NovelToon NovelToon
Si Kembar Yang Tak Diakui

Si Kembar Yang Tak Diakui

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Anak yang semula dipinta untuk diaborsi saat mengetahui menderita penyakit bawaan, ternyata tumbuh dengan baik. Dengan kejeniusan si kembar membalas dendam perlakuan ayah mereka dengan mengambil alih perusahaan ayahnya diusianya 10 tahun.


"Gugurkan mereka....! Aku tidak sudi membesarkan anak penyakitan!" titah Rama.



"Tidak. Mereka darah daging kita. Jika kamu tidak menginginkan mereka. Aku sanggup membesarkan mereka!" tegas Alea.



"Ayo kita cerai!"

Saat mengetahui istrinya berhasil hamil, Rama begitu bahagia. Namun sayang, ketika kehamilannya mencapai lima bulan, kandungan Alea yang hamil kembar ini mengalami masalah.


"Maaf nona! sepertinya calon bayi kembar anda memiliki kelainan. Sebaiknya anda melakukan aborsi sebelum mereka berhasil dilahirkan. Jika bertahan, mereka akan tumbuh dengan penyakit bawaan," ucap dokter membuat langit seakan runtuh seketika.


Rama tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dan langsung beranjak meninggalkan Alea yang masih mematung di tempatn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Kabar Baik

Enam bulan pasca melahirkan bayi kembarnya, kini Alea kembali ke rutinitasnya sebagai staff ASN di kementerian luar negeri. Kebetulan sekali Alea menyewa apartemen yang dekat dengan kantornya untuk memudahkan dirinya bisa pulang pergi untuk menyusui bayi kembarnya.

Beruntunglah, si kembar tidak nampak rewel setiap kali ditinggal kerja sang bunda. Mereka tetap anteng dalam pengawasan bibi Sari yang cukup telaten menjaga keduanya.

Saat ini, Alea dipanggil oleh Bu menteri luar negeri. Alea segera menemui Bu menteri di ruang kerjanya.

"Selamat pagi ibu..!" sapa Alea.

"Pagi Alea! Silahkan duduk..!"

Alea menghenyakkan bokongnya lalu menunggu apa yang akan disampaikan oleh Bu menteri.

"Begini Alea, saya sudah mendengar apa yang terjadi pada bayi kembarmu. Saya turut prihatin dengan kondisi mereka. Jika kamu mau, saya akan meminta kamu mutasi ke Amerika. Bekerja di kedutaan untuk Indonesia di Amerika. Kamu bisa menempati rumah dinas di sana.

Dengan begitu kamu bisa mengobati bayi kembarmu di Amerika. Negara hanya membantumu untuk satu bayi saja. Selebihnya kamu usahakan sendiri," ucap Bu menteri membuat Alea merasa sangat lega.

"Alhamdulillah. Terimakasih ibu atas kebaikannya. Jadi, kapan saya bisa pindah ke sana Bu?" tanya Alea.

"Sekitar satu bulan, kamu sudah harus meninggalkan Indonesia setelah berkas mutasi mu keluar dan saya akan menandatangani surat mutasimu itu," ucap ibu menteri.

"Baik. Kalau begitu saya akan menyiapkan dokumen pribadi saya, dan juga si kembar serta saudara saya," ucap Alea yang tidak menyebut bibi Sari sebagai pelayannya tapi saudaranya.

"Ok. Semoga bantuan kecil kami membawa keberkahan untuk si kembar," ucap Bu menteri seraya menyalami tangan Alea yang menyambutnya penuh sukacita.

Alea menarik nafas lega. Ia menangis haru sambil terus menerus bersyukur atas keajaiban yang Allah berikan kepadanya." Terimakasih ya Allah Engkau tidak meninggalkan kami dalam kesedihan," puji syukur Alea sambil mengusap air matanya.

Sore harinya, Alea sudah bersiap untuk pulang. Ia menghampiri mobilnya dan baru saja hendak membuka pintu mobil, Rama mencekal bahunya membuat Alea reflek menyikut dada Rama yang langsung menghindar.

