[ Beberapa Bab belum di revisi ] Mohon maaf jika tidak update, ya. 🙏
Berkisah dari seorang gadis cantik yang bernama Amelia Andini Wijaya. Gadis yang kerap disapa Amel memilik sahabat yang sudah bagaikan saudara baginya, namun sahabatnya itu malah mengkhianatinya. Sahabat Amel berselingkuh dengan seseorang yang paling Amel cintai.
Hubungan Amel kandas setelah 3 tahun bersama. Membuat Amel begitu frustasi tak dapat menerima pengkhinatan dari sahabat dan pacarnya.
Demi melampiaskan rasa sakit hatinya, Amel memutuskan untuk mencari seorang gigolo. Hingga malam itu terjadilah penyatuan tanpa cinta.
3 tahun kemudian. Amel menyandang status sebagai seorang singgle Mommy. Amel dibantu Si Tukang ojek online cantik yang dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri.
Tidak disangka-sangka seorang gigolo yang melakukan malam bersama Amel adalah seorang CEO sekaligus Direktur perusahaan besar yang ada di kota H.
Bagaimana kehidupan mereka setelah itu?
Simak ceritanya di sini.😉
Happy Reading All! 📚☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwti Asnn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FOMC part 30
Arya yang sudah berada di ruangannya memeriksa CCTV, guna melihat kejadian antara Amel dan wanita tadi. Dia pun tersenyum saat memutar kejadian itu, dan membuatnya segera mengirimkan pesan pada Azka.
[ Lihatlah CCTV yang terhubung di luar ruangan dan putar kejadian dari beberapa menit yang lalu. ]
Azka yang sedang duduk di kursinya, menopang dagunya dengan sebelah tangan.
"Pokoknya aku harus memastikan, apakah dia cemburu atau tidak." Azka melamun memikirkan Amel. Tiba-tiba terdengar notif pesan di ponselnya.
TING!!
Azka lalu membuka pesan itu dan membacanya.
Arya. [ Lihatlah CCTV yang terhubung di luar ruangan dan putar kejadian beberapa menit yang lalu. ]
Azka segera membuka laptopnya dan menonton CCTV yang terhubung di luar ruangan kerjanya, dia melihat Amel yang berjalan keluar dari ruangan, masuk ke ruangan Arya, beberapa detik kemudian Amel keluar dari ruangan Arya dan Amel melihat wanita yang baru saja keluar dari ruangannya, terlihat jelas mimik wajah Amel saat melihat wanita itu.
"Apa yang sedang dia fikirkan, dengan mimik wajah seperti itu?" lirih Azka, terus memerhatikan gerak-gerik Amel dalam video. Azka menaikkan volume suara agar terdengar lebih jelas.
Wanita itu mulai menatap Amel. "Apa loe lihat-lihat! Kenapa menatap gue seperti itu?"
"Eh, M-Maaf Bu."
"Apa yang loe katakan, hah? Ibu? Apa mata loe buta, ya?"
"Dia sedang memikirkan apa?" ucap Azka pelan, memerhatikan Amel.
"Woi, apa loe tuli? Gue sedang bicara, kalau gue nanya itu di jawab!"
"Eh, K-Kenapa?"
"Loe siapa di sini?"
"Saya sekretarisnya pak Azka, Bu."
"Sudah di bilangin jangan panggil gue dengan sebutan Ibu, gue adalah calon Nyonya di sini, jadi loe harus memanggil gue dengan sebutan Nyonya, apa loe mengerti?"
"Cih, jangan mimpi!" Lirih Azka, lalu memerhatikan wajah Amel dalam video. "Raut wajahnya tiba-tiba berubah, aku penasaran apa yang akan Amel katakan selanjutnya," batin Azka, fokus menonton.
"Memangnya kenapa kalau aku memanggilmu dengan sebutan Ibu?"
"Loe nantangin gue?"
"Aku tidak nantangin kamu, kamu saja yang terlalu nyolot."
