NovelToon NovelToon
Berondong Bayaran, CEO Cantik

Berondong Bayaran, CEO Cantik

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:82.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pratiwi Devyara

Keenan Arka Adrian, pemuda berusia hampir 21 tahun. Mengalami sebuah masalah yang membuatnya harus berjuang keras guna membayar kuliah. Pekerjaannya sebagai model pun sedang sepi Job.

Sementara ia membutuhkan uang dalam jumlah besar. Guna menutupi hutang orang tuanya dan juga membiayai pengobatan sang ayah tiri yang selama ini sudah mengasuhnya seperti anak sendiri.

Di lain pihak, Amanda Marcellia. Seorang CEO dari grup perusahaan ternama. Yang selama hampir 31 tahun hidupnya tidak pernah terpikir untuk menikah dan menganggap jika laki-laki itu tidaklah penting.

Amanda tiba-tiba saja ingin memiliki anak. Ia ingin ada penerus bisnisnya di kemudian hari. Namun Amanda tidak mau terikat pernikahan secara resmi. Tetapi ia juga tidak mau memiliki anak di luar nikah.

Akhirnya ia memutuskan untuk mencari laki-laki yang mau menikah siri dengannya dan memberinya anak. Tentu saja dengan bayaran yang tinggi.

Pada saat yang bersamaan, ia bertemu dengan Kenan Arka Adrian. Yang juga tengah mencari pekerjaan tambahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratiwi Devyara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena Aku Telah Denganmu

"Arka."

Suara Amanda terdengar pasrah, ketika Arka mencium keningnya dengan lembut. Sementara senjata perkasa milik pemuda itu mulai melesak, memasuki relung kehangatan Amanda yang begitu nikmat.

Arka melakukannya dengan perlahan, hingga membuat Amanda larut dan terbuai. Dikecupnya bibir indah milik wanita itu berkali-kali, seraya makin mempercepat tempo gerakan dari waktu ke waktu.

Amanda meracau di dalam kamar yang dingin. Sementara Arka terus menyebut nama wanita itu dalam setiap erangan.

Lalu setelah cukup lama berlalu, raga mereka pun kini terhempas pada sisi yang bersebelahan. Senyum puas terkembang di bibir Keduanya.

"Ka."

"Hmm."

"Kenapa sih kamu?"

"Aku kenapa?" tanya Arka bingung.

"Enak." jawab Amanda.

Arka tertawa disela nafasnya yang belum teratur. Di usapnya perut besar Amanda dengan penuh kasih, namun matanya masih fokus menatap langit-langit kamar.

"Kamu juga sama." ujar Arka kemudian.

"Enak?" tanya Amanda.

"Kalau nggak enak, nggak mungkin terus-terusan kan?"

Kali ini Arka menoleh pada Amanda dan mereka pun saling tersenyum satu sama lain.

"Kamu pernah mikir nggak sih, kalau suatu saat semua ini akan berakhir."

Amanda melontarkan pertanyaan yang membuat Arka terdiam. Pemuda berusia 22 tahun itu lalu menarik nafas dan menghembuskannya.

"Terus terang, aku belum mikir sampai kesana." ujar Arka lalu kembali menatap langit-langit kamar.

"Aku nggak mau merusak, apa yang sedang aku rasakan saat ini." lanjutnya lagi.

"Memangnya, apa yang kamu rasakan?" tanya Amanda.

"I'm so happy." jawab Arka.

Amanda melihat ke arah suaminya itu, ada perasaan hangat yang tiba-tiba menjalar di dalam hati. Ia pun lalu mendekat dan Arka kini memeluknya.

***

Keesokan hari.

"Ka, Arka."

Amanda memanggil Arka yang tengah sibuk berpakaian.

"Iya kenapa, Man?" Arka menghampiri Amanda.

"Liat dong!"

Amanda memperlihatkan kemejanya yang sudah tak bisa terkancing di bagian bawah, akibat pertumbuhan bayinya yang begitu cepat. Arka pun lalu tertawa kecil.

