NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:201.9k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rain

Mobil milik Tiara berhenti di area depan rumah Tiffany. Gadis itu melangkah perlahan dari kursi pengemudi mengingat luka di bagian lututnya.

Jika biasanya teman yang lain akan melangkah meninggalkannya. Maka Tiffany memapahnya, hal yang membuat Tiara menghela napas, perlahan tersenyum.

Terlihat begitu berkelas dan kasar, tapi sebenarnya memiliki hati yang baik. Itulah yang terlihat, kala Tiffany mengeluarkan kotak P3K di ruang tamu, kemudian mengobatinya.

"Lain kali katakan dengan lantang status orang tuamu. Jika mereka masih kasar, lebih baik menghindar! Bawahanku tidak boleh lemah, jika lemah maka orang dapat membunuhmu dengan mudah." Kalimat yang terkesan cuek, tapi begitu fokus mengobati, membuat Tiara mengangguk. Inilah rasanya punya teman, bukan teman yang memanfaatkannya. Tapi benar-benar teman sejati.

Menghela napas, kemudian mulai bertanya."Kenapa sepi?"

"Ayah dan Roy bekerja, sedangkan ibu menunggui Meira." Jawab Tiffany membuka lemari es, kemudian mengeluarkan dua minuman kaleng. Barulah kembali menekan kalkulator kecilnya.

Duduk di samping Tiara, setelah memberikan salah satu minuman.

"Kenapa kamu yang mengambil minuman sendiri. Pelayan disini---" Kalimat Tiara disela.

"Aku bukan majikan mereka. Hanya ayah, nyonya, Roy dan Meira adalah majikan mereka. Tapi masa bodoh! Akan lebih banyak pelayan di rumah Martin bukan? Untuk apa memiliki pelayan rangkap penjilat." Tiffany masih tersenyum menikmati sekaleng soda. Tidak peduli beberapa pelayan kasak kusuk membicarakan.

Pelayan yang segera pergi, tidak ingin mendapatkan tanda cinta berupa tato kaki di bagian pipi, dari Tiffany.

Perlahan Tiara meraih jemari tangan teman pertamanya kemudian berucap."Jika Tiffany mau, tinggallah di rumahku. Aku tidak punya saudara, kita dapat menjadi saudara perempuan. Ayah dan ibu pasti setuju."

Tiffany hanya tertawa kecil, apa yang diharapkannya? Rasa kasih manusia dapat tertutupi oleh dusta. Begitulah dunia berjalan, terkadang terlalu mengharapkan cinta hanya dapat berujung penyesalan.

"Aku tidak punya saudara atau teman sepertimu. Kamu bukan temanku." Tegas Tiffany.

"Tapi aku temanmu!" Tiara menempel bagaikan anak kucing, membuat Tiffany tidak dapat berkata-kata.

"Mau melihat hal menarik?" Tanyanya pada Tiara. Dijawab dengan anggukan pasti.

Pesan sudah dikirimkan pada Beno, agar segera menemuinya di rumah. Tentu saja, dalam waktu 10 menit suara motor matic terdengar.

Pemuda yang berasal dari keluarga kelas menengah. Sang ayah merupakan anggota kepolisian sedangkan sang ibu memiliki sebuah minimarket. Menjalin kasih dengan Tiffany selama 6 bulan, dari saat Tiffany masih di panti asuhan.

Hingga 6 bulan berikutnya, kala Tiffany memasuki keluarga Wiratmaja, hubungan mereka dirusak dengan kehadiran Meira.

Beno Adelio memasuki rumah, dengan pintu depan yang terbuka lebar. Napasnya tersengal-sengal. Menatap kesal ke arah Tiffany."Dimana Meira?" tanyanya.

"Hai mantan." Tiffany mengedipkan sebelah matanya, bagaikan menggoda.

"Apa maksudmu mengirimkan pesan Meira sakit parah? Apa itu trik mu!?" Tanya Beno Adelio pada mantan kekasihnya. Mengepalkan tangannya, dirinya langsung datang dari kampus ke rumah ini, karena pesan yang dikirimkan Tiffany.

