Gadis culun berkacamata, berkepang satu dan memakai kaus lebar tidak ada satupun yang mau meliriknya.
Dijodohkan dengan ceo tampan, arogant, dingin dan mukanya rusak serta lumpuh.
Banyak orang yang berusaha memisahkan hubungan mereka, sanggupkah mereka menjalani pernikahannya ? atau berujung perpisahan ?
Karya novelku yang ke tiga semoga suka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertama
Cantika dan Candra kini sudah resmi menikah kebahagiaan menyelimuti hati mereka. Cantika dan Candra masuk ke kamar hotel saling bergandengan tangan.
Cantika melepaskan tangan Candra karena ingin segera mandi, badannya terasa lengket.
Sayang tolong bukain reselting yang di belakangku donk
Ok
Candra pun membuka reselting milik Cantika istrinya dan gaun itupun jatuh. Candra pun tidak tahan dan langsung memeluknya dan mencium leher Cantika
Sayang mandinya nanti saja ya? nantikan mandi lagi
Aku tidak terbiasa sabar ya
Baiklah mendesah kesal
Cantika berjalan ke arah kamar mandi sedangkan Candra membuka jas dan kemejanya menampakkan dadanya yang berotot. Candrapun membuka celana panjangnya hingga menyisakan boxer kemudian duduk berbaring memainkan ponselnya mengerjakan tugas yang tertunda sambil menunggu Cantika mandi.
ceklek
Pintu terbuka, Cantika memakai handuk dengan tersipu malu Cantika menuju lemari untuk mengambil pakaian ganti.
greb
Candra memeluk Cantika dari belakang, menciumi pundak Cantika dan melepaskan lilitan handuk dan membuangnya asal.
Tangan Candra memegang 2 gunung kembar milik Cantika sambil menghirup bau lavender milik Cantika. Cantika hanya memejamkan mata menikmati sentuhan demi sentuhan dari suaminya Candra.
Candra menarik Cantika ke ranjang hingga Cantika terjatuh, Candra menatap Cantika dengan penuh nafsu membara tubuh Cantika yang ramping, 2 gunung kembar yang ukuran pas di tangan Candra, kulit putih.
Candrapun menindih tubuh Cantika kemudian menciumnya dari kening pindah ke pipi, turun ke bibir ciuman Cantika masih kaku dan Candra tahu dialah orang yang pertama mencium Cantika. Setelah agak lama ciuman berpindah ke leher meninggalkan jejak kemerahan.
Candra sudah diselimuti gairah yang membara.
Sayang bolehkah mas sudah tidak tahan lagi
Mata Candra yang diselimuti kabut gairah meminta ijin ke Cantika dan Cantika hanya mengangguk sambil tersenyum malu. Mendapat ijin Candra bangun melepaskan boxernya kemudian menindihnya kembali.
Hentakan pertama gagal Candra berusaha mencobanya kembali dan hentakan ke dua Candra berhasil menyatukan tubuhnya ke Cantika.
Sayang sakit hiks hiks... hiks..
Sabar ya sayang nanti lama - lama enak kok
Candrapun mendiamkan kerisnya sebentar agar Cantika bisa beradaptasi dengan kerisnya sambil mengecup bibirnya setelah Cantika agak tenang barulah Candra melanjutkan kembali menggoyangkan pinggulnya berulang - ulang.
Desahan demi desahan keluar dari mulut mereka sampai pada puncaknya mereka berteriak menyebutkan nama pasangannya bersamaan.
Sayangku Candra
Sayangku Cantika
Candra mengeluarkan lahar kemudian mencabut kerisnya dan memeluk Cantika.
Terima kasih sayang telah menyerahkan mahkotamu buatku, Mas sangat bahagia I Love You
Candra mencium bibir Cantika membuat hasratnya naik kembali terlebih 2 buah gunung kembar milik Cantika terasa kenyal di dadanya.
Sayang lagi ya
Kan tadi sudah
Belum 2 kali, boleh ya
Terserah mas Candra saja pasrah Cantika
Candra pun melakukannya kembali, sentuhan demi sentuhan membuat Cantika badannya terasa tersetrum hingga tanpa sadar Cantika mengeluarkan desahan membuat Candra tersenyum, merekapun melakukan penyatuan kembali.
Candra masih ingin lagi staminanya yang kuat membuatnya bugar untuk melakukan penyatuan lagi dan lagi hingga pukul 3 pagi Candra tunbang dan mencabut kerisnya yang tertancap di sarungnya.
Candra sangat puas dan menciun Cantika kemudian menutupi tubuh polosnya dan juga tubuh polos Cantika dengan selimut. Candra memeluk Cantika dan mulai memejamkan matanya. Senyum terukir di bibir Candra dan mengarungi mimpi indahnya.
