NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Warga Desa

Misteri Kematian Warga Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

langsung baca aja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

cerita masa lalu

"Tunggu!" Teriak pria itu kala ayunina berlari menghindar.

Ayunina berusaha naik ke atas namun langkahnya tak kalah lebar dai pria itu. Sehingga belum sempat ia sampai ke tepi bukit, pria itu sudah berhasil menggapainya.

"Tunggu!" Ucapnya lagi. Pria itu mencekal lengan ayunina dan membuatnya berbalik menatap pria tersebut.

"Lepas!" Seru ayunina berusaha meronta.

"Tolong dengar dulu!" Tahan pria tersebut.

"Apakah kamu bidadari?" Tanya pria itu yang kini membuat ayunina mengerutkan keningnya.

"Bidadari?" Ayunina tertawa lepas, kala mendengar pertanyaan dari pria itu. Bagaimana mungkin dia bisa mengira kalau ayunina adalah bidadari.

"Kenapa kamu tertawa?" Tanya pria itu.

"Tidak. Kamu lucu, mana mungkin ada bidadari di sini."

"Oh, aku pikir."

"Kenalkan, namaku pramita sri pandega, panggil saja pandega, kalau kamu?" Tanya pria itu yang kini di ketahui bernama pandega.

Ayunina tak langsung menjawab, ia menatap ke arah pandega beberapa detik.

"Aku wanita penunggu air terjun!"

Deg!

Jantung pandega berdetak begitu kuatnya mendengar jawaban ayunina.

"Haha... kamu itu lucu sekali." Ucap ayunina dengan tawa, kemudian ia melanjutkan, "ya, tidaklah. namaku adalah ayunina kartika putri, kamu bisa memanggilku ayunina atau ayu saja juga boleh."

***

Hari hari terus bergulir. Mengenal ayunina di tengah hutan membuat pandega hampir setiap hari selalu mendatanginya. Merasa nyaman dengan kedekatan mereka, membuat ayunina tak lagi ragu menceritakan permasalahan hidupnya.

"Kenapa kamu tidak ke desa saja? Nanti bapakmu biar di periksa di puskesmas. Kalau tidak besok akan aku bawakan obat puskesmas, kamu ceritakan apa penyakitnya." Ucap pandega setelah ayunina menceritakan tentang penyakit yang di derita bapaknya.

"Ndak bisa pandega. Kamu harus tahu, ibu dan bapakku sangat melarang aku untuk ke desa. Aku tidak tahu apa sebabnya. Kamu membawakan obat saja tidak akan bisa memberikannya. Kenapa? Karena kalau sampai mereka tahu kita berteman sekarang, pastilah aku tidak akan boleh lagi keluar rumah, kamu juga pasti akan di hajar habis habisan oleh bapakku." Jelas ayunina.

'Lalu, sekarang bagaimana?"

"Entahlah, ga. Aku juga tidak tahu, aku khawatir dengan bapak tapi aku juga tidak bisa berbuat banyak."

Ayunina tampak sekali bersedih, membuat pandega iba terhadap dirinya. Gadis secantik ayunina mungkin saja akan menjadi kembang desa, jika tinggal di sana namun nasib berkata lain untuknya.

"Bagaimana kalau kamu kabur saja?!" Ucap pandega.

Ucapan pandega mampu membuat ayunian mendongak menatap wajah pandega. Wajah pandega juga tidak tampak main main setelah mengatakan hal tersebut.

"Gila kamu ga. Mana mungkin aku kabur, aku ndak mungkin tega ninggalin ibuku yang sedang kesusahan, aku ndak mau nambah beban pikirannya!" Tolak ayunina dengan lantang.

"Bu-- bukan begitu maksudku yu. Ya, kan kasihan bapak kamu, dia lagi sakit juga. Terus gimana sekarang?" Tanya pandega.

"Aku akan coba bicara sama ibu, ga. Siapa tahu ibu berubah pikiran, mengingat keadaan bapak sekarang yang sangat menghawatirkan."

***

Waktu berjalan cepat tidak terasa malam telah tiba.

Hewan liar mulai membunyikan suara mereka yang khas. Di tengah malam, hutan yang begitu lebat, suara jangkrik yang begitu riuh, ayunina menatap nanar ke arah ibunya yang sibuk mengelap tubuh bapaknya menggunakan kain basah.

Tangannya memilin ujung baju yang dia kenakan. Bingung ingin mengatakan itu semua dari mana.

"Bu!" Panggilnya setelah ibunya selesai mengelap tubuh bapaknya.

"Ada yang ingin ayu bicarakan. Ayu tunggu di luar, sambil bakar jagung." Ucap ayunina pelan.

Dia menunggu ibunya keluar dari rumah dengan perasaan yang tidak karuan.

Tak berselang lama dyah keluar juga dari dalam rumah. Matanya tampak sembab yang pastinya sedih dengan keadaan rizky. Ia juga bingung tak tahu apa sakitnya dan tak tahu bagaimana cara menyembuhkannya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan ayu?" Tanyanya lirih.

Ayunina tidak menjawab, matanya sibuk menatap mimik wajah ibunya yang tampak sekali bersedih.

"Bu, jagung belum kejual bagaimana?" Tanyanya pelan. Mencoba mencari awalan untuk bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya ia inginkan.