"Tidak," Tiffany tersenyum meminum sedikit sodanya."Meira memang sakit. Dia mengidap jantung koroner, sungguh adikku yang malang."Senyuman mengejek, seakan tidak ada duka sama sekali.

"Kamu tidak punya hati. Kamu melakukan apa saja agar Meira menyerah akan cinta kami. Meira begitu lembut dan baik padamu." Ucap Beno, seakan semua hal yang dilakukan Tiffany adalah kesalahan.

Tiffany mengangkat sebelah alisnya."Apa yang kamu tau soal hati?" Tanyanya mengejek.

Sebelum waktu terulang, berkali-kali Beno Adelio menyakiti hatinya hanya karena hasutan Meira. Bagaikan melupakan bagaimana mereka menjalin kasih dulu. Sepasang kekasih yang bahagia hanya dengan membeli makanan pinggir jalan satu berdua untuk mengirit uang, itu sudah cukup.

Membuka snack kemasan, kala menemukan cincin, maka akan tersenyum. Beno mengatakan mereka pasangan yang ditakdirkan, menyematkan cincin plastik penuh canda tawa. Benar-benar bahagia, sebelum dirinya memasuki keluarga Wiratmaja.

Apa yang dicari dari cinta, jika cinta itu dapat kandas dan berubah dengan mudah?

Gadis itu tertawa, dari sebelum waktu terulang telah mati rasa."Beno Adelio, jangan terlalu percaya diri. Hadiah paling berharga yang kamu berikan padaku hanya kalung dari stainless. Sedangkan Martin, dapat memberikan kalung berlian. Apa yang membuatku harus mengemis cinta padamu?" Tanya Tiffany padanya.

"Dulu kamu tidak seperti ini! Tidak materialistis!" Bentak Beno.

Tiffany kembali tertawa, sebelum waktu terulang dirinya memilih Beno Adelio, menolak perjodohan dengan Martin. Tapi apa yang didapatkannya? Hanya kekecewaan.

Hingga satu jawaban menyakitkan diucapkannya."Uang tidak dapat mengkhianatiku. Berbeda dengan hati manusia yang terlalu rapuh."

"Tiffany!" Bentak Beno.

Tiffany menoleh padanya, seseorang yang dulu merupakan semangat hidupnya sebelum waktu terulang, itulah Beno Adelio."Meira begitu cantik dan rapuh. Andai saja, aku dan Meira tidak tertukar saat bayi. Sudah pasti, kalian akan saling mengenal dan mencintai. Dan aku hidup sebagai putri keluarga kaya, tanpa perlu mengenal kalian."

"Itu tidak bisa menjadi alasan bagimu untuk membenci Meira! Dia tidak bersalah!" Tegas Beno.

"Yah...jika difikirkan lagi, apa gunanya berebut sampah bukan?" Tiffany tersenyum ringan, tidak mengharapkan cinta lagi, memang keputusan yang terbaik.

Tapi.

Plak!

Satu tamparan dilayangkan Tiara tiba-tiba."Dasar pria br*ngsek! Bisa-bisa kamu membuang Tiffany demi ular sepertinya!" Teriaknya murka.

Sudah pasti Tiffany akan iba dan membela Beno bukan?

Tiffany bangkit melangkah mendekati mereka, kemudian memeriksa tangan Tiara."Apa tanganmu sakit?"

Dengan cepat Tiara menelan ludahnya."Tidak apa-apa..." Ucapnya, ingin rasanya melompat saking senangnya. Tiffany begitu cemas padanya, dibandingkan mencemaskan cumi-cumi ini.

"Temanmu menamparku." Beno membulatkan matanya. Biasanya Tiffany akan mengutamakan dan mencemaskan dirinya.

"Lalu?" Tiffany mengangkat salah satu alisnya."Meira menderita jantung koroner. Setiap detik hidupnya begitu berharga. Lebih baik temui dia di rumah sakit Bintang Kejora, berikan penghiburan padanya. Katakan agar dia bersedia dioperasi. Datanglah pada jam 7, karena saat itu aku yang mendapatkan giliran menunggui Meira."

