ini hanya cerita fiksi bukan cerita nyata dan ini karya asli .
di sini menceritakan tentang dua saudara kembar yang ingin membalas dendam atas kematian keluarga nya yang di bunuh di kediaman mereka . Untuk tau kelanjutan cerita nya seperti apa silakan di baca ya , semoga suka dan jika ada yg membingungkan atau ada beberapa yang harus di ubah boleh komen " yaヾ(^-^)ノ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Octavia zeyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rumah sakit
Pagi pun telah tiba dan kini para lelaki sudah berada di meja makan untuk sarapan bersama .
Namun mereka menatap bingung satu kursi kosong yang di mana kursi itu milik zelora . Bukan kah dia sudah pulang lalu di mana dia kenapa tidak turun untuk sarapan , biasanya kalau dia pulang pasti bakal selalu berkumpul dengan mereka entah di meja makan , taman, ruang keluarga atau pun di ruang tamu meskipun dillan membenci zelora tapi tetap mereka bakal berkumpul jika semua ada di mansion utama .
" er di mana ze , bukan kah dia sudah pulang " tanya dillon pada erlangga yang berada di depan nya .
Pertanyaan dari dillon mengalihkan perhatian mereka ke arah ke arah erlangga , mereka juga menunggu jawaban dari erlangga , kecuali dillan yang hanya melihat erlangga tanpa mau mengetahui ke adaan nya .
" gue gak tau bang, mungkin masih di kamar " jawab erlangga " bi nia " panggil nya dengan melihat ke arah belakang dimana seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan terburu-buru ke arah meja makan .
" iya tuan er ada yang bisa saya bantu tuan " ucap bi nia dengan sedikit membungkukkan badan nya .
" tolong pangil kan ze bi suruh dia segera turun untuk sarapan kami menunggu nya " ucap erlangga .
" baik tuan er permisi tuan " balas bi nia dan berlalu pergi dari sana .
Skip
Tok
Tok
" queen ayo bangun sarapan tuan muda sudah menunggu queen " ucap bi nia sambil mengetuk pintu kamar zelora namun tidak ada yang menyahut nya .
" kok gak ada suara nya, apa masih tidur ya " monolog bi nia dan mencoba untuk membuka pintu kamar zelora .
Clekk
Clekk
Bi nia yang mencoba membuka pintu kamar zelora namun tidak bisa karena pintu tersebut terkunci dan untuk kunci cadangan kamar zelora berada pada zelora sendiri .
" kok tumben queen kunciin pintu nya biasa kalau dia pergi jauh baru di kunci pintu kamar nya dan kunci pasti selalu di kasih ke bibi biar bisa beresin kamar nya queen, ada apa ya , gak biasa banget queen kunciin pintu nya " tanya bi nia pada diri nya sendiri .
Tok
Tok
Ketukan dipintu kamar zelora kembali di lakukan bi nia tapi nihil , sama sekali tidak ada respon apa pun dari dalam sana membuat bi nia khawatir .
" ini kenapa ya, queen bukan orang yang suka tidur lama tapi kok gak nyaut nyaut ya , bibi harus kasih tau tuan tuan " ucap bi nia pada diri nya sendiri dan berlalu dari depan kamar zelora .
Skip
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki yang terburu buru membuat para lelaki yang masih di meja makan mengalihkan perhatian mereka ke arah tangga yang terdapat bi nia yang sedang berlari kecil dengan wajah khwatir menuju ke arah mereka .
Huh
Huh
Suara nafas yang terburu-buru akibat berlarian dari lantai empat ke lantai satu membuat jantung bi nia berdetak dengan kencang .
" t tuan huh pintu kamar queen terkunci dan tidak ada sahutan dari dalam sama sekali tua " ucap bi nia dengan nafas nya yang memburu .
" bibi yakin, apa ada kunci cadangan bi " tanya erlangga yang langsung berdiri dari duduk nya dengan panik .
