Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 031
Di hadapan Pingkan, laki-laki yang pernah berjanji mencintai selamanya, mengucapkan kata-kata yang menghancurkan hatinya.
Allasca Rick Rain mengikrarkan talak di depan banyak saksi yang hadir. Suara datar, Allasca terdengar tanpa emosi, seolah pernikahan mereka hanya sebuah kesalahan yang dilepas dengan ikhlas.
Pingkan menunduk, air mata menggenang di pelupuk mata. "Ka..." Kata-kata itu menggantung di udara.
Walau banyak sekali kekurangan Allasca selama menjadi suaminya, Pingkan mau bersabar hingga dua tahun lamanya.
Talak, kata yang selama ini Pingkan hindari, karena sejauh ini, ia belum menemukan kelebihan yang dimiliki Allasca di pria lain.
Yah, dia memang melanjutkan pernikahan meski malam itu, dia tahu, Viera mengambil malamnya bersama Allasca. Dan, dia terima kondisi Allasca tanpa tuntutan kala itu.
Lagi pula, sejauh dia memilih laki-laki, belum ada yang bisa memiliki penghasilan sebanyak Allasca Rick Rain. Hal yang membuat Pingkan enggan untuk melepaskan Allasca saat itu.
Melihat Viera keluar resort sambil menangis, Pingkan yakin bahwa Allasca telah menyakiti wanita itu demi dirinya. Maka dengan segala kekuatan yang dia punya, ia rusak cctv dan menyabotase seolah-olah malam itu, dirinyalah yang bersama Allasca.
Setelah malam itu, Pingkan berusaha kuat untuk memblokir jalan Allasca bertemu, apa lagi berhubungan dengan Viera. Dan, beruntungnya, Viera sadar diri saat itu.
Namun, tak dipungkiri, hambar bagi Pingkan menjalani rumah tangga tanpa gairah yang menyala-nyala. Yah, bahkan Allasca hampir tidak memiliki hasrat yang dia inginkan sedari tahun pertama pernikahan mereka.
Di tahun kedua, Pingkan sudah tak bisa lagi menahan diri untuk tidak bicara kasar saat Allasca tak bisa memuaskan dirinya. Yah, ini lah yang terjadi, Allasca menalaknya tanpa sedikitpun penyesalan dan keragu-raguan.
Diputuskan sudah status suami istri Allasca dan Pingkan hari ini. "Terima kasih atas dua tahun yang sudah kita lalui bersama."
Pingkan berusaha tidak menangis. Di sisinya, Hangga sang Kakak berusaha menguatkan dirinya dengan pelukan hangat kepedulian.
"Kenapa aku menyesal, padahal begitu banyak kekurangan yang ada padanya. Kenapa rasanya sulit melepaskan, Allasca?"
"Ssstt."
Hangga yakin, Pingkan akan lebih baik tidak melanjutkan pernikahan dengan Allasca. Keluarga Allasca sudah tak bisa menghargai Pingkan lagi setelah kejadian di Berlin.
Cukup, lebih baik usai. "Masih banyak kehidupan baik di depan sana, dengan atau pun tanpa Allasca," ujarnya.
...∆{/+--__--+}∆...
Seperti biasa, Allasca mendapatkan perawatan medis setelah seharian ini menghadapi banyak hal di luar ruangan yang dipenuhi debu-debu.
Tak hanya Dokter pribadinya, Wirawan sang psikolog juga masih setia menemani tahapan- tahapan penanganan automysophobia Allasca.
Meski kadang terdengar sama, sejatinya alergi kuman dan automysophobia berbeda, di mana Alergi hanya menyerang fisik, sementara automysophobia menyerang psikis.
Ada kemajuan di automysophobia Allasca, sebab Wirawan yakin, Allasca sudah tidak memiliki kecemasan untuk menyentuh hal-hal yang kotor sejak kejadian di Berlin.
Walaupun, Allasca masih belum sembuh dari alerginya. Karena alergi sendiri memang penyakit yang sulit disembuhkan.
Namun, setidaknya otak Allasca tidak lagi diperburuk dengan ketakutan-ketakutan mengenai kotor, kuman, dari seseorang yang akan disentuhnya termasuk Viera.
Allasca tidak perlu lagi sesak napas karena fobia yang dia miliki telah berkurang. Yah, Allasca sudah tidak lagi takut pada orang-orang yang selama ini dia anggap sarang kuman seperti Viera.
"Hari ini saya harus buru-buru." Wirawan dan Dokter Danur pamit. "Dan selamat menjalani hidup baru dengan status baru Anda, Tuan."
Allasca terkekeh. "Terima kasih."
Dua pria itu pamit undur, beriringan keluar dari kamar, Allasca. Perawatan infus sudah diselesaikan, dan Allasca akan hadiri rapat direksi hari ini.
Diraihnya kemeja yang sudah Mommy Lala gantung di tiang kapstok dekat jendela besar, untuk dikenakannya kemudian.
