Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.
Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.
Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…
SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 PETA JENIUS ABADI
Langit berwarna keemasan saat sebuah kapal perang raksasa melesat melintasi cakrawala, meninggalkan jejak gelombang spiritual di udara. Itu adalah hadiah dari Kaisar sebagai pengakuan atas kemenangan Sekte Kekaisaran Abadi dalam Konferensi Jenius Benua Timur—sebuah kapal yang mampu menembus lautan awan dengan kecepatan luar biasa, dilengkapi dengan pertahanan formasi kelas atas.
Di dalam kapal, suasana terasa tenang. Taixuan Dijiing duduk di kursinya dengan mata tertutup, seolah sedang menikmati perjalanan. Qin Wushuang berdiri di dekat jendela, menatap ke luar dengan ekspresi serius, sedangkan Bai Lingxue masih terlihat sedikit pucat setelah pertarungan terakhirnya.
Gu Tie dan Feng Yuheng duduk di sisi lain ruangan, berbicara pelan mengenai ancaman yang mereka hadapi sebelumnya. "Asosiasi Pembunuh mulai bergerak lebih agresif... Ini bukan kebetulan," kata Feng Yuheng dengan nada berat.
Gu Tie mengangguk. "Mereka hanya bidak. Yang menyuruh mereka pasti berasal dari benua tengah."
Taixuan Dijiing membuka matanya perlahan. "Hal itu sudah jelas. Namun, kita tidak perlu gegabah. Sekarang, prioritas utama kita adalah kembali ke sekte dan memperkuat fondasi kita."
Bai Lingxue menoleh, matanya menyiratkan kegelisahan. "Gulungan itu… Aku harus mencari tahu lebih dalam tentangnya."
"Tenang saja. Selama kau berada di sekte, tidak ada yang bisa mengambilnya darimu," jawab Taixuan Dijiing dengan tenang.
Beberapa jam kemudian, kapal perang akhirnya mencapai langit di atas wilayah Sekte Kekaisaran Abadi. Di bawah, gunung-gunung menjulang dengan energi spiritual yang melimpah, pemandangan yang menandakan betapa kayanya sekte ini. Formasi perlindungan mulai berpendar saat kapal perang turun perlahan, mendarat di puncak gunung utama.
Begitu mereka turun, Bai Ruying, Huo Sheng, Mo Jian, dan Xuan Lu sudah menunggu di depan aula utama.
"Kalian kembali dengan selamat," kata Bai Ruying dengan suara lembut, namun ada ketajaman di balik matanya.
"Kami membawa kemenangan," jawab Qin Wushuang dengan nada percaya diri.
Huo Sheng tertawa, "Bagus! Sekarang, kita bisa benar-benar menunjukkan kekuatan sekte kita."
Mo Jian hanya mengangguk ringan, tetapi dari sorot matanya, ia jelas mengakui pencapaian mereka.
Taixuan Dijiing melangkah maju, menatap sekte yang kini semakin berkembang. "Ini baru permulaan."
_________
Di dalam aula utama Sekte Kekaisaran Abadi, suasana terasa sedikit lebih tenang setelah kepulangan mereka. Namun, tekanan dari dunia luar masih belum sepenuhnya mereda. Taixuan Dijiing duduk di atas takhta batu hitamnya, tatapannya menyapu ke arah para tetua dan murid yang berdiri di bawahnya.
Gu Tie menyilangkan tangan di depan dadanya. “Sekarang kita sudah kembali, apa langkah selanjutnya?”
Feng Yuheng yang berdiri di sampingnya menambahkan, “Sekte kita sudah mulai diperhatikan setelah kemenangan itu. Kita harus mempersiapkan diri menghadapi dampaknya.”
Qin Wushuang yang berdiri di samping Bai Lingxue ikut berbicara, “Jika musuh kita hanya seperti orang-orang di konferensi, aku rasa kita masih bisa menangani mereka. Tapi aku curiga ada kekuatan yang lebih besar di balik semua ini.”
