NovelToon NovelToon
Sigma Love Story : The Boy

Sigma Love Story : The Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Preman
Popularitas:101.3k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Axel Rio terjebak bertahun-tahun dalam kesalahan masa lalunya. Ia terlibat dalam penghilangan nyawa sekeluarga. Fatal! Mau-maunya dia diajak bertindak kriminal atas iming-iming uang.
Karena merasa bersalah akhirnya ia membesarkan anak perempuan si korban, yang ia akui sebagai 'adiknya', bernama Hani. Tapi bayangan akan wajah si ibu Hani terus menghantuinya. Sampai beranjak dewasa ia menghindari wanita yang kira-kira mirip dengan ibu Hani. Semakin Hani dewasa, semakin mirip dengan ibunya, semakin besar rasa bersalah Axel.
Axel merasa sakit hati saat Hani dilamar oleh pria mapan yang lebih bertanggung jawab daripada dirinya. Tapi ia harus move on.
Namun sial sekali... Axel bertemu dengan seorang wanita, bernama Himawari. Hima bahkan lebih mirip dengan ibu Hani, yang mana ternyata adalah kakak perempuannya. Hima sengaja datang menemui Axel untuk menuntut balas kematian kakaknya. Di lain pihak, Axel malah merasakan gejolak berbeda saat melihat Hima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Job Desk

“Jacksoooooooonnnn...!”

Berat rasanya kepalaku menatap Devon di ujung sana merentangkan tangannya dan langsung menghampiriku dengan pelukan ala ipar gadungan.

Kulihat di sebelah Devon adalah Zaki yang sedang berkacak pinggang sambil geleng-geleng. “Nyalimu bocaaaah, gue acungin jempol dah bisa-bisanya lo berakhir di sini bareng gue.” Dengus Zaki.

“Pak Zaki, apa kabar. Bu Kayla bagaimana? Stabil?” tanyaku berusaha tetap sopan. Bagaimana pun di sini, dia termasuk orang dengan jabatan tinggi.

“Lo nggak usah berlagak ngejilat ya, Devon bisa saja baik ke semua makhluk, tapi gue nggak sudi! Awas aje lu bermasalah, langsung gue karungin lo. Bodo amat lo bantuin Kayla ngelahirin.” Gerutu Zaki.

Dih, sensi...

Tapi dari sikapnya yang ‘lo-gue’ padaku aku bisa asumsikan aku sebenarnya sudah mendapatkan ‘tempat’ di hatinya.

Aku akan tetap bersikap sopan selayaknya karyawan dengan Boss-nya., Bahkan aku akan memanggil Devon dengan sebutan :

“Pak Devon,” aku mendorong wajahnya yang ngusel-ngusel di kepalaku, “Jadi apa pekerjaan utama saya di sini. Nggak usah coba berakrab-akrab ya, saya malas dengan skandal. Yang jatuh cinta sama saya bukan cuma perempuan soalnya.”

“Ih, takut ih!” Devon berlagak menjauh.

Aku meliriknya dengan sinis.

“Jadiii... jobdesk kamu nih, coba saya baca dulu WA Kayla. Saya juga nggak hafal saking banyaknya.”

Banyak?

Maksudnya ‘banyak’ tuh apa?

Aku beneran awam soal kantoran loh! Serius dia mau memberiku pekerjaannya Bu Kayla secepat ini tanpa briefing tanpa seminar?!

“Nggak usah ngeliatin saya lekat-lekat begitu, nanti kamu suka.” Kata Devon malas sambil masih mencari daftar pekerjaan Bu Kayla di jajaran WA-nya.

Hooo, jadi dia mau mengujiku nih?!

Ya sudah, kuladeni saja. Berlagak bisa aja dulu. Kalah ular cobra.

“Kalau kita saling suka bukankah akan membuat urusan jadi semakin lancar?” kubalas saja begini, sepertinya Semua sudah tahu kalau untuk urusan main kata-kata, Lidahku dan Devon sama-sama bercabang. Kuat-kuatan iman aja.

“Justru urusannya jadi runyam karena kita akan sibuk adu mekanik dan kerjaan terbengkalai.” Kata Devon, tentu saja sambil tersenyum.

Dia senyum, kusenyumin lebih manis.

Kenapa jokes dari Devon rata-rata berbau seksual sih? Nih laki memang birahinya meledak-ledak atau belom dapet jatah dari Hani hah?!

