"Haruskah aku menikahi si culun itu?"
Karna ingin mempererat tali silahturahmi, Arshlan hendak dinikahkan dengan salah satu anak dari sahabat ayahnya.
Arshlan setuju dengan permintaan ayahnya, dengan syarat jika yang ia nikahi ialah Olivya, gadis cantik yang ia sukai sejak SMA.
Namun takdir berkata lain, Olivya menolak keras untuk menikah dengan Arshlan karna dirinya sudah mempunyai seorang kekasih.
Sialnya, karna penolakan Olivya, Arshlan terpaksa menikahi kakak kandung Olivya yang bernama Kyara.
Si gadis culun yang sama sekali tidak pernah Arshlan bayangkan seumur hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencara acara
Keesokan paginya
dan Kyara terlihat masih tertidur dengan posisi yang berdekatan dan berhadap - hadapan. namun kedua mata Arshlan mengerjap , ia menguap dan seketika membuka kedua matanya.
Arshlan begitu terkejut saat wajahnya dan wajah Kyara berdekatan bahkan mungkin hanya terpaut jarak 10 cm. namun Arshlan tak menjauhkan wajahnya. ia tak bergemming akan posisinya saat ini .
Kedua matanya sejenak memperhatikan wajah Kyara yang terlihat masih tertidur dengan begitu seksama.
bahkan dalam tidurnya, Kyara terlihat begitu cantik dengan rambutnya yang tergerai tak beraturan.
hingga kedua mata itu berhenti tepat di bibir manis Kyara yang memerah layaknya buah Cherry tersebut.
sungguh menggoda di kedua mata Arshlan. bahkan dirinya menelan ludahnya dengan begitu keras.
" Sadar Ars , sadar .. si culun ini hanya menggodamu, dia bukan perempuan baik. " gumam Arshlan dalam hati. ia menjauhkan wajahnya. dan beranjak turun dari tempat tidur, kemudian Arshlan mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
Bahkan tak terasa kini pernikahan Arshlan dan Kyara sudah berjalan 2 minggu lamanya namun tetap saja tidak ada perubahan dalam diri Arshlan.
sikap nya terhadap Kyara tetap sama saja tidak bisa ramah seperti layaknya seorang suami kepada istrinya. ia memperlakukan Kyara dengan baik jika hanya di hadapan orang tuanya ataupun orang lain. dan jika Kyara berangkat bekerja bersama Arshlan. Arshlan selalu menurunkan Kyara di tengah jalan hingga wanita itu selalu mencari Taxi untuk melanjutkan perjalanan menuju ke boutique miliknya. memang sungguh menyebalkan, namun Kyara sudah tak memperdulikannya . seakan itu sudah menjadi makanannya sehari - hari.
Pagi itu Kyara terlihat sedang berkumpul bersama keluarga suaminya di meja makan untuk menikmati sarapan pagi. dan kebetulan hari itu ialah hari minggu, jadi mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk mengobrol di meja makan.
" Ma, nanti malam Ars akan menghadiri reoni bersama teman - teman Ars SMA. " Ucap Arshlan sambil memotong roti dan memasukan roti tersebut ke dalam mulutnya.
" Kau pergi bersama istrimu, Nak. ? " Tanya Mama Ellen.
" Tidak! Ars berangkat sendiri. " Seru Arshlan. ia sibuk mengunyah roti seraya kedua matanya melirik tajam ke arah Kyara.
" Kenapa ? " tanya Mama Ellen dengan mengernyitkan dahinya.
" Bukannya kamu dan Kyara dulu satu sekolah ? lalu kenapa Kyara tidak ikut? " . Imbuh Ellen.
" Ars, tidak mau mengajaknya. " Kata Ars lirih.
" Kalau kamu tidak mengajak istrimu, tidak usah pergi! " Perintah Ellen.
" Ma, Ars. harus menghadiri reoni itu karna, Ars. menjadi pengurus acara. " Kata Arshlan.
" Mama, biarkan Arshlan datang ke reonian itu. lagipula Kya juga tidak bisa datang kok, Ma. karna Kya sangat sibuk membuat design baru. " Saut Kyara.
Ellen terdiam sejenak, ia meraih gelas berisi air putih yang ada di depannya dan meminumnya. kemudian ia kembali meletakan gelas itu di atas meja hingga gelas itu berbunyi akibat terbentur dengan meja.
" Baiklah, kalau kamu tidak bisa menghadiri reoni itu. Ars juga tidak boleh hadir. " Tutur Ellen.
" Mama ... " Arshlan setengah berteriak.
" Arshlan ... jangan berteriak di depan orang tua seperti itu! " Saut Theo.
" Mama kenapa selalu saja mengatur hidup, Ars. Ars sudah bukan anak kecil lagi! " Seru Arshlan dengan kesal.
" Mama tidak mengatur. Mama hanya mengingatkanmu saja! kamu sudah memiliki istri jadi kamu harus mengajak istrimu jika sedang ada acara di luar rumah. " Tutur Ellen.
" Kalau Kyara tidak ikut. Kau juga tidak usah ikut ... " Imbuh Ellen. Arshlan membuang nafasnya dengan kesal.
" Terserah Mama ... " Saut Arshlan. ia beranjak dari kursi yang ia duduki dan hendak meninggalkan meja makan itu.
