andaikata takdir bisa kupilih, aku akan menulis takdirku sendiri.
pernikahan yang aku anggap awal dari semua kebahagiaanku, ternyata awal dari deritaku.
mampukah nadira bertahan atau berhenti dititik lelahnya. setelah dia mengetahui ternyata sang suami "davin pratama" yang sangat dicintai ternyata telah memiliki istri, dan kebenaran yang buat nadira hancur, sehancurnya, ternyata disini dialah orang ketiga nya.
ikuti kisah nya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mikhayla92, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apakah aku bisa bu ...
Byuuurrr ...
Aku terbangun saat merasakan seluruh tubuhku diguyur dengan air, ternyata itu adalah perbuatan ibuku. Sejak kapan ibu berada dirumahku.
"Sampai kapan kamu mau seperti ini vin?"
"Walaupun kamu terluka ditinggalkan oleh Nadira, kamu jangan sampai melupakan putramu."
"Sekarang kamu juga mengabaikan mereka, pernahkah kamu melihat mereka setelah kamu mengantarnya beberapa bulan yang lalu."
"Mereka sudah besar bu,dan mereka lebih bahagiakan tinggal bersama ibu dari pada tinggal bersama kami dulu."
"Jadi biarkan aku mengejar kebahagiaanku sendiri."
"Mereka masih menjadi tanggung jawabmu Davin."
"Aku tetap membiayai hidup mereka, mereka hanya tidak tinggal bersamaku saja."
"Kamu tahu tujuan Nadira meninggalkanmu, dia ingin kamu kembali peduli dengan putramu, jika seperti ini Nadira pasti akan sangat kecewa melihat kamu mengabaikan putra-putramu."
"Jika kamu terus seperti ini kapan kamu bisa menemukan Nadira."
"Jadi aku harus apa bu? aku telah mencari Nadira kemana-mana, tapi aku tetap saja tidak menemukannya."
"Jadi kamu ingin berhenti mencarinya?"
"Tidak ... Aku tidak akan pernah berhenti untuk mencarinya!"
"Lalu kenapa setiap hari kamu hanya meneguk minuman keras seperti ini."
"Cuma minuman ini yang bisa menemani kesepianku bu."
"Aku ... Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa, Aku benar-benar tidak tahu." airmataku jatuh didepan ibuku, rasanya sesak sekali.
Aku memeluk tubuh putraku, dia sangat rapuh setelah Nadira meninggalkannya, aku juga larut dalam kesedihannya.
Aku tidak pernah menyangka jika cinta putraku sebesar ini terhadap Nadira, aku juga ikut serta dalam kebohongan ini. Mungkinkah Nadira masih mau memaafkanku.
"Nak ... Dengarkan ibu, masalahmu tidak akan selesai jika kamu lari keminuman keras seperti ini."
"Aku tahu bu ... Tapi cuma ini yang bisa membuat fikiranku tenang."
"Jika Nadira tahu, dia pasti akan sedih melihatmu seperti ini."
"Kamu harus bangkit nak, bawa Nadira kembali."
Entahlah buk ... walaupun aku menemukan Nadira, dia tidak akan kembali padaku."
"Kesalahanku sangat besar, pasti sulit untuk Nadira memaafkannya.
Aku beranjak dari dudukku menuju kamar mandi, kepalaku sangat pusing mungkin karena terlalu banyak minum.
Saat Davin tengah berada dikamar mandi, aku menatap kesekeliling kamar putraku, benar-benar berantakan. Botol minuman berserakan dimana-mana.
Disetiap dinding kamar terdapat foto-foto Nadira, aku mengambil salah satu fotonya, ibu mohon maafkan kami Nak, tolong kembalikan putra ibu seperti dulu lagi.
Airmataku menetes jatuh diatas foto Nadira, ini juga kesalahanku kenapa saat itu aku juga menyetujui saat Davin meminta kami untuk menutupi segalanya dari Nadira.
Aku membersihkan kamar putraku, Saat tengah membersihkan nakas disamping tempat tidur aku menemukan tes kehamilan.
Pantas saja putraku menjadi seperti ini, Nadira pergi bersama anak yang telah mereka nantikan selama ini.
ceklek ...
"ibu masih disini?" aku melihat ibuku masih berada dikamarku.
Aku menatap wajah lusuh putraku, sepertinya Davin tidak pernah peduli lagi dengan penampilannya.
"Iya ...ibu masih disini, Kenapa kamarmu berantakan sekali."
"Biarkan seperti itu bu."
"Biarkan ibu membersihkannya."
"Nak ... Tadi ibu menemukan ini diatas nakas."
Aku menunjukan alat tes kehamilan itu kepada Davin.
"Nadira hamil bu, tapi aku baru mengetahuinya setelah Nadira pergi."
"Nak ... Tinggalkan minuman keras itu, kamu harus menemukan Nadira dan calon cucu mama."
"Bawa mereka kembali."
"Aku tidak yakin bisa membawa mereka kembali bu."
"Sepertinya pintu maaf Nadira telah tertutup untukku."
"Kamu tidak boleh menyerah nak, tata kembali kehidupanmu."
"Entahlah bu ... Apa aku bisa?"
TITIK LELAHKU
By : MIKHAYLA92
Janji author ... mohon maaf jika tidak sesuai. Ini hayalan author semata.
KENAND
NADIRA
DAVIN
VANIA