NovelToon NovelToon
Di Mana Tempat Itu

Di Mana Tempat Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Bukan kita menginginkan lahir ke dunia ini. Bukan kita yang meminta untuk memiliki keadaan seperti ini.
Sudah bertahan begitu lama dan mencoba terus untuk bangkit dan pada kenyataannya semua tidak berpihak kepada kita?
Aira yang harus menjalani kehidupannya, drama dalam hidup yang sangat banyak terjadi dan sering bertanya siapa sebenarnya produser atas dirinya yang menciptakan skenario yang begitu menakutkan ini.
Lemah dan dan sangat membutuhkan tempat, membutuhkan seseorang yang memeluk dan menguatkannya?
Bagaimana Aira mampu menjalani semua ini? bagaimana Aira bisa bertahan dan apakah dia tidak akan menyerah?
Lalu apakah pria yang berada di dekatnya datang kepadanya adalah pria yang tulus yang dia inginkan?
Mari ikutin novelnya.
Jangan lupa follow akun Ig saya Ainuncefenis dan dapatkan kabar yang banyak akun Instagram saya.
Terima kasih.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29 Hancur.

Natalia terlihat semakin kesal dengan pembahasan itu yang benar-benar sangat muak yang nama Aira terus saja keluar dari mulut teman-temannya, seolah Aira adalah orang yang paling penting.

"Kenapa kita tidak pernah berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi yang membuat Aira pergi dari kita," ucap Arfandi.

"Maksud kamu apa? Apa Aira membenci kita semua?" tanya Nadya.

"Sepertinya iya," jawab Arfandi.

"Kenapa?" tanya Olive.

"Mungkin ada sesuatu yang tidak kita sadari dan kita tidak tahu apa yang dia alami selama ini," ucap Arfandi yang masih saja berusaha untuk mengerti posisi Aira, walau Aira tidak pernah menginginkannya.

Karena saat mereka bertengkar Aira sempat mengatakan hal seperti itu. Jadi itu yang membuat Arfandi terus berpikir.

"Apa yang ada di pikiran kalian, hah! kenapa kita harus terus membahas wanita yang tidak ada di sini?" sahut Nathalia.

"Apa alasan Aira membenci kita? Apa kita melakukan dosa besar kepadanya? Saat selesai melaksanakan ujian Aira tidak pernah kembali ke sekolah lagi, dia sama sekali tidak mau tahu bagaimana rencana yang diberikan pada guru kepada kita semua, kita semua sibuk mengurus data-data ke universitas yang sudah ditentukan dan sementara Aira tidak peduli sama sekali pada waktu itu. Lalu kenapa dia tiba-tiba membenci kita, ini sangat tidak masuk akal!" tegas Nathalia.

"Apapun yang terjadi sama sekali tidak berkaitan dengan Aira. Jadi stop jangan berpikiran tentang Aira!" lanjutnya yang benar-benar kesal.

"Sudahlah! begini saja aku akan coba menghubungi Aira dan biasanya wanita dari hati ke hati bisa mengobrol," sahut Nadya mengambil tindakan.

"Jangan Nadya. Aku yang akan disalahkan dalam hal ini," sahut Arfandi.

"Baiklah!" sahut Nadya.

***

Rasa sepi bagi Arfandi yang sangat ke kantor pandangan matanya langsung tertuju meja Aira dan gadis itu sudah tidak ada di sana. Mereka bahkan tidak berkomunikasi sama sekali.

"Pak!" tegur Anthony yang mengejutkan Arfandi.

"Ini ada surat dari pos!" Antony memberikan amplop coklat. Arfandi menganggukkan kepala dan mengambil amplop tersebut.

"Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Anthony.

Arfandi mengangguk dan dia langsung membuka amplop tersebut yang ternyata berupa foto-foto yang membuat Arfandi tampak shock.

Ternyata foto-foto itu adalah foto-foto Aira beraktivitas di kamarnya dan bahkan ada yang terlalu sensitif saat Aira berganti baju.

Mata Arfandi melihat seluruh karyawannya yang tiba-tiba mendapatkan pesan dari ponsel mereka masing-masing dan reaksi karya-karyawan tersebut tanpa kaget. Perasaan Arfandi mulai tidak karuan yang tertuju pada Aira.

"Hapus seluruh apapun yang telah kalian terima dan langsung blok orang yang telah mengirimnya!" tegas Arfandi memberikan perintah dengan sangat lantang.

Karyawan tersebut menganggukkan kepala dan jari mereka cepat-cepat melakukannya.

