Fauzia seorang gadis desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan bersama sahabatnya Tantri, namun berjalannya hari dia harus di hadapkan dengan seorang pria keturunan konglomerat yang merupakan sahabat dari bos tempatnya bekerja yang bernama Adrian Riyan Pramuka. Dia di rumor kan menjadi selingkuhan dari Adrian namun berita itu malah membuat dirinya semakin dekat bahkan keluarga dari Adrian menerimanya dengan baik membuat Adrian harus rela menerima keputusan keluarganya untuk menjadikan Fauzia sebagai calon tunangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelakunya Helena.
Paginya semua orang sudah bangun dan berkumpul untuk sarapan. Namun suasananya sedikit canggung setelah Perdebatan semalam.Adrian yang sudah memutuskan untuk mengajak Zia dan Ali kembali ke kota hari ini karena dia gak mau jika kondisi Zia tidak baik-baik saja apalagi jika Zia harus menerima tekanan dari sang kakak Rika.
"Aku ke rumah mamanya Amanda dulu"pamit Adrian pada Zia setelah selesai sarapan.
"Iya a"jawab Zia dengan tersenyum.
Adrian pun tiba di rumah ibunya Manda karena jaraknya tidak terlalu jauh jadi Adrian cukup jalan kaki.Adrian mengetuk pintu dan yang membukakannya itu Dika suami dari Amanda sekaligus temannya sendiri.
"Masuk"ucap Dika dan Adrian pun masuk lalu segera memanggil sang mertua yang sedang di dapur.
Tak lama ibunya Amanda datang menghampiri Adrian yang duduk di ruang tamu.
"Ada apa nak Adrian pagi-pagi sekali datang kemari?"tanya ibunya Amanda.
"Ada yang mau aku bicarakan sama bibi"jawab Adrian.
"Bicara lah"ucap ibunya Amanda dengan lembut.
Adrian menarik nafas dalam lalu mulai bicara tujuannya datang ke rumah ibunya Amanda.
"Aku ingin minta tolong sama bibi untuk mengurus pengajian ibu dan bapak karena aku bermaksud untuk mengajak Zia dan Ali kembali ke kot hari ini juga"ucap Adrian.
"Kenapa buru-buru?"tanya ibunya Manda yang kaget.
"Aku cuman gak mau jika Zia lama di sini dia bukannya baik-baik saja tapi malah sakit"jawab Adrian.
"Ya wajar Zia sedih karena siapa yang gak sedih di tinggal pergi kedua orang tua"ucap ibunya Amanda.
"kalau masalah itu aku ngerti bi,tapi dengan sikap Rika seperti itu malah semakin memburuk keadaan jadi aku takut Zia terpengaruh dengan ucapan Rika,apalagi saat ini Zia sedang hamil pasti suasana hatinya sensitif"balas Adrian.
Ibunya Amanda pun mengerti dan akhirnya dia setuju dengan permintaan Adrian untuk mengurus semuanya.Selesai bicara dengan ibunya Amanda Adrian kembali dan langsung menyuruh Ali untuk berkemas dan Zia dia sudah tau karena Adrian sudah bicara pada Zia dan Zia pun setuju.Ali yang bingung langsung menatap sang kakak Zia.
"Kamu ikut teteh ke kota hari ini"beritahu Zia membuat Ali kaget.
"Teh,ibu sama bapak baru kemarin meninggal kenapa teteh langsung pulang begitu saja"balas Ali sedikit kesal.
Adrian merangkul Ali dan menjelaskan semuanya hingga Ali mengerti dan Ali pun masuk ke kamarnya untuk membereskan baju yang akan dia bawa ke kota.Rika yang melihat itu langsung menghampiri Zia.
"Kamu mau pulang hari ini?"tanya Rika.
"Iya"jawab Zia singkat membuat Rika kesal.
"Ibu sama bapak baru sehari meninggal dan kamu langsung pulang begitu saja"ucapnya.
"Karena mereka sudah tidak ada jadi buat apa disini lama-lama,apalagi rumah ini sekarang bukan milik ku lagi jadi percuma"balas Zia yang mengundang Rika marah.
"Aku tidak pernah mengambil rumah ini tapi itu permintaan bapak dan ibu yang terakhir kalinya,jadi kamu gak bisa menyalahkan aku"ucap Rika dengan nada marah.