"Kayaknya kamu harus beli baju deh. Udah nggak bisa ini." ujarnya kemudian.

"Terus aku gimana dong?. Masa nggak pake baju hari ini. Mana baju aku ketat semua lagi."

Arka membuka lemari dan mengambil salah satu kaos miliknya.

"Coba kamu pake." ujarnya seraya menyerahkan kaos tersebut pada Amanda. Amanda pun lalu melepaskan kemejanya dan memakai kaos milik Arka.

"Duh, lega rasanya." ujar Amanda seraya mematut diri didepan kaca. Amanda lalu memasukkan ujung kaos tersebut ke dalam rok kerjanya.

"Itu roknya masih muat?" tanya Arka.

"Masih sih, dikit. Ini kan karet, bukan resleting."

"Tertekan gitu nggak sih perut kamu?" Arka khawatir.

"Agak, dikit. Tapi masih better lah, ketimbang aku maksain pake celana panjang atau jeans. Kalau Itu udah jelas nggak bisa, pasti nyesek banget."

"Ya udah, ntar siang kita beli baju ya. Aku ke kampus dan ke kantor manajemen dulu." ujar Arka.

"Iya, kebetulan aku pulang cepet koq hari ini." jawab Amanda.

"Ya udah, nanti aku jemput kamu." tukas Arka lagi.

Pagi itu seperti biasa Arka mengantar Amanda ke kantor. Karena perut Amanda sudah bertumbuh besar melebihi usia kandungan itu sendiri, mau tidak mau Arka harus selalu membukakan pintu dan membantu wanita itu untuk keluar dari mobil. Ia pun tak lagi mengunakan mobil sport melainkan mobil berjenis MPV agar Amanda lebih nyaman berada didalam.

"Kamu bisa jalan sendiri ke lobi?" tanya Arka.

"Bisa koq." jawab Amanda.

Arka pun melepaskan istri sirinya itu untuk berjalan menuju lobi. Ia masih tetap setia memperhatikan dari belakang. Hingga ketika Amanda sudah menghilang dibalik pintu, barulah ia berjalan kembali ke mobil.

Arka hendak membuka pintu mobil, namun ia merasa ada yang memperhatikannya. Arka pun refleks menoleh, dan orang yang ia curigai tersebut refleks membuang muka sambil memakan risol secara serentak.

Arka diam sejenak, lalu masuk ke dalam mobil dan kemudian tancap gas. Sementara orang-orang itu tadi kini berbalik dan menghela nafas.

"Hah, hampir aja ketauan." ujar Intan seraya melahap risolnya dengan cabai rawit sekali tiga.

"Elu sih, ngajakin kita mata-matain berondongnya bu Amanda mulu." ujar Satya dengan nada sewot.

"Koq nyalahin gue sih?. Orang kalian sendiri yang pengen tau juga soal bu Amanda." Intan membela diri.

"Lain kali kita hati-hati." tukas Deni.

"Kita bener-bener harus merencanakan pengintaian dengan baik dan benar." lanjutnya kemudian.

Tiba-tiba seorang gadis berdiri dihadapan Intan dan grup gosipnya. Intan, Deni, serta Satya kompak mengerutkan kening.

"Sat, lo ngeliat ada cewek nggak depan kita?" tanya Intan pada Satya

"Iya ngeliat." jawab Satya.

"Gue juga." ujar Deni.

"Gue pikir penampakan." ujar Intan lagi.

"Eee, mbak, mbak. Ada apa ya?" tanya Intan pada gadis itu. Intan dan gengnya sendiri tak kenal pada gadis itu.

"Saya Maureen, perempuan yang pacaran selama bertahun-tahun. Tapi pacar saya direbut bos kalian. Bos kalian itu, pelakor."

Intan, Deni, dan Satya saling menatap satu sama lain sambil kembali mengerutkan kening.

"What?. Pelakor?. Tunggu, tunggu!"

Intan menatap Maureen.

"Mbaknya tadi bilang pacaran bertahun-tahun?"

"Iya, saya pacaran bertahun-tahun dengan Arka."

