Mengejar Gadis SPG

📱 awasi wanita itu, kalau ada kesempatan, beri dia pelajaran.

pesan Nyonya Karin kepada seseorang, dia tahu istri Affan itu tidak sesederhana yang dia bayangkan, apalagi melihat badannya yang mungil itu bisa mengalahkan para bodyguard-nya yang sudah terlatih. Dia harus benar-benar mempersiapkan semuanya.

Nyonya Karin menghampiri suaminya yang masih berada di balkon kamarnya padahal sudah malam.

"Pah ayo kita masuk... angin malam tidak baik untuk kesehatan papa" ajak Nyonya Karin lembut kepada suaminya, itulah sebabnya Tuan Iqbal begitu sang mencintai istrinya , bahkan dari dulu istrinya itu selalu mengikuti dirinya kemanapun ia pergi, sampai meninggalkan putranya yang masih butuh kasih sayang kedua orangtuanya.

Istrinya itu selalu mendukung dirinya setiap melakukan perjalanan bisnis keliling dunia, sampai pada bisnis nya dititik sekarang , itu sebabnya istrinya itu menginginkan agar Affan menikah dengan cinta , putri pengusaha yang berada di atasnya, agar perusahaan mereka bergabung menjadi satu sampai benar-benar menjadi perusahaan terbesar di dunia.

" iya mah...papa mencoba menghubungi Abbas , tetapi nomornya tidak aktif, sepertinya dia juga bersekongkol dengan Affan"

Hufff...

Tuan Iqbal mendesah panjang, karena dirinya juga masih ada perjalanan bisnis, kalau Affan dan Abbas tidak mau mengurus perusahaan nya maka bisa-bisa perusahaan itu akan menurun .

" dasar...si Abbas juga sama, anak tidak tahu di untung, sudah di sekolah kan sampai tinggi, malah ikut menghilang seperti Affan " gerutunya sambil naik ke ranjang nya.

" besok papa akan cari tahu keberadaan mereka dimana " kata tuan Iqbal juga naik ke ranjangnya, karena memang ini sudah malam.

" iya pah" nyonya Karin mematikan lampu tidurnya lalu mereka mencoba untuk tertidur.

***

Di mansion milik Affan yang sekarang sudah menjadi milik Alea, saat ini mereka sudah berada di dalam kamarnya setelah makan malam,

" aku ada urusan sebentar di ruang kerja, bolehkah aku pergi?" tanya Affan dengan lembut...

"Iya kak tidak masalah, tapi jangan kemalaman, kau harus banyak beristirahat, karena hari ini sangat melelahkan " jawab Alea tersenyum, penuh perhatian membuat Affan semakin bahagia , Affan juga membalas senyuman sang istri, tiga hari bersamanya mulai tidak canggung lagi.

" laptop juga perlengkapan kuliahmu sudah berada di lemari,pagi tadi mereka sudah memindahkan semua barang mu kesini, termasuk Komar ," ucap Affan terkekeh lalu berjalan ke arah luar.

"kalau sudah mengantuk, tidur lah lebih dulu " ucapnya sebelum keluar kamar nya .

Alea mengangguk, lagi-lagi, suaminya itu selalu menunjukkan perhatiannya, mulai dari hal-hal kecil, dia jadi merasa di cintai dan dihargai... apalagi barusan dia iseng-iseng mencari tahu di google tentang ciri-ciri laki-laki yang mencintai wanita.

"apakah kak Affan sudah menyukai ku?" tanya pada diri sendiri tersenyum.

Alea menatap punggung suaminya yang sedang berjalan keluar , aku akan ikut-ikut seperti di film-film , hitung sampai tiga kalau kak Affan menengok kesini berati memang benar, dia menyukai ku

Satu

Dua

ti...

"selamat malam, assalamualaikum...?" ucapnya berbalik badan dan tersenyum.

Deg

Deg

Deg

"benar saja" gumamnya pelan.

"waalaikumsalam salam.... malam juga kak"jawabnya dan tersenyum kecil.

Setelah suaminya keluar, Alea menutup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya.

Lalu menepuk-nepuk kasurnya...." ihhhh beneran kak Affan nengok, ini fiks kak Affan sudah menyukai ku ." gumam nya terkekeh.