" Ars. tunggu ... " Panggil Ellen.
" Ada apalagi sih, Ma. " Saut Arshlan dengan berdecak kesal.
" Mama sudah memesankan dua tiket ke Paris untukmu dan istrimu. " tutur Ellen.
" Tiket ke Paris? untuk apa Mama memesan tiket ke Paris ? " Tanya Arshlan.
" Untuk kalian pergi honeymoon, Mama. lihat kalian sibuk dengan pekerjaan kalian masing - masing. jadi, luangkan waktu kalian, Mama. ingin melihat kalian lebih dekat lagi. " Tutur Ellen . Arshlan hendak membantah namun rasanya juga percuma, ia berdecak kesal dan berlalu meninggalkan meja makan untuk kembali ke dalam kamarnya.
Arshlan berdiri di dekat jendela kamar yang terlihat setengah terbuka. tangannya yang semula berkacak pinggang kini mulai mengacak - acak rambutnya dengan begitu frustasi.
" Arghh, kalau aku dan si culun masih menetap di rumah ini. bisa - bisa Mama akan mengatur kehidupanku setiap hari. lebih baik aku membeli rumah dan mengajak si culun itu pindah dari sini, setidaknya dengan begitu aku bisa bebas melakukan apa saja. " Gumam Arshlan.
Ceklek (suara pintu terbuka)
Arshlan yang mendengar suara pintu kamarnya terbuka, ia langsung menoleh seketika. seseorang terlihat masuk ke dalam kamarnya. seseorang itu tak lain ialah Kyara. Arshlan langsung membalikan badannya dan membuang wajahnya saat mengetahui yang masuk ke dalam kamarnya tersebut adalah Kyara.
Kyara berjalan mendekati Arshlan dan berhenti tepat 1 meter di belakang nya.
" Arshlan. " Panggil Kyara. namun Arshlan hanya diam saja.
Arshlan benar - benar tak berselera melihat wajah wanita yang ia rasa berpura - pura polos dan baik itu. ia masih berpikiran bahwa istrinya itu munafik dan bersikap seolan sopan hanya karna ingin mengambil hati kedua orang tuanya saja. sungguh menjijikan, mungkin kata itu yang ada di pikiran Arshlan saat ini.
" Keluar dari sini. " Perintah Arshlan tanpa membalikan badannya dan melihat Kyara.
" Nanti malam, Kau pergi saja sendiri. biar nanti aku yang akan bicara dengan Mama. " Ucap Kyara.
Arshlan membalikan badan. ia berjalan menghampiri Kyara dengan wajah yang begitu murka.
" Apa kau bilang barusan? Sepertinya kau memang sengaja, kan. ingin melihat Mama semakin memarahiku ? iya, kan. " Teriak Arshlan.
" Bukan seperti itu. " Saut Kyara.
" Hah ... kau ini sungguh wanita munafik yang pernah aku temui. " Seru Arshlan.
Kyara ingin sekali mengajak berdamai laki - laki itu. ia ingin mengajaknya berbaikan bukan menjadi seorang suami melainkan seorang teman. tetapi setiap kali dirinya ingin mengajak Arshlan berbaikan. Arshlan selalu saja mensalah artikannya. dan menuduhnya yang tidak - tidak.
sebenarnya Kyara begitu lelah dengan ini semua. iya benar, yang di maksud Kyara ialah pernikahan ini. rasanya ia sudah terikat oleh lingkaran hitam dengan Arshlan. Lingkaran yang sewaktu - waktu bisa membunuh batin dan pikirannya secara tiba - tiba. kali ini wanita itu tidak ingin berdebat dengan suaminya. hingga Kyara mencoba menghela nafas untuk meredam kemarahannya.
" Kalau begitu, lebih baik kita bercerai saja. biar aku yang bicara kepada, Mamamu. sekarang ... " Ucap Kyara. ia membalikan badannya dan hendak pergi dari kamar itu. namun Arshlan menarik tangan Kyara dengan begitu kasar.
" Kau jangan macam - macam. berbicara kepada, Mama. " Arshlan setengah berteriak. namun Kyara menepis tangan Arshlan yang saat ini mencengkram erat pergelangan tangannya.
" Kenapa? bukannya ini yang kau mau? aku sungguh lelah harus bersandiwara seperti ini! Kau pikir aku senang menjalani pernikahan ini denganmu? Tuan, Arshlan. asal kau tau saja. aku lebih nyaman menjalani hidupku sendiri dari pada harus menjalani hidup bersama laki - laki yang sama sekali tidak bisa menghargai orang lain sepertimu! kau baru saja bilang aku munafik? Ya, aku memang wanita munafik! karna setiap harinya aku harus memaksa tersenyum, dan berpura - pura bahagia di depan kedua orang tuamu. berpura - pura seolah pernikahan ini membahagiakan bagiku. "Tutur Kyara.
Jika kau tidak bisa menyenangkan hati seseorang. setidaknya, jangan melukai perasaannya
karna kau tidak akan pernah tau bagaimana sakitnya terluka hanya karna sebuah perkataan ataupun tindakan seseorang. sekalipun mereka melakukannya tanpa di sengaja.
tetep aja aq baca 😅😅