"Berarti belum nikah dong, mbak. Nggak bisa menyebut bu Amanda pelakor kalau gitu."

Deni dan Satya mengangguk-anggukan kepala. Tanda menyetujui pendapat rekan mereka, Intan.

"Bener tuh, jangan asal ngomong." ujar Satya kemudian.

"Lambemu dijaga mbak." timpal Deni.

"Tetep aja dia ngerebut Arka dari gue."

"Ngerebut atau mas Arka-nya yang minta direbut?. Bisa aja kan mas Arka-nya bosen sama mbak, soalnya bu Amanda lebih cantik."

Intan, Deni dan Satya pun berlalu, detik berikutnya Mereka menoleh ke arah maureen.

"Kasian deh lo." ujar Mereka serentak. Sementara kini maureen terbakar hatinya.

"Aarrgghh, kenapa sih pada ngebelain itu tante tua." ujarnya kemudian.

Amanda berjalan di tengah kantornya. Banyak pasang mata kini melihat dan menggunjingkannya di belakang meja.

"Eh, beneran Itu bu Amanda hamidun sama berondong?" tanya salah seorang karyawan, pada karyawan lainnya dengan nyaris tanpa suara. Hanya kode saja yang bertebaran disana-sini.

Beberapa bulan belakangan ini gosip tentang kehamilan Amanda memang tengah menyeruak di seantero kantor. Namun baik Amanda, Rani, maupun Pia yang berada didekat Amanda, enggan mengkonfirmasi apa-apa.

Mereka sengaja membiarkan seisi kantor mengetahui dengan sendirinya. Karena urusan di kantor tersebut adalah bekerja bukan bergosip.

Amanda sendiri tak pernah kepo ataupun rese dengan kehidupan pribadi para karyawannya. Kecuali jika karyawannya datang dan mengadu, maka ia akan memberi solusi sebisa mungkin.

"Man, seisi kantor tuh udah ngegosipin elo tau." ujar Rani pagi itu pada Amanda.

"Soal apa?. Gue hamil?" tanya Amanda.

"Iya." jawab Rani.

"Biarin aja, emang kenyataannya gue hamil koq. Perut gue kelihatan kemana-mana. Hamil juga ada suaminya walaupun bocil."

Rani dan Pia menahan tawa. Kebetulan Pia masih membenarkan komputer Amanda.

"Mereka nanya ke kamu nggak, Pi?" tanya Amanda pada Pia.

"Ada sih yang nanya, bu."

"Terus kamu jawab apa?"

"Saya bilang, ya konfirmasi aja langsung ke bu Amanda. Saya disini kerja jadi sekretaris, bukan admin akun lambe-lambean."

Amanda dan Rani pun tertawa.

"Tapi sebagian dari mereka itu bukan kepo gimana, Man. Mereka ada yang kecewa. Kenapa ya bu Amanda nggak ngundang kita, kita kan loyal sama dia. Kita juga pengen dateng di hari bahagia bu Amanda. Yang gue denger sih gitu, Man."

"Ntar deh, ntar gue coba jelasin ke mereka. Biar nggak salah paham." ujar Amanda lagi.

Siang Itu sepulang dari kantor. Sembari menunggu Arka pulang dari manajemen Peace Production, Amanda memilih untuk pergi duluan ke mall. Ia ingin berkeliling-keliling sambil melihat-lihat perlengkapan bayi.

Sebagai perempuan yang lapar mata, Amanda rasanya ingin membeli semuanya. Apalagi perlengkapan bayi yang dijual di mall tersebut, sangat lucu-lucu dan menggemaskan.

"Ih, gemes." ujar Amanda, seraya memperhatikan stroller yang berada didisplay kaca depan sebuah store.

Namun ia tak berniat membelinya saat itu. Karena ingin mengetahui dulu apa jenis kelamin bayi yang dikandungnya, supaya bisa menyesuaikan warna.

Amanda terus berjalan sampai kemudian, ia melihat sebuah dompet terjatuh dari tas seseorang yang ada didepannya. Amanda bergegas mengambil dompet itu dan mengejar si pemilik.