"Gerakan beladirimu masih hebat sayang," puji Rama basa-basi pada Alea yang melebarkan matanya antara kaget dan kesal.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" ketus Alea tidak ingin berurusan lagi dengan Rama.

"Sedang mengurus perpanjangan paspor," santai Rama.

"Kalau begitu pergilah! Enyalah dari hadapan ku!" usir Alea.

"Apa kau tidak merindukan aku sayang?" goda Rama penuh kerinduan kepada Alea.

"Cuih...! Najis..!" maki Alea sambil meludah di depan Rama.

Rama tersentak melihat sikap Alea yang benar-benar sangat berubah 180 derajat pada dirinya.

"Sebegitu jijiknya kau padaku hanya karena aku mengingkari anak cacat itu?" remeh Rama makin membuat darah Alea mendidih.

"Apa kamu mau aku membocorkan kepalamu dengan sepatuku di sini, hah?!" bentak Alea yang tahu kalau ilmu bela diri Rama masih dibawah dirinya karena Alea sudah menyabet sabuk hitam.

"Ok. Tidak perlu kasar seperti itu Alea. Aku hanya menyapamu. Rupanya tidak ada lagi sedikit cinta yang kau punya untukku. Kamu benar-benar berubah tidak seperti Alea yang aku kenal," ucap Rama makin membuat Alea muak.

"Dulu Alea yang kamu kenal masih istrimu yang harus mengalah dan tampil menjadi istri yang selalu hormat dan penurut untukmu. Sekarang aku janda darimu yang tidak ada lagi hak atau kewajiban apapun untukmu. Jadi, jaga batasanmu!" kecam Alea.

Alea membuka pintu mobilnya lalu masuk ke dalam sambil mengambil nafas yang hampir hilang dari raganya. Ia bingung untuk segera pulang ke apartemennya karena takut Rama akan mengikutinya.

"Ya Allah. Bagaimana ini? Bagaimana kalau Rama ingin melihat bayiku. Dia tidak boleh menemukan bayinya karena dia sudah membuangnya. Aku tidak boleh lemah. Aku harus kuat untuk merawat bayiku sendiri. Sebaiknya aku ke supermarket untuk mengalihkan perhatian Rama," lirih Alea meninggalkan tempat parkir area perkantoran itu.

Sementara Rama masih menerima panggilan telepon dari seseorang yang membuat ia tidak bisa menyusul mantan istrinya itu.

"Apa...? papa jatuh di kamar mandi? Bagaimana keadaannya, sekarang? Apakah sudah diantar ke rumah sakit?" tanya Rama panik saat mendengar kabar tentang ayahnya dari salah satu pelayannya.

"Tuan Roy tidak sadarkan diri dan sekarang sedang menuju rumah sakit bersama nyonya tuan," ucap pelayan.

"Baik. Aku akan segera ke rumah sakit. Terimakasih Jhon," ucap Rama segera meluncur ke rumah sakit yang disebutkan oleh pelayannya.

Mobil Rama melewati mobil Alea dengan kecepatan tinggi. Alea sempat kaget melihat Rama melajukan mobilnya sambil mencari cela pada mobil lain untuk mendahului kendaraan yang ada di hadapannya.

"Dia kenapa? Kenapa dia terlihat terburu-buru seperti itu?" gumam Alea sambil mengangkat kedua bahunya tak peduli.

Ia merasa terbebas saat ini. Alea segera pulang ke apartemennya untuk menceritakan kabar bahagia ini pada bibi Sari.

Di rumah sakit Rama mendapati ayahnya sudah berada di ruang ICU karena mengalami pecahnya pembuluh darah. Keadaan tuan Roy yang terlihat kritis membuat Rama sangat sedih.

"Mama. Kenapa papa bisa jatuh seperti ini? Apakah ayah terpeleset atau bagaimana?" tanya Rama ingin mengetahui kronologi sebenarnya.

"Mama juga tidak tahu jika papamu jatuh di kamar mandi karena tadi mama lagi pergi arisan. Mama pulang, pelayan ribut sambil menghampiri mama dan menceritakan keadaan papa," ucap nyonya Tini.