“Saya sudah biasa kok disukai orang, jadi masih bisa multifungsi mengerjakan yang lain. Kan bapak tahu sendiri dulu kerjaan saya dobel-dobel buat membiayai hidup... istri bapak.” Kataku masih kalem. Barusan dokter rumah sakit berdebat gara-gara aku seharusnya belum boleh lepas infus, dan kini tanganku nyeri bekas ditusuk jarum. Lumayan bisa mengalihkan perhatianku dari menyebalkannya seringai Devon.

“Bajunya bau pesing, dia kerja jadi pemulung, dan nggak pernah makan sandwich sampai harus nyolong sisa makan saya, begitu kamu bilang ‘mengurus’?! Mikir pakai dengkul dong, jangan pakai pan tat.” Sindir Devon, masih dengan seringai berusaha sabar.

“Pernah merasakan ngasih makan 10 anak yatim piatu nggak Pak? Berat banget loh sampai saya jual diri segala.” sindirku

“Nggak usah adu nasib dong. Kan kamu yang milih sendiri jalannya.” Balas Devon.

“Yang namanya takdir tak ada pilihan Pak.”

“Sok hebat kamu.”

“Ucapan bapak barusan tandanya bapak sudah mengaku kalah ya.”

“Tidak ada kemenangan dalam hal ini, nasib kamu di tangan saya nih.”

“Dipercepat saja Pak prosesnya, saya juga capek adu nasib sama Pak Devon.”

“Ya sudahlah, Jabatan kamu di sini Asisten Manajer di bagian Akunting menggantikan Asisten lama yang lagi cuti melahirkan, alias Ibunya Lexa.” Kata Devon, terdengar decakan kesal Zaki, kurasa dia masih nggak ikhlas karena Bu Kayla menamai anak mereka dengan kebalikan nama asliku. “Nggak usah sok ganteng, di sini tetap saya Rajanya.”

“Ya Pak.” Gumamku mencoba lebih legowo menerima keadaan.

“Tugas kamu... karena minggu depan tim audit internal akan masuk untuk persiapan triwulanan, kamu atur cashflow yang kelihatan bagus gimana. Sortir semua invoice dan kemarin tuh kayaknya ada salah posting akun deh. Sampe belekan saya cari selisihnya, sampe sekarang belum nemu sih, coba kamu telusuri laporan pajak dan COGS 5 tahun ke belakang ya. Stock opname juga nggak cucok meong sama laporan klien, kamu telponin satu-satu deh. Kamu kayaknya juga harus kunjungan ke pabrik-pabrik kita, nanti berbarengan sama Zaki aja berangkatnya.”

“Maaf, gimana Pak?” tanyaku tak yakin dengan pendengaranku. Cashflow eta naon? COGS apa’an sih?

“Walah, masih muda udah budeg, gimana mau jadi Asisten saya? Saya nih banyak urusan loh.” Kata Devon cuek sambil masih scrolling hape dan memicingkan mata.

“Urusan pekerjaan atau yang lain Pak?” sindirku. Kalau manajer modelan begini biasanya banyak urusan di luar kantor sih.

Devon memasukkan ponsel mahalnya kembali ke saku celananya dan menatapku masih dengan senyum sejuta malaikatnya. “Intinya gini, Axel,”

“Jackson.” Ralatku sambil menunjuk id card ku. Tertera di sana Jackson AR loh, masa manggil axel.

“Father complex. Jack itu kan nama bapak kamu.” Sembur Devon

“Ya bagus dong saya jadi inget terus sama bapak saya, sebenci-bencinya saya.” Balasku

“Oh ya, kamu juga harus cek laporan pajak, online ya, koordinasi sama HRD deh mereka yang ngurusin selama ini tapi kok nggak masuk-masuk nih laporannya ke akunting.” Dia kembali menyerangku dengan daftar pekerjaan.

Duh...

Pingin kabur deh.

“Background saya teknik industri, Pak.” Aku lagi coba nawar jobdesk nih.

“Malah bagus kan? Kamu jadi tahu gimana celahnya untuk pembangunan pabrik -pabrik kita.”

Malah nambahin kerjaan...

“Ngomong-ngomong HRD, Saya belum tanda tangan Offering Letter, masih bisa milih kerjaan dong?” pancingku.

Devon langsung berdecak kesal.

Satu kosong untukku.