Jam 8 lagi Cantika masih tertidur karena lelah habis di gempur sampai jam 3 pagi membuatnya tubuhnya sangat lelah sedangkan Candra sudah terbangun.
Candra memandang wajah Cantika yang masih tertidur pulas sangat polos, wajah yang sangat cantik, hidungnya yang mancung, bibir yang seksi, kulit putih betapa sempurnanya.
Candra merasa bahagia bisa menikah dengan Cantika. Candra pun tidak pernah berhenti memandang bibir seksinya kemudian dengan usil mengganggu tidurnya Cantika mengecup bibirnya.
Cantika yang masih pulas membuat Candra yang usil mencium Cantika tapi Cantika tidak merespon. Candra pun mengecup leher dan meninggalkan jejak yang semalam belum hilang kini menambahnya, Cantika yang tertidur mengeluarkan lenguhan dan desahan membuat adi kecil Candra mulai menegang.
Candrapun memasukkan kembali kerisnya terasa nikmat karena masih terasa sempit. Sampai pada puncaknya Candra mengeluarkan laharnya.
Candra bangun dan menutup tubuh polos istrinya dengan selimut kemudian berjalan dan masuk ke dalam kamar mandi.
Candra mengisi air di bathup menambahkan aroma kemudian berendam, tubuhnya terasa rileks. Selesai mandi Candra mengisi kembali bathup sudah terasa cukup kemudian Candra menambah aroma terapi wangi lavender kesukaan Cantika. Kemudian Candra memakai handuk kemudian keluar dari kamar mandi.
Sayang bangun sudah siang, mandi nanti sebentar lagi makanan datang Candra menepuk - nepuk pipin Cantika perlahan terkadang mengecup pipinya.
5 menit lagi sayang masih ngantuk berat, badanku sakit ucap Cantika yang masih memejamkan matanya
Kalau tidak bangun, mas akan menerkammu lagi berkali - kali sampai dirimu bangun
Cantika langsung membuka matanya dan buru - buru dan siap berdiri tapi bagian bawahnya sangat perih, Cantika hanya duduk tidak berani turun.
Kenapa pengen nambah lagi goda Candra
Aish siapa yang mau nambah, bagian bawahku sakit, mau bangun perih sekali
Tanpa menjawab Candra menggendong Cantika, Cantika tersipu malu dan menutup mukanya di dada Candra.
Candra membaringkan di bathup kemudian Candra masuk ke dalam. Candra duduk di sofa sambil memperhatikan tempat tidur terdapat noda merah di seprei milik Cantika.
Candra merasa sangat senang karena dialah yang mendapatkan semuanya dari ciuman pertama milik Citra juga harta paling berharga milil Cantika. Candra merasa beruntung mendapatkan semuanya.
ceklek
Pintu terbuka keluarlah Cantika dari kamar mandi dengan memakai jubah baju berjalan perlahan - lahan karena miliknya masih terasa sangat perih. Candra hanya tersenyum melihat istri yang baru dinikahi kemarin sangat imut dan menggemaskan.
Cantika mengambil pakaian dan masuk ke kamar mandi. Cantika masih malu jika harus mengganti di depan suaminya.
Selesai berganti pakaian Cantika pun keluar. Candra menatap Cantika tanpa berkedip melihat istri barunya yang sangat cantik. Cantika kini sudah menikah dan kini mulai memakai pakaian yang sesuai bentuk tubuhnya.
tok tok tok tok
Cantika membuka pintu kamar hotel dan seorang pelayan datang membawa makanan, Cantika mengucapkan terima kasih sambil tersenyum dan menerima troli yang berisi makanan dan di dorong dekat sofa dekat Candra.
Makanan sudah datang merekapun mulai berdoa kemudian memakan tanpa bersuara, menikmati makan bersama.
Selesai makan Cantika mendorong troli dan membawanya ke luar pintu.
Cantika duduk bersebelahan dengan Cantika saling menatap dan tersenyum. Candrapun memeluk Cantika dari samping.
Sayang, hari ini kita pulang, kita pergi ke rumah ayahmu untuk berpamitan kemudian ke rumah ibuku kita juga berpamitan karena mulai hari ini kita akan tinggal di rumah yang kubeli. Rumah untuk kita tinggal bersama - sama dengan anak - anak kita nantinya, apakah kamu bersedia sayang ?
Aku ikut apa katamu sayang
Cup
Terima kasih sayang
Cantika bangkit dan membereskan barang - barangnya untuk keluar dari hotel. Setelah beres Candra membawa koper sambil menggandeng Cantika.
Di dalam mobil mereka berdua bercanda dan tertawa bersama sambil Candra memegang tangan Cantika terkadang mencium punggung tangan Cantika.
Klo ada yg mau paling liat bawah nya ( jaman sekarang meh nyari perawan susah/Facepalm//Facepalm/)
a