NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 26 — Perpustakaan Akademi Xin

Sore Hari di Akademi Xin.

Langit sore memancarkan semburat jingga ketika 50 murid baru berkumpul di lapangan utama Akademi Xin. Angin sore yang sejuk berhembus lembut, tetapi suasana terasa penuh antisipasi. Di tengah lapangan, Guru Ling sudah menunggu dengan sikap tegap. Wajahnya serius, tetapi ada sedikit senyuman di bibirnya, seolah-olah ia ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

"Baiklah, murid-murid baru," Guru Ling memulai dengan suaranya yang lantang. "Hari ini, kita akan pergi ke perpustakaan Akademi Xin. Di sana, kalian akan memilih satu teknik bertarung yang cocok untuk kalian gunakan selama pelatihan dan misi mendatang. Ingat, pilihan kalian akan sangat menentukan bagaimana kalian berkembang sebagai seorang praktisi bela diri."

Kelompok murid berjalan mengikuti Guru Ling menuju sebuah bangunan besar yang menjulang tinggi. Bangunan itu memiliki arsitektur megah, dengan pilar-pilar besar dan ukiran naga yang melilit di setiap sudut. Di atas pintunya yang besar, terdapat papan bertuliskan "Perpustakaan Akademi Xin."

Setelah memasuki perpustakaan, mereka melihat lima lantai yang memancarkan aura berbeda. Guru Ling menjelaskan tingkatan teknik di perpustakaan:

~ Lantai Pertama: Teknik tingkat rendah – cocok untuk pemula.

~ Lantai Kedua: Teknik tingkat menengah – memerlukan pemahaman dasar yang baik.

~ Lantai Ketiga: Teknik tingkat tinggi – hanya bisa digunakan oleh mereka yang sudah mahir.

~ Lantai Keempat: Teknik tingkat langka – hanya dapat diakses dengan izin khusus.

~ Lantai Kelima: Tidak ada akses. Tingkatan ini dikhususkan untuk teknik tingkat surgawi, tetapi Akademi Xin tidak memiliki teknik sekelas itu.

“Sebagai murid baru, kalian hanya diizinkan memilih teknik dari lantai pertama,” lanjut Guru Ling. “Ini bukan pembatasan, tetapi untuk memastikan kalian memahami dasar-dasar terlebih dahulu. Jangan terburu-buru ingin menguasai yang sulit sebelum waktunya.”

Chen Huang menelusuri rak-rak besar di lantai pertama, matanya tertuju pada berbagai buku yang berisi teknik bertarung. Setelah beberapa saat mencari, dia menemukan sebuah buku dengan judul yang menarik: “Jurus Belati Terbang.” Buku itu menjelaskan teknik yang mengandalkan kelincahan dan ketepatan, cocok untuk seseorang yang sudah terbiasa menggunakan belati seperti Chen Huang.

“Aku akan mengambil ini,” gumam Chen Huang sambil membawa bukunya ke meja petugas untuk dicatat.

Di sisi lain, Ning Xue terlihat sedang meneliti beberapa buku teknik pedang. Ia memilih buku berjudul “Teknik Pedang Dasar,” sebuah panduan yang dirancang untuk mempelajari gerakan-gerakan dasar dengan pedang. Ning Xue tampak bersemangat, terutama karena ia berencana membeli pedang sebagai senjatanya di kemudian hari.

“Aku pikir ini pilihan yang bagus untukku,” ujar Ning Xue sambil menunjukkan bukunya kepada Chen Huang.

Chen Huang tersenyum. “Itu keputusan yang tepat, Ning Xue. Aku yakin kau akan menjadi ahli pedang yang hebat.”

Di antara kerumunan, Zhang Meng, dengan wajah angkuhnya, memilih teknik bernama "Tangan Besi Pemecah Gunung," sebuah teknik yang mengandalkan kekuatan fisik luar biasa. Teknik ini terkenal karena mampu menghancurkan pertahanan lawan dengan serangan langsung.

Lei Hua, yang terlihat anggun seperti biasanya, memilih teknik tingkat rendah bernama "Langkah Angin Ringan," yang berfokus pada kelincahan dan kecepatan. Sementara Ma Yue, dengan ekspresi tenangnya, memilih teknik bernama "Cakar Bayangan," yang dirancang untuk serangan cepat dan presisi.