Taixuan Dijiing mengangguk. “Kalian benar. Sekarang, sekte kita memang masih terlalu kecil untuk menghadapi dunia kultivasi yang keras. Kemenangan di konferensi hanya langkah awal. Kita harus memperkuat fondasi sekte, dan itu berarti kita membutuhkan lebih banyak murid berbakat.”
Bai Lingxue menatapnya dengan alis berkerut. “Apa kita akan menerima murid baru?”
“Aku sudah mempertimbangkannya.” Taixuan Dijiing berdiri. “Kita harus mencari murid-murid yang benar-benar berbakat, yang bisa menjadi pilar sekte ini di masa depan.”
Gu Tie tertawa kecil. “Kalau begitu, siapa yang kita cari? Kita tidak bisa sembarangan menerima orang.”
Taixuan Dijiing melirik ke arah Feng Yuheng. “Aku punya beberapa nama dalam pikiranku, tetapi kita harus mencarinya sendiri.”
Feng Yuheng menghela napas. “Aku mengerti. Lalu, bagaimana kita membagi tugas Master?”
Taixuan Dijiing tersenyum tipis. “Aku akan mengurus satu target sendiri. Tapi kalian juga akan mendapat tugas.”
Ia mengalihkan pandangannya ke Bai Ruying. “Kau akan pergi ke keluarga bangsawan di Benua Timur. Ada seorang pewaris yang memiliki bakat luar biasa, tapi keluarganya terlalu protektif. Kita butuh dia di sekte ini.”
Bai Ruying mengangguk pelan. “Aku akan melihat sendiri apakah dia layak.”
Lalu, ia menoleh ke arah Huo Sheng. “Kau akan mencari seorang kultivator jalanan. Dia memiliki potensi besar, tetapi selalu dikejar oleh musuh. Pastikan dia menerima tawaran kita sebelum jatuh ke tangan orang lain.”
Huo Sheng terkekeh. “Menarik. Aku suka tantangan.”
Mo Jian yang sejak tadi diam akhirnya membuka mata. “Bagiku Master?”
“Kau akan pergi ke arena pertarungan bawah tanah. Ada seorang petarung di sana yang menolak bergabung dengan sekte mana pun. Jika dia benar-benar sekuat yang kudengar, kita tidak boleh melewatkannya.”
Mo Jian mengangguk tanpa banyak bicara.
Taixuan Dijiing lalu menatap Xuan Lu. “Dan kau akan pergi ke sebuah sekte yang hampir runtuh. Di sana, ada seorang jenius yang sedang diperebutkan oleh banyak pihak. Kita harus mendapatkannya sebelum musuh mendahului kita.”
Xuan Lu tersenyum samar di balik topengnya. “Menarik.”
Gu Tie menghela napas. “Aku tidak mendapat tugas?”
“Kau dan Feng Yuheng akan tetap di sekte. Kita tidak bisa meninggalkan tempat ini tanpa penjaga. Jika sesuatu terjadi, kalian yang akan menanganinya.”
Gu Tie mengangguk. “Baiklah.”
Setelah pembagian tugas selesai, semua orang mulai bergerak. Namun, sebelum mereka pergi, Qin Wushuang menatap Taixuan Dijiing. “Guru, kau bilang akan mengurus satu target sendiri… Siapa yang kau cari?”
Taixuan Dijiing tersenyum tipis. “Seseorang yang akan mengubah segalanya.”
Dengan itu, perjalanan perekrutan murid baru pun dimulai. Tapi mereka semua tahu, ini bukan sekadar mencari murid—ini adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.
Setelah pembagian tugas dilakukan, oleh para tetua, Taixuan Dijiing yang berada Di dalam ruangan tertutup di puncak gunung sekte, Taixuan Dijiing duduk bersila di atas platform batu hitam. Di hadapannya, cahaya samar berpendar, membentuk pola yang terus berubah, seolah menggambarkan sesuatu yang tak terlihat oleh orang lain.
