NovelToon NovelToon
The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

The Wife ( Istri Yang Teraniaya )

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Angst
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Miracle

Suatu kesalahan besar telah membuat Kara terusir dari keluarga. Bersama bayi yang ia kandung, Kara dan kekasih menjalani hidup sulit menjadi sepasang suami istri baru di umur muda. Hidup sederhana, bahkan sulit dengan jiwa muda mereka membuat rumah tangga Kara goyah. Tidak ada yang bisa dilakukan, sebagai istri, Kara ingin kehidupan mereka naik derajat. Selama sepuluh tahun merantau di negeri tetangga, hidup yang diimpikan terwujud, tetapi pulangnya malah mendapat sebuah kejutan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serbasalah

Elno masuk kamar. Kara tengah membersihkan wajahnya dari riasan yang menempel. Elno diam dengan mengambil baju ganti di atas tempat tidur yang telah istrinya siapkan.

Kara menoleh Elno yang melenggang masuk kamar mandi. Ia mengembuskan napas panjang, lalu beringsut dari duduknya. Kara langsung saja merebahkan diri di atas kasur.

Suasana canggung terasa. Elno tengah marah dan Kara mendengar pertengkaran sepasang suami dan istri itu tadi. Mungkin nantinya rumah yang Kara tinggali akan menjadi neraka. Karena akan banyak pertengkaran lain yang terjadi.

Pintu kamar mandi terbuka. Kara langsung memejamkan mata. Ia cuma mendengar suara langkah kaki yang mendekat, lalu usapan dingin telapak tangan. Satu kecupan ia rasakan di kening setelah itu terdengar pintu terbuka dan tertutup pelan.

Kara membuka matanya. Elno keluar selesai berganti pakaian. Rasa kantuk tiba-tiba menghilang diganti perasaan nyeri. Meski Kara belum memastikan apa yang suaminya lakukan di bawah sana, tapi pikirannya selalu berkata buruk.

Elno dan Sari baru bertengkar. Mungkin saat ini suaminya tengah membujuk istri keduanya. Perlakuan lembut serta pelukan akan didapat Sari. Kara turun dari tempat tidurnya. Ia sengaja tidak memakai sandal rumah, lalu keluar.

Setiap anak tangga yang Kara lewati menimbulkan debaran jantung. Kara takut jika di bawah sana menyaksikan hal-hal yang belum bisa ia terima.

Kara ragu-ragu untuk mengintip ketika mendengar suara Elno dan tangisan Sari. Rupanya keduanya belum masuk kamar. Kara mengintip di balik tembok. Memperhatikan perlakuan suaminya kepada Sari.

"Biar aku oles obatnya," kata Elno.

Sari memberi salep pada suaminya. Elno membuka obat itu, lalu mengoleskan salep dingin ke wajah Sari yang bengkak. Ia menampar istrinya terlalu kuat.

"Jangan ulangi lagi perbuatan ini, Sari. Aku tidak suka kamu mengadu. Kamu sendiri yang bilang siap menerima keadaaan," ucap Elno.

"Tapi kamu lebih menyukai Kara. Aku lihat perlakuanmu berbeda kepadanya. Aku cuma butuh perlakuan sama dengannya."

Elno mengembuskan napas kasar. "Aku malas membahas tentang perlakukan adil terhadap kalian. Sekarang, aku akan bertindak sesuai dengan apa yang kuinginkan saja. Kalian membuatku pusing."

Elno ingin beranjak dari duduknya, tetapi Sari menahan lengan pria itu. Elno bersandar di badan kursi dan Sari merebahkan diri di tubuh bidang suaminya.

"Aku minta maaf. Aku janji enggak bakalan mengulanginya," ucap Sari.

Elno mengusap lembut puncak kepala istrinya. Ia mendaratkan kecupan di kening. Sari mendongak, meraih wajah suaminya, lalu mengecup bibir Elno.

Mata Kara membelalak melihatnya. Suaminya mengecup bibir wanita lain. Sakit hati, tetapi Kara enggan untuk melepas pandangan yang membuat hatinya sakit. Ia masih cemburu dan tidak ikhlas meski Elno tengah bermesraan bersama istrinya sendiri.

"Aku menginginkanmu," ucap Sari.

"Hari ini jangan dulu," tolak Elno.

"Kamu hanya tidur di kamar Kara. Tapi nafkah tidak boleh berhenti padaku."

"Tidurlah. Ayo, kita ke kamar."

Kara lekas menaiki beberapa anak tangga. Ia menutup bibirnya. Terdengar suara pintu dibuka dan artinya, Elno serta Sari sudah masuk ke kamar. Kara kembali turun dan berjalan pelan. Arah pandangnya ke kamar yang masih belum ditutup.

Di dalam sana, Elno dan Sari masih menyatukan bibir. Kara tidak tahan melihat lagi ketika Sari menurunkan jubah gaun tidurnya. Kara lekas berpaling menuju dapur. Tenggorokkannya tercekat, ia susah untuk bernapas. Kara mengambil minuman dingin dari kulkas, lalu meminum langsung dari botolnya. Sebagian air minum itu ia basuhkan ke wajah.

