Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"Anya" ucap Tono
Anya langsung melihat ke arah orang yang memanggilnya, namun raut wajah Anya biasa saja tidak terkejut dan tidak memperlihatkan ekspresi apapun saat melihat Tono dan Sasa.
"Udah ada coklat sama vanilla nya?" tanya Anya tanpa melihat Tono lagi
"udah" jawab Syifa
"Yaudah ayo" balas Anya
Anya dan Syifa pun ingin berjalan namun terhenti setelah Sasa berbicara.
"Syifa Lo kenal sama dia?" tanya Sasa
"Ya kenal lah. dia sahabat gue" jawab Syifa
"Kenapa Lo gak ngomong?" tanya tiba - tiba Tono
"Ya karna lo gak nanya. Dan jujur aja gue juga lupa sama Anya karena kan Lo ngelarang Anya punya temen jadi gue baru bisa ketemu lagi sama Anya pas sama Lo udah cerai" jawab gampang Syifa
"Tapi kenapa Lo gak nanya sama tono tentang Anya?" tanya Sasa
"Gue males aja. Toh dia juga gak inget sama gue di tambah kalo pun gue nanya Anya pasti Lo gak akan jawab kan, gak akan biarin gue ketemu sama Anya. jadi buat apa juga gue nanya Lo, kalo gue udah tau jawabannya" jawab Syifa
"ayo Syif" paksa Anya
"Anya tunggu" ucap Tono
Sasa langsung menatap ke arah Tono, karena untuk apa lagi Tono berbicara dengan anya.
"Kamu kenapa gak ngomong kamu urus perceraian kita?" tanya Tono
"Buat apa tanya lagi? cerai pun udah, dan saya juga tidak meminta uang untuk mengurus perceraian sama kamu kan. Jadi udah lupain, toh kamu sekarang udah nikah juga" balas Anya.
"Ya tapi kan kamu juga harus bicara tentang hal ini sama saya, dalam pernikahan ini kan bukan hanya kamu saja" kesal Tono
"Heh.. .. Tono kalo Anya bilang dulu sama Lo emang Lo mau cerai sama dia, sedangkan Anya paling di butuhkan di rumah Lo sebagi pembantu gratis kan. Dan kalo pun bilang mau apa? Toh Lo udah punya pasangan dan kagetnya Lo udah nyusun rencana pernikahan saat Lo masih jadi suami Anya. Emang laki - laki bajingan Lo" emosi Syifa
"Heh!! jaga ya omongan Lo" bentak Sasa
"Lo yang mulai. Dasar pelakor perusak rumah tangga orang Lo" balas Syifa dengan suara yang sangat tinggi membuat orang - orang yang sedang berbelanja melihat ke arah mereka.
"Ayo ah, jangan buat keributan" ucap Anya
"Heh... Sekarang Anya dan Lo gak ada hubungan apa - apa jadi anggep aja Lo sama kita orang asing. Oh iya dan urus tuh adik Lo nangis - nangis di pinggir jalan. kelakuannya juga sama kaya istri Lo memang keluarga klop" sindir Syifa
Setelah Anya membalas ucapan Tono, Anya langsung menyeret Syifa untuk pergi dari sana.
Dia tidak mau membuat kerusakan di supermarket, dia tau watak Syifa bagaimana dia yang akan terus membalas ucapan mereka dan akhirnya pasti mereka akan cekcok besar nanti jadi masalah besar.
Setalah berjalan menjauhi Tono dan Sasa, mereka berdua langsung berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka.
"Kenapa sih buru - buru pergi. Gue belum maki - maki mereka" kesal Syifa
"Udah lah Syif gue gak mau ada hubungan sama mereka lagi. Gue mau hidup tenang" ujar Anya
"Tapi gue marah kalo inget perlakuan mereka ke Lo" emosi Syifa
"Udah lah biarin itu jadi masa lalu sekarang kita buka lembaran baru. kita balas mereka dengan membuktikan kalo kita sukses tanpa bantuan mereka dan mempertahankan kalo gue adalah pembawa sial buat Tono" balas Anya
Sekarang kita menata masa depan aja oke" ucap Anya
**
Cklek....
"Mamah" ujar Devia sambil menangis langsung memeluk Ratna yang sedang menonton tv.
"Kenapa? ada apa?" tanya Ratna
"APA!! dia ninggalin kamu!!" terakhir Ratna karena terkejut
"i-iya mah, ternyata Aldi udah punya istri. Aku ketemu mereka tadi restoran mah, gimana aku sekarang mah gimana?? Aldi gak mau ngaku kalo aku sama dia punya hubungan mah. gimana anak yang ada di dalam kandungan aku mah"