“Gue capek ngedenger lu berdua ngomong, mana bibir nggak sinkron sama ucapan.” Gerutu Zaki. “Iya, lo bisa milih kerjaan, nggak harus jadi asisten Devon. Tapi awas aje lu masuk divisi gue!” Zaki mengancamku. Tapi latar belakang pendidikanku malah paling cocok dengan divisinya.

Devon menatapku dengan mata tajamnya, aku tak terpengaruh. Oke lah dia manusia terkuat di perusahaan ini, tapi aku lebih takut menghadapi Artemis yang kurang memiliki akal sehat dibanding Devon si Joker. Rasanya sekarang aku bagaikan mendapatkan lawan seimbang.

“Jadi gini, Jackson,” Devon menekan kata ‘Jackson’ dengan nada nyinyir. “Saya butuh kamu.”

“Aseek...” gumamku sambil terkekeh mengejek. “Saya butuh kamu, jadi sekarang kita main cinta-cintaan nih?!”

Zaki langsung menunduk sambil menahan tawa. Kalau aku sudah jadi diriku sendiri, yang ada hanya sifat begundalku yang ketara sekali, khas anak jalanan.

“Iya, nanti kita main bertiga, saya tahu kok maknanya.” Balas Devon. Nggak mau kalah banget sih. Nggak capek apa main balas-balasan kata?

“Intinya, kamu terima nggak kerjaan itu?” tanya Devon tak sabar. “Saya bilangin aja dari awal, kamu dapat keistimewaan di divisi saya karena kamu kakak Hani. Dah itu aja.”

“Dia butuh lo karena dia pingin ada karyawan yang public speakingnya bagus. Masalahnya kalo dia yang nge-deal jatohnya jadi urusan ranjang.” Akhirnya Zaki menengahi kami.

Dan aku baru tahu duduk perkaranya.

Jadi selama ini Bu Kayla lah yang membantu Devon untuk urusan pendekatan dengan klien. Dan aku dianggap memiliki kesamaan kemampuan dengan Bu Kayla.

“Fix, lo belum dikasih jatah sama Hani. Lagian anak kecil masih polos lu nikahin, Ya dia kabur lah ngeliat sossis lo. Sehari-harinya kan dia gue ajarin perlindungan diri terhadap pedo fil,” Gerutuku.

“Jaga bicaramu hai pemuda harapan bangsa.” Sahut Devon.

Aku mengulurkan lidahku, mengejeknya.

1
Siti Sarifah
seru
SasSya
🥰🥰🥰🥰
SasSya
🤣🤣🤣🤣🤣😂
naj** gil**

axel:🤢🤢🤢🤮
Baper kusut
hollla Thor,, AQ datang. Habis liburan kerumah mas sena mb Sandra eh ketemu bpk² baper 🤭🤭🤭 SE xan mampir lah kesini😁😁
SasSya
huwwoooooo 😃
Nania
sesibuk itu kah madam, hingga detik ini belum up juga 😥
Syaiful Leli
kapan up nya..
Renesme
Tiap kata per kata sungguh menarik
🍌 ᷢ ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Deέ
astagaaa ngakak🤣🤣🤣🤣🤣
🌻nof🌻
ajak ngobrol lagi aja, paling banter dipukulin, sabar aja, lama2 jadi teman curhat😂
🥑⃟вуυηgαяι
keren lh pokokny, mnurutku smua novel² madam klo diumpamain tu kek knyataan brbalut imaji si, dan tu msuk skligus ngena saat pmbaca mresapi alurny, pokokny sukses sll buat madam, dtunggu karya² slnjutnya yak
🥑⃟вуυηgαяι
ni kekny jd hal yg dmau smaa reader dah
🥑⃟вуυηgαяι
dtepuk tanda empati kali bwaang jgn nethink dlu🤭🙈😅
🥑⃟вуυηgαяι
😅😅😅 aseli ku ngakak baca ni🙈
🥑⃟вуυηgαяι
heh😅 ni kn pov Jackson madam bukn pov Devon🤭🙈🙈
🥑⃟вуυηgαяι
maybe mode sinting ny brbeda porsi ja😩
🥑⃟вуυηgαяι
ahahahaha jleb amay dah si tejo 😅😅😅
🥑⃟вуυηgαяι
ahaha kekny tejo bingung nyariin surti 😅😅😅🙈
🥑⃟вуυηgαяι
hny brharap madam dpt pangsit buat nrusin crita² yg hiatus smntara🙈😅🤭
🥑⃟вуυηgαяι
ah ku kngen crita mas put😩😅🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!