Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Setelah pulang dari rumah Nia, Vina memilih untuk masuk kedalam kamar nya. Mau bermain dengan Kenzie pun tak mungkin karena Ken sudah tidur.
Vina menatap ponsel nya dia ingin menghubungi suaminya yang sejak pergi tak ada kabar hanya satu kali suami nya menghubungi nya.
Di tempat Adit saat dia baru sampai dia menaruh tas nya di tenda yang memang khusus untuk dokter. Dering ponsel nya berdering Adit tau siapa yang menghubungi nya. Dia meninggalkan semua nya demi menjawab panggilan dari istrinya.
"Kalian lanjutkan saja saya jawab panggilan dari istri saya dulu." ucap Adit.
Adit keluar dari tenda dan langsung menjawab panggilan dari istrinya. Dia tak ingin Vina mencemaskan nya.
"Assalamu'alaikum sayang. Kamu belum tidur?" tanya Adit.
"Waalaikumsalam kak! Kakak sudah sampai?"
"Sudah baru saja sampai. ada apa?"
"Kakak sudah makan?"
"Belum sayang kan baru sampai! Kamu kenapa ada apa?
"Vina gak bisa tidur. Vina rindu kakak." jawab Vina.
"Jangan rindu sama kakak biar kakak saya rindu kamu. Tidur lah ini sudah malam."
"Iya Vina tidur. kakak di sana hati - hati ya Vina gak mau kakak kenapa - kenapa! Jangan lupa makan apa yang Vina bawa." jawab Vina.
"Iya. Nanti saat ada waktu senggang kakak akan makan. Ini sudah sangat larut malam sayang tidur lah." perintah Adit.
"Iya Vina tutup telpon nya. Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam." ucap Adit.
Setelah panggilan terputus Vina tak bisa memejam kan mata dia mengambil bantal dan keluar dari kamar nya. Siapa sangka dia mengetuk pintu kamar ayah dan bunda nya dengan bantal yang dia sembunyikan di belakang agar ayah nya tak tau.
Tok.. Tok...
Abi dan Keyla yang mendengar suara ketukan pintu tau siapa yang mengetuk Abi mencoba mengabaikan nya tapi sang istri menyuruh membuka.
"Mas itu pasti anak kesayangan kamu. Sana buka." perintah Keyla.
"Biarin saja sayang dia pasti mau tidur di sini." ucap Abi.
"Itu anak mas. Sudah sana buka."
"Ah Vina anak itu kebiasaan Adit gak ada ayah bunda nya yang jadi korban." kesal Abi.
Abi melangkah mendekat kearah pintu saat pintu terbuka dia langsung memicingkan mata melihat Vina dengan senyum mencurigakan
"Mau apa malam - malam ke kamar ayah sama bunda?" tanya Abi.
"Hehe...! Bunda ada kan ayah, Minggir Vina mau tidur sama bunda." ucap Vina.
Vina masuk tanpa di beri izin oleh ayah nya dan Keyla hanya tersenyum melihat wajah kesal ayah dari putrinya.
"Kamu mau ngapain Vina. sana tidur di kamar kamu sendiri." tarik Abi.
"Gak mau Vina gak bisa tidur kak Adit gak ada. Vina mau tidur di sini sama ayah bunda." ucap Vina sambil memeluk erat pinggang bunda nya.
"Kamu ini sana di pinggir jangan di tengah." Usir Abi.
"Iya ya. pelit banget sih yah. jangan pelit- pelit sama anak nya ayah nanti Vina menghilang ayah pasti sedih." ucap Vina sambil dia berbaring di pinggir tempat tidur.
"Menghilang kemana?" tanya Abi.
"Pulang kerumah Vina lah." jawab Vina.
"Sudah - sudah jangan berisik nanti Ken bangun kita di guyur air lagi sama Vino." cegah Keyla saat mendengar keributan antara anak dan ayah soal tempat tidur.
Vina tidur dengan memeluk bunda nya sedang kan sang ayah hanya bisa menatap apa yang di lakukan putrinya. Mereka tidur bertiga hingga pagi menjelang semua orang sudah bangun tapi Vina seperti biasa dia kesiangan bangun nya dan melewatkan sholat subuh nya.
"Bunda kenapa gak bangunin Vina?" tanya Vina saat dia keluar dari kamar ayah dan bunda nya.
Vino menatap kaget saat Vina keluar dari kamar kedua orang tuanya.
"Kamu tidur sama ayah bunda Vin?" tanya Vino.
"Hehe...! iya semalam gak bisa tidur." jawab Vina.
Dia kembali menatap sang bunda yang hanya tersenyum dan menyuruh suaminya menunju rekaman saat mereka membangun putrinya.
"Itu bunda sudah bangun kan kamu nya saja yang susah di bangun kan." ucap sang ibu.