"Bu, bu. Dompetnya jatuh."

Si pemilik dompet tersebut menoleh dan menatap Amanda. Sejenak wanita paruh baya itu pun terdiam.

"Ini, dompet ibu jatuh." ujar Amanda mengembalikan.

"Waduh makasih banyak ya, nak." ujar wanita itu dengan sangat. Anak gadis yang ada disebelahnya, turut berterima kasih pula pada Amanda.

"Makasih, mbak." ujarnya.

"Sama-sama, mari." Amanda tersenyum lalu berlalu.

Ibu itu masih terpaku ditempatnya.

"Ti, inget nggak waktu itu bilang. Pernah liat mas Arka mu gendong bayi dalam mimpi ibu."

"Iya bu, Rianti inget." ujar Rianti.

"Perempuan hamil yang tadi itu, juga ada di mimpi ibu. Atau jangan-jangan?" Ibu Arka menatap Rianti.

"Nggak mungkin, bu." ujar Rianti kemudian.

"Pacar mas Arka itu kan, mbak liana."

"Tapi, Ti."

"Nggak mungkin mas Arka sekotor itu. Ngehamilin perempuan, terus pacaran sama perempuan lain lagi. Mas Arka nggak kayak gitu, bu. Sama mbak Maureen aja bucinnya setengah mati."

Ibu Arka menghela nafas.

"Iya juga sih, Ti. Mas mu kan udah kayak pembantunya si Maureen. Ibu nggak sudi kalau mas-mu itu sampai menikah sama dia."

Mereka lanjut berjalan, tanpa mereka ketahui jika Arka melintas tak jauh dibelakang mereka. Arka pun sama tak mengetahui, jika ibunya juga berada di Mall tersebut.

1
Asrori Asrori
GK ada lanjutin min cerita nya
Devyara (IG : oh_ya_ra): Udah tamat dari kapan tau 🤣. Tapi ada sekuelnya koq.
total 1 replies
Sukma Raharjo Wijayanti
semoga om Ryan aman sampe akhir
Sukma Raharjo Wijayanti
amman ato cintara nih si biang kerak
Sukma Raharjo Wijayanti
wah jangan sampe kenal sm amman nih cintara/Speechless/
Sukma Raharjo Wijayanti
wah... wiss... angel angel....
Sukma Raharjo Wijayanti
kok gini??/Sob//Sob/
Sukma Raharjo Wijayanti
hahahaa
Sukma Raharjo Wijayanti
naaaaahhhhhh.... gaaassss!!!
Sukma Raharjo Wijayanti
huuuu... satya sm deni ga pnh mau percaya sm intan. skrg kena khan...
semoga segera terungkap.
awas kau rani. huh...
Sukma Raharjo Wijayanti
haaahhh... emosi lho akuuuu.../Scream/
Sukma Raharjo Wijayanti
mereka berdua hrs hidup... hrs sembuh/Sob/
Sukma Raharjo Wijayanti
senoga aman ya tan
Sukma Raharjo Wijayanti
sweet bangeeetttt
Devyara (IG : oh_ya_ra): Terima kasih sudah mampir disini.
total 1 replies
Sukma Raharjo Wijayanti
iihhhh gemeessss sm arkaaaa, susul dl amandanyaaa
Devyara (IG : oh_ya_ra): ❤️❤️❤️🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
zowa
suka bgt sama ceritax.seperti kehidupan sehari hari aja.sampe 2 KL baca aku thor
Devyara (IG : oh_ya_ra): Thank you. 🙏❤️
total 1 replies
Yanti yulianti
aku suka cerita nya ...alurnya ...ku suka
Yanti yulianti
jangan jangan arka adek Kaka ma nino
Yanti yulianti
liat aza....saling mencintai
Yanti yulianti
lama lama arka bucin
Bintang Novianti
2025 dan aku masih disini saja saking bagus ceritanya
udh brp kali yaa baca ini
best, stelah delil nih si kembar
Devyara (IG : oh_ya_ra): Thank you so much 🙏❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!