Alzahro adalah pria miskin dan hanya bekerja serabutan. Awalnya pernikahan itu terjadi karena kecelakaan kecil, ya itu Saat Genisa hendak menikah, tunangan Genisa kabur di hari pernikahannya. kebetulan Alzahro sedang lewat ia pun di tarik oleh Genisa sebagai pengganti pengantin pria.
Selama hidupnya di rumah keluarga Genisa, ia tidak pernah di anggap sebagai keluarga, melainkan seorang pembantu di rumah itu, tapi meskipun Genisa tidak mencintainya, Genisa juga tidak membencinya. Hanya Genisa yang baik padanya di rumah itu.
Berkali-kali Ibu Genisa minta Alzahro bercerai dengan Genisa, tapi Alzahro selalu menolaknya, hingga akhirnya Ibu mertuanya itu pun melakukan sesuatu padanya, memukulnya dengan kayu hingga ia sekarat.
Di saat ia sekarat, ia mendapatkan sebuah berkah, yaitu sistem yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Sesampainya di rumah, Alzahro dan Genisa pun masuk ke dalam rumah, sebelumnya, Alzahro memarkirkan mobilnya di dalam garasi.
"Malam ini bobok yang nyenyak ya, aku mau kasih kejutan buat kamu besok ya, kalau kamu mengantuk kejutannya nggak bakal seru," ucap Alzahro memeluk Genisa.
"Iya." angguk Genisa.
Genisa pun merebahkan tubuhnya di kasur, Alzahro pun menutup tubuh istrinya dengan selimut, dan mereka pun tidur bersama, meskipun selama ini di rumah Genisa mereka tidur berpisah.
Jam menunjukkan pukul 01:00 malam. Dengan perlahan-lahan Alzahro bangun agar tidak menganggu tidur istrinya itu.
Alzahro turun dari ranjang dan ia mengambil ponselnya, ia melihat video yang ia rekam tadi dengan saksama dengan tersenyum sinis.
"Aku benar-benar tak menyangka, oknum polisi ini malah bekerja sama dengan perampok untuk mencuri berlian," gumam Alzahro sambil menggelengkan kepalanya.
"Aku harap semoga hanya mereka saja yang bekerja sama, tidak ada polisi lain yang ikut bekerja sama dengan perampok itu. Aku harus melaporkan masalah ini kepada ketua mereka," ucap Alzahro.
Alzahro pun mencari nomor ketua mereka untuk melaporkan masalah ini, agar segera di tidak lanjuti secara hukum.
"Selama malam komandan, ada yang ingin saya laporkan." Alzahro mengirimkan pesan tersebut kepada komandan polisi itu, karena ia percaya jika komandan itu akan mengurus oknum polisi tersebut.
Ponselnya kembali berbunyi dan ia mendapatkan balasan dari komandan polisi itu. "Selamat malam kembali, maaf ini dengan siapa?"
"Saya Alzahro, maaf jika saya menghubungi komandan malam begini, tapi ada yang benar-benar saya sampaikan, bahwa ada bawahan Anda berkolusi dengan perampok, mohon di tindak lanjuti." valas Alzahro.
Alzahro pun mengirim rekaman video tersebut kepada komandan tersebut membuat komandan itu menjadi marah.
"Terima kasih banyak karena sudah mengirim bukti ini, saya akan mengurus mereka sesuai hukum." balas komandan tersebut.
"Baik Komandan, kalau begitu saya permisi dulu ingin tidur," balas Alzahro.
"Baik, terima kasih, kalau ada masalah seperti ini lagi, beri tahu sama saya," balas Komandan itu.
Pesan mereka pun berakhir, Alzahro kembali ke atas kasurnya untuk segera istirahat.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Pagi matahari yang menyingsing di ufuk timur, memancarkan sinar indah dengan warna khasnya.
Perlahan-lahan mata Genisa terbuka dan merasakan kehangatan pelukan dari sang suami. Genisa melihat Alzahro yang masih terlelap itu, ia menyentuh pipi Alzahro dengan lembut.
Ia menatap wajah Alzahro sambil tersenyum. "Kok aku nggak pernah menyangka, ternyata dia sangat tampan," gumamnya. "Bila kamu bilang jika kamu beruntung menikah denganku, tapi sebenarnya aku yang beruntung menikah dengan mu. Kamu bukan hanya tampan, kaya, tapi yang terpenting adalah kamu sangat baik dan perhatian. Mungkin jika aku menikah dengan orang, tidak akan seberuntung ini."
Genisa pun memeluk Alzahro dan merasakan kehangatan dari suaminya itu.
Alzahro terbangun karena merasakan pelukan istrinya itu. "Ah Sayang, sudah bangun?" tanya Alzahro sambil mengucek matanya. Ia mencium kening istrinya. "Selama pagi Sayang."
"Selamat pagi," jawab Genisa tersenyum. "Oh ya, katanya mau ngasih kejutan, mana kejutannya?" tanya Genisa mengulurkan tangan.
"Mandi dulu dong," ucap Alzahro. Mereka pun segera mandi bersama.
Setelah mandi dan bersiap-siap. Alzahro dan Genisa keluar dari rumahnya. Saat Alzahro membuka garasi Mobil, ada beberapa warga yang ternyata sudah menunggu di dekat pagar.
"Hey Tetangga baru!" teriak seorang ibu-ibu itu melambai tangannya memangil Genisa.
Genisa menekuk alisnya dan mendekat ke arah dua orang ibu-ibu itu.
"Ada apa Buk?" tanya Genisa.
Kedua ibu-ibu saling berpandangan dan tersenyum, sepertinya mereka ada yang ingin mereka katakan. "Kalian mau kemana?" tanya salah satu itu basa basi.
"Kami mau pergi," jawab Genisa.
"Anu... kami bisa minta tolong nggak?" tanya ibu itu malu-malu.
"Tolong apa buk?" tanya Genisa lagi.
"Kamu mau minjam uang 10 juta, soalnya ada mau bayar sekolah anak, kami sudah minjam dengan tetangga-tetangga di sini, tapi nggak ada yang mau minjamin. Padahal kami lagi butuh banget, kami tau kalian pasti orang yang dermawan, jadi kami memberanikan diri untuk datang ke sini," ucap ibu itu dengan wajah memelas.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...