NovelToon NovelToon
Benih Rahasia CEO Cassanova

Benih Rahasia CEO Cassanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Single Mom / Ibu Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: serena fawke

“15 menit, lakukan semuanya untuk membuatmu hamil dalam kurun waktu itu! Saya tidak menerima waktu lebih dari itu” Suara dingin dari seorang pria berhasil membuat wanita yang tengah berdiri gugup dengan pakaian renda tipis itu mematung.
Bau alkohol yang sangat keras menyeruak di indra penciumannya. Tidak pernah Layla sangka hidupnya akan berakhir seperti ini.
Menikahi siri dengan suami orang hanya untuk menyewakan rahimnya karena pasangan ini tidak bisa memiliki keturunan.
Tapi, apa katanya tadi? 15 menit untuk melakukan semuanya? Bagaimana bisa?
Melihat tak ada sahutan sama sekali dari wanita ini membuat pria itu menghela napas panjang dan hendak berbalik pergi, namun Layla, wanita itu menahan tangan pria itu.
“P-pak Saka…saya akan berusaha melakukannya dalam waktu 15 menit, asalkan Pak Saka bisa memberikan saya 300 juta setelah ini,” ujar Layla dengan suara yang bergetar, bahkan matanya tak berani menatap mata tajam nan dingin milik pria berkuasa yang ada di depannya ini.
Adisaka Tahta Hirawan, mendengar namanya saja sudah membuat Layla tertohok. Bagaimana tidak? Pria ini adalah salah satu pebisnis paling sukses yang diberkati dengan wajah tampan bak malaikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon serena fawke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Layla merasakan tubuhnya melayang di udara, dipeluk erat oleh lengan kekar Saka yang membawanya masuk ke dalam suite hotel dengan langkah tegas. Hujan yang sempat mengguyur membuat udara terasa dingin, tetapi tubuhnya justru semakin panas. Jas hitam milik Saka yang membalut tubuhnya terasa berat, menyelimuti tubuhnya yang masih gemetar.

Saka menutup pintu dengan satu sentakan, lalu berjalan menuju sofa, menurunkannya perlahan. Layla menggigit bibir, mencoba mengendalikan diri. Aroma khas Saka—maskulin, tajam, dan sedikit aroma mint malah membuatnya semakin menggila.

Pria itu berdiri tegak di depannya, melonggarkan dasinya dengan ekspresi yang sangat sulit dideskripsikan. Dingin. Tak ada sedikit pun tanda bahwa dia terganggu dengan situasi ini.

Namun, jauh di dalam sana Saka bertahan mati matian dengan keadaan ini. Rasa khawatirnya pada wanita ini jauh melebihi gairahnya yang sudah berada di ubun ubun.

Ingin rasanya Saka mengurung wanita ini dan mengikatnya hanya untuknya saja sehingga tidak ada pria hidung belang diluar sana yang berniat buruk dengannya seperti tadi.

”Minum air ini sampai habis. Mungkin ini bisa meredakan efek obat itu.” Saka menyodorkan gelas besar yang penuh berisi air putih.

Layla yang tangannya sudah berkeringat mengambilnya dengan tangan gemetar. Dia langsung menyingkap jas hitam yang Saka berikan padanya hingga memperlihatkan gaunnya yang terbuka dengan kulitnya yang basah karena keringat.

Saka hanya bisa menelan ludahnya susah payah melihat pemandangan itu. Dia memalingkan matanya menatap ke arah lain.

Namun pria mana yang bisa menolak godaan semacam ini? Ditambah, sejak awal Saka tidak pernah mengecualikan Layla. Wanita ini, memang selalu bertengger di pikirannya bahkan sejak 7 tahun itu.

Tidak pernah sekalipun Saka melupakannya dan lebih pentingnya lagi, melupakan fakta bahwa Layla adalah istri sahnya.

