NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Adikku

Menikahi Tunangan Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:69M
Nilai: 4.9
Nama Author: Suesant SW

Sarah dipaksa orangtuanya menikahi tunangan adiknya Sally, hanya karena Sarah seorang anak angkat yang terikat balas budi.

Sally adiknya yang selalu dimanja membuat kesalahan besar, berselingkuh dengan mantan pacarnya yang telah menikah berujung lari dari rumah bersama selingkuhannya.

Sementara itu, untuk menutupi aib keluarga dan menjaga hubungan baik dengan partner bisnis sang ayah, Sarah harus bersedia menikahi tunangan adiknya bernama Raka, seorang laki-laki dingin yang bahkan tidak tertarik dengannya.

Kehidupan rumah tangga mereka yang tanpa dilandasi cinta itu tentu saja menuai banyak konflik. Sampai kemudian Sarah menyadari bahwa diam-diam dirinya mencintai Raka.

Masalah lain bertambah saat kemudian Sally muncul kembali dan berusaha merebut kembali Raka darinya.

Apakah Sarah bisa mempertahankan suaminya dan mendapatkan cinta dari Raka ataukah Sarah harus menyerah kepada pernikahan dan cintanya?

Semoga di sukai, ya...🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 29 PERMAINAN TAKDIR

Dion meremas jemari Sarah dengan kuat, seakan hendak melebur perasaannya bersama dengan perasaan gadis di depannya itu.

"Aku tidak perlu kamu mengatakan, kamu mencintaiku sekarang, tapi berikan aku kesempatan untuk membuktikan, aku serius ingin bersamamu" Dion menyeka air mata Sarah dengan kedua ibu jarinya.

"Aku bersedia menunggumu, sampai kamu bisa mencintaiku. Hanya saja aku meminta satu tempat di hatimu, untukku menunggu sampai waktu itu tiba." Ucap Dion dengan lembut.

"Aku takut...kamu akan lama menunggu" desah Sarah.

"Aku sudah biasa menunggu, itu bukan masalah bagiku." Senyum Dion begitu lebar. seolah ingin menenangkan badai di hati Sarah.

"Jika kamu meminta aku menunggu, maka aku akan berdiri di manapun kamu menyuruhku berdiri menunggu.

Berikan saja aku kesempatan untuk menjadi penjagamu, aku berjanji akan menjadi kekasih yang akan selalu ada di setiap musim hidupmu"

Dion menepuk punggung tangan Sarah meyakinkannya.

Sarah menganggukkan kepalanya sambil menyeka sendiri pipinya yang basah.

"Apa maksud anggukanmu? Apakah itu berarti, kamu menerimaku?" Dion memicingkan matanya, berharap.

Sarah mengangguk meskipun agak ragu.

"Menerimaku jadi pacarmu?" Dion memastikan lagi, untuk meyakinkan dirinya.

Sarah mengangguk lagi.

"Serius, Cay?" Dion melotot pada Sarah.

"Iya...iyaaa!"

Dion berdiri dari tempat duduknya, dengan ekspresi girang. Hampir saja dia melompat memeluk Sarah, tapi segera urung dilakukannya. Dua orang pelayan yang mengantar menu pesanan mereka berdua tampak salah tingkah dan kebingungan dengan tingkah Dion.

"Oh, silahkan...letakkan saja di meja." Dion tersipu dan duduk kembali.

Sarah tertawa melihat polah Dion.

Setelah pelayan-pelayan itu menyajikan makanan di atas meja, Dion mengedipkan matanya kepada Sarah.

"Sekarang boleh dong ku panggil kamu cay...cayang"

Sarah melotot kepada Dion.

"Aku masih istri orang lho!" Sarah melengoskan bahunya sambil mengambil makanan ke dalam piringnya.

"Tak masalah kamu istri orang, yang penting kamu

aku sekarang" Dion mengedipkan matanya lagi dengan nakal kepada Sarah.

"Jangan panggil aku begitu ah, tidak enak di dengarnya!" protes Sarah.

"Ya, sudah...balik ke Cay lagi kalau begitu"

Sarah mencibir mendengar candaan Dion.

