NovelToon NovelToon
ZIFANA (Kubalas Pengkhianatanmu!)

ZIFANA (Kubalas Pengkhianatanmu!)

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Romansa / Tamat
Popularitas:461.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Berniat memberi kejutan kepada sang kekasih, Zifana justru yang terkejut karena ia memergoki sang kekasih sedang bercinta dengan sahabatnya sendiri. Rasa sakit itu kian dalam ketika Zifana mengetahui kalau sahabatnya sedang dalam keadaan hamil.

Zifana pun pergi dan membawa rasa sakit itu. Ia berjanji akan membuat kedua orang itu membayar mahal atas pengkhianatan yang sudah mereka lakukan.

Bisakah Zifana membalas pengkhianatan itu dan menemukan kebahagiaannya?

Simak kisahnya di sini dan jangan lupa selalu beri dukungan untuk Othor Kalem Fenomenal, Guys 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zifana-23

Tiga hari berlalu nyatanya tidak semudah itu dilewati oleh Zifana. Apalagi setelah melihat kecantikan Rere. Membuat wanita itu menjadi minder dan ingin menjaga jarak dari Jason. Ia sadar diri dan sadar posisi. Namun, ia tidak bisa melakukan itu karena rasanya Jason sudah mengikatnya dengan berbagai cara. Membuatnya harus selalu ada di samping lelaki itu. 

Hari ini Zifana sudah mulai bekerja. Walaupun ia tahu kalau Rere sudah kembali ke luar negeri, tetapi Zifana rasanya malas untuk bertemu dengan Jason. Ia ingin menghindar sejauh mungkin. Namun, sekali lagi ia tidak bisa berhenti bekerja tanpa alasan yang tidak jelas. Apalagi hanya karena ia bosan dan tidak mau dekat dengan lelaki itu. 

"Kenapa wajahmu muram sekali? Biasanya kau akan memasang wajah judes dan tidak bersahabat padaku," tanya Jason heran. 

Pasalnya, sejak masuk kantor tadi pagi, Zifana jarang membuka suara. Bahkan, ketika ia bertanya kepada wanita itu hanya menjawab dengan 'iya' atau 'tidak' saja. Terkadang hanya ditanggapi dengan anggukan atau gelengan kepala. Itulah yang membuat Jason menjadi terheran. 

"Kenapa sejak tadi pagi kau selalu seperti ini? Apa aku ada salah padamu?" tanya Jason penasaran. Sungguh, ia sangat merindukan Zifana yang selalu galak padanya. 

"Tidak papa. Aku hanya masih lelah saja," sahut Zifana asal. 

"Apa kau mau libur lagi? Apa waktumu tiga hari tidak ke kantor tidak cukup untuk beristirahat?" Jason mulai kesal sendiri. Ia sungguh gelisah dengan perubahan sikap Zifana kepadanya. 

"Sudah cukup. Bahkan, lebih dari cukup. Terima kasih banyak karena sudah memberi waktu padaku untuk beristirahat."  Zifana kembali fokus pada layar komputer tanpa peduli pada Jason yang terus menatapnya. 

"Zi ...." 

"Tuan, aku mohon. Janganlah banyak bicara. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku yang kutinggal selama tiga hari kemarin. Jadi, bisakah Anda diam." Zifana menyuruh dengan setengah membentak. Wajahnya yang cantik pun terlihat tidak bersahabat. 

Jason melongo. Baru kali ini ada sekretaris yang berani padanya. Jika dulu sekretarisnya akan selalu menunduk dan mengiyakan apa pun perintahnya, tetapi sekarang justru kebalikannya. Zifana berani memberi perintah padanya bahkan dengan nada tinggi. Namun, anehnya Jason tidak bisa marah pada gadis tersebut.

Jason tidak ingin membuat mood wanita itu menjadi kian buruk. Mungkin Zifana sedang PMS, jadi wanita itu akan marah tanpa sebab. Jason pun memilih untuk kembali fokus pada pekerjaannya meskipun sesekali ia melirik Zifana. 

