Alina harus menikah dengan laki laki yang usia nya jauh di atas nya karena sang kakak tiba tiba membatalkan pernikahan di saat acara akan di mulai.
demi nama keluarga, Alina merelakan masa muda nya dan menggantikan sang kakak untuk menikahi laki-laki yang bahkan tak ia kenal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Mas Adi
Alina masih menganga tak percaya, rupa nya laki laki yang menjadi suami nya memiliki usia 32 tahun. Dan jarak usia mereka14 tahun.
Tidak apa apa sih, lagipula sang suami masih tampak tampan dan gagah, meski usia nya sudah melebihi angka kalender.
" Kenapa, kau keberatan? ".
" Eh, bukan seperti itu mas. Aku hanya merasa terkejut. Lagipula meski kau sudah tua, tapi wajah mu masih kelihatan tampan dan awet muda! ". Ungkap Alina jujur.
Mendengar pujian dari sang istri membuat kuping Surya memerah, laki laki itu berdehem seolah tenggorokan nya tersangkut sesuatu, padahal Surya sedang merasa gugup di puji gadis kecil yang sudah SAH menjadi istri nya.
" Sebenarnya kau sedang memuji ku atau mengejek ku?! ".
" Hah, ko mengejek sih mas. Bagian mana coba aku mengejek nya? ". Tanya Alina menatap tak percaya suami nya.
" Kau mengatakan aku tampan, tapi kau juga mengatai ku tua! ". Dengus Surya.
" Loh, apa yang aku kata kan fakta kan mas, umur mas aja udah melebihi angka di kalender. Tapi walaupun umur nya udah banyak, tapi wajah mas masih keliatan muda gak kalah seperti orang yang usia nya tiga puluhan! ".
" Ck,, itu sama saja! ".
" Hehe,, tidak kok aku bercanda mas. Maksud aku gak kalah sama yang usia nya dua puluh lima an. Beneran deh, kali ini gak bohong! ". Jawab Alina sambil mengangkat dua jari nya membentuk huruf V.
Surya tersenyum samar, mendengar ucapan polos istrinya. Tak menyangka memiliki istri kecil dan masih polos begitu menyenangkan.
" Loh mas Adi bisa tersenyum juga? ". Tanya Alina dengan wajah terkejut. Bahkan gadis itu sampai menutup mulut nya.
" Mas Adi? ". Beo Surya dengan kening terangkat.
" Iya,, itu kan bagian dari nama kamu. Surya Adipati Mahesa. Jadi gak apa apa dong kalau aku panggil mas Adi. Biar beda aja dari yang lain! ". Jelas Alina tersenyum lebar.
" Hm! ". Gumam Surya, entah apa yang saat ini tengah di rasakan tapi Surya menyukai panggilan baru nya dari sang istri.
" Kau mau pergi? ".
" Mau kemana memang nya mas, aku gak mau kemana mana sih? ". Tanya Alina menatap sang suami.
" Ayo ikut saya! ". Surya bangkit dari duduk nya di ikuti Alina.
" Tunggu mas, aku simpan uang ini di mana ya. Kalau di tinggal di sini begitu saja nanti takut hilang? ".
" Taruh saja di tas mu! ".
" Tapi tas ku kecil. Mana muat buat naruh uang sebanyak ini? ". Surya tampak melihat sekitar, dan mata nya tertuju pada paper bag bekas baju istri nya pagi tadi.
" Simpan di dalam situ, tak mungkin kan kau akan membawa semua uang itu? ".
" Tapi boleh gak aku bawa beberapa lembar, nanti kalau mau jajan biar gampang? ". Tanya Alina menatap Surya dengan tatapan puppy eyes.
" Hm ". Alina tersenyum cerah dan mengambil sepuluh lembar uang pecahan warna merah lalu ia simpan di tas mungil nya.
" Ayo! ".
" Aku pakai pakaian seperti ini gak apa apa mas, gak malu maluin kamu? ".
