Nura sangat membenci Viona seorang gadis sholehah, cantik dan berprestasi di sekolahnya. Di hari ulang tahunnya, Nura merencanakan sesuatu yang jahat kepada Viona.
Dan akhirnya karena perbuatan Nura, Viona menyerahkan kesuciannya kepada pemuda asing.
Viona terpaksa menikah dengan pemuda lumpuh. Setelah hamil, Viona memutuskan lari meninggalkan suaminya dan mencari ayah dari anaknya.
Berhasilkah Viona menemukan ayah dari anaknya?
Ikut ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Mimpi
CRAAANG!
Jendela di belakang kursi kerja Chandra pecah. Karyawan Chandra masuk ke dalam ruangan mencari tahu apa yang terjadi.
"Tidak ada apa-apa. Tolong tinggalkan kami," Chandra memberi kode dengan tangannya.
Karyawan Chandra keluar dari ruangan Chandra dan menutup rapat pintunya. Chandra menatap ke arah Arya.
"Ada yang salah?"
"Pa, jangan ikut campur urusan Arya!"
"Maksud Papa baik lho. Papa mau bantu kamu. Sejak kapan kamu menikah? Kok Papa gak diundang?"
"Arya belum menikah," jawab Arya.
"Bukannya Viona istri kamu?"
Arya menghela napas. Arya berbalik badan dan duduk di kursi tamu. Arya mengambil air mineral yang tersusun rapi di atas meja. Arya membuka botol dan meminumnya.
"Viona adalah istri Alva."
"APA!" Chandra bangkit dari tempat duduknya.
"Viona adalah istri Alva. Mereka sudah menikah. Dan Arya adalah orang ketiga," Arya menatap Chandra dengan bangganya.
"Jadi, selama ini kamu menculik Viona?"
"Iya, selama ini Viona tinggal bersama Arya. Arya meminta bantuan dukun langganan Papa merubah wajah Arya menjadi Alva."
"Arya. Bikin malu keluarga kamu!"
"Ha, ha, ha. Pa, Arya ini anak Papa. Arya mewarisi semua sifat Papa."
"ARYA! BRAAAAKK!" Chandra memukul meja kerjanya.
"Kenapa? Papa malu? Bukannya dulu Papa menggoda istri orang dengan cara begitu? Papa minta bantuan dukun untuk merubah wajah dan kembali ke mantan kekasih Papa. Papa tinggal bersamanya. Papa meninggalkan Mama. Dan aku Papa titipkan ke Om Carlo."
"Cukup Arya!"
"Setelah bertahun-tahun Papa merasa malu? Papa malu karena aku? Ha, ha, ha!" Arya berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu.
"Arya. Apa kamu mencintai Viona? Papa akan bantu."
Arya berbalik menatap Chandra. "Bukannya Papa malu punya anak seperti Arya?"
"Arya, sekarang kamu mengerti kan kenapa Papa melakukan itu? Arya pikirkan, Papa akan bantu."
Arya meninggalkan kantor Chandra. Setelah sekian lamanya, Arya merasakan kasih sayang dari Chandra. Arya menangkap ketulusan di mata Chandra. Arya masuk ke dalam mobil. Arya mengingat kejadian masa lalu.
Saat itu Arya masih duduk di bangku SMA. Setelah Arya memutuskan keluar dari rumah Carlo, Arya tinggal di apartemen milik orang tuanya. Arya tanpa sengaja menemukan foto Chandra bersama seorang wanita.
Tidak hanya satu, di dalam amplop coklat itu terdapat banyak foto Chandra bersama seorang wanita. Dan di dalamnya ditemukan alamat wanita itu. Arya memperhatikan amplop coklat, ternyata amplop itu dikirim seseorang untuk mama Arya.
Arya yang penasaran, setelah liburan sekolah memutuskan terbang ke luar negeri menemui orang tuanya. Sesampainya Arya di sana, Arya hanya bertemu dengan mamanya yang dalam keadaan sakit.
Arya menanyakan keberadaan Chandra. Mamanya hanya diam dan bilang Chandra sedang memperluas bisnisnya. Setelah terus didesak Arya akhirnya mamanya jujur.
Dengan berderai air mata, mama Arya cerita saat itu Chandra kembali ke mantan kekasihnya. Mereka berada di negeri Mala. Sudah beberapa tahun Chandra tidak menemui mamanya. Walaupun begitu, Chandra tetap mengirimkan uang untuk mama Arya.
Arya mengajak mamanya untuk pergi ke negeri Mala. Arya harus membuktikan semua. Arya saat itu masih berpikiran positif. Arya berpikir, siapa tahu ada orang yang dengan sengaja mengirimkan foto-foto Chandra untuk menghancurkan rumah tangga orang tuanya.
Setelah berhari-hari membujuk, mama Arya memberanikan diri untuk menghubungi orang yang telah mengirimkan foto kepadanya. Mama Arya membuat janji temu. Keesokan harinya Arya dan mamanya terbang ke negeri Mala.