***

Leli merasa geram kepada Zifana karena merasa hidupnya hancur karena wanita itu. Ia berjanji akan memberi pembalasan pada mantan sahabatnya itu. Jayden sudah masuk penjara dan video dirinya yang bermain di hotel pun sudah tersebar luas. Teman-teman sosialitanya juga pergi meninggalkan dirinya karena mereka merasa malu.  

Sungguh, Leli merasa bahwa hidupnya sekarang sangat menyedihkan. Tidak seperti dulu. 

Sekarang ia harus menjadi seorang pengemis agar bisa membeli susu untuk bayinya. Berpenampilan dengan sangat jelek untuk menarik simpati. Walaupun ia mulai membenci bayi itu, tetapi ia tidak mau jika bayi tersebut sampai mati. Bagaimanapun juga bayi tersebut adalah darah dagingnya bersama Jayden. 

Ketika berada dalam situasi yang sangat buntu, Leli pun tega menaruh bayi itu di depan sebuah panti asuhan. Ia menaruh botol susu dan secarik kertas di dalamnya. 

"Maafkan ibu, Nak. Tapi ibu harus meninggalkanmu." Leli pergi dari sana dengan berat hati. 

Ia tidak melihat bahwa ada orang yang diam-diam melihat apa yang dilakukannya dan setelah Leli tidak lagi terlihat, orang itu pun mengambil kardus berisi bayi tersebut dan membawanya pergi. 

"Setidaknya aku bisa menjadikan bayi ini sebagai senjata nantinya," ujarnya sambil tersenyum sinis. 

***

"Terima kasih sudah mengantarku pulang. Maaf, selalu merepotkanmu," kata Zifana. 

Ia hendak turun dari mobil Jason, tetapi lelaki itu langsung menahannya. Zifana tidak membuka suara, hanya melihat tangan Jason yang masih memegang lengannya dengan erat. 

"Zi ... katakan padaku, sebenarnya aku punya salah apa padamu. Kenapa aku merasa kau sangat berbeda," keluh Jason lagi. 

Lelaki itu tidak tahan jika menghadapi Zifana yang seperti ini. Batinnya terasa tersiksa. 

"Kau tidak salah apa pun. Aku hanya sedang malas dan tidak ingin berbicara dengan siapa pun jika itu tidak perlu," sahut Zifana sembari menyingkirkan tangan Jason dengan perlahan. 

"Aku yakin pasti ada sesuatu. Tidak biasanya kau seperti ini padaku." 

Zifana menghela napas panjang. Ia yakin jika Jason akan terus bertanya jika ia tidak memberi jawaban pada lelaki itu. "Aku hanya tidak mau kekasihmu salah paham padaku. Aku tidak mau kalau ia mengira aku adalah selingkuhanmu. Jadi, kumohon mulai sekarang janganlah dekat denganku. Kau tidak perlu antar-jemput aku lagi." 

"Kekasih? Aku tidak punya kekasih," timpal Jason. Bingung sendiri. 

"Jangan berbohong. Lalu wanita kemarin? Yang kau panggil Rere itu," kata Zifana ketus. 

Jason awalnya bingung, tetapi ia terkekeh setelahnya. Bahkan, ia memajukan wajahnya hingga hampir menempel wajah Zifana. Membuat wanita itu langsung memejamkan mata dan bahkan menahan napasnya. 

Zifana gugup sendiri. 

"Jangan menahan napas, apa kau mau mati!" Jason menyentil kening Zifana. 

Gadis itu langsung mengembuskan napas kasar dan mengaduh setelahnya. "Jangan dekat-dekat!" ujarnya sambil mendorong tubuh Jason agar menjauh darinya. 

"Rere itu sahabatku, bukan kekasihku. Sebenarnya aku sudah punya tunangan. Namanya Arini," kata Jason.

