Season 2 BENIH TERTINGGAL 🤗
Revisi diskripsi _
Maureen yang kabur saat akan menikah malah terjebak dengan seorang pria yang sedang dikuasai obat. Niat ingin kabur Maureen justru membuat dirinya terlempar di atas rajang dengan pria yang tidak di kenal.
Setelah satu tahun Maureen yang memiliki bayi, harus kembali menelan pil pahit saat putranya di diagnosa mengidap penyakit Leukimia.
Bagaimana Maureen bertahan demi putranya yang sedang sakit keras???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memohon
Jarak yang begitu dekat, jelas membuat Noel merasakan suhu tubuhnya yang tiba-tiba menjadi panas, kilatan ingatan samar lima tahun lalu berkelebat dipelupuk matanya, aliran air dingin yang jatuh diatas kepalanya tidak membuatnya merasa dingin, justru hawa panas kian menusuk saat pemberontakan yang Maureen lakukan membuat Noel merasakan pusat tubuhnya mengalirkan rasa panas.
Manarik kesadaran dirinya dengan cepat, Noel langsung mengendong Maureen dari bawah guyuran air shower yang begitu deras. Tubuh wanita itu menggigil dengan bibirnya yang pucat.
Beberapa saat suasana di dalam kamar suite room itu tampak hening, Maureen duduk meringkuk dengan tubuh yang berbalut selimut tebal, sedangkan Noel baru saja datang membawa dua cangkir yang mengepulkan asap panas.
"Minumlah!" Noel menyodorkan gelas yang mengepulkan asap didepan wajah Maureen, hingga Maureen bisa mencium aroma kopi latte yang begitu nikmat.
Tidak ingin salah dan terjebak kembali, Maureen memilih diam meskipun sudah beberapa kali dirinya menelan ludah, ingin sekali menikmati kopi panas yang menggugah selera itu.
"Tidak ada apapun di dalam sini, aku bukan pria jahat yang menggunakan cara kotor untuk membuat seorang wanita mengerang di bawah kendaliku."
Glek
Maureen semakin menelan ludah susah payah, Bibirnya bergetar dengan wajah mendongakkan menatap wajah pria tinggi dan tegap yang berada di depannya.
Dengan tangan gemetar Maureen mengambil gelas dari tangan Noel, membuat Noel mecebikkan bibirnya dan duduk di sofa single didepan Maureen.
Maureen mendekatkan gelas beraroma kopi itu ke bibirnya, gerakan matanya yang gelisah tak luput dari pengawasan mata tajam Noel meskipun pria itu juga sedang menyesap kopinya.
"Katakan, apa Ethan adalah anak ku?" Suara berat berupa pertanyaan itu membuat tubuh Luna semakin menegang.
Pria Lima tahun lalu yang sudah merenggut masa depannya kini berada didepan matanya, walah pria didepanya dengan Ethan memang memiliki banyak kesamaan. Tapi bagaimana bisa pria itu tahu tentang Ethan putranya.
"D-Dari mana anda tahu, tentang Ethan," Suara Maureen terdengar bergetar, dari tatapan wanita itu sudah terlihat kesedihan yang begitu mendalam saat mengingat putranya.
Noel menyunggingkan senyum tipis, pria itu menaruh gelas kopinya di atas meja dan kini menatap Maureen dengan intens dalam posisi kedua sikunya bertumpu pada kaki dan kedua tangannya saling tertaut.
"Aku hanya butuh jawaban, bukan yang lain."
Maureen menelan ludah, tiba-tiba udara di sekitarnya menyusut bersama dengan napasnya yang kian sesak.
"Ethan membutuhkan transplantasi tulang sum-sum, atau dengan Stam Cell."
Ucapan pria didepanya membuat tubuh Maureen bergetar, dua kalimat yang di ucapkan pria itu membuat tubuh Maureen langsung luruh diatas lantai dengan air mata yang bercucuran.
"Tuan tolong putra saya," Lirih Maureen dengan tatapan permohonannya.
Tanganya bahkan mengatup didepan dada demi untuk memohon.
Noel membuang wajahnya sambil menggeram dalam, urat lehernya menegang dengan kedua tangan terkepal.
Bagaimana bisa wanita didepanya memohon seperti itu untuk kesembuhan putranya sendiri, darah dagingnya yang baru saja dia ketahui keberadaanya.
Ingin sekali rasanya marah dan memberikan pelajaran untuk wanita yang sedang duduk bersimpuh dan memohon didepanya ini, tapi melihat air mata kesedihan dan putus asa di kedua mata yang terpancar membuat Noel merasakan hatinya tersayat begitu perih.
"Aku tidak akan melakukannya, dengan jaminan. Dan itu adalah keputusan mu."
Tangis Maureen semakin pilu, air matanya semakin deras mengalir bersama ucapan pria yang memang seharunya bertanggung jawab dengan putranya.
Sedangkan Noel memiliki banyak rencana, yang jelas Noel hanya ingin menjerat wanita itu untuk selalu bergantung padanya.
Ya, entah kenapa Noel ingin sekali membuat wanita itu dalam cengkeramannya.
trs paman
/Facepalm/
biar lbh enak di dengar ny
kelanjutan carlos zora gmn ini ?