Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 31
Cahaya rembulan yang begitu cantik,memberikan suasana yang begitu syahdu. Karna jika di kampung ketika rembulan sedang bercahaya, kelihatan nya sangat indah. Berbeda jika di kota,cahaya rembulan tadi akan sedikit tertutupi karna banyak nya cahaya lampu
"Kek,nek..mohon izin kami mau ajak Lastri liat pasar malam. Boleh yah" Roger yang menepati janji nya tadi siang
"Ya udah nak,kami mohon jaga kedua cucu kami. Lastri dan Yanti bagi kami sama sama cucu yang kami sayangi" nenek yang melihat Roger menjemput Lastri bersama Yanti yang sudah di rumah Lastri
"Pasti nek,kek. Terimakasih atas izin kalian,kami pamit yah. Assalamualaikum "
"Walaikumsalam "
Roger dan Lastri juga Yanti sudah masuk ke dalam mobil Roger yang ternyata di dalam sudah ada Evan teman Roger
"Loh,bang?? Ternyata abang gak sendiri? Hmm,bagus juga sih" Yanti mengetuk ngetuk jari nya di dagu seolah menyetujui ide Roger
Mereka pun berangkat ke pasar malam yang sedikit jauh dari kampung,lebih tepat nya dekat sekolah Yanti
"Roger baik yah buk. Bapak takut,suatu saat nanti keluarga nya menolak jika Roger benar benar memilih cucu kita jadi pendamping nya. Karna yang bapak lihat,Roger itu ada rasa pada cucu kita buk"
"Iya pak,ibu juga merasa demikian. Tapi,percayalah pak. Apapun yang terjadi ke depan nya,biar lah semua menjadi skenario Tuhan. Kita gak pernah tau,apa yang akan terjadi ke depan nya. Kita doa kan saja yang terbaik untuk cucu kita pak"
"Iya buk,apapun itu pasti yang terbaik dari Tuhan"
Kakek dan nenek Lastri yang merasa,jika suatu saat nanti Roger memilih cucu mereka jadi pendamping. Mereka takut jika keluarga Roger menolak dengan tegas,mengingat keluarga Roger adalah orang yang paling kaya di kampung itu
Memang selama yang mereka ketahui,keluarga Roger adalah keluarga yang baik,rendah hati walau kaya raya,rajin ibadah dan juga sangat berbaur dengan semua warga kampung itu
Tapi,mengingat keluarga kakek Lastri yang sangat jauh beda nya dengan keluarga Roger. Membuat kakek dan nenek merasa sadar diri
"Wuihhhhh,gila bang. Rame kali..Banyak lagi mainan nya bang,ayo kita naik bianglala itu bang. Habis itu kita masuk rumah hantu sama liat tong setan yah. Abang berani kan" Lastri menggoyang goyang badan Roger dengan memegang lengan Roger membuat jantung Roger seperti berdisko
Entah karna pegangan tangan Lastri atau karna di ajak naik bianglala,secara Roger sangat penakut dengan ketinggian
"Hmm,itu dek. Apa yah,maksud abang gak usah naik bianglala yah. Kita main yang lain aja,gimana?"
"Isss,abang takut yah. Hum,abang gak asik" Lastri langsung melangkah menuju bianglala di ikuti Yanti dan juga Evan berbeda sama bang Putra,di ajak apapun pasti siap dia. Apa kabar abang itu yah,aku jadi rindu . Lastri tiba tiba teringat pada putra yang sudah 3 hari tidak melihat nya
Roger yang melihat kepergian Lastri,langsung berlari mengejar. Karna dia ingin menunjukkan jika dia merasa aman ketika bersama gadis remaja yang sudah dia sukai sejak lama
"Dek,tunggu. Abang ikut"
Sontak Evan dan Yanti yang tau jika Roger takut ketinggian merasa kaget "Abang yakin?" Dengan rasa gak percaya Yanti memastikan nya. Roger hanya mengangguk kan kepala nya demi Lastri
Setelah bianglala berhenti,mereka ber empat naik ke dalam dan menunggu di isi yang lain. Hitungan berapa menit,bianglala mulai berputar. Membuat Lastri dan Yanti berteriak senang dan menikmati nya,sementara Roger mati mati an melawan ketakutan nya demi gadis yang di puja nya
"Yan,bang Roger kenapa tuh? Mengkek kali lah,pake tutup mata segala. hihihi"
Plak
"Aw,gila kau ku rasa yah Yan. Main geplak aja kepala ku,kau pikir gak sakit?"