Ngomong-ngomong, sudah dua bulan Allasca tak menjumpai Viera. Gadis itu tengah mengambil cuti dan pergi ke Cianjur.
Kemarin, Alhambra yang menyempatkan diri untuk mendatangi Cianjur. Dan, Alhambra bilang, hari-hari Viera hanya berziarah ke makam ayah ibu kandungnya.
Pesan yang Allasca kirim sudah tak terhingga jumlahnya, tak ada satu pun yang mendapat balasan dari Viera. Rencananya, Allasca akan pergi ke Cianjur setelah rapat selesai.
"Kamu tidak ikut sarapan pagi lagi?" Suara Mommy Lala mengalihkan atensi Allasca.
Selama Viera cuti, Lala Karmela sendiri yang atur segala keperluan Allasca. Dan seperti hal yang dilakukannya pada Sky, wanita itu memakaikan jas di lengan Allasca satu persatu.
"Daddy butuh dibujuk, kamu perlu minta maaf sudah mengecewakan kepercayaannya, lalu lamar baik-baik Viera setelah masa iddah Pingkan selesai."
"Viera sangat membenci ku." Allasca bahkan belum mendapatkan balasan pesan dari Viera hingga saat ini. "Dia mengutuk ku."
Lala tergelak. "Dulu, Mommy bahkan sangat membenci Daddy mu. Dia sama seperti mu. Tidak banyak bicara, tapi omongannya tidak pernah tidak melukai harga diri Mommy."
Allasca sering mendengar perbedaan pendapat dan sikap arogan ayahnya yang sering membuat ibunya mundur. Tapi, lihat bagaimana Daddy Sky selalu berhasil menjerat Mommy Lala lagi dan lagi.
"Mommy di matanya hanya seperti wanita yang bisa diajak berkencan sembarangan tanpa ada ikatan. Tapi, lambat laun, Mommy bisa perlahan menyukainya seiring dengan usaha-usaha yang Daddy mu lakukan."
"Jadi Allasca harus apa?"
Allasca bingung harus merayu Viera dengan cara apa. Sudah pernah ia memberikan bunga yang bahkan dia sendiri alergi, dan Viera hanya melewati bunga itu tanpa meliriknya.
"Usaha yang keras. Tunjukkan kalau kamu memang benar-benar ingin bertanggung jawab atas malam itu," kata Lala.
Allasca terkekeh. "Mom. Lasca sudah tidak peduli malam itu. Lasca menginginkannya karena Lasca sadar dia yang Lasca mau selama ini."
Lala tersenyum. Entahlah, meski sedikit harapan Allasca bisa mendapatkan maaf dari Viera, ia masih mendukung hingga kini.
Dasi Allasca telah rapi, Lala membiarkan putra sulungnya mengenakan sepatu lantas keluar dari kamar usai memastikan tas dan berkas-berkas Allasca siap sepenuhnya.
Ponsel berdering di atas nakas, Allasca langsung mengangkatnya dengan satu kali sapuan jemarinya.
📞 "Kau yakin Viera bersama pengawal?"
"Hmm." Allasca sudah mengirimkan beberapa bodyguard kepercayaan untuk Viera selama Viera berlibur ke Cianjur. "Ada apa memang?"
📞 "Hudson mungkin akan kembali mendatanginya di Cianjur bukan?"
Sontak, Allasca membawa pandangan dari sepatu beralih ke ponselnya. "Jangan membuat ku bimbang sialan!" ketusnya.
📞 "Aku sudah koordinasikan seseorang yang ada di Cianjur. Semoga mereka tidak lalai."
Allasca telah rapi dengan sepatunya. Laki-laki itu bangkit dan berjalan menuju lift dengan raut muka setengah bimbang.
"Sky Rain akan membunuh ku kalau sampai terjadi apa-apa dengannya setelah apa yang aku lakukan padanya kemarin."
Nick terdengar tertawa. 📞 "Kau serius anak Sky Rain, atau hanya robot pencetak kesuksesan X-meria group?"
Ah, benar juga. Selama ini kesayangan Sky Rain, hanya Kak Alice, bungsu Alhambra, dan Neng Viera yang dianggapnya lebih butuh perhatian lebih.
"Apa pun itu, aku tidak peduli. Kau langsung ke Cianjur saja. Aku masih harus menghadiri rapat direksi."
📞 "Asal kau percaya padaku. Aku tidak masalah datang ke Cianjur menemuinya."
Allasca tidak pernah suka dengan jiwa player Nick Bryan jujur saja. "Kondisikan mata keranjang mu, penjajah. Aku akan susul kalian setelah rapat. Pastikan Hudson tidak akan pernah lagi menemui Viera, ku."
📞 "Sejak kapan ada Ku di belakang nama kuman hmm?" Nick tertawa menyebalkan.
...Sebentar lagi puasa, kalian mau bacanya jam berapa nanti? Biar Pasha atur waktu up-nya......
jd penassran bayi nya pingkan anak siapa ya ? milik allasca apa milik hudson?