NovelToon NovelToon
Dendam Dibalik Cinta Mu

Dendam Dibalik Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miutami Rindu

Kepercayaan adalah tonggak dari sebuah hubungan. Mempercayai seseorang bukanlah kesalahan, namun mempercayai seseorang yang baru kita kenal itulah yang bisa menjadi sebuah kesalahan. Dan.. Inilah yang terjadi pada Nadien, hidupnya yang damai seketika berubah menjadi penuh tekanan dan rasa sakit. Jiwa dan raganya disakiti terus menerus oleh pria yang ia cintai, pria yang mulut nya berkata Cinta. Namun, terdapat dendam di balik itu semua.

Akankah Nadien mampu melewati ujian hidupnya dan membuat pria tersebut mencintainya? Ataukah, memilih menyerah dan pergi meninggalkan pria yang selama ini telah menyakitinya?

Penasaran..? Cuss langsung baca ceritanya, di cerita baru Author Dendam Dibalik Cinta Mu by. Miutami Rindu🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miutami Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Undangan Makan Malam

Mata Gavin nampak berkaca-kaca, kakinya tiba-tiba lemas saat melihat adik kesayangan nya di angkat oleh beberapa petugas menggunakan Rescue stretcher ( Tandu ) dengan keadaan tidak bernyawa.

Brukk !

Gavin tak sanggup lagi berdiri, ia ambruk di tanah bertumpu dengan kedua lututnya. Air matanya jatuh dengan cepat, jantung nya seolah berhenti berdetak.

Di tengah keadaan nya, mata Gavin menangkap sebuah tangan yang tiba-tiba merosot terkulai lemah. Melihat gelang yang sering Sheryl kenakan, membuat Gavin seketika sadar kalau itu memanglah Sheryl adiknya. Gavin tak sanggup menahan tangisnya, pria itu menangis berteriak menatap kepergian adiknya yang di bawa masuk ke dalam Ambulance.

[ Btw, gelang yang Gavin liat itu adalah gelang persahabatan antara Sheryl dan Nadien ya guys..]

Gavin benar-benar tak menyangka jika ia akan kehilangan Sheryl secepat ini. Bahkan Gavin masih belum bisa merelakan kepergian Sheryl sampai hari ini.

"Gue gak akan pernah bisa melupakan apa yang sudah terjadi pada Sheryl. Sampai kapan pun gue gak akan pernah rela Sheryl pergi dengan cara seperti itu." Mata merah itu memancarkan kemarahan sekaligus kesedihan yang mendalam.

"Tapi belum tentu kalo yang sudah terjadi pada Sheryl itu penyebabnya adalah Nadien," seru Kendrick entah kenapa Kendrick merasa kalau Nadien tidak salah atas yang menimpa Sheryl.

"Bukti-bukti yang gue dapat itu semua mengarah sama dia, Ken. Dan gue bersumpah, akan gue buat dia merasakan apa yang Sheryl alami." Ucap nya penuh dendam. Rahang pria itu mengeras, tangan nya mengepal kuat.

Di tempat lain, Nadien terlihat tengah sibuk membersihkan rumah besar yang ia tinggali ini. Lelah, sudah pasti karna Nadien harus membersihkan rumah besar dan luas ini sendirian.

Hari berlalu dengan cepat tak terasa sudah hampir satu bulan Nadien menjadi istri Gavin. Setiap hari yang Nadien lalui terasa berat, karna sikap Gavin yang tidak pernah menghargai dan mempedulikan nya saat di rumah.

Tapi Nadien tak ingin terus mengeluh, ia harus bisa menjalani semua ini dengan lapang. Nadien berusaha mengalihkan rasa sedih nya dengan pekerjaan rumah, toh bukan hal sulit bagi Nadien. Karna sejak kecil Nadien sudah tinggal di panti, jadi Nadien tak merasa kesusahan melakukan pekerjaan rumah.

Nadien meletakkan ember berisi air bekas mengepel lantai, kini Nadien sudah berada di lantai dua. Namun, setelah mengelap beberapa tempat di lantai atas pandangan Nadien tertuju pada pintu bercat emas yang sejak awal mencuri perhatian nya.