"Lagi an mulut kau asal ngomong,gak kau tengok itu bang Roger keringatan. Dia itu takut ketinggian,tapi demi kau rela abang itu ikut "
"Serius kau Yan,astaga jahat kali lah aku ini. Kenapa kau gak bilang tadi"
"Cemana aku mau bilang sama kau. Orang kau pun udah main pergi aja,maka nya lain kali kau tengok lah"
Tanpa ba bi bu,Lastri langsung memegang tangan Roger yang sedang ketakutan
"Bang,coba abang buka mata. Jangan takut,kami di sini. Abang lawan rasa takut abang itu ,pasti bisa bang" Lastri pegang tangan Roger dan memberi semangat dengan mengangkat tangan nya
Roger yang melihat perlakuan gadis pujaan nya itu,merasa sedikit tenang. Karna untuk pertama kali nya,Lastri memegang tangan nya
Dengan perlahan dan harus bisa karna dukungan mereka bertiga terlebih ada Lastri, Roger pelan pelan membuka mata dan harus bisa melawan rasa takut nya itu
"Ayo bang,bisa...Pelan pelan abang lihat,coba abang bayangkan aja kalau abang lagi kejar kejar kami berdua yang sedang maling buah buahan abang di ladang"
Roger spontan tertawa membuat mereka dapat tatapan dari sekitar nya,Yanti dan Evan pun saling pandang karna mereka merasa jika Lastri berhasil membuat Roger melawan ketakutan nya tadi
Semakin lama semakin rilex pula bawaan Roger, dan bisa di bilang dia berhasil melawan rasa takut nya dengan ketinggian itu
"Yeeeeee,bang Roger hebat. Abang berhasil melewati nya,mantap bang" Lastri mengangkat kedua tangan nya ke udara dan merasa girang,dan tanpa sadar menggenggam tangan Roger dan ikut mengangkat nya ke udara. Membuat jantung Roger semakin tidak karuan
Roger membalas menggenggam tangan Lastri,merasa sangat bahagia karna momen itu. Melihat Lastri tertawa lepas,memegang tangan nya dan menatap wajah itu lebih dekat lagi Aku mau seperti ini terus hingga kau sudah siap nanti
Harapan itu pun Roger panjatkan pada sang maha kuasa,dan dia akan sabar menunggu. Dan,jika pun Tuhan tidak izinkan bersama dengan Lastri maka dia pun harus siap nanti nya
Karna bagi Roger, mencintai bukan harus memiliki. Tapi,mencintai adalah melihat orang yang di cintai bahagia selalu walau tidak jadi milik kita
Sungguh,Roger sangat berharap. Tapi,kehendak Tuhan siapa yang tau. Karna sebenar benar nya,yang menentukan semua yang terjadi di dunia ini adalah Tuhan maha pencipta semesta
Karna keinginan dan kehendak manusia,belum tentu menjadi keinginan dan kehendak yang maha kuasa
"Makasih Tri,berkat mu abang bisa lawan rasa takut ini. Karna kau berhasil buat abang lawan rasa takut itu,abang traktir kau mau coba mainan mana dan makanan apapun "
"Wuiiihhh,serius itu bang? Gak lagi ngerjain aku kan"
"Emang muka abang keliatan ngerjain,hm?"
"Gak sih,ok Yan. Kau tau kan apa yang harus kita lakukan, ha ha ha"
"Dasar matre kau,huh"
Mereka ber empat tertawa bahagia,karna pembawaan Lastri yang selalu bisa menularkan kebahagiaan dengan yang lain kau sungguh manis Tri