"Aira!" Nana tiba-tiba mengkhawatirkan sahabatnya itu, ternyata apa yang diterima Arfandi sama dengan apa yang diterima mereka dan itu membuat Nana sangat khawatir.

"Anthony!" panggil Arfandi dan pria itu langsung datang.

"Kamu cari tahu orang yang mengirim ini siapa dan siapa juga yang telah mengirim kepada seluruh ponsel karyawan!" tegas Arfandi.

"Baik, Pak!" jawab Antony.

"Pastikan jika foto-foto yang sudah tersebar di internet di takedown!" tegas Arfandi yang membuat Anthony kembali menganggukkan kepala.

"Aira!" Arfandi yang langsung pergi dengan pemikirannya yang takut terjadi sesuatu pada Aira.

Aira yang berada di rumahnya terlihat begitu histeris sekali dengan rumah yang sangat berantakan itu. Dia benar-benar sangat panik.

Dratt-drattt-drattt.

Ponselnya tiba-tiba saja berdering yang membuat Aira langsung mengangkatnya.

"Bagaimana Aira? Apa peringatan yang aku berikan belum membuat kamu untuk segera mentransfer uang 300 juta padaku?" terdengar suara laki-laki yang tampak tidak asing.

"Kurang ajar kamu Remon!" teriaknya dengan suara menggelegar yang ternyata semua itu adalah ulah pria yang ingin dijodohkan dengannya.

"Aku akan menunggu 1 jam ke depan dan aku akan lebih sangat kurang ajar, karena aku menyimpan foto-foto kamu saat beraktivitas di kamar mandi," ucap Remon memberikan ancaman yang membuat Aira geleng-geleng kepala.

"Di mana kamu sembunyikan camera itu, kurang ajar," teriak Aira.

"Ha-ha-ha-ha-ha-ha!" Remon yang tertawa terbahak-bahak membuat Aira langsung melempar ponselnya.

"Aaaaaa!" Aira berteriak histeris yang menyapu seluruh barang-barang yang ada di atas meja makan sehingga gelas berpecahan ke lantai dan bahkan kucing peliharaan di rumahnya juga sampai terkejut yang bersembunyi di balik sofa.

Sudah tidak sanggup dia berada dalam situasi seperti ini. Nasib Aira benar-benar begitu sangat menyedihkan yang tidak pernah keluar dari masalah.

Tatapan kata gadis yang putus asa itu tertuju pada pisau yang berada di dekat kompor dan dia berjalan menuju kompor tersebut yang mengabaikan injakan telapak kakinya mengenai beling.

Tatapan mata Aira semakin kosong dan bahkan tersenyum getir seperti orang yang sudah kehilangan akal.

"Aku seharusnya tidak bertahan terlalu lama. Aku yang bodoh mengharapkan banyak hal dari semua ini dan seharusnya aku mati lebih awal agar semua ini tidak terjadi!" ucapnya dengan tangan bergetar yang mengambil pisau itu.

Karena sangat mengkhawatirkan Aira yang membuat Arfandi langsung menuju rumah Aira dan tidak peduli Aira menerimanya atau tidak melihat hubungan mereka beberapa hari ini benar-benar tidak terjalin dengan.

Arfandi yang keluar dari mobilnya dengan buru-buru dan menaiki anak tangga.

Prang.

Terdengar suara barang yang jatuh membuat Arfandi kaget.

"Aira buka pintunya!"

"Aira!"

Arfandi menggedor-gedor pintu itu yang benar-benar sangat khawatir dan tidak mendapatkan respon dengan terpaksa Arfandi menendang pintu tersebut dan satu tendangan sudah membuat terbuka.

Arfandi kaget dengan kediaman Aira yang berantakan dan mata Arfandi yang langsung mencari Aira yang tertuju langsung ke dapur di mana gadis yang frustasi itu tampak memeluk tubuhnya di sudut meja dan terlihat ada pisau di sampingnya.

"Aira....!" lirih Arfandi yang berlari menghampiri Aira.

"Aira apa yang kamu lakukan?"

"Pergi dari sini!"

"Pergi!" usir Aira dengan suara bergetar.

"Aku benar-benar capek!"

"Aku lelah!"

"Aku muak dengan semuanya!" ucapnya.

Arfandi memegang kedua bahu Aira yang melihat gadis itu benar-benar sangat membutuhkan seseorang, dia begitu sangat hancur.