" Kenapa? ". Tanya Surya menatap penampilan istrinya dari atas hingga bawah. Tak ada yang salah dari apa yang saat ini di kenakan sang istri.
Dress di bawah lutut warna biru muda, dengan bunga kecil yang menghiasi dress tersebut juga memiliki kain yang sangat halus, rambut panjang nya hanya di jepit dan di biarkan terurai. Dengan riasan tipis, seperti bedak dan liptint.
Serta sepatu flatshoes warna hitam, dengan pita kecil di bagian jari.
" Apa aku harus dandan biar seperti wanita dewasa pada umum nya, aku merasa penampilan ku jauh berbeda dan sangat jomplang jika di bandingkan dengan kamu mas ". Ucap Alina jujur.
Katakan saja, Alina sedang insecure pada diri nya sendiri saat ini. Karena perbedaan yang cukup jauh antara diri nya dengan sang suami.
" Tidak perlu. Kau hanya perlu menjadi diri mu sendiri. Tak ada yang perlu di khawatirkan selama saya masih di sini! ".
Deg
Perkataan sederhana Surya membuat hati nya menjadi tenang, Alina pun menganggukan kepala dengan senyum tipis yang menghiasi wajah cantik nya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Rupa nya, Surya mengajak istri nya ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar di sana.
Alina tampak takjub, meski sudah beberapa kali datang bersama dua sahabat nya, namun Alina hanya melihat lihat dan tak berani menyentuh apapun di sana, karena tahu apa yang ada di sana mahal mahal.
Meski dua sahabat nya selalu menawarkan untuk mentraktir nya membeli sesuatu yang di inginkan, tapi Alina tak pernah mau dan dengan halus menolak karena tak ingin merepotkan dua sahabat nya yang sudah sangat baik pada nya.
" Mas kita mau ngapain ke sini ? ". Tanya Alina, menatap sang suami yang berjalan santai.
Tak ada pegangan tangan layak nya pasangan pengantin baru pada umum nya. Mereka hanya berjalan berdampingan dan berjarak.
Ingat, meski suami istri. Alina dan Surya memutuskan untuk berteman terlebih dahulu. Sebelum masuk ke jenjang hubungan yang lebih tinggi. Yaitu suami istri beneran.
Kaki panjang Surya terus melangkah dan memasuki store ponsel dengan apel di gigit.
" Selamat datang tuan, nona. Ada yang bisa kami bantu? ". Sapa pelayan toko dengan ramah.
" Saya ingin ponsel keluaran terbaru! ".
" Baik tuan, mari ikut saya! ". Surya hanya mengangguk singkat, dan mengikuti pelayan tersebut, begitu pula dengan Alina yang mengekor di belakang sang suami.
" Pilih mana yang kamu suka! ". Titah Surya menatap istri nya.
" Hah, kok aku mas? ". Tanya Alina terkejut.
" Cepat pilih salah satu! ". Meski ragu namun Alina tetap memilih ponsel tersebut, dan pilihan nya jatuh pada warna silver.
" Proses pembayaran nya! ". Titah Surya mengeluarkan kartu sakti milik nya.
" Baik tuan, mohon tunggu sebentar! ".
" Mas, kenapa harus beli ponsel baru sih. Mana harga nya mahal banget lagi? ". Tanya Alina setelah pelayan tersebut pergi. Mulut nya sejak tadi sudah gatal ingin protes, tapi tak enak saat ada orang asing di antara mereka. Jadi Alina hanya bisa menurut.
" Tentu saja untuk memudahkan komunikasi ".
" Ya tapi aku kan masih punya ponsel mas, nih lihat! ".
" Ponsel buruk itu tidak cocok dengan istri Surya Aditama Mahesa ". Jawab Surya santai.
Blush...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
karin pasti menyesal,, semoga Surya betul" BADAS CEO bukan kaleng"