NovelToon NovelToon
Dendam Membawa Bencana

Dendam Membawa Bencana

Status: tamat
Genre:Misteri / Desas-desus Villa / TKP / Tamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Di desa kandri yang tenang, kedamaian terusik oleh dendam yang membara di hati Riani. karena dikhianati dan ditinggalkan oleh Anton, yang semula adalah sekutunya dalam membalas dendam pada keluarga Rahman, Riani kini merencanakan pembalasan yang lebih kejam dan licik.

Anton, yang terobsesi untuk menguasai keluarga Rahman melalui pernikahan dengan Dinda, putri mereka, diam-diam bekerja sama dengan Ki Sentanu, seorang dukun yang terkenal dengan ilmu hitamnya. Namun, Anton tidak menyadari bahwa Riani telah mengetahui pengkhianatannya dan kini bertekad untuk menghancurkan semua yang telah ia bangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Maya

Sementara itu semua penghuni rumah Pak Rahman hanya mampu memandangi adegan itu tanpa bisa berbuat apa-apa."

"Sabar ya, Mas Bima!" kata Dinda, berusaha menenangkan Bima.

"Iya, Bim, kamu yang sabar ya," kata Bu Rahmi, istri Pak Rahman, ibunya Dinda.

"Iya, Bulik, makanya saya harus segera menyusul Maya," jawab Bima.

Bima berbalik, menatap Buliknya dan Dinda dengan wajah penuh tekad. "Saya harus bicara dengan Maya. Saya harus menjelaskan semuanya sebelum dia melakukan sesuatu yang gegabah."

"Iya, Bim," kata Bu Rahmi khawatir. "Kamu tidak tahu apa yang akan dilakukan Maya. Mungkin dia akan menemui Gita lagi, dan itu bisa sangat berbahaya Bima bergegas keluar rumah, menghampiri mobilnya. Ia menyalakan mesin dan melaju dengan kecepatan tinggi, berusaha mengejar Maya."

Debu beterbangan di belakang mobil Bima yang melaju kencang. Pikirannya kalut, bercampur antara rasa bersalah, khawatir, dan takut. Ia tahu Maya sedang terluka, dan dalam keadaan seperti itu, ia bisa melakukan apa saja. Apalagi jika Maya sampai bertemu dengan Gita. Pertemuan itu bisa menjadi bom waktu yang menghancurkan semua yang telah ia bangun.

Di dalam mobil, Bima mencoba menghubungi Maya, tetapi panggilannya tidak dijawab. Ia semakin panik. Ia membayangkan Maya yang sedang mengemudi dalam keadaan emosi, melaju tanpa arah yang jelas. Ia takut Maya akan mengalami kecelakaan.

Bima terus memacu mobilnya, menyusuri jalanan desa yang berkelok-kelok. Ia berharap bisa segera menemukan Maya dan menghentikannya. Ia ingin menjelaskan semuanya dengan tenang."

Namun, semakin lama Bima mencari, semakin kecil pula harapannya. Ia menyusuri jalanan utama yang menghubungkan desa dengan kota, memeriksa setiap rest area dan tempat parkir, tetapi jejak Maya seolah lenyap ditelan bumi

Bima memutuskan untuk kembali ke rumah Pak Rahman. Ia merasa harus memberitahu Buliknya dan Dinda tentang apa yang terjadi. Ia juga ingin meminta maaf karena telah membuat mereka khawatir.

Sesampainya di rumah, Bima disambut dengan tatapan cemas dari Bu Rahmi dan Dinda. Mereka langsung menghampirinya dan menanyakan tentang Maya.

"Bagaimana, Bim? Apa kamu berhasil menemukan Maya?" tanya Bu Rahmi dengan nada khawatir.

Bima menggelengkan kepalanya. "Maaf, Bulik. Aku tidak berhasil menemukannya. Aku sudah mencari ke mana-mana, tapi Maya seolah menghilang."

Bu Rahmi dan Dinda saling bertukar pandang dengan cemas. Mereka tahu bahwa situasi ini semakin rumit.

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan sekarang, Bim?" tanya Dinda dengan suara lirih.

Bima menghela napas panjang. "Aku tidak tahu, Din. Aku benar-benar tidak tahu. Aku merasa seperti orang yang paling bodoh dan tidak berguna di dunia ini."

Bu Rahmi menghampiri Bima dan memeluknya dengan erat. "Jangan bicara seperti itu, Bim. Kamu tidak bersalah dalam masalah ini. Ini semua adalah takdir yang harus kamu hadapi."

Dinda juga ikut memeluk Bima. "Iya, Mas. Kamu tidak sendirian. Kami akan selalu ada di sini untukmu."

Bima merasa terharu dengan dukungan dari Buliknya dan Dinda. Ia merasa sedikit lega karena masih ada orang yang peduli padanya.

"Terima kasih, Bulik, Din," kata Bima dengan suara yang bergetar. "Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan tanpa kalian."

Setelah beberapa saat berpelukan, Bima melepaskan pelukannya dan menatap Bu Rahmi dan Dinda dengan wajah serius.

"Saya memutuskan untuk mencari Maya lagi," katanya. "Saya tidak akan menyerah sampai Saya menemukannya."

Bu Rahmi dan Dinda mengangguk setuju. Mereka tahu bahwa Bima tidak akan tenang sebelum ia menemukan Maya.

"Baiklah, Bim," kata Bu Rahmi. "Kami akan membantumu. Kami akan menghubungi teman-teman dan kerabat kami di kota-kota lain. Siapa tahu ada yang melihat Maya."

"Terima kasih, Bulik," kata Bima. "Aku sangat menghargai bantuan kalian."

Bima kemudian berpamitan kepada Bu Rahmi dan Dinda. Ia ingin segera memulai pencariannya lagi.

      ***********

1
SitiGemini75
aku selalu update kok kak bahkan tidak cuma satu bab bahkan 4 bab
SitiGemini75
ya oke kak tunggu
Mari🧝‍♀️16
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
SitiGemini75: secepatnya kakak
total 1 replies
Donny Chandra
Bikin penasaran!
SitiGemini75: makasih ya kak
total 1 replies
StarJustStar
Thor, aku tunggu cerita selanjutnya, kasih kabar dong.
SitiGemini75: oke siap 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!