Di bandara, Arya bersama mamanya dijemput seorang pria. Dilihat dari tampilannya, pria itu seorang pebisnis. Dia memperkenalkan diri dengan nama Zidan.
Zidan sudah menyiapkan hotel untuk Arya dan Inara. Zidan sangat ramah dan baik terhadap mereka. Zidan kemudian menceritakan awal kehancuran rumah tangganya.
Zidan melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Saat itu pesawat yang ditumpangi Zidan mengalami kecelakaan. Zidan koma beberapa bulan. Dan setelah dinyatakan sembuh oleh Dokter, Zidan kembali ke negeri Mala.
Setelah sampai di rumah, betapa terkejutnya Zidan saat melihat istrinya bersama dengan pria lain. Dan mereka juga mempunyai seorang anak. Ternyata Zidan sudah lama meninggalkan istrinya.
Yang sangat Zidan sayangkan saat itu, istrinya seperti orang kebingungan. Dia tidak mengenalinya. Di mata istrinya wajah Zidan ada dua. Istrinya memilih pria yang ada di sana sebagai suaminya.
Zidan beberapa kali meyakinkan istrinya bahwa dia adalah Zidan suami sahnya. Istrinya tetap memilih Chandra. Zidan sempat adu hantam dengan Chandra.
Chandra dengan kekuasaannya membuat Zidan kehilangan pekerjaan. Zidan menyelidiki latar belakang Chandra dan mencari alamat istrinya. Akhirnya Zidan menemukan alamat apartemen Chandra dan mengirimkan foto itu untuk Inara.
Zidan, Inara dan Arya pergi ke rumah orang pintar. Mereka diberikan sebotol minuman untuk disiramkan ke wajah Chandra. Dan kebetulan saat itu, mereka bertemu dengan Chandra dan istri Zidan di pinggir jalan sedang berada di toko buah.
Zidan turun dari mobil menghampiri mereka. Seperti sebelumnya istrinya marah melihat Zidan. Arya keluar dari mobil langsung mengguyur Chandra dengan sebotol air mineral.
Dan tepat setelah itu, istri Zidan menatap tak percaya ke arah Chandra. Ternyata selama ini dia bersama Chandra mantan kekasihnya. Istri Zidan menangis berlutut meminta maaf kepada Zidan.
Tapi setelah melihat anak dari istrinya dan Chandra, Zidan akhirnya memutuskan menceraikan istrinya. Zidan mengancam Chandra jika menyia-nyiakan mantan istrinya. Mantan Istri Zidan dengan sangat terpaksa menerima keputusan Zidan.
Dan jodoh memang tidak dapat diprediksi, setelah bertahun-tahun kemudian Zidan dan Inara melangsungkan pernikahan.
"Gue benci Papa, tapi apa bedanya gue sama Papa. Viona, Viona, apa yang harus gue lakuin sama kamu," Arya mengetuk-ngetuk setirnya.
Arya meninggalkan kantor cabang Chandra. Arya mendapatkan notifikasi pesan dari aplikasi berwarna hijau miliknya.
Chandra : Kirim foto Viona.
Arya : Untuk apa?
Chandra : Tidak ada yang tidak mungkin. Apa kamu masih menginginkan Viona?
Arya tidak menjawab, Arya masih fokus dengan setirnya. Arya masih bertarung dengan hatinya. Apakah Arya kali ini benar-benar melakukan apa saja untuk mendapatkan Viona ataukah Arya melepaskan Viona.
🌑 Beberapa bulan kemudian.
Alvaro dan Viona mendapatkan kado pernikahan dari Carlo untuk bulan madu mereka yang tertunda karena berbagai rintangan.
Viona ingin mengajak Daffa, tapi mertua, mama dan bunda Ena meyakinkan Viona Daffa aman bersama mereka. Akhirnya Viona dan Alvaro memilih untuk bulan madu tidak jauh dari kota mereka.
Mereka ke luar kota menggunakan mobil. Sepanjang perjalanan Viona selalu memikirkan Daffa.
"Sudah Bun, Daffa aman bersama Oma, Opa, nenek-neneknya. Om dan Tantenya juga jagain lho," Alvaro mengusap pucuk kepala Viona.
"Yah, aku istirahat bentar ya. Gak apa kan?" Viona menguap.
"Iya, gapapa," Alvaro fokus ke setirnya.
Viona merasakan matanya yang berat. Dalam sekejap Viona terlelap. Viona berada di alam mimpi. Viona mendengar ada suara yang memanggilnya.
"Viona, Viona."
Viona perlahan membuka mata. Viona menatap sekelilingnya. Viona berada di sebuah ruangan. Viona mendengar suara tertawa dari dalam kamar. Viona mendekati pintu kamar.
Suara wanita dan pria itu terdengar jelas. Selain itu terdengar suara ranjang berderit. Wanita itu sedikit berteriak memanggil satu nama.
Viona membuka kasar pintu kamar. Dan apa yang Viona takutkan terjadi. Viona melihat Alvaro bersama wanita lain di dalam kamar dengan posisi berpelukan.
"KAK AALVAA!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...