Hemmm

Lalu Alea berdiri dan mengambil laptop nya, dia akan mencari tahu tentang perusahaan skincare itu,

Sampai larut suaminya belum pulang juga, akhirnya ia memutuskan untuk tidur terlebih dahulu.

Ceklek...

Pintu kamar terbuka dari luar, Affan masuk kedalam dengan wajah lelah, dia dari ruang kerja karena harus melakukan pekerjaannya yang tertunda, sebelum menikah , Affan selalu melakukan itu, siang hari dia harus bekerja di perusahaan papanya , malam harinya dia bekerja dari rumah , begitu lah seterusnya, dia tidak mengeluh capek, dan suka berlama-lama di ruang kerja, tapi saat ini dia merasakan kalau berjauhan dengan istrinya , hatinya gelisah, akhirnya Affan memutuskan untuk kembali ke kamarnya...

Melepaskan semua pakaiannya,dan menyisakan boxer saja, lalu ikut naik keranjangnya.

" selamat tidur sayang" Affan menarik tubuh istrinya agar berada di pelukannya.

Cup.....

Affan tersenyum lalu mencium kening istrinya lama.

" aku mencintaimu....sangat mencintaimu" ucapnya lalu mulai memejamkan matanya...

Deg

Deg

Deg

Jantung Alea berdetak lebih kencang, ternyata benar, suaminya memang sudah ada rasa pada dirinya, dia hanya pura-pura tertidur, setelah mengetahui kalau pintu kamar sedang di buka.

Dan kini jantungnya benar-benar tidak aman apalagi saat ini dia berada di pelukan sang suami yang bertelanjang dada, aroma tubuhnya membuat darahnya seketika berdesir,

"astagfirullah... sungguh godaan, Bagaimana aku bisa tidur kalau seperti ini" gumam Alea dalam hati.

dia mencoba untuk tidak bergerak, bahkan untuk bernafas saja sulit,

"sampai kapan aku harus seperti ini" gumamnya dalam hati, Alea masih mencoba untuk memejamkan matanya... lama-kelamaan karena terlalu nyaman Alea tertidur.

***

Pukul 07.00 pagi mereka sudah berada di ruang makan untuk sarapan. aroma lezat dari makanan memenuhi ruangan tersebut membuat perut siapa saja yang melewatinya akan meronta-ronta ingin segera diisi

semuanya dilayani oleh para pembantu, dan yang memasak semuanya adalah koki yang dibantu oleh asistennya. mereka berdua makan dengan lahap,

"kak.... nanti siang aku ada mata kuliah, sepertinya aku tidak bisa lama di perusahaan" ucap Alea setelah selesai sarapan.

"tidak masalah... nanti aku akan mengantarmu ke sana" balasnya...

"Emmm tidak usah kak, Aku mau naik Komar saja, kasihan Sudah beberapa hari tidak aku naiki..." ucap Alea tersenyum.

"aku yang akan mengantarmu, biar nanti anak buahku yang membawa Komar ke sana untuk kau pulang... bagaimana...?"

" baiklah..." ucapnya daripada tidak sama sekali menaiki motor kesayangannya itu.

"Alea... bolehkah aku minta satu permintaan kepadamu...?"tanya Affan dengan wajah serius...

"apa itu kak..."jawabnya dengan penasaran....

"apakah kau mau berhenti dari pekerjaanmu... kita sudah menjadi suami istri, dan pekerjaanmu itu menyita waktu harus pulang malam" ucap Affan dengan lembut dan penuh kehati-hatian karena tidak mau membuat istrinya tersinggung.

Alea diam sesaat sambil berpikir kemudian dia mengangguk.

" iya kak, nanti setelah kuliah aku akan ke sana, untuk mengurus surat pengunduran diriku, sebenarnya tidak masalah sih... Karena itu adalah tokoku sendiri....!" jawab Alea terkekeh...dan sukses membuat Affan tercengang...

Alea memutuskan untuk tidak menutupi semuanya, apalagi dia sudah tahu kalau suaminya itu mencintainya, bahkan suaminya itu rela memberikan segalanya untuk dirinya.

" be benarkah....?" tanya Affan akan tidak percaya...

Alea mengangguk, "bahkan aku tidak se miskin Yang Kakak kira" lanjutnya lagi, dia tertawa melihat raut keterkejutan suaminya itu