" maaf tua kunci cadangan nya berada di queen sendiri tuan " jawab bi nia dengan cepat .
Mendengar perkataan bi nia membuat mereka semakin panik kecuali dillan yang santai di tempat nya tanpa ada niatan untuk bangkit dari duduknya .
Mereka bertiga dengan bi nia yang juga mengikuti ke tiga lelaki itu menuju kamar zelora .
Trap
Trap
Trap
Kini mereka telah sampai di kamar zelora . Erlangga mencoba untuk mengetuk pintu namun hasil nya juga nihil tidak ada satu pun suara dari dalam sana .
" gak ada cara lain bang kita harus dobrak " ucap raja wali tiba-tiba dan bersiap-siap untuk mendobrak pintu kamar zelora .
" siap-siap kita dobrak secara bersamaan " ucap dillon memberi aba aba .
Satu
Dua
Tiga
Brakk
Deg
Di hitungan ketiga pintu nya pun berhasil di buka dan betapa terkejut nya mereka saat melihat wajah zelora dengan darah yang sudah kering di hidung nya dan posisi wajah dia berada di samping kasur membuat mereka bisa melihat darah yang berada di wajah zelora dengan jelas .
" ZEE " teriak ke tiga lelaki tersebut dan berlari menuju ke arah zelora .
Erlangga yang melihat darah tersebut langsung saja memeriksa denyut nadi dan detak jantung zelora .
" shiitt " umpat erlangga setelah memeriksa jantung zelora dan ternyata detak jantung nya lemah .
" al cepat siapin mobil, er kamu nyetir mobil biar gue yang gendong ze, cepat "panik dillon yang langsung menggendong zelora dan di ikuti raja wali dan erlangga yang langsung berlari melewati dillon menuju garasi untuk mengambil mobil nya .
Skip
Mobil yang mereka kendarai akhirnya sampai di rumah sakit . Mereka semua pun keluar dari mobil dengan terburu buru .
" DOKTER ! " teriak dillon saat sudah sampai di lobi rumah sakit .
Para suster dan dokter yang melihat kedatangan dillon dan dua lelaki di belakang nya dan seorang gadis di gendongan nya , mereka tau siapa gadis itu dan buru-buru mereka mengambil bankar dan meletakkan zelora di atas sana .
" zee tolong sadar abang mohon " ucap dillon khawatir sambil ikut mendorong bankar zelora .
" maaf tuan dillon anda tidak boleh masuk mohon tunggu di luar biar kami yang menangani nya " ucap dokter yang akan menangani zelora menahan dillon yang akan menerobos ke ruang UGD .
Dokter dan beberapa suster pun masuk ke dalam ruang UGD tersebut .
Dillon , erlangga dan raja wali memilih duduk di bangku tunggu yang ada di sana .
" apa yang sebenarnya terjadi dengan ze bang kenapa ada darah di hidung nya " tanya raja wali pada erlangga yang duduk di samping kanan nya .
" eemm a abang gak tau al " jawab erlangga gugup , apakah dia harus memberi tau mereka semua bahwa adik bungkus mereka sedang sakit parah , tapi bagai mana kalau ze tau dia pasti marah pada nya,, pikir erlangga .
" kenapa lo gugup er apa yang lo sembunyikan dari kita dan apa yang sebenarnya terjadi dengan ze " ucap dillon menatap tajam adik ke dua nya itu .
Melihat ke terdiaman erlangga membuat dillon mengambil keputusan bahwa memang ada yang dia sembunyikan dari mereka semua .
" JAWAB ER GUE BUTUH KEJUJURAN LO " teriak dillon dengan menatap mata erlangga dengan tajam .
" maaf bang gue gak bisa ngasih tau " balas erlangga dengan mengalihkan tatapan matanya dari dillon .
" kenapa " tanya dillon dengan satu lis yang terangkat .