Zifana menoleh dan tatapan matanya pun bertemu dengan milik Jason. Namun, itu hanya sepersekian detik karena Zifana langsung memalingkan wajah untuk menghindar. Ia tidak mau jika harus terpikat pada lelaki itu. 

"Dasar playboy!" gerutu Zifana. 

"Kau bilang apa! Bicaralah yang keras. Umurku makin tua dan pendengaranku tidak terlalu jelas. Jadi, jangan ngegrundel seperti itu. Percuma," protes Jason. Padahal ia masih bisa mendengar ucapan Zifana tadi. Namun, jika tidak membuat Zifana kesal maka Jason merasa ada yang kurang dari dirinya. 

"Kau ini playboy. Sudah punya tunangan, tapi masih jalan sama wanita lain. Aku tahu, wanita itu sahabatmu, tapi yang aku tahu tidak ada persahabatan yang murni di antara seorang perempuan dan laki-laki." Zifana berbicara seperti dikejar setan. Bahkan, napasnya seperti akan habis tadi. 

"Lalu?" 

"Kau pikir saja. Seandainya Rere ternyata menyimpan perasaan yang lebih dari sahabat kepadamu dan Arini itu tahu kau dekat dengan wanita lain. Maka kau akan menyakiti hati dua wanita sekaligus. Apa kau puas?" 

"Belum," sahut Jason enteng. Membuat amarah Zifana makin naik ke ubun-ubun rasanya. 

"Dasar pria jahat!" Zifana keluar dari mobil Jason dengan membanting pintu tersebut dengan cukup kencang. 

Jason yang sejak tadi menatapnya pun sampai terkejut. Ia bahkan ngedumel karena apa yang dilakukan oleh Zifana bisa saja merusak pintu mobilnya. 

"Cewek kalau lagi ngambek, beneran luar biasa," gumamnya. 

Jason pun mengirim pesan kepada gadis itu sebelum akhirnya pergi dari rumah mewah tersebut. 

Bersiaplah karena besok saat jam makan siang aku akan mengajakmu untuk bertemu dengan Arini. Kalau kau menolak maka aku akan menambah kontrak kerjasama kita. 

"Arrgghh!! Apa maunya lelaki ini!" pekik Zifana kesal ketika ia baru saja selesai membaca pesan dari Jason. 

1
Ahmad Zaenuri
akhirnya selesai jg ....thankyou Thor /Pray//Pray//Heart//Heart/
Ahmad Zaenuri
Ruby tdk menyadari kalo malam ini dialah bintang nya...
Ahmad Zaenuri
tujuan menikah adalah ibadah jika blm di karuniai anak jgn sedih berusahalah dan ikhtiar
Ahmad Zaenuri
/Whimper//Whimper//Heart//Heart//Heart/
Ahmad Zaenuri
tuh kan bener hamidun /Grin/
Ahmad Zaenuri
lagi hamil kali zifana...
Ahmad Zaenuri
zifana masih semau gue ya...sifatnya gak beda saat masih single hrsnya bisa bedakan mana yg prioritas dulu ...🤦🤦🤦
Ahmad Zaenuri
apa gak nangis si clay di gendong kakeknya Cakra Krn gak kenal dan baru lihat
Ahmad Zaenuri
I do 🤗🤗
Ahmad Zaenuri
kok gak kompak sih zifana dan Jo
Ahmad Zaenuri
siapa wanita yg mau Jo lamar Ruby kah...
Ahmad Zaenuri
hmm/Grievance//Grievance/
Ahmad Zaenuri
piye Iki kok mlh 😲😲😲
Ahmad Zaenuri
hai Ruby... 🤗🤗
Ahmad Zaenuri
tinggal bilang bang nambah satu gitu kok repot
Ahmad Zaenuri
ganggu aja si Rere...
Ahmad Zaenuri
niat orang son
Ahmad Zaenuri
Sido porak rabine son /Chuckle/
Ahmad Zaenuri
menepati janji Jason bisakah
Ahmad Zaenuri
batalin aja Zi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!