun waktu untuk melanjutkan perjanjian mereka. Sebegitu inginnya pria ini memiliki keturunan. Pantas saja ia rela menggelontorkan uang hingga ratusan juta.

"Ayo masuk," ajak Damian yang ternyata telah membuka kunci pintu dan langsung melangkahkan kakinya memasuki rumah. "Di bawah ada ruangan keluarga, kamar tamu, dapur, ruang makan dan kamar mandi." Ujar pria itu sekenanya. Sebelum kemudian kembali meraih tangah Dina dan menuntun gadis itu ke lantai dua.

"Di sini semuanya kamar tidur, ada tiga dan ketiganya sudah memiliki kamar mandi di dalam," lanjut pria itu lagi, mengingatkan Dina pada sosok Ibu kostnya yang sedang promosi.

Mereka kemudian memasuki satu ruangan yang terlihat lebih besar dari dua ruangan yang lain. Sebuah kamar tidur tentu saja. Lengkap dengan sebuah ranjang dan lemari berukuran besar. Juga terdapat sofa yang terlihat nyaman. Apakah Damian tinggal di sini sebelumnya, karena jelas rumah ini sama sekali tak terlihat seperti rumah yang baru saja dihuni.

Jawabannya... ya, selama Dina menghabiskan cutinya, Damian memang menghabiskan waktunya di sini. Sibuk mendekorasi dan membeli segala macam keperluan rumah tangga. Tentu saja atas bantuan Rendi dan juga Bibi Wati, asisten rumah tangganya.

"Mulai hari ini, hingga satu setengah tahun ke depan kamu akan tinggal di rumah ini," ucap Damian sambil menyeret koper Dina dan meletakkannya di samping tempat tidur. "Bersamaku," tambah pria itu kemudian.

Dina langsung menatap Damian dengan sangsi. Jadi pria ini juga akan tinggal di sini? seperti mengerti kata hati Dina, Damian mengangkat sebelah alisnya.

"Mau bagaimana lagi, membuatmu hamil adalah prioritas utama. Bagaimana caranya, ya..., dengan melakukannya setiap hari. Semakin cepat dilakukan semakin baik," ujar pria itu enteng.

Dina memutar matanya dengan gusar. Mengapa semuanya terasa begitu cepat? Baru tadi pagi mereka mengurus pernikahan ke pengadilan Agama dan sekarang sudah langsung akan ke tahapan membuat bayi?

Damian mengangkat sebelah alisnya melihat ekspresi lucu Dina, menggoda gadis ini memang sesuatu yang sangat menyenangkan baginya. Dengan cepat direngkuhnya pinggang gadis itu hingga membuatnya terpekik kaget.

"Kamu sudah siap bukan? Siap tidak siap, kamu sudah tanda tangan kontrak," ujarnya sambil berusaha mencium Dina, namun gagal karena gadis itu tiba-tiba saja menutup bibirnya.

"Se- setidaknya biarkan saya mandi dulu," ucap gadis itu sebelum melepaskan diri dari rengkuhan Damian. Kemudian melesat dengan cepat memasuki kamar mandi, mengunci pintunya dari dalam dan berusaha menetralkan denyut jantungnya yang menderu tak karuan.

Damian tertawa geli melihat Dina yang melesat cepat masuk ke dalam kamar mandi. Gadis itu bahkan tak ingat untuk sekedar membawa baju ganti ataupun perlengkapan mandi. Damian kemudian mengetuk pintu sebanyak tiga kali.

"Ya?" teriak Dina yang nyaris seperti pekikan. Suaranya terdengar seperti anak kucing yang terjepit pintu. Damian terkekeh dengan pikirannya sendiri.

"Handuk dan bathrobe ada di laci paling bawah, perlengkapan mandi lainnya ada di laci kedua dan ketiga, kamu buka-buka aja semua, gunakan apa saja yang kamu suka," ujar pria itu dari balik pintu. Damian kemudian tersenyum sambil menggigit bibirnya, "untuk pakaian dalam aku tidak tau ukuranmu, tapi aku sudah menyuruh Bi Wati membeli beberapa ukuran berbeda. Semuanya ada di laci bawah nomor empat," tambah pria itu lagi kemudian.

"Terimakasih!" Dina dengan cepat berseru dan sesaat kemudian Damian dapat mendengar dengan jelas suara keran air yang dinyalakan. Sepertinya gadis itu malu dan sengaja menghalau suara Damian agar pria itu tak lagi melanjutkan ocehannya.

Damian tertawa sambil menggelengkan kepala. Pria itu kemudian melangkahkan kakinya ke dalam kamar sebelah, memilih membersihkan dirinya di sana.

Dina menutup keran air dan berusaha mendengar suara-suara dari luar. Ketika gadis itu tak lagi mendengar suara, dengan cepat ia membuka laci sesuai dengan yang diinstruksikan Damian tadi.

