Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.
Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya
Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.
Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya
Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.
mari kita simak cerita selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Bertemu Sepasang Suami Istri
Ken masih melamun di tuang tamu Imma sambil memangku Faro yang tertidur, apa yang akan di lakukan agar Imma tidak mengalami peristiwa satu tahun yang lalu terulang kembali.
Ulang tahun Faro tinggal sebulan lagi, tetapi Ken belum mendapatkan ide bagaimana cara nya agar tidak terjadi peristiwa itu kembali.
"Abi... kok melamun, ada apa?"tanya uthi Sumi.
"Eeeee.... Uthi, dimana umi, kok uthi Sumi sendirian" Ken bertanya juga.
"Kau ini di tanya malah balik bertanya" gerutu uthi Sumi.
"He... he.. uthi bisa aja, itu Abi lagi memikirkan bagaimana cara nya nanti waktu Faro ulang tahun, umi tidak mengalami peristiwa seperti tahun tahun yang lalu" jawab Ken dengan khawatir.
"Uthi Sumi juga memikirkan itu Bi, Oya umi lagi membantu karyawan membersihkan ruangan kafe" kata uthi Sumi.
"Bagaimana kalau umi dan Faro Abi ajak liburan dan nginap di Bali uthi?"pinta Ken.
"Aisss, ngawur aja, belum boleh Abi sampai kalian menikah uthi tidak akan mengijinkan nya" ucap uthi Sumi kesal.
"Jadi gimana dong uthi?"protes Ken kemudian.
"Biasanya dia akan mengurung diri di kamar seharian tanpa mau menemui siapapun Abi, kecuali tahun lalu mau pergi ke taman karena permintaan uthi dan Faro" cerita uthi Sumi.
"Sebaiknya Abi datang pagi-pagi saat hari ulang tahun Faro, dan mengajak nya ke makam ibu Lestari, itulah alasan yang paling tepat agar umi tidak merasa bersedih" usul uthi Sumi lagi.
"Baiklah uthi, akan aku laksanakan apapun agar umi bahagia" ucap Ken yakin.
"Syukur lah, akhirnya umi mendapatkan orang yang sangat mencintai umi dengan tulus, terima kasih Abi" jawab uthi Sumi sambil meninggalkan Ken dan menuju kafe.
Sampai di kafe uthi Sumi memanggil umi untuk menemui Ken, karena Ken menunggunya di sana, kemudian Imma berlari menemui Ken di ruang keluarga.
"Abi..... Abi... " panggil Imma sambil berlari kecil mendekati Ken.
Ken hanya menoleh dan tersenyum melihat Imma yang datang dengan khawatir.
"Ya... umi ada apa, jangan berisik Faro lagi tidur" jawab Ken sambil berbicara lirih agar Faro tidak terbangun.
"Di tidurkan di kamar aja Abi, nanti kakinya Abi kesemutan kalau memangku nya terus" perintah Imma.
"Ya baiklah, tapi nanti gantian ya umi yang tidur di pangkuan Abi" goda Ken.
"Mulai.... mulai.... modus ya" ucap Imma sambil mencubit lengan Ken.
Ken menggendong Faro ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya dengan lembut, menyelimuti Faro sampai leher, serta mencium keningnya dan mengucapkan selamat malam dan mimpi indah.
Imma menuju dapur dan mengambilkan air putih dan di letakkan di meja ruang keluarga, dan tidak lama kemudian Ken datang dari arah kamar Faro dan duduk kembali di ruang keluarga itu.
"Sini umi, tadi kan mau tidur di pangkuan Abi" pinta Abi sambil tersenyum
"Idih ogah.... ah, umi disini aja" jawab Imma malu malu dan duduk di kursi depan Ken.
"Kalau umi tidak mau kesini Abi yang kesitu lo ya" kata Ken sambil berdiri dan mendekati Imma.
"Bi...di situ saja, nanti ada yang melihat malu" protes Imma.
"Biarkan aja, paling uthi Sumi ataupun uthi Marni" jawab Ken sambil duduk jongkok di depan Imma.
"Umi..., Abi sangat mencintai umi" ucap Ken sambil mencium bibir Imma dengan lembut dan sedikit lama.
"Hem..... Hem,....." akung Karno datang dengan ber dehem.
Imma dan Ken langsung berdiri dan gugup karena kedatangan Akung Karno yang tidak di sadari nya.