Mereka berdua menikmati dinner di atas rooftop itu seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran.

Menghabiskan beberapa jam dengan menikmati makan malam yang romantis sambil menikmati pemandangan malam yang cerah dan luar biasa dari atas gedung itu.

Malam ini cerah, bintang-bintang memancarkan cahaya cemerlang, benar-benar pemandangan yang indah.

Beberapa kali Sarah sempat termangu, selintas kenangan satu malam di atas rooftop hotel bersama Raka setelah hari pernikahan mereka.

ini adalah pemandangan yang hampir sama dengan malam itu.

Sarah tak bisa menepis ingatan lama itu, bagaimana mereka berdua, berbicara dengan canggung dan tegang.

Mengingat bagaimana Raka membuat suatu perjanjian dengannya untuk menjalankan sebuah sandiwara pernikahan.

Dan di bawah bintang yang sama pula, malam ini dia membuat sebuah perjanjian dengan orang yang berbeda, menjalani sebuah hubungan yang juga tanpa dasar yang jelas, kecuali karena Dion merasakan cinta padanya.

Sarah merasakan takdir benar-benar mempermainkannya.

Sungguh ironis!

...***...

Dion dan Sarah berdiri di lorong, tepat di depan pintu apartemen Sarah.

Sebelum Sarah membuka pintu apartemennya dengan cardlock di tangannya, Sarah bepaling kepada Dion.

"Sudah larut...ku rasa kamu cukup mengantarku sampai di sini, Yon..."

"Kamu tidak mengajakku masuk?" Dion mengerutkan dahinya, mendengar perkataan Sarah.

"Sekarang sudah hampir jam sebelas malam, ku rasa kamu harus pulang." ucap Sarah kemudian.

"Tapi aku belum ingin pulang, biasanya aku dan Grace bisa ngobrol denganmu sampai lewat tengah malam" Dion mengernyit dahinya, mendengar pengusiran Sarah yang terang-terangan.

"Situasinya sudah berbeda, bukankah kita tidak lagi hanya sekedar teman sekarang?"

"Karena kita sudah lebih dari sekedar teman, semuanya jadi lebih wajar kan?"

Sarah menggeleng dengan mata yang melotot tapi mrmbuatnya malah lebih mirip boneka barbie.

"Karena kita tidak lagi teman, maka tidak wajar kamu terlalu lama di apartemenku apalagi sudah larut malam begini"

"Lah, kok enakan jadi teman lagi dari pada jadi pacar, aturannya jadi banyak" Dion menggerutu dengan mimik lucu.

"Bener nih, balik jadi teman?" Sarah menarik sudut bibirnya sehingga seperti mengancam.

"Bercanda Cay...bercanda! Tetap pacar saja..." Dion menangkupkan telapak tangannya di depan dada dengan sikap memohon yang lucu.

Sarah tertawa kecil melihat tingkah Dion, laki-laki ini selalu saja bisa membuat tertawa dengan polah jenakanya.

"Tidak baik pacaran berduaan malam-malam."

Sarah menggerakkan telunjuknya pada Dion seperti seorang guru yang sedang memperingatkan muridnya.

"Dan lagi, aku masih istri orang, kalau terpublikasi, di kira orang aku lagi selingkuh dengan brondong" ujar Sarah.

Dion tertawa mendengar joke Sarah yang menurutnya lucu itu.

" Tapi kalau di pikir-pikir, kita memang pasangan selingkuh. Tapi, pasangan selingkuh yang legal" Dion menimpali dan tertawa.

"Hush!" Sarah menutup mulut Dion dengan tangannya, kuatir tawa Dion mengundang keributan di lorong apartemen itu.

Mendadak mereka berdua terdiam dan saling pandang. Sarah sejenak menjadi salah tingkah dengan tatapan syahdu Dion.

Dengan perlahan Dion menurunkan tangan Sarah dari mulutnya dan menarik pinggang gadis itu merapat ke tubuhnya.