Sedari awal Nadien memang sangat penasaran apa isi ruangan itu, dan kenapa Gavin sampai tak mengizinkan siapapun masuk ke dalam ruangan tersebut selain dirinya dan Kendrick asisten pribadinya.

Karna rasa penasaran Nadien semakin besar. Gadis itu meletakkan alat kebersihan nya, lalu kakinya mulai melangkah mendekat ke arah pintu tersebut. Hingga kini Nadien sudah berada tepat di depan pintu yang membuat jiwa kepo nya meronta.

Tangan Nadien terulur, memegang knop pintu. Namun ketika Nadien memutarnya ternyata terkunci, wajah Nadien terlihat kecewa.

"Ahh, pintunya dikunci." Gumam nya nampak kecewa.

Nadien kembali menatap pintu yang tertutup rapat itu, terdengar helaan nafas dari gadis itu.

"Ah sudahlah lebih baik aku kembali bekerja. Mungkin belum saat nya aku melihat isi di dalam ruangan ini." Monolognya lagi.

Sedang di kantor. Gavin mendapat sebuah undangan dari rekan bisnis nya. Undangan makan malam, itu artinya Gavin harus pergi bersama Nadien malam ini.

Dengan malas Gavin meminta Kendrick menyiapkan kebutuhan Nadien, seperti apa yang harus Nadien kenakan malam ini. Karna ini adalah acara yang sangat formal, dan bagi Gavin makan malam ini sangatlah penting.

Gavin menyantap sarapan yang sudah Kendrick pesan untuknya sebelum pergi. Sampai pintu ruangan Gavin terbuka, masuklah Jesslyn dengan senyuman terbaiknya.

Melihat kedatangan Jesslyn, Gavin hanya menatap nya sekilas dengan cuek. Kemudian melanjutkan kegiatan makan siangnya.

"Kamu lagi makan? Padahal aku ingin mengajak mu makan siang bareng," ujar Jessy dengan suara mendayu menghampiri Gavin.

Gavin tak menghiraukan ucapan Jessy, pria itu lebih suka menikmati makanan nya. Merasa di cuekin Jessy merasa kesal, tapi ia tak ingin menunjukan hal itu di depan Gavin.

Jessy menyunggingkan kembali senyumnya lalu duduk di samping Gavin melingkarkan tangan nya di tangan kekar Gavin.

"Sayang, kamu mau gak nemenin aku beli baju nanti sore?" Ucapnya lagi berusaha menarik perhatian Gavin.

"Aku gak bisa. Kamu pergi saja sendiri, aku harus menyelesaikan pekerjaan ku. Kamu taukan kalau malam ini aku harus menghadiri acara makan malam rekan bisnis ku?" Timpal Gavin datar.

"Justru itu aku ingin kamu temenin aku beli baju, karna aku ingin memakai pakaian terbaik untuk menemani mu nanti malam." Tukasnya antusias.

Gavin terdiam, pria itu meletakkan sendoknya cukup kasar "Jessy maaf. Tapi kamu gak bisa pergi bersamaku malam ini," ucap Gavin memiringkan wajahnya menatap Jessy.

Eksfresi wajah Jessy berubah kesal, "Kenapa? Bukankah setiap ada acara seperti ini aku akan ikut dengan mu, menemani mu. Kenapa sekarang gak bisa?" protesnya tak terima.

"Jessy kamu taukan aku sudah menikah?!" Menatap Jessy dingin.

"Lalu, apa masalahnya? Bukankah pernikahan kamu itu semua palsu?!" Sentak Jessy mulai tersulut.

"Iya. Tapi mereka gak tau masalah ini, mereka taunya Nadien adalah istri sah ku, itu artinya aku tidak bisa membawamu karna aku harus bersama istriku malam ini." Terang Gavin.

Tentu itu semakin menyulut emosi Jessy, Jessy beranjak berdiri menatap Gavin nyalang.