"Loe berani sama gue, hah?!"
"Emangnya kenapa? Kamu manusia aku juga manusia, tidak ada kata manusia takut dengan manusia."
"Kelinci kecilku sekarang sudah menjadi kelinci liar," lirih Azka, menyunggingkan senyum tipis di bibirnya.
"Dasar perempuan murahan! Lihat saja nanti, gue akan membuat loe membayar perbuatan loe ini!"
"It's okay, aku tunggu kabar baiknya."
"Dan satu lagi, jika Ibu lelah maka sebaiknya ibu istirahat yang baik saja di rumah. Jangan sampai penyakit gula darah Ibu naik dan mengakibatkan opname!"
Puftt, Azka hampir tertawa karena mendengar ejekkan halus yang dilontarkan Amel kepada wanita itu.
"Loe---"
"Ibu harus ingat, aku bukan wanita murahan yang seperti ibu bayangkan, dan jika ibu mau tahu siapa yang murahan di sini? Maka bercerminlah dan lihatlah diri Ibu sendiri."
"Berani sekali loe mengataiku murahan!"
"Aku tidak pernah menyebut ibu sebagai wanita murahan, tetapi jika ibu sadar diri itu juga lebih baik."
"Itu baru disebut calon Nyonya Azka, tenang dan tidak lemah," lirih Azka, tersenyum.
...Flasback On🍃...
Setelah mendapatkan informasi dari Tante Laksmi, Kirana bergegas mengemasi barang-barangnya dan segera menuju negara M tempat orang tuanya berada tanpa menunggu hari esok lagi. Sebelum pulang ke negara asalnya, dia sempat memberi kabar kepada ibunya bahwa dia akan segera pulang ke sana.
Sesampainya di rumah, Kirana disambut hangat oleh kedua orang tuanya, Richard yang sudah mengetahui putrinya akan kembali mengambil cuti bekerja pada hari ini. Ibunya lantas memberikan undangan resmi pada Kirana, undangan itu dari utusan Azka, guna menghadiri ulang tahun perusahaan yang akan dilangsungkan empat hari ke depan. Kirana juga tidak menaruh curiga pada undangan itu, dia hanya tersenyum senang dan menerimanya.
"Azka pasti sudah melupakan masalah yang terjadi di masa lalu, buktinya dia tahu aku akan segera pulang dan mengirimkan undangan untukku, dan dari awal dia juga sudah mengetahui keberadaanku. Tapi, dia tidak melakukan apapun pada diriku, dan itu tandanya dia tidak mempermasalahkan kejadian waktu itu. Tante Laksmi terlalu banyak berfikir," batin Kirana.
"Mah, Pah. Boleh ya sebentar sore aku berangkat ke kota H. Please ...." Kirana memohon meminta izin pada kedua orang tuanya, yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.
"Kamu kan belum lama sampai di rumah, Nak. Masa kamu mau pergi lagi. Apa kamu tidak capek? Acaranya juga akan dilangsungkan empat hari ke depan, kan?" ucap Sarah, yang sudah membaca isi surat buat Kirana.
"Iya sih Mah. Tapi kan aku ... aku ke sana karena, mau menemui Azka Mah."
"Apa kamu sudah memikirkan konsenkuensinya? Kamu harus ingat, perbuatan yang kamu lakukan pada Azka di masa lalu, jika sampai Azka masih mengingat kejadian waktu itu, maka kamu sudah pasti habis." Richard mengingatkan putri semata wayangnya.
"Tidak mungkinlah Pah, jika dia memiliki dendam padaku, tidak mungkin dia membiarkanku lolos begitu saja," ucap Kirana pada ayahnya.
Menatap Ibunya. " Apa Mama masih ingat, waktu Mama tidak sengaja memberitahu keberadaanku kepada orang suruhan Azka? Buktinya, saat dia sudah mengetahuinya dia tidak melakukan apa-apa terhadapku. Jadi, Papa sama Mama tidak perlu mengkhawatirkan Kirana, Papa sama Mama hanya perlu memberi ijin padaku saja."