Setelah semua murid memilih teknik mereka, Guru Ling memberikan instruksi terakhir. “Pelajari teknik kalian dengan baik. Ini baru awal perjalanan kalian di Akademi Xin. Setiap langkah kecil yang kalian ambil sekarang akan membentuk jalan kalian di masa depan.”

Mereka semua keluar dari perpustakaan dengan rasa antusiasme yang tinggi. Chen Huang dan Ning Xue berjalan berdampingan, membahas teknik yang baru mereka pilih sambil menatap langit yang mulai gelap. Meski hari terasa panjang, semangat mereka tetap menyala.

...

Setelah menjalani hari yang panjang, Chen Huang akhirnya melangkah kembali ke kamarnya di asrama. Kamar yang disediakan oleh Akademi Xin itu cukup luas, dengan tiga tempat tidur berjajar, meja belajar kecil di setiap sudut, dan jendela besar yang menghadap ke taman dalam akademi. Ketika Chen Huang membuka pintu, ia mendapati dua orang temannya sudah ada di dalam kamar.

Seorang pemuda dengan rambut hitam pendek berdiri dan tersenyum ramah. "Ah, kau pasti Chen Huang," ucapnya sambil mengulurkan tangan. "Namaku Shen Lu. Senang bisa menjadi teman sekamarmu."

Chen Huang menjabat tangannya dan langsung mengenali nama itu. Shen Lu, pemilik akar spiritual murni, salah satu dari lima murid yang menjadi sorotan saat ujian beasiswa. Namun, sebelum Chen Huang bisa mengatakan apa pun, Shen Lu melanjutkan, "Aku sudah mendengar tentangmu, Chen Huang. Akar spiritual superior—satu tingkat di atas milikku. Kau benar-benar luar biasa."

Chen Huang hanya tersenyum santai. "Aku hanya beruntung. Lagipula, kemampuan bertarungmu saat ujian juga tidak kalah mengesankan."

Shen Lu menggeleng. "Jangan terlalu merendah. Kau jelas memiliki potensi yang jauh lebih besar dariku."

Di sudut lain kamar, seorang pemuda lain yang bertubuh gemuk dengan tinggi yang sedikit lebih pendek dari rata-rata melangkah mendekat sambil tertawa kecil. "Wah, kalian ini terlalu serius. Aku Chang Su, dan sepertinya aku akan menjadi teman sekamar yang paling santai di sini."

Chen Huang dan Shen Lu tersenyum. Chang Su mengenakan pakaian sederhana, tetapi dari cara bicaranya, jelas bahwa dia berasal dari keluarga kaya.

"Aku berasal dari keluarga dagang Chang," jelas Chang Su sambil menyandarkan tubuhnya ke salah satu tempat tidur. "Kami cukup terkenal di Chengdu. Jadi, kalau kalian butuh apa pun, jangan ragu untuk meminta bantuan. Selama kalian tidak membuat masalah besar, aku pasti bisa membantu."

Chen Huang merasa Chang Su adalah orang yang mudah bergaul. "Terima kasih, Chang Su. Sepertinya kita akan menjadi tim yang solid di kamar ini."

Malam itu, ketiganya berbincang santai. Shen Lu berbicara sedikit tentang tekanan yang ia rasakan sebagai salah satu pemilik akar spiritual murni, sementara Chang Su membagikan beberapa cerita lucu tentang keluarganya yang sibuk berdagang di seluruh benua Dong.

"Aku memilih masuk Akademi Xin bukan karena ingin menjadi praktisi beladiri hebat," ujar Chang Su sambil tertawa. "Ayahku memaksa. Katanya, kalau aku tidak punya kekuatan, aku tidak akan bisa menjaga bisnis keluarga. Jadi, ya, aku ada di sini karena terpaksa."

Shen Lu menggeleng sambil tersenyum. "Kau berbeda sekali dengan kami, Chang Su. Aku masuk ke sini karena ini adalah impianku."

Chen Huang hanya mendengarkan, sesekali menanggapi dengan senyuman. Dalam hati, ia merasa senang bisa memiliki teman-teman yang unik dan beragam di akademi ini.

Ketika malam semakin larut, ketiganya memutuskan untuk tidur lebih awal. Hari itu melelahkan, tetapi juga penuh dengan pengalaman baru. Chen Huang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, memandang langit-langit kamar sambil berpikir tentang perjalanan panjangnya di Akademi Xin.

Di kamar itu, tiga pemuda dengan latar belakang yang berbeda bersiap untuk hari-hari yang penuh tantangan di Akademi Xin.

1
Abi
Kecewa
Abi
Buruk
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!