Pria itu berbohong, semua pakaian dalam di laci ini memiliki ukuran yang sama, hanya dengan motif dan warna berbeda, dan ini semua sesuai dengan ukurannya. Bagaimana pria itu bisa tahu?

Dina kemudian kembali membuka laci yang lain. Menemukan beberapa macam sabun mandi, sabun wajah, pasta gigi, sampo dan lain sebagainya. Semuanya dari merk yang belum pernah Dina gunakan sebelumnya. Jelas saja, semua benda disini meneriakkan kata mahal. Namun Damian sudah menyuruhnya untuk menggunakan apapun yang ia suka, jadi Dina tak akan sungkan untuk melakukannya.

Dua puluh menit kemudian, Dina sudah ke luar kamar mandi lengkap dengan bathrobe dan handuk yang melingkar di kepalanya. Gadis itu melihat ke sekeliling ruangan dan tak mendapati sosok Damian di sana.

Gadis itu kemudian mengambil baju ganti di dalam kopernya yang masih berada di samping tempat tidur sebelum kemudian kembali memasuki kamar mandi untuk berganti pakaian.

"Ayo turun, kita makan," ujar Damian ketika Dina akhirnya ke luar kamar mandi untuk kedua kalinya.

Dina menghela nafas lega. Setidaknya Damian masih ingat untuk memberinya makan, bukannya langsung melakukan kegiatan intim seperti yang Dina bayangkan.

Ketika menuruni tangga, Dina melihat seorang wanita paruh baya tengah sibuk menata hidangan di meja makan. Wanita itu tampak begitu mencintai pekerjaannya karena ia terlihat bersenandung sambil sesekali menggoyangkan pinggulnya, mengikuti irama imajiner yang ia ciptakan sendiri di benaknya.

"Ah kalian sudah turun, mari-mari silahkan duduk, masakannya sudah siap," ujar wanita paruh baya itu dengan riang.

"Bi wati gabung aja," ucap Damian yang langsung ditolak dengan gelengan cepat oleh wanita yang dipanggilnya Bi Wati itu.

"Nggak usah, bibi nanti saja. Kalian makan yang banyak, biar kuat!" ujar wanita itu lagi sambil mengerling nakal. Membuat wajah Dina memerah mendengar ucapannya.

Sang pelaku hanya terkekeh geli sambil kemudian beranjak ke dapur, membersihkan dan merapikan peralatan dapur yang baru ia gunakan.

Sepeninggal Bi Wati, Damian dan Dina mulai sibuk menikmati semua hidangan yang disiapkan wanita itu. Tentunya dengan Damian yang terus menerus memasukkan daging atau sayuran ke atas piring Dina.

"Makan yang banyak, biar kuat," gumam lelaki itu menirukan gaya bicara bi Wati. Membuat wajah Dina semakin memerah karena menahan malu. Membuat Damian terkekeh melihat reaksinya. Sungguh menggoda gadis ini sepertinya telah menjadi hobi baru bagi Damian.

1
muna aprilia
lnjut
Endangdaman
ah so sweet deh damian
sumiyati budiyanto
iya bagus,alurnya jg enak dibaca
nuraeinieni
aq mampir thor
wawawawa
apa"an si shesil😒
Dayu SA
luar biasa
LISA
Semangat y Kak..kita tunggu update nya
Dayu SA: Wahhhh makasi ya kak, komentar dan likenya sangat berarti buat mendongkrak semangat nih. Kawal terus perjalanan mereka sampai tamat ya! makasi ^^
total 1 replies
LISA
Bagus ceritanya Kak..
LISA
Slmt y utk Dina & Damian..meskipun pernikahannya terkesan buru²..bahagia selalu y utk kalian berdua
LISA
Syukurlah ibunya Dina udh pulih..yg kuat y Dina..Damian org yg baik koq..
LISA
Luar biasa
LISA
Damian emg suka sama Dina makanya dia menawarkan perjanjian itu..y moga aj Dina menerimanya..
LISA
Damian mulai tertarik sama Dina
LISA
Aq mampir Kak
Dayu SA: sippp... makasi kak ^^
total 1 replies
Bunda
nyimak Thor 🙏🏻
Dayu SA: Silahkan, terimakasih kak 🙏🏻
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up Thor
Bunda: g ada kelanjutannya ya
Anto D Cotto: sep, tetap semangat thor 👍
total 3 replies
Anto D Cotto
menarik
Narty Mafaza
suka banget baru ketemu novel ini langsung klik,,, gak banyak typo n alurnya jelas GK berbeli² pokoknya suka suka
Dayu SA: Makasi kak, dukung terus ya, kawal Dina sama Damian sampai tamat 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!