”Ah...masih...masih sangat panas,” cicit Layla sembari mengibas ngibasi wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus. Rasanya dia hanya ingin menanggalkan seluruh pakaiannya dan dia semakin mendambakan sentuhan di area sensitifnya.

Ini benar-benar sangat berbahaya.

”Berdiri!” Saka menarik tubuh Layla yang melemas. ”Anabella, sadarlah. Lebih baik kamu mandi dan dinginkan seluruh tubuhmu. Aku akan menunggu diluar keadaan ini sangat berbaha—

”S-saka tunggu...”

Saka berhenti. Tangan Layla menahan ujung kain kemejanya menahannya untuk tidak pergi. Tapi bukan itu yang membuat Saka berhenti.

Hal yang membuatnya mematung adalah cara Layla menyebutkan namanya tanpa embel-embel ’Pak’ dan hanya ’Saka’ dengan nada yang begitu sensual.

”T-tolong jangan tinggalkan aku disini. Aku sangat takut karena kejadian tadi,” lirih Layla membuat Saka mau tidak mau berbalik.

Bayangan kejadian tadi—saat Adrian mencoba menyentuhnya, saat dia merasa begitu tak berdaya—membuat tubuhnya kembali gemetar.

”Lebih baik kamu tidur. Berbaringlah, saya tetap akan disini.” Saka menuntun Layla dan menyelimuti seluruh tubuhnya agar dia tidak berpikir macam-macam.

"Berapa banyak yang kau minum tadi?" Saka bertanya, nadanya lebih serius saat Layla sekuat tenaga menahan gairahnya yang membuncah. Rasanya pikirannya tidak bisa berpikir jernih saat ini. Obat ini begitu kuat pengaruhnya.

"Aku… Aku tidak tahu." Layla menjawab jujur. Kepalanya mulai terasa berat.

Saka mengembuskan napas panjang. Dia membenci situasi seperti ini. Membenci ketidakmampuannya untuk mengendalikan keadaan.

Saka menempuk pelan kepala Layla sembari menemaninya di ujung ranjang berusaha membuatnya lebih tenang. "Kau harus melawan efeknya. Jangan biarkan ini menguasaimu."

Layla menggigit bibirnya lebih keras, tetapi itu hanya memperburuk keadaan. Tubuhnya semakin panas, napasnya semakin pendek. Dia tahu apa yang dibutuhkan tubuhnya saat ini, dan itu membuatnya takut.

Dia menatap Saka dengan mata yang sendu. Layla memperhatikan lekat lekat wajah tampan Saka. Rahangnya yang tegas, matanya yang tajam. Rasanya pria ini terlalu tampan untuk menjadi kenyataan.

Matanya turun ke arah kemeja putih ketat yang Saka pakai karena otot dadanya yang terlihat sesak didalam sana. Layla menelan ludahnya susah payah.

Saka yang sebenarnya sudah bereaksi jauh sebelumnya tidak memerlukan waktu banyak untuknya membalikkan keadaan.

Dengan sekali gerakan, Saka menarik tengkuk Layla dengan penuh tekanan dan melumat bibirnya dengan membabi buta seakan akan dia sudah menahannya selama beberapa lama.

”Mph....ahh...Mph.” Desahan Layla keluar di sela sela ciuman panas itu. Bukan hanya Saka, tetapi Layla mengimbangi dengan sangat liar.

Seakan setiap sentuhan dari Saka memberikannya rasa puas tiada tara dari pengaruh obatnya. Namun seberapa panaspun ciuman itu, Layla menginginkan lebih.

”Anabella....kau sungguh menguji pertahananku,” desis Saka disela sela ciuman panasnya disekujur tubuh molek Layla tanpa meninggalkan seinci pun.

Dengan gerakan cepat dia melepas kemejanya dan melemparnya sembarangan arah dan mulai merobek gaun Layla tanpa ampun.

Pria itu seperti serigala yang kelaparan, tidak kenal kata henti. Matanya tak henti hentinya menatap penuh gairah tubuh Layla yang terkungkung dibawahnya tanpa sehelai benangpun.