"Itu semua karena mereka takut jika suatu hari teteh gak ada tempat untuk pulang setelah teteh sadar jika keluarga suami teteh gak mengharapkan teteh"balas Zia tak kalah marah karena ingin menyadarkan sang kakak yang selam ini terlalu nurut terhadap keluarga suaminya.
Rika terdiam mendengar ucapan Zia karena selama ini Rika pun sudah sadar jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh keluarga suaminya. Rika menikah dengan suaminya sebenarnya dia tidak direstui oleh keluarga suaminya karena dari keluarga biasa saja namun Rika dan suaminya menghalalkan semua cara agar mereka bisa menikah namun Rika baru menyesalinya setelah mereka menikah dua tahun dan mempunyai anak sang suami mulai terpengaruh oleh orang tuanya bahkan saat ini Rika masih bertahan karena dia gak mau membuat sang anak menderita.
"Ya sudah kalau kamu memang mau pulang, pulang lah jaga Ali baik-baik" ucap Rika dengan nada rendah lalu masuk lagi ke kamarnya.
Ali yang keluar dengan membawa bajunya merasa sedih saat melihat raut wajah Rika yang sepertinya sedih.
"Kamu gak usah khawatir, aku sudah menitipkan kakak mu pada ibunya Amanda dan dia juga yang akan mengurus pengajian ibu dan bapak " ucap Adrian sambil merangkul Zia.
Zia dia hanya tersenyum lalu mereka keluar dan masuk mobil. Di mobil orang tuanya Adrian sudah menunggu. Mereka tidak ikut campur dalam urusan keluarga Zia karena mereka merasa gak. pantas untuk ikut campur.
"Ali mulai sekarang kamu panggil tante mama, karena mulai hari ini kamu jadi anak tante" ucap mamanya Adrian pada Ali karena dia gak mau jika Ali merasa jadi orang lain dan dengan cara ini Ali akan merasa nyaman.
"Iya tante, eh mama" ucap Ali.
"Kamu mau kuliah dimana? " tanya papanya Adrian.
"Em.. Ali gak pikiran buat kuliah om" jawab Ali.
"Kok om sih, sama tante mama masa sama om panggil om, papa dong" protes papanya Adrian membuat Zia tertawa.
"Eh iya pa" ulang Ali.
"Kamu harus kuliah, biar nanti bisa ikut kerja dengan Aa kamu" ucap mamanya Adrian.
"Iya ma" jawab Ali masih dengan canggung.
Sepanjang jalan mereka mengobrol membuat susana tidak sepi. Tibanya di rumah mereka langsung di sambut Shayan karena dia gak ikut.
"Ian, mulai hari ini Ali jadi adik kamu" beritahu sang mama.
"Idih ogah aku punya adik kaya dia" ucap Shayan bercanda.
"Siapa juga yang mau punya abang kaya dia" balas Ali.
"Awas ya lo Ali" kesal Shayan.
"Kalian ini kaya anak kecil aja" tegur sang mama dan Zia dia hanya menggelengkan kepala.
Zia pun di tuntun masuk oleh Adrian, mereka masuk. kamar untuk istirahat. Zia merasa tenang setelah pulang dan dia merasa ikhlas dengan kepergian kedua orang tuanya.
Namun tiba-tiba ponsel Adrian berdering ada panggilan masuk dari salah satu anak buahnya. Adrian pun mengangkatnya dan dia langsung pamit pada Zia untuk. keluar menemui orang yang menghubunginya.
Adrian mendapatkan kabar siapa pelaku yang telah mencelakai mertuanya. Tibanya di tempat yang sudah di janjikan Adrian kaget saat melihat sosok wanita yang ada di hadapannya ternyata itu Helena mantan pacarnya dalang dari kecelakaan itu.
"Kenapa lo tega melakukan itu? " tanya Adrian dengan berteriak marah.
"Karena awalnya gue lakukan itu buat mencelakai lo, tapi naasnya malah mertua lo yang kena" jawab Helena membuat Adrian kaget.
"Jadi lo pengen gue mati gitu? " tanya Adrian sambil mencengkram wajah Helena.
"Iya karena gue gak rela lo sama cewek lain" balas Helena.
"Bawa dia ke kantor polisi" titah Adrian pada anak buahnya.