NovelToon NovelToon
My Baby'S Daddy

My Baby'S Daddy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:47.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aysha Siti Akmal Ali

Alina, seorang gadis lugu yang dijebak kemudian dijual kepada seorang laki-laki yang tidak ia kenali, oleh sahabatnya sendiri.

Hanya karena kesalahan pahaman yang begitu sepele, Imelda, sahabat yang sudah seperti saudaranya itu, menawarkan keperawanan Alina ke sebuah situs online dan akhirnya dibeli oleh seorang laki-laki misterius.

Hingga akhirnya kemalangan bertubi-tubi menghampiri Alina. Ia dinyatakan positif hamil dan seluruh orang mulai mempertanyakan siapa ayah dari bayi yang sedang ia kandung.

Sedangkan Alina sendiri tidak tahu siapa ayah dari bayinya. Karena di malam naas itu ia dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat pengaruh obat bius yang diberikan oleh Imelda.

Bagaimana perjuangan seorang Alina mempertahankan kehamilannya ditengah cemoohan seluruh warga. Dan apakah dia berhasil menemukan lelaki misterius yang merupakan ayah kandung dari bayinya?

Yukk ... ikutin ceritanya hanya di My Baby's Daddy

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bu Nadia Berpulang

Akhirnya apa yang ditakutkan Alina terjadi. Bu Nadia kembali jatuh sakit dan terbaring lemah di atas tempat tidurnya tanpa bisa melakukan apapun.

"Bu ... kita ke Rumah Sakit, ya?" bujuk Alina dengan wajah murung menatap Bu Nadia yang menatap kosong ke arah dinding kamarnya.

Tak ada jawaban dari Bu Nadia. Bibirnya bahkan tertutup dengan sempurna dan pikirannya terus menerawang kemana-mana. Alina meraih tangan Bu Nadia kemudian mengelus dan sesekali menciumnya.

"Hari ini Alina ingin berkata jujur sama Ibu." Alina menarik napas dalam kemudian mengembuskannya dengan perlahan. "Alina ingin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu," sambung Alina sambil menatap wajah Bu Nadia yang pucat pasi.

"Hari itu Alina berkunjung ke kediaman Imelda, Bu. Dengan maksud meminjam uang untuk biaya perawatan dan pengobatan Ibu selama di Rumah Sakit. Imelda bersedia membantu Alina dengan syarat Alina harus ikut dengannya ke suatu tempat. Alina percaya sepenuhnya kepada Imelda karena dia adalah sahabat Alina satu-satunya. Namun, Alina salah, Bu. Malam itu Imelda sengaja membuat Alina tidak sadarkan diri dan akhirnya Alina di jual kepada Om-Om hidung belang. Dan saat Alina tersadar, Alina sudah tidak suci lagi, Bu."

Alina terisak sambil memeluk tangan Bu Nadia. Bu Nadia menggerakkan kepalanya dan menoleh ke arah Alina yang masih menangis lirih.

"A-apa itu be-benar?" tanya Nadia dengan terbata-bata.

Alina mengangkat kepalanya kemudian menatap sang Ibu. "Lihatlah mata Alina, Bu. Ibu akan tahu bahwa Alina tidak sedang berbohong saat ini," sahut Alina. 

Air mata Bu Nadia meleleh dari kedua sudut matanya. Tangannya yang sudah mulai sulit di gerakkan, tiba-tiba mencengkeram jari-jemari Alina.

"Ke-kenapa kamu baru mengatakannya sekarang, Alina?" lirih Bu Nadia.

"Karena Ibu tidak pernah memberikan kesempatan untuk Alina menjelaskan semuanya," sahut Alina sambil menitikkan air matanya.

"Katakan semuanya kepada Bu Dita, Alina. Imelda harus mempertanggung jawabkan perbuatannya kepadamu," geram Bu Nadia.

Alina terdiam sejenak. Ia memikirkan apa yang baru saja diucapkan oleh Ibunya. "Bagaimana jika Bu Dita tidak percaya? Alina tidak punya bukti yang kuat jika Imelda tidak mau mengakuinya, Bu."

"Cobalah, Alina. Dan yakinlah, Tuhan akan selalu berada di pihak yang benar."

Alina pun menganggukkan kepalanya. Ucapan Sang Ibu membuat Alina sedikit bersemangat untuk menghadapi semua masalahnya. "Baiklah, Bu. Nanti Alina coba."

Tiba-tiba saja Bu Nadia tersenyum kemudian mengelus pipi Alina dengan lembut. "Alina, putri Ibu. Jika nanti Ibu sudah pulang, jagalah dirimu baik-baik. Ibu yakin kamu pasti bisa karena kamu adalah gadis yang kuat!"

Seketika tangis Alina pecah. Ia tidak menyangka bahwa Ibunya akan berkata seperti itu kepadanya.