"Aku tidak akan meninggalkanmu!" ucap Arfandi dengan tegas.

"Aku bilang pergi dan jangan jadi sok pahlawan di sini!"

Aira tetap saja keras kepala yang memukul-mukul dada Arfandi.

Arfandi geleng-geleng kepala dan langsung memeluk Aira, merasakan tubuh ketakutan pada wanita itu. Dia tahu wanita itu sepertinya hampir saja nyaris melakukan percobaan bunuh diri.

"Lepaskan aku!"

"Lepaskan aku!" berontak Aira.

"Aku tidak akan pergi kemana-mana Aira," tegas Arfandi.

"Aku benci semuanya!"

"Aku benci!" teriaknya.

Pelukan itu semakin erat dan bahkan matanya berkaca-kaca yang ikut sakit dengan apa yang dialami wanita itu, suara Aira yang memberontak akhirnya perlahan tidak terdengar yang akhirnya Aira tidak sadarkan diri.

Aira yang sekarang berada di sofa tampak tertidur miring dengan Arfandi yang menyelimutinya. Aira sudah jauh tenang dari sebelumnya dan bahkan dia sudah sadar dari pingsan yang sekarang hanya tertidur saja.

Arfandi menghela nafas yang ingin pergi, namun tangannya tiba-tiba saja tertahan yang membuat Arfandi melihat Aira.

Bersambung.......

1
Teh Euis Tea
semoga sj arfandi mau mrngajak mia untuk kerja se engaknya untuk membantu perekonomian mia dan anak"nya
Teh Euis Tea
sira belajarlah dari mia yg iklas menerima keadaannya, nasibmu lebih baik dari mia yg dihianati suami dgn 3 anak dan hidup susah
semoga sj afandi mau membantu mia
insyaallah aku mampir baca novel barumu thor
Teh Euis Tea
aira kenapa ga ngelaporin si ramon ke polisi sih, klu di biarin si ramon ga ada efek jeranya
itu arfandi ada apa ya ga keluar dari kantornya apa dia sibuk di dlm apa sakit, bikin penasaran aj
ChikoRamadani
aira tegas dong, lawan tuh nini sihir si natalie ganggu suasana aja....

jarang2 kan aira bisa sedekat itu sama arfandi biasanya dia selalu menjauh...
Teh Euis Tea
idihhh si nathali aneh orang arfandi yg menginginkan aira dekat dia, arfandi itu naksir aira bkn km nathalia
ChikoRamadani
natalie caper banget smaa arfandi....
tapi arfandi lebih menyukai aira,,,


setelah ini aira bisa tegas dalam berbicara apalagi lawannya si natalie... dan jangan terlalu insecure ... semua butuh proses
Teh Euis Tea
natali jgn sok perhatian sm afandi, afandi sendiri cm mengharapkan aira bkn km
Teh Euis Tea
semoga km sukses ya aira novelmu buming jd km ga merasa rendah diri lg, semangat untuk aira
Teh Euis Tea
nah gitu dong aira terbuka sm ortumu jd dpt dukungan jgn apa apa di pendem sendiri pdhal ga mampu yg ada malah makin pusing makin terpuruk hingga km mau bunuh diri
Teh Euis Tea
aira klu ketahuan paling di nikahin km sm arfandi😁
Teh Euis Tea
aira jarang loh yg tulus seperti afandi wlu udah 10thn berlalu msh perhatian sm kamu
Teh Euis Tea
kasian bgt sih aira, mudah"an aj sirsmon secepatnya di tangkap
Teh Euis Tea
si aira sok kuat padahal butuh bantuan
Teh Euis Tea
si tari teman ga tau diri
Teh Euis Tea
aira benar kt afandi jgn jd orang ga enakan klu km ga nyaman pergi ke acara itu ya jgn pergi dan harus berani menolak
Teh Euis Tea
natali km cemburu ya sm arfandi
Teh Euis Tea
mungkin karna teman" nya sombong jd aira merasa minder
Teh Euis Tea
emang sih ga enak bgt klu ketemu sm teman yg udah pd sukses trs ngomongin soal kerjaan sedangkan kita hanya pekerja biasa berasa di kacangin sih mau ikut nimbrung ngobrol ga tau ngomong apa
Teh Euis Tea
makin minder aj aira nih tp tetap sj km hrs semangat aira km itu butuh teman untuk keluh kesah km jgn di pendem sendiri dan akhirnya km jd minder
Teh Euis Tea
aira ayolah bergaul km jgn minder trs sm teman km
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!