"Apa kamu bilang? Istri? Kamu menyebut dia istri, hah ?! Apa aku gak salah denger? " Pekik Jessy marah.

Gavin menghela nafasnya kasar, "Jessy.. Please, jangan mulai aku males berantem sama kamu. " Ucap Gavin menengadah menatap Jessy.

"Gak bisa, kamu nyebut perempuan itu istri kamu Gavin ! Kamu sadarkan apa yang kamu katakan? Atau jangan-jangan kamu mulai menerima dia?" Bentak Jessy.

Gavin ikut tersulut, ia tak suka di bentak. Berani sekali wanita di depan nya ini membentak seorang Gavin.

Gavin beranjak mencengkram tangan Jessy kuat, "Berani kamu bicara dengan nada tinggi padaku?!" Ucap nya pelan namun mengerikan.

Jessy mulai ketakutan melihat raut wajah Gavin, "Aku membawanya itu karna terpaksa dan ini semua untuk menjaga nama baik ku dan perusahaan. Jadi berhenti bersikap seperti anak kecil dan jangan salah paham padaku." Menatap Jessy tajam, "Sekarang keluar ! " Usir Gavin menghentakan tangan Jessy kasar.

Walau sempat terhuyung, tapi Jessy kembali mendekati Gavin "Ma-maafin aku Gavin. A-aku hanya gak suka kamu menyebutnya istri di depan ku. Apa kamu lupa, apa yang sudah dia lakuin sama adik kamu, hah?! " Kata Jessy melembutkan suaranya.

"Sampai kapanpun, aku gak akan pernah lupa apa yang sudah dia lakukan pada adik ku. Tapi, rekan-rekan bisnis aku taunya istriku adalah Nadien. Jadi berhenti berpikir kalau aku menerimanya sebagai istriku. Karna sampai kapanpun aku gak akan pernah mau menerima dia sebagai istriku. " Jelas Gavin dengan dada memburu.

"Kalau begitu jangan pernah mengatakan kalau dia adalah istrimu. Aku gak suka kamu menyebut nya istri, di depan ku ! " Mata Jessy nampak berkaca-kaca.

Entah kenapa setiap melihat wajah sedih Jessy, Gavin selalu merasa tak tega "Maafkan aku. Aku janji gak akan mengatakan nya lagi, " menggenggam tangan Jessy, namun kali ini lebih lembut tak sekasar tadi.

Jesslyn berhambur memeluk Gavin, dan itu membuat Gavin merasa tak nyaman. Entah kenapa Gavin seolah tak suka Jessy memeluknya akhir-akhir ini. Ada dorongan untuk menolak, tapi Gavin ragu. Ia hanya bisa mematung tanpa berniat membalas pelukan wanita yang berstatus kekasihnya itu.

Sedang di kediaman nya, Nadien yang tengah berkutat di dapur begitu sibuk dengan kegiatan nya. Dengan senyuman gadis itu begitu menikmati kegiatan nya di rumah ini walaupun ia hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah seorang diri.

Gadis itu terlihat sedang membuat kue yang tengah ia cetak di loyang. Hingga suara bel rumah mengalihkan perhatian nya, Nadien beranjak berdiri hendak membuka pintu.

***cKlek***. 

Pintu terbuka, menampakkan sosok pria tampan dengan kaca mata bertengger di hidung nya yang mancung. Perawakan jangkung nan gagah yang berbalut pakaian formal khas kantoran, membuatnya terlihat tampan.

"Asisten Ken?" Ucap Nadien lembut.

Kendrick menyunggingkan senyum ramah nya, "Ada apa? Apa ada yang ingin kamu ambil? Masuklah ! " Kata Nadien dengan ramah.

"Oh tidak. Saya kesini hanya untuk memberikan ini buat kamu," menyodorkan dua paper bag pada Nadien.

Nadien menatap paper bag tersebut dengan eksfresi bingung, "Apa ini?" Cicitnya mengangkat pandangan nya menatap pria jangkung di depan nya.

