NovelToon NovelToon
Aku, Suami Dan Sahabatku

Aku, Suami Dan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Pelakor / Wanita Karir / Poligami / Selingkuh / Duda
Popularitas:66.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Namanya Diandra Ayu Lestari, seorang perempuan yang begitu mencintai dan mempercayai suaminya sepenuh hati. Baginya, cinta adalah pondasi rumah tangga, dan persahabatan adalah keluarga kedua. Ia memiliki seorang sahabat yang sudah seperti saudara sendiri, tempat berbagi rahasia, tawa, dan air mata. Namun, sebaik apa pun ia menjaga, kenyataannya tetap sama, orang lain bukanlah darah daging.

Hidupnya runtuh ketika ia dikhianati oleh dua orang yang paling ia percayai, suaminya, dan sahabat yang selama ini ia anggap saudara.

Di tengah keterpurukannya ia bertemu ayah tunggal yang mampu membuatnya bangkit perlahan-lahan.

Apakah Diandra siap membuka lembaran baru, atau masa lalunya akan terus menghantui langkahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maafkan aku

Ponsel di jok belakang terus berdering tiada henti, menganggu ketenangan sepasang kekasih yang sedang menjalankan aksinya tanpa sepengetahuan siapapun.

Wanita itu berdecak sebal, berlutut di tempat duduk hanya untuk mengambil benda pipih di samping wanita yang sudah hilang kesadaran.

"Menyusahkan sekali," omel Grace mematikan ponsel Alice tanpa ingin tahu siapa yang menghubungi mantan kakak iparnya itu.

Grace turun lebih dulu dari mobil setelah sampai di kediaman orang tuanya. Membantu Alice yang hampir tidak memiliki tenaga karena pengaruh minuman saat di bar tadi.

"Sayang tangan kamu ih!" protes Grace.

"Sorry, aku hanya mau membantumu." Hansen menyengir dan langsung menjauhkan tangannya dari tubuh Alice.

"Nggak perlu, aku bisa mengatasinya sendiri. Aku nggak mau kamu sentuh-sentuh perempuan lain."

"Iya sayang, iya."

Hansen melangkah lebih dulu untuk membuka pintu rumah orang tua Gerald lebar-lebar, di bahunya ada tas mahal milik sang kekasih yang ia jaga seperti pemiliknya.

"Kak Alice bangun!" Grace menampar pelan pipi Alice. "Kak Gerald menunggu di dalam."

"Gerald? Menungguku?" tanyanya yang baru bangun dan masih di kuasai minuman keras.

"Iya, sana masuk."

Tepat ketika Alice berhasil memasuki rumah, Hansen mengunci pintu dari luar dan membawa kekasihnya menuju pintu belakang. Mereka akan memantau lewat cctv saja agar semua rencana berjalan lancar dan Gerald terbebas dari masa lalunya.

Sedangkan di ruangan lain, tepatnya ruang santai. Gerald sedang istirahat usai membersihkan rumah sampai dirinya tenang. Tubuhnya terasa remuk tetapi pikirannya jauh lebih ringan dari sebelumnya.

Mata yang semula terpejam terbuka lebar merasakan seseorang membelai lehernya.

"Alice!" Gerald langsung berdiri mendapati mantan istrinya ada di belakang sofa dan tersenyum manis padanya. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Kamu pura-pura jual mahal ya? Grace bilang kamu menungguku. Benarkan kamu masih mencintaiku," ucapnya. Berjalan sempoyongan menghampiri Gerald yang terus menghindar.

"Jual mahal? Aku bahkan enggang melihat wajahmu!"

"Ayolah Sayang, jangan seperti itu. Maafkan semua kesalahanku. Aku berjanji akan menerimamu apa adanya. Aku nggak akan selingkuh lagi."

"Memangnya apa kekuranganku?"

"Kamu belum sadar juga?" Alice tertawa. Wanita itu terjatuh ke sofa karena kakinya membentur meja.

Tidak lama suara tangisan pun terdengar di telinga Gerald yang mematung di ujung sofa. Perlahan tapi pasti ia mendekat, takut kalau saja Alice terluka.

"Alice."