"Apa solusi dokter mama?" tanya Rama.

"Paling melakukan operasi untuk mengeluarkan cairan yang ada di kepalanya. Mama takut, papamu tidak selamat Rama saat melakukan operasi itu," ucap nyonya Tini berurai air mata.

"Sebaiknya mama pulang saja. Biar Rama yang menunggu papa di sini!" pinta Rama pada ibunya yang hanya bisa mengangguk sedih.

"Kalau ada apa-apa dengan papamu, tolong hubungi mama, Rama. Dan kamu juga tidak boleh sampai kelelahan. Mama tidak mau kamu sakit juga," ucap nyonya Tini.

"Iya mama. Sekarang mama pulang di antar sama Deni," ucap Rama.

"Terimakasih Rama."

...----------------...

Tiba saat yang ditunggu, menumpang salah satu pesawat komersial dari maskapai penerbangan Indonesia. Kini Alea membawa bayi kembarnya dan bibi Sari untuk berangkat ke Amerika. Beruntunglah, Alea mendapatkan kelas bisnis seperti biasanya dari perjalanan dinasnya.

Alea memangku baby Abrar dan bibi Sari memangku baby Azira. Perjalanan yang dilakukan malam hari membantu mereka bisa beristirahat dengan tenang. Walaupun mereka akan melakukan transit di Abu Dhabi.

"Bibi. Semoga si kembar tidak rewel yah, selama dalam perjalanan. Alea tidak enak jika si kembar menganggu rehatnya penumpang lain," ucap Alea cemas.

"Jangan cemas sesuatu yang belum terjadi. Takutnya si kembar malah merasakan kecemasan kamu dan itu terjadi benaran malah merepotkan orang lain juga," ucap bibi Sari.

"Ya sudah bibi. Lebih baik kita istirahat.

1
Hafizah Aressha R
cantik bangettt
nizarr
ini banyak banget cerita nya
Rika Kamiko
azira terlalu mudah memaafkan si rama,,tanpa menjaga perasaan dedy dan bundanya,,harusnya tak perlu sebegitu nya pd ayah kandungnya yg sdh durhaka,,,terlalu halu ceritanya dan tidak ada ditemukan dlm kehidupan nyata org spt azira ini..
Rianti Dumai
sampai dititik ini aQ masih mewek juga,,😅😂😭
Rianti Dumai
ikut Brebes baca'a Thor,😭
Rianti Dumai
maka'a jadi org jgn sombong,lisan itu mesti dijaga karna karma itu pasti ada
Rianti Dumai
dasar mertua duralex,,,🤪
Jetty Eva
manis jika kata "anak kandung" digantikan dgn "bocah kembar"...sebab jika kata "anak kandung" seakan memisahkan yg kandung n sambung..padahal Mark tak pernah menganggap mereka anak sambung..
Jetty Eva
brankar...
Jetty Eva
koq Adam..??
Rosdiana Diana: sorry, nama itu ada di novel aku juga karena bareng launching nya jadi ketukar dgn judul lain. mampir aja di judul dikira pembantu ternyata istri mafia..maaf ya typo
total 1 replies
Wahjuni Indahjani
gak bisa nahan 😭😭😭😭😭
Yuni Suharto
baru umur 6 bln udh bs manggil dad & bunda.bnr2 bayi novel 🤭
Bundanya Pandu Pharamadina
kejeniusan Alea nurun ke semua anak²nya
👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Rama sama ortunya pasti pasti akan menyesal pd saatnya nanti
Bundanya Pandu Pharamadina
Rama Rama suami macam apa dirimu, lama menanti sang buah hati, giliran di kasih berhianat
Bundanya Pandu Pharamadina
Alea wanita cerdas tangguh ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
like favorit
👍❤
sihat dan kaya
bukan tiri... tetap saudara kandung... cuma lain ayah sahaja.
Sri Utami
baguuss🥰🥰
Racan Ok
lanjut thort
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!