Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkap...
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya ayah Joan keluar dari kamarnya. Wajahnya berseri-seri dan jalannya tidak lagi pincang. Kakinya sudah sembuh total.
Ibu menyambut ayah dengan tangisan bahagia, juga ke tiga adik Joan segera menyerbu ayah mereka. Ayah menggendong adik bungsu dan ke dua anak yang lain juga merangkul pinggang ayah di kiri dan kanannya.
Joan merasa ragu-ragu untuk memeluk ayahnya, dia merasa terasing dan berpikir bahwa mungkin kali ini dia akan diasingkan oleh orang tuanya.
Joan merasa kesedihan yang besar dalam hatinya, dia menggigit bibir bawahnya dan matanya mulai berlinang. Joan tidak rela untuk kehilangan kasih dan kehangatan keluarga barunya.
Ayah melihat kepada Joan yang berdiri terpatung. Melihatnya bersedih, hatinya pun merasa tersentuh. Dia melambaikan tangannya meminta Joan untuk mendekatinya. Joan tersentak dan pada akhirnya dia datang ke pada ayahnya. Ibunya segera memeluk Joan dan menepuk-nepuk punggungnya dengan kasih sayang.
Sebenarnya ayah dan ibu Joan sudah membicarakannya tadi malam dan merasakan (mungkin itu insting orang tua) bahwa Joan begitu berbeda sejak dia sembuh dari sakitnya tetapi mereka akan tetap menerima Joan apapun pengakuannya.
Ayah Joan melepaskan ke tiga anaknya dan menyuruh mereka untuk bermain di luar, kemudian ayah dan ibu duduk bersama di kursi panjang di depan Joan sedang Joan berdiri di depan mereka.
Hatinya bergetar saat menatap mata mereka. Dia menundukkan kepalanya tetapi ayahnya mengangkat dagunya dan berkata;
"Ada apa Joan, adakah hal yang kau rahasiakan dari kami".
'Jujurlah pada kami, apakah engkau benar-benar anak kami atau bukan karena kami merasa engkau begitu berbeda"; kata ibu Joan sambil menahan kesedihannya.
Joan tertegun sejenak dan akhirnya dia mengungkapkan rahasia terbesarnya saat itu.
"Ayah dan ibu, sebenarnya memang anak kalian Joan sudah mati dan jiwaku sendiri berasal dari negeri yang jauh. Aku tidak tahu mengapa jiwaku bisa masuk ke tubuh anakmu. Tetapi aku sungguh-sungguh senang bisa menjadi anak kalian. Tolong jangan usir aku"; kata Joan sungguh -sungguh.
Ibu Joan tidak bisa lagi menahan kesedihan hatinya dan dia menangis mengingat anaknya yang sudah tidak sedang ayah Joan terdiam karena berusaha mencerna kata-kata Joan.
Joan terdiam, tidak berkata apa-apa lagi. Dia memilih untuk menunggu keputusan ke dua orang tuanya.
'Percayalah, aku bukan penyihir dan aku juga bukan dari jaman ini tetapi aku berasal dari jaman yang jauh di masa depan. Akupun sebenarnya juga sudah mati tetapi Tuhan ternyata masih memberiku kehidupan melalui tubuh anak kalian dan kebetulan namaku juga sama seperti Joan dan aku benar-benar bersedia menjadi anak kalian kalau kalian mau menerimaku";
Sambung Joan lagi tegas karena sudah mendapatkan kepercayaan dirinya lagi.
Ayah dan ibu Joan mendengar perkataan itu langsung keduanya bersama memeluk Joan.
'Joan, siapapun engkau, engkau adalah anak kami karena jiwamu ada dalam tubuh anak kami. Mungkin lebih baik bagi anak kami untuk mati supaya dia tidak menderita lagi karena hidup dalam kebodohan. Mungkin kehadiran mu juga merupakan permintaan dari anak kami yang tidak rela meninggalkan kami dalam kesedihan'; kata ayah....
'Ya Joan, engkau adalah anak kami dan kami juga akan menjadi orang tua mu seumur hidup kami"; sambung ibu Joan.
Joan merasa sangat terharu. dia melepaskan diri dari pelukan ayah dan ibunya dan berlutut lalu membenturkan dahinya ke lantai sebanyak tiga kali.
"Ayah, ibu terimalah hormat anakmu".
Ayah dan ibu segera mengangkat tubuh Joan dan memeluknya kembali.