"Tidak, Bu! Kenapa Ibu berkata seperti itu Bertahanlah, demi Alina! Alina mohon," lirih gadis itu.

Bu Nadia kembali tersenyum dengan sisa-sisa tenaganya yang masih tersisa. "Ibu ingin beristirahat dulu, Alina. Ibu lelah," sahut Bu Alina seraya menarik tangannya kembali.

Alina pun menganggukkan kepalanya kemudian menyelimuti tubuh Sang Ibu dan membiarkan wanita yang sudah melahirkannya itu beristirahat sejenak. Bu Nadia memejamkan mata dan wajahnya pun terlihat sangat tenang. Seakan tak ada masalah yang sedang melanda di kehidupannya.

Cukup lama Bu Nadia beristirahat dan Alina pun tidak beranjak dari samping tubuh Ibunya. Namun, hingga sore menjelang Bu Nadia tidak juga membuka matanya.

Hati Alina berdebar tak karuan. Ia mencoba membangunkan Bu Nadia dengan mengoyang-goyangkan tubuh wanita itu. Namun, Bu Nadia tetap diam bahkan tubuhnya terasa dingin dan kaku saat disentuh, membuat Alina panik dan ketakutan.

Alina berlari keluar rumah sambil menangis histeris, meminta pertolongan kepada para tetangga-tetangganya. Namun, bukannya menghampiri Alina, mereka malah masuk ke dalam rumah kemudian menutup pintu.

"Ya, Tuhan! Ada apa dengan mereka," gumam Alina seraya melangkahkan kakinya dengan cepat, mencoba mencari seseorang yang bersedia menolongnya.

Hingga akhirnya ia menemukan Bapak-Bapak yang sedang nongkrong di sebuah pos keamanan dan salah satunya adalah Pak RT. Alina menghampiri mereka dan memberitahukan bagaimana kondisi Ibunya.

Bapak-bapak itupun kaget bukan kepalang. Mereka bergegas menuju kediaman Alina dan mengecek bagaimana keadaan Bu Nadia sekarang ini.

Orang pertama yang mengecek keadaan Bu Nadia adalah Pak RT. Lelaki itu sudah tahu bahwa saat ini Bu Nadia sudah kembali ke sisi-Nya. Namun, untuk lebih memastikan kebenarannya, Pak RT meminta salah satu temannya untuk memanggil Mantri Desa.

Tidak berselang lama, seorang Mantri tiba bersama teman Pak RT. Mantri tersebut langsung memeriksa kondisi Bu Nadia saar itu dan ia bisa pastikan bahwa Bu Nadia benar-benar sudah kembali ke sisi-Nya.

Pak Mantri menggelengkan kepala seraya menghampiri Alina yang masih terisak di samping tempat tidur Bu Nadia.

"Yang sabar ya, Alina," ucap Mantri sambil menepuk pelan pundak Alina yang semakin bergetar bergetar hebat.

Tangis Alina semakin pecah, ia tidak percaya bahwa Ibunya benar-benar akan meninggalkan dirinya seorang diri.

...***...

1
juwita
iya lah edgar klo di tolak mending mundur aj. ngapai ngarap orang yg msh berharap org lain. biar si Oliv oil nyesel udh nolak laki-laki tulus ky Edgar
juwita
si Oliv mah jodoh nya dgn popeye 🤣🤣
juwita
warna biru malam gelap ya Thor🤣🤣
juwita
mampus
juwita
toko mas berjalan🤣🤣
juwita
cm 3 x. walo cm satu x pun ttep km akan tertular penyakit itu.
juwita
ini si nyonya ko g pny perasaan ya. pdhl dia pny anak cwek cucu cwek. klo posisi Alina dia anak dia gmn?
juwita
layu sebelum berkembang km Sean🤣🤣
juwita
budit sm imel sm" g pny harga diri
juwita
klo pun sayang tp jgn bego bu dita. udh tau keluarga bejat ky gitu. klo aq mending g pny bpk aj anaknya drpd harus melakukan keinginan mrk
juwita
Luar biasa
juwita
hrsnya kmpng itu krna banjir biar mulut" julid hanyut 🤣
juwita
apa lg klo bpk tau anak mu udh jual Alina. makin kecewa km pak. kelakuan bejat anak mu
juwita
bknya erlan tau ya klo yg dia tidurin Alina?
juwita
sama-sama sampah cocok
juwita
iihh dasar bego kau yg berbuat nyalahin org. itu karma dr othor sm pembaca🤣🤣
juwita
mampir
Infinix 06tk
Luar biasa
Ayu
Akhir nya berakhir dgn bhgia. slmt thor. di tunggu crita selanjut nya
Ayu
kshn rendra ya.. krn ulah dady nya jadi lahir cacat. smg bs jdi anak yg kuat dan berguna ya nak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!