Kara mengambil tisu beberapa helai, lalu menyeka wajah. Ia menarik napas panjang kemudian mengembuskannya secara perlahan.

"Kara!"

Kara terlonjak kaget. Sejak kapan suaminya telah berada di dapur. Kara memaksakan senyum terbit di bibirnya.

"Aku kehausan," ucapnya.

Kara membereskan botol yang telah kosong, lalu membuang tisu bekas pakai ke tong sampah.

"Biar aku bawakan air minum ke kamar," kata Elno.

"Tidak perlu. Aku sudah cukup minum."

Kara berjalan melewati suaminya. Elno memutar diri agar bisa memandang istrinya yang berjalan lebih dulu.

"Sejak kapan?" tanya Elno.

Kara berhenti melangkah, lalu menghadap Elno. "Apanya?"

"Sejak kapan kamu berada di dapur?"

Kara tersenyum. "Cukup lama. Tidak apa-apa. Aku mengerti kehidupan rumah tanggaku sekarang."

"Aku tidak menidurinya," kata Elno.

Lagi-lagi Kara tersenyum. "Aku tidak pernah melarangmu melakukannya. Seperti perkataanmu. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan kepada kami berdua. Jangan membuat dirimu sendiri pusing kepala."

Selesai mengucapkan kalimat itu, Kara pergi meninggalkan suaminya. Elno mengusap wajahnya kasar. Ia mengerti maksud perkataan dari istrinya. Kara sudah melihatnya bermesraan bersama Sari.

Elno membuka kulkas kemudian mengambil sebotol air. Ia meneguk minuman itu sampai setengah. Elno pun merasakan sesak di hati atas ucapan Kara. Apa yang istrinya ucapkan memang benar. Tapi Elno merasakan itu berupa duri yang menghunjam hati.

"Aku harus apa? Semua serbasalah," gumamnya.

...****************...

Pukul lima pagi saat Elno terbangun, ia sudah tidak melihat Kara di sampingnya. Pakaian kerja telah tersedia lengkap dengan dasi serta sepatu. Elno ingat jika pagi ini giliran Kara yang membuat sarapan. Segera saja ia turun dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Saat Elno selesai membersihkan diri, ia melihat Kara yang baru masuk. Istrinya tidak membiarkannya berpakaian sendiri. Kara tetap membantunya meski Elno enggan untuk menyentuh pinggang ramping istrinya.

Elno sangat berkeinginan menyentuh Kara, tetapi perbuatannya semalam membuat keengganan itu terjadi. Padahal Elno kira hubungan mereka telah membaik. Rupanya suasana seperti ini terjadi lagi.

"Maaf, tapi Sari istriku juga," kata Elno.

"Kenapa minta maaf? Aku tau Sari istrimu."

"Aku juga harus memberinya nafkah batin, kan?"

Kara menatap wajah suaminya. "Kamu membicarakan apa?"

"Aku tau kamu marah."

"Kamu berhak melakukan apa pun. Jangan khawatirkan aku," kata Kara. Ia mengambil jas hitam kemudian membantu Elno memakainya. "Siap. Kamu turunlah ke bawah. Aku sudah siapkan sarapan untukmu."

"Kita turun sama-sama."

"Aku sedikit lama karena ingin pergi," kata Kara.

"Biar aku mengantarmu."

"Tidak perlu. Kamu turunlah dulu," ucap Kara.

Elno tidak lagi berdebat. Ia berjalan keluar kamar dan Kara bersiap-siap untuk pergi juga. Ia mengganti baju dengan mengenakan dress selutut dan Kara juga merias wajahnya.

Bersambung

1
Yoyoh Sumiati
harusny elno di balas lebih menyakitkan lagi ....baru nnti mrk blikan
Insa 431
keren ...suka dengan wanita super
Insa 431
keren kara👍 keputusan yang tepat
Khusnul Khotimah
telat,,,,,
Khusnul Khotimah
terjebak kok berlanjut dinikmati alasan kewajiban,,,,,situ punya otak,,,,,itu sih Maruk doyan
Miss Ayu
gk kuat baca.. sumpah kara Run..kara...Cepat Run 😭😭
Virgo Girl
Aku yg baru baca, aku yg mewek😭😭
Aira Zaskia
nyesek banget jdi kara😭😭
Dang Antie
Luar biasa
tri kutmiati
duuuh... cerita... ky sebenernya... dadaku mpe seseg... tengkyu thor....
Wahyuni Fhia
Luar biasa
aca
kok Q jijik ya apa karena elno bekas sisari
aca
andai g pernah di nafkah batin mungkin kata g sakit hati lah ini mesra mesra di kamar. terbuka sakit bgt jd kara
Hamda Bakkas
bagusss...
Ani Ani
Luar biasa
EndRu
luar biasa..
penuh makna
banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari cerita ini.
sampai termehek-mehek bacanya
😭😭😭😭🥰🥰🥰
EndRu
licin Finola nih. kayak didoktrin sama mamanya
EndRu
Delia malah temen yang sebenernya... apa adanya' ..
EndRu
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
ya Tuhan.
sakitnya
EndRu
silaka6 ratapi nasibmu kini Elno
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!