NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua

Menjadi Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Selingkuh
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Anasta_syia

Menikah adalah hal sakral yang tidak boleh di permainkan. Namun, pernikahan Elena terjadi karena semata-mata ingin menyelamatkan nyawa papanya yang sedang terancam. Dan tanpa diketahui, ternyata dirinya menjadi istri kedua dan bukanlah istri satu-satunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anasta_syia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Ruang teater mulai sepi seiring dengan para penonton yang keluar meninggalkan ruangan itu setelah film usai di putar. Elena dan Rafael pun berjalan pelan meninggalkan bioskop. "Sekarang mau kemana?" tanya Elena dengan bersedekap dada.

"Terserah kamu" ucap Rafael santai. Bahkan ia melupakan seluruh pekerjaannya yang menumpuk di kantor dan malah asik dengan Elena?

Elena mengedarkan pandangannya mencari ide akan kemana mereka setelah menonton? Kedua bola mata Elena membelalak saat mendapati Sandrina sedang berbelanja dan berada di dekat mereka. Elena memerhatikan tubuhnya yang masih memakai seragam sekolah.

"Eh mau ngapain?" Rafael diseret begitu saja. Keduanya bersembunyi di salah satu toko mainan anak-anak. Rafael menatap Elena dengan pandangan penuh tanya. Kenapa mereka harus ngumpet di bawah rak mainan anak?

"Kalau orang lihat mereka pasti curiga sama kita" bisik Rafael tak habis pikir dengan otak Elena.

"Disana ada mama kalau sampai mama lihat aku pakai seragam kaya gini bisa habis aku di omelin" ucap Elena dan terus memandangi Sandrina yang tak kunjung pergi.

"Kalian sedang apa?" Tubuh Rafael dan Elena menegang seketika saat seseorang menegurnya dengan posisi absurd seperti ini. Bagaimana tidak? Keduanya tiarap di sebelah rak mainan anak-anak?

"Mmm kita... k-kita lagi.... " Elena membenarkan posisinya dan menarik Rafael agar berdiri.

"Sabar jangan main tarik-tarik" bisik Rafael dengan kesal.

"Kita lagi nyari sesuatu" ucap Elena memberi alasan. Ia melempar senyum kaku ke arah pegawai yang sedang berjaga di toko itu.

"Sesuatu?" tanya pegawai itu dengan sedikit aneh.

"Y-ya kita tadi Mmm... eh itu... "

"Tadi ada mainan yang jatuh jadi kita mencarinya karena sepertinya masuk ke kolong rak" ucap Rafael cepat.

"Oh baiklah. Ada yang bisa saya bantu? Kalian sedang mencari mainan apa" tanyanya membuat Elena dan Rafael saling melempar pandangan. Keduanya bingung harus menjawab apa.

"Sebenarnya kita lagi cari mainan yang sedikit aneh tapi sepertinya disini tidak ada" ucap Elena.

"Di toko kami sangat lengkap. Bisa beritahu mainan apa yang kalian maksud mungkin saya bisa membantu mencarinya" Elena semakin dibuat gugup menjawab pertanyaan pegawai itu. Alasan apalagi yang harus ia berikan?

"Hiu model pesawat" jawab Rafael asal. Ia yakin sekali jika tidak ada mainan semacam itu.

"Maksudnya?"

"Kita lagi mencari mainan hiu yang sedang naik pesawat. Hehe aku yakin tidak ada mungkin kita bisa mencari ke toko lain" ucap Elena.

"Sepertinya ada" Pegawai itu berjalan ke suatu arah dan tak lama kemudian ia kembali dengan membawa mainan yang dimaksud oleh Rafael dan Elena.

"Ouh ternyata ada" ucap Elena sambil menyengir kuda.

"Dunia ini sudah aneh. Bahkan mainan aneh yang aku ucapkan saja ada?" batin Elena. Wanita itu mengambil boneka hiu itu dari tangan pegawai.

"Sejak kapan hiu naik pesawat?" bisik Rafael yang ikut kebingungan.

"Sejak kamu bilang cari hiu model pesawat" Elena melirik sebal ke arah Rafael.

"Lalu bagaimana ini?" tanya Elena.

"Yasudah kita beli saja" ucap Rafael santai. Keduanya menuju kasir dengan didampingi pegawai itu.

"Kalau boleh tau untuk siapa mainan ini?" tanyanya.

"Untuk bocah di samping saya ini" ucap Rafael dengan menekan kata bocah sembari melirik Elena.

"Hah?"

"Ah engga maksud dia itu untuk anak" ucap Elena namun ia menyadari jika ucapannya sangat aneh di dengar. Bahkan dirinya sendiri pun tak memahami apa yang dia ucapkan.

"Anak siapa?"

"Anak kita" ucap Rafael asal yang langsung mendapat tatapan tajam dari Elena. Pegawai itu semakin bingung dengan dua manusia yang ada di depannya ini. Apalagi sekarang Elena di pandangi dari atas hingga bawah yang membuat wanita itu sedikit risih.

"Kalian sudah punya anak?" tanyanya dengan menunjuk perut Elena. Elena mencubit lengan Rafael karena pria itu menjawab asal dan menimbulkan asumsi aneh dari pegawai itu. Pegawai itu pasti mengira jika dirinya sedang hamil diluar nikah apalagi sekarang dirinya masih mengenakan seragam SMA.

"Bisa tidak jangan banyak tanya?" sentak Rafael membuat wanita berseragam putih hitam itu terdiam. Ia langsung mengambil black card dari tangan Rafael dan melakukan transaksi.

"Terima kasih" ucap pegawai itu pada Elena dan Rafael. Ia merasa tak enak karena sudah banyak tanya pada pelanggannya.

"Kenapa harus bilang begitu?" oceh Elena.

"Hanya itu yang terlintas di kepalaku" jawab Rafael enteng.

"Terserah"

"Sekarang akan kemana?" tanya Rafael.

"Kemanapun itu terserah dan sekarang aku mau kita ke butik dulu buat beli baju. Aku gamau pakai seragam ini di tempat seperti ini. Mereka pasti mengira aku yang tidak-tidak dengan seragam ini dan lagi jalan sama pria tua seperti kamu" ucap Elena kesal dan langsung pergi begitu saja masuk ke salah satu butik terkenal.

"Tua? Aku baru saja menginjak umur 25 sudah dibilang tua" ucap Rafael kesal dan menyusul langkah kaki Elena yang sudah lebih dulu pergi.

1
🍁🅐🅝🅖🅔🅛🅐❣️
jgn ngelamun fokuss
🍁🅐🅝🅖🅔🅛🅐❣️
felik cemangat ngedekeyin gebetan 😄😄😄
🍁🅐🅝🅖🅔🅛🅐❣️
nah bener tuhh udah gede jgn males waktu nya belajar untuk mandiri... 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!