Karena ayah dan ibunya sudah mengetahui rahasia besar Joan maka Joan juga tidak segan-segan lagi memberitahukan mereka darimana dia mendapatkan beras mistik surgawi.
Joan mengeluarkan liontin giok nya dan menunjukkan kepada mereka sambil menjelaskan;
"Waktu aku berpindah ke tubuh Joan, anehnya liontin giok ini mengikutiku. Liontin giok ini adalah ruang dimensi untuk menyimpan barang-barang bahkan juga bisa untuk tempat memelihara binatang hidup dan juga ladang pertanian. Hanya sayangnya aku tidak dapat membawa kalian ke dalamnya"
Untuk menjelaskan ruang dimensi pertaniannya, Joan tidak terlalu sulit membawa orang tuanya untuk memahaminya karena orang di jaman itu memiliki cincin ruang atau tas dimensi untuk menyimpan barang-barang yang luasnya minimal tiga meter persegi tetapi ruang dimensi mereka tidak bisa untuk memelihara binatang hidup.
Meskipun mahluk hidup bisa dibawa ke dalam ruang dimensinya tetapi Joan tidak berminat untuk membawa keluarganya ke dalam ruang dimensi karena orang yang masuk ke dalam ruang dimensi akan secara otomatis menerima cap jiwa yang membuat hidup dan mati nya ada didalam pengendalian tangan Joan dan orang itu secara otomatis akan menjadi budak milik Joan seumur hidupnya.
Ayah dan ibu terpana mendengarkan penjelasan Joan karena meskipun mereka tahu tentang cincin ruang tapi mereka tidak pernah memilikinya bahkan saat mereka masih tinggal di ibukota, keluarga mereka pun tidak memiliki nya karena harga pembuatan cincin itu sangat mahal dan hanya bisa dibuat oleh master bela diri.
Joan mengeluarkan berapa karung beras dari ruang dimensi nya dan menjelaskan;
"Ayah, ibu, dari sinilah beras kita berasal, bukan dari tuan Wang. Kita tidak akan lagi kekurangan beras, jadi mulai hari ini ibu bisa memasak nasi kapanpun. Aku berencana membeli tanah untuk membuat ladang pertanian dan peternakan hewan mistis".
"Bukankah ibu dan ayah merasakan bahwa rasa sayuran kita hari ini berbeda. Nasi, sayuran dan hewan peternakan kita mengandung energi mistis yang bisa menyehatkan dan menguatkan tubuh ".
"Ayah dan ibu akan mendukung semua rencanamu, tetapi kita tidak perlu buru-buru supaya tidak mengundang kecurigaan dan keserakahan orang -orang yang iri akan keberuntungan kita"; kata ayah.
Ibu hanya diam dan mendengarkan percakapan ayah dan anak. Dia senang sekaligus sedih pada saat yang sama tetapi meskipun begitu, ibu sudah merelakan kepergian jiwa dari anak kandungnya karena mereka mendapatkan Joan sebagai gantinya.
Apalagi Joan terlihat sangat menyayangi mereka dan sudah menerima mereka menjadi orang tua kandungnya bahkan mereka melihat tekad yang kuat dari Joan untuk membantu membawa keluarga mereka kepada kejayaan.
Joan memanggil Blue dari ruang dimensi pertaniannya untuk diperkenalkan kepada keluarganya.
Blue hinggap di bahu Joan dan memberikan hormat dengan menganggukkan kepalanya.
"Salam tuan dan nyonya, namaku Blue, saya adalah binatang mistis Joan yang menjaga ruang dimensi pertanian".
Ayah dan ibu terpesona melihat bulu Blue yang cantik dan lebih heran lagi mendengar Blue berbicara kepada mereka. Hanya binatang mistis yang sudah mencapai ranah surgawi yang bisa bicara seperti manusia dan binatang mistis seperti ini sangat langka, lebih merupakan legenda karena kebanyakan orang tidak pernah melihatnya.
Joan memanggil adik-adiknya masuk ke dalam rumah untuk berkenalan dengan Blue. Ketiga adiknya sangat senang dan mereka membawa Blue keluar untuk bermain.
Blue menjadi pusing karena harus menyenangkan ke tiga adik nonanya. Apalagi adik bungsu yang tidak mau memisahkan diri dari Blue.
menyala kaltim kuuhhh😁😁😁😁😘😘😘😘