Kemudian Ken ngobrol dengan Akung Karno,
Sampai pukul sembilan malam Ken pamit kepada keluarga Imma, pulang ke rumah dan tidur dengan memeluk guling dengan erat, dengan hati yang bahagia.
Pada hari ini semua beraktivitas seperti biasa nya, demikian juga orang yang akan mulai merenovasi rumah Ken, mandor yang bertanggung jawab atas renovasi rumah itu mendatangi Imma kafe.
"Selamat siang" ucap mandor itu.
"Selamat siang pak, mau pesan apa pak dan silahkan duduk" ucap Ida pelayanan Kafe.
"Mbak saya ingin bertemu atasan mu, mau membuat reservasi, bisa kah?" tanya mandor lagi.
"Oooo ya silahkan pak, saya antar ke ruangan beliau" ajak Ida sambil berjalan ke ruangan Imma.
"Tok..... tok.... tok...."
"Silahkan masuk" kata Imma dari dalam.
"Bu, ini ada yang mau bertemu dengan anda, mau reservasi katanya" laporan Ida.
"Silahkan duduk pak" jawab Imma ramah.
"Baik, terima kasih, saya mandor yang akan merenovasi rumah yang terletak di samping kafe ini" kata mandor itu menerangkan kan.
"Pertama saya akan membuat reservasi selama satu bulan untuk makan siang di kafe ini" jelas mandor itu lagi.
"Yang kedua saya minta ijin akan menutup sementara tembok pembatas antara kafe ini dengan rumah yang akan saya renovasi dengan terpal besar, agar kafe ini tidak terkena debu pembongkaran tembok nya" mandor itu menjelaskan dengan panjang dan lebar.
"Baiklah pak silahkan kan saja, yang penting tidak menggangu aktifitas kafe kami" ucap Imma sambil tersenyum.
"Ini bukti reservasi nya pak, anda harus membayar di muka minimal 20 persen dari awal ya" pinta Imma sambil menyodorkan kertas bukti reservasi.
"Baik, ini uang mukanya" jawab mandor itu sambil mengeluarkan uang dan meletakkan di atas meja.
"Kami mulai makan siang hari Senin, dan terima kasih banyak atas waktu nya" ucap mandor itu sambil berpamitan pulang.
Kemudian Imma menceritakan tentang pertemuan dengan mandor tadi siang, kepada Akung Karno dan pak Samsul, agar bisa bekerja sama dengan mereka.
Pada sore hari nya Faro merengek minta jalan ke mall ingin makan es krim rasa stroberi di mall itu.
Imma mengajak uthi Sumi untuk menemaninya ke mall karena Uthi Sumi ingin memesan baju seragam untuk semua karyawan nya yang belum memakai seragam saat ini.
Imma, Faro dan uthi Sumi naik motor metik nya melaju sedang sampai mall ternama di Jakarta tersebut.
Setelah memarkirkan motor nya Imma menggandeng Faro menuju ke dalam mall dan langsung memesan es krim stroberi kesukaan Faro.
Saat mereka bertiga duduk di bangku panjang dan menikmati es krim nya ada sepasang suami istri yang sudah lumayan berumur tetapi masih terlihat sehat.
Pasangan suami istri itu berjalan menuju ke arah mereka dengan pelan pelan.
Uthi Sumi minta ijin kepada Imma lari menuju kamar mandi untuk buang air kecil.
"Hati hati uthi, tidak usah berlari" nasehat Imma dengan khawatir.
"Selamat sore nak, boleh kami duduk untuk istirahat sebentar" tanya ibu itu.
"Selamat sore, silahkan Bu" jawab Imma
"Akung dan uthi.... talim muuuah" spontan Faro mencium tangan pasangan suami istri itu.
",Aduh..... pinter nya, siapa namanya cucu ganteng?" tanya bapak itu dengan suara parau nya.
"Palo.... anak umi tantik" jawab Faro cepat.
Sementara uthi Sumi melihat dari balik stand es krim atas kebersamaan antara Imma, Faro dengan pasangan suami istri itu dengan gemetar.
___________________
Siapa pasangan suami istri itu.
mengapa uthi Sumi mengenal nya
Tetapi mengapa Imma tidak mengenal nya
jangan lupa like vote dan komentar nya trims
jangan lupa baca novel ku satu lagi ya
"Ikat pinggang cinta"
ketawa.sampai.keras.perutku
.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