"Entahlah yu. Lagian jagungnya lumayan banyak kali ini. Rasanya ndak mungkin ibu bawa keluar, bapakmu juga tidak mengizinkan. Kalau di biarkan pasti akan membusuk. Itu yang ibu buat ampok sudah sangat banyak, itupun belum terjual, ibu bingung mau di apakan lagi." Ucap dyah yang semakin bersedih.

Biasanya olahan jagung akan dia buat nasi ampok untuk di jual ke pasaran, tetapi sayangnya di rumah masih sangat banyak. Kalau di buat semua, takut berjamur sebelum di jual.

"Bagaimana kalau ayu yang bawa, bu?" Tanya ayunina begitu pelan mengatakan setiap kalimat kepada ibunya.

Dyah menatap ke arah putrinya, dengan tatapan terkejut dan setengah menahan amarah.

"Ayu! Kamu tahu bukan, bapakmu ndak akan mengizinkan kita berdua pergi dari hutan ini. Kamu jangan sekali kali memaksa! Kamu mau bapakmu tambah sakit?!" Sentak dyah.

Ayunina yang memiliki sifat tidak bisa di bentak menarik nafas dalam. Berusaha menahan emosinya.

"Bu, bapak lagi sakit. Kita ndak tahu sakit apa. Sekarang kita diam saja? Bahkan bapak juga sama sekali tidak bisa berdiri, ayu takut, bu!" Ucap ayunina sembari meneteskan air mata.

Dyah terdiam mendengar ucapan anaknya. Sejujurnya dia juga takut apabila penyakit yang di derita suaminya adalah penyakit parah.

"Bu, sebenarnya apa sih yang membuat bapak sampai tidak mengizinkan kita, untuk tidak keluar sama sekali dari hutan ini?" Tanya ayunina.

Dyah kembali terdiam, wajahnya nampam kebingungan, antara ingin mengatakan kebenaran tentang masa lalunya, atau tetap menutupi untuk menghindari apa yang di katakan oleh neneknya sebelum ayunina lahir.

"Jaga apa yang perlu di jaga, jangan sampai apa yang kamu lakukan, di ikuti oleh anakmu!"

Ayunina memiliki amarah yang begitu tinggi, sedangkan dyah tahu, kalau sampai kapanpun dayu masih ada di sekitar keluarganya. Dyah tidak ingin ayunina mengalami apa yang dahulu dyah alami, yaitu membunuh warga desa.

"Bu, tolong ceritakan pada ayu, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kita sampai tinggal di hutan ini sendirian!" Desak ayunina.

Dyah menarik nafas dalam mencoba menenangkan dirinya.

"Sebenarnya dulu ibu dan bapak..."

Dyah mulai menceritakan apa yang dia alami dahulu. Mulai dari kasusnya bersama yanto yang ingin menjadikan dirinya sebagai istri yanto, sampai neneknya yang gentayangan meminta gendong dan arwah dayu yang merasuki raganya dan mengendalikannya untuk membunuh para warga desa hingga membuat warga menghakimi dyah.

Sepanjang berceita dyah terus menangis. Mengingat kembali betapa sakit dan susahnya hidup ia dahulu, merasakan sakit yang tak hanya singgah di hatinya, tetapi juga di fisiknya. Kehilangan satu persatu orang yang dia cintai.

Ayunina yang mendengar cerita itu ikut terisak, ia tak sanggup membayangkan betapa susahnya ibunya dulu hidup.

1
Ikko_Suwais
dya dya dya /Hey/
Ulfayanty Syamsu Rajalia
knp ayu gk ngebakar aj gaun it
Shidqia Rahma
kasian rizki nya, nahan nahan sesuatu /Joyful/
Shidqia Rahma
ya Allah aku ikut tegang ka,ikutan capek ini serasa jd dyah 🤢🤢
Yuliana Tunru
ayu mau dijadikan tumbal oleh klga siska smoga z nisa kabur dr semua niat jahat dayu knp kau tak tau bisaw ayu celaka loh
Yuliana Tunru
lebih baik jgn ayu drpd kau menyesal dan akhir x dia tau kau ank x dyah sangat2 berbahaya
EsTehPanas SENJA
ihhh sadis banget sesama warga masa gitu 😶
Yuliana Tunru
pocong penjaga bunga x tuh..yg juat ayu kasihan bapak mu..jd yg bersam ayu ank siska calon istri rizky dulu ..menjauh lah jgn sampai masalh masa lalu hidupmu terulqng.lg ayu
Bethy Sjahrannie
blum ad lnjutanny kah min
bedul: besok kak.
total 1 replies
Nike Raswanto
eh kenapa itu ????
Yulaika Yulaika
lha kok tau tarzan
Nike Raswanto
selain karna ayu udah dewasa,,,itu juga pengaruh dayu ya biar dianya makin merasa terkekang !
muslikah likah
kasihan dewi di fitnah
pasti uwak yanto pelakunya
Anggita
Susah bgt misahin dayu dan dyah apa lagi kalau dyah masih dendam sama yanto
Ulun Jhava
Rizky harus segera malam peetama agar perawan dyah tdk diincar mas wowo
Yuliana Tunru
genderowo heh seeem bgt sih kasihan dyqh di ikuti mahluk halus trs..
Anggita
Ternyta walau jauh dari warga msih bisa muncul jg kmbran dyah
Nike Raswanto
mana cuma berdua saja....lalu kesurupan pula...
Yuliana Tunru
astagfirulah blm cukup rupa x nek saroh ..kasihan dyah malah di hutan kesirupan gitu hedehh
Akbar Aulia
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!