Ini adalah Peta Jenius Abadi, sebuah artefak unik. Sistem memberikannya sebagai hadiah.
Ketika ia menyentuhnya dengan kesadarannya, peta itu bergetar, lalu perlahan menunjukkan titik-titik cahaya keemasan yang tersebar di seluruh Benua Timur. Setiap titik mewakili seorang jenius yang memiliki potensi besar untuk mencapai puncak kultivasi. Namun, yang menarik perhatiannya bukan hanya banyaknya titik itu, melainkan warna dan intensitas cahayanya.
Ada beberapa titik cahaya yang lebih terang daripada yang lain—mereka bukan hanya jenius biasa, tetapi bakat langka yang mungkin hanya muncul sekali dalam ribuan tahun.
Mata Taixuan Dijiing sedikit menyipit.
“Menarik… Jadi ini alasan mengapa sistem tidak memberikan petunjuk langsung. Aku harus menemukannya sendiri.”
Ia menggerakkan kesadarannya, menelusuri peta itu satu per satu.
Di bagian utara, di dalam domain es yang hampir tak bisa dihuni manusia, ada satu titik cahaya yang begitu terang, berkilauan seperti bintang yang membelah kegelapan. Seseorang dengan esensi tubuh unik.
Di barat, di antara reruntuhan sekte kuno, ada cahaya lain yang seolah dikelilingi oleh kegelapan. Seorang jenius yang mungkin telah kehilangan segalanya.
Di selatan, sebuah titik bercahaya merah darah berdenyut kuat, seakan dipenuhi oleh energi destruktif yang belum sepenuhnya terkontrol. Petarung berbakat yang mungkin lebih mirip binatang buas daripada manusia.
Dan yang paling menarik perhatiannya—di suatu tempat yang tak terdeteksi oleh sekte mana pun, ada sebuah titik cahaya yang berpendar dengan warna keemasan bercampur ungu, begitu murni dan kuat.
“Ini…”
Taixuan Dijiing bisa merasakan sesuatu yang berbeda dari titik itu. Tidak seperti yang lain, cahaya ini seakan memanggilnya—bukan karena bakatnya saja, tetapi karena sesuatu yang lebih dalam. Seolah titik itu memiliki hubungan misterius dengannya.
Ia menutup matanya sejenak, lalu menghela napas pelan.
“Sepertinya aku harus pergi sendiri untuk yang satu ini.”
Dengan satu gerakan tangannya, Peta Jenius Abadi menghilang, kembali tersembunyi di dalam kesadarannya. Tidak ada seorang pun yang tahu tentang keberadaannya, bahkan para tetua atau murid-muridnya. Ini adalah rahasia yang hanya miliknya.
Ketika ia membuka matanya lagi, kilatan tajam muncul dalam tatapannya.
“Jika aku ingin Sekte Kekaisaran Abadi bangkit kembali, aku harus mengumpulkan mereka semua.”
Para tetua sudah mulai bergerak, masing-masing dengan tugas mereka sendiri. Bai Ruying menuju domain es, Huo Sheng ke reruntuhan sekte kuno, Mo Jian ke arena pertarungan bawah tanah, Xuan Lu menyusup ke sekte yang hampir runtuh, dan Gu Tie bergerak ke wilayah yang dikuasai klan kuat.
Mereka tidak tahu bagaimana ia mendapatkan informasi ini, dan Taixuan Dijiing tidak berniat menjelaskannya. Yang mereka tahu hanyalah perintahnya, dan mereka patuh.
Ia sendiri tidak akan diam. Ada satu titik cahaya yang tidak bisa ia abaikan—cahaya yang tidak seharusnya ada di dunia ini.
Langkahnya ringan saat ia meninggalkan ruangan.
Di kejauhan, langit mulai mendung. Angin bertiup kencang, membawa firasat yang sulit diartikan.
Sebuah kehadiran menunggu di ujung perjalanannya.
Dan ia akan menemukannya.