"Gerald." Alice bangun dan langsung memeluk Gerald. "Aku merindukanmu, ayo kembali seperti dulu. Aku akan menerima semua sikapmu lagi."

"Sikapku yang mana membuatmu selingkuh Alice? Katakan padaku."

Gerald memegang lengan Alice, menatap wajah cantik yang riasannya tampak berantakan.

"Kamu belum sadar? Kamu belum tahu?"

Gerald mengeleng sebagai jawaban, tidak berkutik ketika Alice memukul dadanya berulang kali. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Saat mereka masih terikat pernikahan Alice tidak pernah bermanja atau menangis seperti ini.

"Aku butuh perhatian, aku butuh kasih sayang dan aku butuh kepekaan dirimu Gerald!" bentak Alice dan menjauh dari pria itu.

Tatapan yang semula memuja menjadi amarah. "Kita menikah karena saling mencintai. Tapi kenapa setelah pernikahan aku seolah jatuh cinta sendiri?"

"Apa maksudmu? Aku selalu mengusahakan yang terbaik untuk kamu Alice. Bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhanmu."

"Tapi aku nggak butuh itu semua, aku nggak butuh uangmu dan hartamu! Aku butuh kamu!" bentak Alice yang kali ini tidak ingin di sentuh oleh Gerald. Air matanya pun terus berjatuhan padahal dia paling anti melakukannya dalam keadaan sadar.

"Manismu di awal pernikahan saja. Saat aku mengandung Abain dan melahirkannya kamu kemana hah?"

"Ketika aku butuh kasih sayang, perhatian saat ngidam kamu sibuk dengan urusan kantor. Keinginanku terpenuhi tapi orang lain yang memenuhi atas perintahmu. Kamu pulang saat aku tertidur dan kamu pergi sebelum aku bangun."

"Impianku sebagai orang tua sangat indah Gerald, tapi kamu menghancurkan segalanya. Kamu ingat saat mendapatkan kabar bahwa aku hampir membunuh putramu?"

"Alice ...."

"Aku kesal dan marah padamu. Kamu berjanji pulang lebih awal untuk belanja keperluan Abian bersama tapi kamu membatalkannya begitu saja karena pekerjaan kantormu itu."

"Kenapa nggak membicarakannya padaku? Kenapa harus selingkuh?"

"Karena semua kekosongan itu bisa di lengkapi oleh pria lain. Aku bisa mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari pria lain bukan suamiku."

"Tapi kenapa harus selingkuh Alice! Aku bisa berubah jika saja kamu ...."

"Berubah? Membicarakan? Sejak kapan kita punya waktu untuk membicarakan semuanya? Saat aku meminta, kamu selalu menjawab sibuk dan sibuk!"

"Maaf."

Kali ini Gerald tidak bisa berkata apapun lagi, ia merasa bersalah setelah mendengar semua penuturan Alice. Terlebih satu persatu ingatan tentangnya dan Alice bermunculan di kepala.

Ia tidak sengaja melakukannya, ia mengira dengan bekerja keras dan memenuhi semua kebutuhan anak dan istrinya sudah cukup.

"Maaf Alice karena menyakiti hatimu," lirih Gerald memeluk erat mantan istrinya. Ia menitikkan air mata karena penyesalan.

"Aku akan berubah dan menjadi lebih baik lagi untuk istriku kelak."

"Bukan aku?"

"Maaf apapun alasannya aku nggak bisa memaafkan sebuah perselingkuhan."

"Kita nggak punya alasan untuk kembali?"

"Nggak ada, kita selesai hari ini. Terimakasih sudah jujur apa yang membuatmu berpaling, kini semuanya terasa lega di hati."

"Sekali lagi maafkan aku. Setelah ini kamu bebas menemui putra kita."

"Tapi aku masih mencintaimu Gerald, aku akan memaklumi semuanya."

"Cintaku untukmu terkikis karena rasa benci akibat pengkhianatan."

***

Ramon duduk tidak tenang di kursi tergugat, udara kian berat terasa. Sidang hampir di mulai tetapi kursi di sampingnya masih kosong. Sampai saat ini ia belum bisa menghubungi Alice.

Jantung Ramon semakin berdegup kencang mendengar derap langkah seseorang yang tidak ia tunggu kehadirannya.