"Astaghfirullah Vina. bunda kebaikan bangunin Vina terlalu lembut harusnya di guyur pakai air." ucap Vino.
"Tapi kalau sama kak Adit Vina bisa kok bun bangun sendiri. Kenapa saat sama ayah bunda gak bisa bangun ya." ucap Vina sambil di berpikir.
"Sudah dari pada melamun mending kamu mandi kata nya mau kerumah sakit."
"Iya bunda."
Vina melangkah menuju ke kamar nya sedangkan Jesika tersenyum saat melihat Vina tidur bersama kedua orang tua nya.
Abi bersiap untuk kerumah Noah dia tak ingin berbicara hanya berdua saja dengan keponakan nya itu dia ingin berbicara langsung juga dengan istri dari Noah.
"Mas pergi dulu Vin kamu gak kemana - mana kan. kalau mau jalan ajak bunda juga." ucap Abi.
"Tenang saja ayah kita hari ini mau ke monas bareng bang Chan dan kata nya Mahendra mau datang langsung nyusul ke monas." ucap Vino.
"Ya sudah nanti ayah nyusul." ucap Abi.
Saat Abi akan membuka pintu mobil Vina berlari menuju kearah sang ayah dengan berteriak.
"Ayah...! Tunggu Vina ikut." ucap Vina saat dia sudah ada di dekat sang ayah.
"Ayo buruan. Kamu ini gak enak apa kalau gak ganggu orang." ucap sang ayah.
"Gak di kasih izin kak Adit ayah buat bawa mobil."
Mereka pergi setelah berpamitan sedangkan Keyla dan Jesika mempersiapkan bekal untuk mereka bawa saat jalan - jalan bersama keluarga mereka.
"Vina gak ikut bunda?" tanya Jesika.
"Anak itu pasti nyusul mana mungkin gak ikut. apalagi ada Mahendra dia kan jarang bertemu dengan Hendra." jawab sang mertua.
Sedangkan Abi setelah mengantar putri kesayangan kerumah sakit, dia langsung menuju kerumah Noah anak dari Nia. Tak butuh waktu lama dia sampai di rumah tersebut karena jalan masih sangat pagi dan belum macet.
"Assalamu'alaikum." salam Abi.
"Waalaikumsalam. om Abi ayo masuk om." ajak Noah dengan ramah.
Abi mengerutkan dahi saat melihat sikap ramah dan sopan keponakan nya tak ada tanda yang membuat nya curiga.
"Ada apa om. kapan om datang?" tanya Noah.
"Kemarin bareng semua orang. Di mana istri kamu?" tanya Abi.
"Ada om di dapur sebentar Noah panggil dulu."
Noah berlalu menuju ke dapur di mana Lisa istri nya ada di sana. Noah mengajak sang istri untuk bertemu dengan ayah dari Vina. Sudah lama mereka tak bertemu kini mereka bertemu kembalinya
"Begini Noah, Lisa kedatangan om kesini cuma mau bertanya kenapa kalian membiarkan ibu kalian tinggal sendiri di usia kami para orang tua yang tak lagi muda."
"Bukan Noah gak mau berkunjung kerumah mami om. Noah benar - benar sibuk dan gak ada waktu lagi untuk kemana - mana dan Lisa takut jika dekat dengan mertua akan seperti Vina dan Vivian." ucap Noah.
"Sejak kapan Nia berubah jahat dia wanita paling baik, kamu putra nya Noah harus nya kamu memberi pengertian ke istri kamu jika mami kamu tak akan seperti itu. lihat lah rumah peninggalan papi mu cukup besar tapi di dalam nya sepi sunyi seperti kuburan. Ingat Noah jangan sampai mami mu tiada kamu baru menyesal. Sebelum terlambat rawat dan temanin mami mu." ucap Abi.
Lisa hanya diam menunduk dia meneteskan air mata karena sudah salah menilai ibu mertuanya. Karena ketakutan saat mendengar cerita dari Kila tentang rumah tangga Vina dan Vivian.
"Maafin saya om. Saya memang tak ingin tinggal sama mami karena takut mengalami hal seperti Vivian. Saya janji akan bersikap baik dengan mami." ucap Lisa.
"Dengar Lisa jangan menganggap Nia mertua anggap lah dia ibu mu sendiri maka kamu akan merasa nyaman."
"Iya om." Lisa mengangguk tanda dia paham dan menyesal karena terlalu takut dengan apa yang menimpa Vivian dan Vina beberapa tahun lalu.
ternyata dia sangat menyayangi Adit ya sampai menangis liat Adit terbaring tak berdaya,,,
Doa seorang istri itu emang mujarab ya,,, Alhamdulillah akhirnya Adit sadar,,pasti saat bangun nanti Vina bahagia bgt liat Adit udah sadar/Smile//Smile/
lekas sembuh, semua orang mengkhawatirkan mu