"Baiklah. Kalau itu yang kamu inginkan, Papa mengizinkannya." Akhirnya Richard pun mengalah.
"Selama ini Mama fikir kamu sudah melupakan Azka, Nak. Kamu kan cantik, punya karier yang bagus, kenapa kamu malah memilih Azka, Nak? Ingat selalu Nak, jangan terlalu memaksa seseorang untuk bisa mencintaimu. Itu pesan Mama untukmu, Nak." Sarah menasehati putri semata wayangnya, dia tidak mau terjadi apa-apa pada Kirana, karena insting seorang ibu itu benar.
"Kirana tidak akan pernah melupakan Azka Mah. Azka adalah cinta pertamaku, jadi tidak mudah untuk melupakannya, seperti yang Mama katakan, aku ini cantik punya karier yang bagus, pasti siapapun bisa kutaklukan, termaksud Azka. Mama dan Papa tenang saja, Kirana pasti akan baik-baik saja dan jika terjadi sesuatu padaku, Aku akan segera memberitahu kalian nanti. Aku kesana juga ingin menemui tante Laksmi."
"Baiklah, Mama mengizinkanmu pergi." Sarah pun pasrah dengan keputusan yang diambil Kirana.
Sore harinya, Kirana pamit pada orang tuanya dan bergegas ke bandara menuju kota H, hanya memakan waktu 1 jam menuju ke sana. Sesampainya di sana Kirana pergi ke hotel untuk menginap selama seminggu ke depan. Dia pun segera membereskan barang-barangnya dan memasukkan pakaiannya ke dalam lemari.
Selesai mandi dan berganti pakaian tanpa istirahat, Kirana langsung bergegas menemui Laksmi yang berada di kediamannya.
Kirana sampai di kediaman Laksmi sekitar pukul 17:30 malam, Laksmi yang belum mengetahui bahwa Kirana akan datang hari ini sedikit terkejut saat ART yang bekerja di kediamannya memberitahukan bahwa ada tamu atas nama Kirana.
Laksmi buru-buru menghampiri Kirana yang sudah berada di ruang tamu, wanita itu sedang duduk di sofa sambil memangku kakinya dengan anggun.
"Kirana!"
Berdiri dari duduknya. "Tante apa kabar?" Berjalan menemui Laksmi yang tidak begitu jauh darinya.
"Baik, kamu apa kabar?" Mereka melakukan cipika-cipiki.
"Seperti yang Tante lihat, Aku baik sekali Tan."
"Oke, silahkan duduk!"
"Azka mana, Tan?" tanya Kirana, matanya berkeliling.
"Sejak pindah dari kota M, Azka memang tidak tinggal di sini. Dia sekarang tinggal di Apartment pribadi miliknya."
"Oh ...."
"Tante tidak percaya kamu datang secepat ini Kirana, Tante fikir kamu akan datang sesuai permintaan Tante, tapi ternyata semua di luar dugaan Tante."
"Iya Tan, apa Tante tahu? Ternyata tanpa Tante memberi undangan padaku Azka sudah mengutus orang untuk mengirimkan undangan itu di kediaman orang tuaku. Jadi aku datang secepatnya kemari untuk menemuinya di sini, tapi dia tidak ada di sini."
"Tante juga lupa memberitahukan hal ini padamu."
"Tidak apa-apa Tan, esok pagi aku akan datang menemuinya di perusahaannya."
"Terserah kamu saja."
"Bagaimana dengan rencana kita, Tan?"
"Untuk saat ini kita main halus saja dan ikuti permainan Azka, Tante yakin dia sudah merencanakan semuanya."
"Ah, Tante terlalu banyak berfikir," batin Kirana.
"Baiklah Tan."
Bersambung ... ❤
...Tidak lupakan dengan kesan baiknya😁...
...Love You All❣...
jdi rd MLS klmaan