"Malam ini kamu akan menemani Bos untuk acara makan malam bersama rekan bisnis nya di hotel xx. Ini adalah gaun yang harus kamu pakai malam ini," jelas Kendrick dengan pembawaan nya yang tenang.

Nadien sebenarnya bingung, ada banyak pertanyaan yang bermunculan di kepalanya. Namun, Nadien mengarahkan tangan nya menerima dua paper bag tersebut dengan ragu.

"*Apa harus Ken yang memberikan gaun ini padaku, kenapa gak Gavin langsung yang memberikan nya padaku? Padahal kita tinggal serumah," Batin Nadien wajahnya berubah sendu*.

"Baiklah saya harus kembali ke kantor. Saya permisi," ucap Ken melihat Nadien yang hanya diam dengan pemikiran nya.

Nadien kembali sadar, "Eum.. Tunggu sebentar! "

Kendrick kembali menoleh baru saja ia hendak bertanya tapi Nadien sudah melesat masuk, alhasil Kendrick hanya mematung di tempatnya.

Tak lama kemudian Nadien kembali dengan membawa paper bag kecil. Dengan tersenyum manis Nadien menyodorkan paper bag itu pada Kendrick.

"Ini, aku tadi membuat kue. Bawalah, kalian bisa menikmatinya sambil bekerja nanti." Ucap Nadien dengan ceria.

Melihat eksfresi polos Nadien, membuat Kendrick tanpa sadar menyunggingkan senyumnya.

"Baiklah." Kendrick mengintip isi di dalam nya, "Aromanya harum sekali, apa saya boleh mencobanya juga?" Sambungnya.

"Tentu, aku kan tadi bilangnya untuk kalian. Jadi kamu juga boleh mencobanya, sekalian nanti kasih penilaian nya ya, bagaimana rasanya. Soalnya ini kali pertama aku membuatnya lagi setelah sekian lama," ujarnya menunjukan deretan giginya yang putih.

Sekejap Kendrick terpesona melihat senyuman Nadien, namun buru-buru Kendrick menepisnya. Menyadari apa yang ia pikirkan itu adalah kesalahan.

"Em, oke. Ya sudah kalo gitu saya pamit," Nadien mengangguki, kemudian Kendrick berlalu pergi.

"Jangan lupa, nanti beritahu aku ya.." Teriak Nadien saat Kendrick hendak masuk kedalam mobil.

Kendrick menoleh kemudian mengangguk. Nadien kembali masuk, menutup pintu. Gadis itu kembali ke dapur, tatapan nya tertuju pada dua paper bag di atas meja makan yang sempat ia letakkan di sana.

Nadien menghampiri, kemudian membuka isi paper bag tersebut. Rupanya sebuah gaun dan juga sepatu heels yang nampak indah dan mahal tentunya.

Namun, bukannya senang. Nadien justru terlihat murung, tak ada kebahagian di wajahnya. Menurutnya, semua ini hanyalah palsu Gavin hanya menggunakan nya di saat ia membutuhkan nya. Bahkan, gaun dan sepatu ini Nadien tidak tau apakah ini pilihan suaminya ataukah pria lain yang bekerja sebagai Asisten Gavin itu.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

**Dua episode dulu yaa.. Maaf baru bisa up, soalnya Author lagi sibuk banget di dunia nyata Author🙏🏻 Insyaallah, besok Author up dua episode lagi😊**

**Jangan lupa Like, Vote, Komen dan tabur mawarnya yaa biar Author makin semangat up nya🥰🤗**

1
Trisna Yati
Oalah....gantung critanya
Trisna Yati
aduuuhh thor critanya bikin penasaran bgt, dn GK bisa di tebak
Miutami Rindu: 🥰
Ikutin terus sampe akhir ya, karna ceritanya akan semakin seru dan menegangkan🤫
total 1 replies
Trisna Yati
critanya menarik dn seru
Trisna Yati
mampir thor,,,dri awal critanya udah menegangkan dn seru
Miutami Rindu: Makasih udah mampir🤗 Semoga bisa terus dukung Author dan ngikutin cerita nya sampe akhir🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!