Diandra berjalan beriringan dengan kuasa hukumnya ekspresinya sangat tenang, bertolak belakang dengan dirinya. Kuasa hukum Diandra dengan sigap menyiapkan berkas gugatan sedangkan dirinya masih saja menunggu orang yang tidak pasti kedangannya.

Ketukan palu hakim terdengar nyaring, membuat dada Ramon bergetar. "Sidang dibuka," suara hakim menggema tegas di ruang sidang yang mendadak hening. Ramon menegakkan tubuhnya, berusaha terlihat tenang meski pikirannya kacau. Kursi di sebelahnya masih kosong, kuasa hukumnya belum juga muncul.

Hakim menatap ke arahnya. "Apakah kuasa hukum Saudara Tergugat sudah hadir?"

Ramon menggeleng pelan. "Belum, Yang Mulia," jawabnya, suaranya nyaris serak.

Hakim mengangguk singkat lalu memandang berkas di depannya. "Baik, kita lanjutkan terlebih dahulu."

Diandra duduk anggun di sisi penggugat, dengan kuasa hukumnya yang tampak siap dengan tumpukan dokumen. Ramon melirik sekilas ke arah mereka. Diandra tidak menatap balik. Wajahnya datar, dingin, seolah yang duduk di hadapannya bukan lagi seseorang yang pernah ia cintai.

Setiap kata yang keluar dari mulut hakim dan kuasa hukum Diandra terasa seperti dentuman yang menggema di kepala Ramon. Ia berusaha menyimak, tapi pikirannya terus melayang antara rasa panik, kecewa, dan getir karena harus menghadapi sidang perceraiannya sendirian.

.

.

.

.

.

Gimana ya kira-kira kelanjutannya, akankah Alice tiba di tengah-tengah persidangan?

1
ken darsihk
Bukan nya pada persidangan terakhir Alice pengacara nya Ramon menghilang bagai di telan bumi , dan sekarang mereka bersatu lagi untuk menghancurkan Diandra 😠😠
rekayasa, ikan tongkol tuh c alice n ramon😒
Teh Yen
siapa lagi ini yg berulah ????
Rahma Inayah
yang sabar Diandra ...semoga km BS mengatasi Maslah yg terjdi
Nena Anwar
yaelah ada ada gajah 🤦‍♀️ sabar ya Di
sryharty
pasti ulah si mokondo ini
Nena Anwar
nah bener kan persekongkolan antara Ramon dan Alice, dih si Ramon PEDE banget jika Diandra mau balikan lagi, bagus Gerald meskipun ditolak tapi tetep semangat buat dapetin Diandra
Dew666
🍡💐
Rahma Inayah
tumben up PGI ..baisa sore menjelang Maghrib tp moga sore BS up LG dong...pastinya 👍👍
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: tiba-tiba aja mood nulis meski seuprit🤣
total 1 replies
Ikaaa1605
Nexttttttttt dong
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: ntar malam ya
total 1 replies
Maria Kibtiyah
ayo buka hati diandra jgn mau kejebak sama masalalu
Arsyad Algifari.
sepertinya rekayasa Ramon dan Alice
indriyanii
pasti sengaja di rencanain sama si Ramon sama si alice
Teh Yen
kalian yg bermasalah kenapa libatin Diandra di dlmnya JD kambing hitam heran
sabar pak Gerald mungkin Diandra masih butuh waktu untuk meyakinkan dirinya sebelum dia jawab iya
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul cowok muda datang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seseorang yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Rahma Inayah
lanjutkn
Nena Anwar
itu artinya Gerald ditolak ya Di tega kamu Di🥹🥹🥹
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga di novelku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya. trmksh🥰
total 1 replies
ken darsihk
Diandra masih jaim aja ayok lah Diandra terima Gerald
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
jangan tolak Gerald dong Dian..
Maria Kibtiyah
yah diandra jgn tolak gerald dong.. kasian kyk nya perjuangan gerlad masih panjang buat dapetin diandra
🍁Dhita❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
kasihan diandra sudah diduakan oleh suami nya sendiri. dan lebih parahnya sahabatnya sendiri yang jadi istri. keduanya.. parah.. temen makan teman..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!