Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.
Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.
Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.
Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?
*
Ig: aca0325
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Nicole memeluk kakaknya erat, tidak ingin melepaskan, seolah-olah jika di lepaskan ia akan kehilangan sang kakak detik itu juga.
"Huk! Lepas Nico, aku tidak bisa bernafas," ujar Siena memukul pelan punggung Nicole.
"Aku khawatir banget,kak. Kau sakit apa, kak? Kenapa lama banget pingsannya?" Cerca Nicole yang membuat Siena seketika terkekeh, gemas sekali dengan kecerewetan adiknya.
"Aku tidak apa-apa, hanya kelelahan."
"Sungguh?"
Siena berdiri dan melompat beberapa kali, sedikit memiringkan kepala lalu berkata, "Lihatkan, aku baik-baik saja. Jangan terlalu khawatir."
"Kau harus banyak istirahat. Pergilah ke kamarku, aku akan membuatkanmu bubur," ucap Nicole mengecup singkat pipi Siena kemudian berlalu ke dapur.
Siena berjalan gontai ke kamar, ia tidak berbaring untuk istirahat melainkan duduk di dekat jendela memperhatikan kerlap-kerlip lampu yang memenuhi setiap sudut kota.
Duduk disini menenangkan tetapi pikirannya tidak bisa beranjak sedikitpun dari pembicaraannya dengan jiwa Siena. Ia di minta untuk tetap mempertahankan pernikahan yang sudah terlanjur dingin, ah, bukan, pernikahan ini memang dingin sedari awal.
"Ish...kenapa dia tidak menjelaskan apa-apa tentang Cindy dan Nando? Haruskah aku bertanya pada Nicole, bagiamana kalau dia curiga?" Siena menempelkan pipinya pada kaca jendela.
"Tadaaa! Bubur spesial buatan Chef Nicole. Silahkan dimakan," Nicole membawa satu porsi bubur yang masih panas dan bergaya layaknya Chef profesional, pun setelah bubur tersebut di letakkan di atas meja di samping tempat tidur, Nicole membungkuk kan sedikit badannya.
Siena berdiri, ia tersenyum hangat kearah Nicole kemudian duduk dengan tenang di depan meja. Siena makan dengan tenang sambil melirik Nicole yang sedang berbaring di ranjang.
"Nicole,"panggil Siena.
"Iyaa," Nicole mengubah posisinya menjadi setengah berbaring, ia menatap Siena penasaran.
"Kenapa aku tidak boleh bertemu Nando?" Tanya Siena seraya menyuap bubur dalam gerakan pelan.
"Kakak lupa?" Sekarang Nicole duduk di tepi ranjang, menatap Siena bingung.
Siena mendesah lelah, meletakkan sendoknya begitu saja lalu berpindah duduk ke dekat Nicole, "Ada sesuatu yang belum aku beritahu, beberapa waktu lalu aku terjatuh ke kolam renang, aku pingsan. Setelah tersadar, aku kehilangan beberapa ingatan, tolong bantu aku untuk mengingatnya kembali, Nico." Pinta siena lirih.
Seperti yang dikatakan oleh kepala pelayan di mansion Harrison, Siena terjatuh ke kolam renang setelah bertengkar dengan Erlan. Saat itulah, jiwa Sena berpindah ke dalam raga Siena.
"Kau yakin mau mengingat lagi?" Tanya Nicole memastikan.
Siena mengangguk yakin.
"Nando adalah orang yang sudah membunuh Alvaro sepuluh tahun lalu,"
Mata Siena membelalak lebar, terkejut mendengar fakta mengerikan yang baru saja di katakan Nicole. Nando pembunuh? Apa karena itu dia masuk penjara? Tapi, kenapa cepat sekali bebasnya?
"Siapa Alvaro?" Tanya Siena sambil memegangi dadanya yang tiba-tiba sakit.
"Kakak juga lupa sama Alvaro?" Tanya Nicole terkejut. Siena mengangguk kaku, ia tidak menemukan ingatan tentang Alvaro.
" Aku masih kecil saat peristiwa itu terjadi, yang aku ingat Alvaro pacar kakak. Dia sering datang ke rumah kita, aku juga menyukainya karena dia sangat baik." Kata Nicole menjelaskan.
Siena ingat dengan foto Siena dengan seorang pria, jadi nama cinta pertama Siena itu Alvaro. Sekarang Siena mulai mengerti.
"Aku ingat kalau Cindy temanku, tetapi tidak ingat kenapa kami jadi bermusuhan."ujar Siena.
" Aku tidak tahu pasti kak, dulu kau memang dekat sama Cindy dan juga Nando."
"Lalu kenapa Nando membunuh Alvaro?" Tanya Siena tidak mengerti.
" Dia mencintaimu, lebih tepatnya terobsesi. Terlalu rumit untuk dijelaskan, namun secara singkat aku katakan kalau Kau, Alvaro, Cindy dan Nando terlibat dalam percintaan rumit yang aku sendiri juga tidak mengerti."
Hanya karena cinta? Siena rasanya ingin tertawa keras, betapa bodohnya. Sampai membunuh teman sendiri demi cinta bodohnya.
" Jadi, meskipun kau tidak ingat siapa Nando, aku mohon tolong jauhi dia. Jangan biarkan dia mendekat, di penjara selama apapun tidak akan membuat obsesi nya hilang, kak." Kata Nicole serius.
Siena merinding mendengarnya. Jika memang Nando segila itu, apa itu artinya dia juga akan membunuh Erlan yang saat ini adalah suami Siena. Dia bahkan nekat membunuh Alvaro yang saat itu berstatus sebagai pacar Siena.
Namun, pasti Erlan tidak akan bisa dibunuh semudah itu. Erlan di juluki sebagai Tiran kejam dan Siena yakin julukan itu bukan sekedar omong kosong belaka.
Kau hanya perlu mempertahan Erlan di sisimu dan semuanya akan baik-baik saja.
Perkataan jiwa Siena kembali terngiang di kepala Siena. Jangan-jangan Siena mengejar Erlan dan menikahinya untuk melindungi nya dari sosok mengerikan seperti Nando.
Aku hanya pernah jatuh cinta satu kali, setelah itu tidak lagi.
Siena hanya mencintai Alvaro dan dia menikah dengan Erlan karena ia tahu Erlan adalah orang yang bisa melindunginya. Kenapa tidak meminta orang tuanya untuk melindunginya? Apakah keluarga Calliope tidak bisa melakukan nya sendirian? Se-hebat apa latar belakang Nando sehingga Siena butuh Erlan untuk melindunginya?
"lalu bagaimana dengan Cindy? apa dia mencintai Alvaro?" Tanya Siena.
Nicole menggeleng, matanya menerawang mencoba mengingat beberapa hal, "Cindy mencintai Nando, wanita itu akan melakukan apa saja demi Nando."
Ya, Tuhan! Siena menganga tidak percaya mendengarnya.
"Tapi Cindy kekasih Erlan, dia mencintai Erlan." kata Siena tidak percaya.
"Tidak, kak. Cindy berpacaran dengan Erlan pasti punya niat terselubung, bukankah itu yang selalu kau katakan? kau menganggu Cindy berharap dia menjauh dari Erlan. Ayolah, kak, kau sudah mengatakan itu berkali-kali."
Siena menekan dadanya yang kian sakit, reaksi alami dari tubuhnya. Siena tidak bisa membiarkan Cindy melancarkan rencananya, ia harus mencegahnya.
...***...
Jangan lupa like, komen dan Vote...