"Kenapa pukul 7?" Beno memincingkan matanya. Mungkin Tiffany akan melakukan hal buruk lagi pada Meira."Meira ingin mengakhiri hubungan kami, karena kamu---"

"Karena itu, aku ingin menjelaskan pada Meira. Jika aku sudah melepaskanmu. Aku membiarkan kalian berdua bahagia. Karena aku sudah menemukan yang lebih kaya, lebih seksi, tampan, dan loyal. Mulai nanti malam dan selanjutnya, kita tidak saling mengenal lagi." Tiffany berbalik, membimbing Tiara menuju lantai dua.

Sedangkan Beno mengepalkan tangannya sejenak menatap punggung Tiffany entah apa yang ada di fikirannya. Melangkah meninggalkan rumah mewah tersebut. Kala langkahnya sampai di teras, entah mengapa hujan perlahan turun.

Bayangan masa lalu, kala Tiffany belum memasuki keluarga Wiratmaja tersirat.

"Cuma ada satu payung, kita gunakan satu berdua."

"Curang! Kamu makan bakso telurnya. Aku cuma kebagian yang kecil."

"Cincin plastik? Tapi tetap pasangan bukan?"

Tawa Tiffany terdengar. Saat itu hanya ada Tiffany di hidupnya. Begitu indah, memiliki kekasih yang pintar dan mandiri. Selalu menemaninya, tidak ada napsu atau apapun. Hanya hati yang berdebar, dengan rasa kasih yang manis.

"Dia menjadi wanita yang buruk (jahat)..." Gumamnya, merindukan detik demi detik kala cinta terasa begitu hangat hanya dengan tawa.

1
Eka Syilviana
bagus bgt 👍
ari sachio
thor....minta dong bulu lintahnya...buat jimat biar cepet kaya tanpa cape2
vj'z tri
🤩🤩🤩🤩ayah akting nya bagus bener 🥳🥳🥳🥳
Widia nurasih
lanjutkan kk cerita banyakin bgus
Miss Typo
semoga aja Roy gak dijebak Meira seperti waktu sblm terulang.
si ratu drama gak tau aja Yahya mlh dah mengetahui segalanya tentang dirinya, hanya pinter bersandiwara didepan semuanya. tukang kibul dikibulin gantian 😁
Inah Ilham
ha....... sejak kpn lintah punya bulu
Nur Wahyuni
di umpetin kemana sih surat2 berharga itu.. apa sama pengasuhnya Meira ya. secara dia kan juga bibinya Meira.. jadi biar aman maka disimpan disana
Arsal Marulafau
lanjut kak
imau
penasaran, apa yg dilakukan Martin kepada teman-temannya Meira
Ufi Yani
klo tifanny jdi artis antagonis psti seru, meira kn psti brusaha merusak reputasinya, dg mudahnya fanny mnjwb smua tduhn meira&ahirny meira yv hbis d bully netizen/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Mamik ika
next
Rahma Intan
di tunggu up berikutnya 😘😘😘
yesi yuniar
tiffany sama seperti kita... menunggu kapan meira hamil 🤭
Juli Ana
roy dikehidupan pertama dijebak miera, sedangkan pada penglihatan Tiffany,si miera mengandung.
jadi Salah faham disini..
memang si miera harus disiksa dulu . karena dia membuat semua memebenci Tiffany..
Indar
Ratna cs dapat apa ya dari Martin🤔🤔, semoga mereka sadar Meira tdk sebaik yg mereka kira
Senjaa💞
ingat roy,jangan brother complex...tiffany awasi terus jangan sampai roy kena jebakan meira..
Eka suci
tinggal di Roy kudu operasi mata🤭
Nurul Khusni
bagus
coach diet
q yg pertama🥰🥰🥰🤗
semangatttt thor...lanjuttttkan
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰😘😘😘😘😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!