Sialnya, Layla malah menikmati permainan itu. Dia terlihat menginginkan lebih karena pengaruh obat itu dan berubah menjadi sangat aktif.

Hingga saat tiba di inti permainan Saka yang kesadaranya masih tersisa sedikit menghentikan kegiatannya. ”Annabella, kamu yakin tidak akan menyesal melakukan ini?” tanyanya dengan suara beratnya.

Layla yang sudah hampir dipuncak kenikmatannya hanya bisa mengangguk cepat dan memohon agar Saka tidak menghentikan permainannya.

”Iya...aku yakin...tolong.”

Saka membeku. Suara itu lirih, hampir tidak terdengar. Tapi dia tahu apa yang dimaksud Layla.

Dia menatapnya. Lama.

"Kau yakin?"

Layla mengangguk cepat, tanpa ragu.

Saka menghembuskan napasnya perlahan, menutup mata sejenak. Dia tahu ini kesalahan. Dia tahu efek dari obat itu bisa memengaruhi cara berpikir Layla. Tetapi dia juga tahu satu hal: wanita ini tidak akan menyerah jika dia tidak melakukannya.

”Baiklah, walau kamu menangispun nanti aku tidak akan menghentikannya, Anabella. Sekali mengatakan iya, kamu tidak punya jalan keluar lagi,” bisik Saka sebelum dia mulai menganggahi tubuh Layla hingga keduanya berhasil mendapatkan puncak kenikmatan tiada tara.

**

Saat Saka membuka mata keesokan paginya, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, tidurnya terasa lelap. Tidak ada mimpi buruk. Tidak ada malam-malam penuh kegelisahan.

Hanya ada kehangatan.

Satu tangan melingkar di dadanya. Satu kepala tertidur lelap di sisi tubuhnya.

Dia menunduk. Layla.

Saka menatapnya lama, ekspresinya tak terbaca. Napas Layla teratur, wajahnya terlihat tenang. Tidak ada jejak kepanikan atau penyesalan.

Saka menggerakkan tangannya perlahan, menyentuh rambut wanita itu.

Dia tidak mengerti. Tidak bisa memahami. Kenapa hanya dengan wanita ini dia merasa senyaman ini?

1
Rafly Rafly
farel bakal punya adik nih
Rafly Rafly
akhirnya adik Farrel mulai di proses /Drool/
kesyyyy
geregetan sama sakaa🤐🤐
Rafly Rafly
Luar biasa
Tri Wahyuni
semoga Farel bisa ketemu Shaka dgn tidak sengaja dn Shaka tau bhw dia mirip anak itu dn ternyata anak anak nya Layla
Tri Wahyuni
Shaka dh lebih baik kmu ceraikan Meyra dh g bisa punya anak matrialistik dn serakah ingin menguasai harta nya kake Abraham .perempuan g pengertian masi kmu cintai ...
Ma Em
Semoga Saka tdk bisa meninggalkan Layla dan menceraikan istrinya Meira apalagi setelah tau Layla punya anak dgn Saka
Ma Em
Saka kalau emang kamu mencintai Layla jgn berbuat semaunya karena Layla bkn wanita yg bisa dilecehkan Layla perlu uang bkn untuk foya foya karena untuk biaya anakmu sekolah semoga Saka segera mengetahui bahwa Saka punya anak dari Layla
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga Saka segera mengetahuinya bahwa Saka mempunyai anak dgn Layla karena setelah Layla di fitnah dan diusir oleh istri pertama Saka Layla tdk memberi tau Saka bahwa Layla sdh mengandung
Juan Pablo Escamilla
Suka dengan gaya penulisnya
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak reader, kalau berkenan boleh juga mampir karya aku ya 'Kesayangan Tuan Sempurna'..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Juguito De Frutifastastico Uwi
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
ciara_UwU
Author, kita fans thor loh, jangan bikin kita kecewa, update sekarang 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!