Lalu dengan gerakan yang tidak lagi bisa di kontrol oleh Sarah, bibir Dion sudah menempel di bibirnya. menyasar dengan lembut.

Nafas mereka saling bertukar hangat.

Entah mengapa wajah Raka tiba-tiba menari-nari di kepala Sarah.

Segera Sarah tersadar, dengan cepat di dorongnya tubuh Dion menjauh.

" Sepertinya kamu memang harus cepat pulang, Yon!"

Dengan gemetaran Sarah menempelkan cardlock di tangannya ke gagang pintu.

Lalu tanpa menoleh kepada Dion yang masih melongo ditempatnya berdiri, Sarah menutup pintu apartemennya dengan nafas tersengal.

Hampir lima menit Sarah menenangkan dadanya yang berdegup kencang, sebelum kemudian berjalan menuju jendela.

Sarah menyibak jendela gorden apartemennya , mobil porsche Dion baru saja keluar dari area pekarangan apartemen.

Sarah menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidurnya yang empuk, kepalanya melayang-layang pada kejadian barusan.

Dia baru saja menerima Dion sebagai kekasihnya, perasaan yang aneh menjalari hatinya, tidak mengerti apakah keputusannya itu benar atau salah.

Tapi kekosongan hatinya telah memaksanya untuk terbangun dari mimpi-mimpi.

Untuk apa mengharapkan seseorang yang kamu tahu tidak akan pernah melihatmu, jika ada seseorang yang sudah berdiri dengan tegak di depanmu?

Untuk apa menyiksa hati dengan berkubang di dalam kesakitan bertepuk sebelah tangan, jika ada yang bersedia mengulurkan tangan padamu untuk menghapus setiap tetes air matamu?

Untuk apa menyimpan perasaan pada orang yang tidak pernah menyimpan rindu sedikitpun padamu?

Sarah menguatkan keputusannya sendiri, untuk meyakinkan bahwa keputusannya bahwa tidak salah menerima Dion dalam hidupnya.

Untuk Sarah sekarang, cinta buka lagi soal memanjakan rasa tapi soal kesabaran untuk meyakinkan diri sendiri bisa saling menerima.

Cinta tidak harus datang dari awal tapi menjadi ada karena suatu proses yang diciptakan bersama.

Cinta akan ada karena kita telah terbiasa.

Dion telah banyak berkorban untuknya tidak ada salahnya dia memberi kesempatan pada laki-laki itu.

Tidak ada salahnya di cintai daripada mencintai.

1
Nengsih17
Luar biasa
Nengsih17
Buruk
ros
Luar biasa
Jetty Eva
kembali k masa kecilx...
Jetty Eva
kata bukan mata..
Jetty Eva
KEREEEN...TRIKX KEREN...
Jetty Eva
KANKER bukan KANGKER..
Jetty Eva
koq terlukaaa...??? bukanx kamu yg menjajakan diri pd setiap lelaki hidung belang..??jalang koq teriak jalang👿👹
Jetty Eva
Betuuul....
Jetty Eva
😘😘😘😘😘😘bwt Raka...LAKI SEJATI...
Jetty Eva
mama Raka bukan mama Sarah...
Jetty Eva
typo...papa dan mama Raka bukan Sarah...
Jetty Eva
naaah ini baru LAKI...gentleman...aq padamu Raka🤩
Jetty Eva
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Widelia 7Naga
Finish 🍓 #20.02.25
Riska Afzal
luar biasa ceritanya sampai mewek aku thorr😭😭😭
Riska Afzal
/Heart//Heart/
Riska Afzal
takut di ganggu Selly lagi si Raka , makany langsung plng ktemu istri
Jetty Eva: Raka, sebaikx kamu cerita secara detail ttg Sella yg nyusul k Leiden...drpd Sella yg cerita dgn bumbu terasi, kau apes...
total 1 replies
Dewi Hutabarat
Luar biasa
☠🌼ꪻ🍾⃝ ͩʟᷞɪͧʟᷡʏͣˢᵗᵃʳ💫
duh, kalau gak salah si Tania2 ni ntar coba2 jadi PELAKOR.
masih ingat aku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!