Sasha harus menyandang status janda diusianya yang masih sangat muda yaitu 29 tahun,dan memiliki seorang anak perempuan.
Ia yang belum pernah bekerja sebelumnya,harus berjuang untuk ekonomi keluarganya,impiannya untuk bekerja diPerusahaan terwujud,tapi tak mudah untuk Sasha jalani karena anaknya yang tiba-tiba sakit parah mengharuskan Sasha membutuhkan uang dengan segera.
Dengan mengandalkan gelar Karyawan ,Sasha memberanikan diri untuk meminjam Uang kepada Bos nya.
Bos yang sudah lama menduda, mau memberikan uang berapapun yang Sasha mau asal mau jadi teman ranjangnya saat dibutuhkan kapanpun itu.
Sasha yang begitu mencintai putrinya itu rela melakukan apapun asal putrinya sembuh.
Banyak kesedihan dan kesulitan yang harus Sasha jalani,namun Ia yakin kebahagiaan akan datang padanya.
Bagaimana sasha menjalani kehidupannya kedepan?
Ikutin kisahnya ya !!!!!!!!!
SELAMAT MEMBACA!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Waktu yang sudah malam membuat Sasha tak bisa mencari makanan untuk ia makan,Ia menahan semuanya sampai pagi menjelang.
Ketika ia mencoba membangunkan tubuhnya,Sasha merasa kepalanya sangat pusing.
"Sus....tolong saya sus",pinta Sasha dengan suara lemah.
Suster yang tau keadaan orang yang memanggilnya lemah dan pucat,membawanya keruang pemeriksaan.
Sasha yang terbaring diruang pemeriksaan hanya bisa diam saat Dokter mulai memeriksanya.
"Ibu...kondisi Ibu sangat lemah,tekanan darah Ibu juga lemah,saya akan memberikan infus dan menyuntikkan obat,setelah itu ibu bisa makan dengan segera,karena lambung ibu terlalu lama kosong menyebabkan asam lambungnya meningkat dan membuat ibu merasa sedikit sesak".
Sasha hanya bisa mengangguk patuh dan memejamkan matanya saat Dokter mulai memasangkan infus ditangannya.
Sasha justru menangis mengingat anaknya yang sedang berjuang diRuang ICU,bahkan rasa sakit yang dia alami sekarang belum seberapa dibanding anaknya yang penuh dengan alat medis ditubuhnya.
"Ibu....Ibu nggak apa-apa?",tanya Dokter dengan panik karena pasiennya menangis saat dipasang infus.
Sasha mengusap air matanya,Ia tidak mau Dokternya salah mengira.
Sasha yang baru memejamkan matanya kembali mendengar ponselnya berbunyi."Halo...dengan Ibu Sasha?Saya dari Rumah Sakit tempat anak Ibu dirawat,saya hanya menginformasikan bahwa biaya perawatan anak Ibu sudah mencapai lebih dari 10 juta,saya meminta Ibu untuk datang segera kebagian Administrasi untuk melakukan pembayaran",
Jedeerrrrrr,Sasha kaget dengan biaya yang sudah sangat banyak untuk perawatan anaknya,Sasha membuka halaman Mobile bankingnya untuk mengecek tabungannya yang ia simpan untuk sewa ruko untuk usahanya,Ia melupakan rencana kelanjutan usahanya demi untuk anaknya bisa sembuh.
"Rejeki bisa dicari Sha,tapi melihat Alesha kembali sehat adalah keinginan terbesarku saat ini".ucap Sasha untuk menyemangati dirinya sendiri.
Dengan masih menggunakan infus,Sasha memanggil salah satu Suster untuk membantunya membawanya kebagian administrasi dengan kursi roda.
"Ya Ampun Ibu...saya turut prihatin dengan musibah yang Ibu alami,mudah-mudahan anak Ibu segera sadar dan sembuh kembali",ucap suster setelah mendengar Sasha bercerita tentang tujuannya keruang administrasi.
"Iya terimakasih Sus,anakku adalah sumber kekuatanku,mudah-mudahan dia benar-benar sembuh dan bisa berkumpul denganku lagi dalam keadaan sehat".
Sasha terus didorong menggunakan kursi roda untuk sampai keruang administrasi dan langsung menyelesaikan pembayaran begitu sampai.
Bunyi ponsel kembali berdering saat Sasha akan kembali keruang pemeriksaan."Halo Sha....Ayahmu kondisinya lemah Sha,Ibu bingung harus gimana....Pak RT sedang tidak ada dirumahnya saat Ibu ingin meminta tolong,sekarang Ibu harus gimana Sha...",ucapnya dengan penuh kepanikan.
Sasha berpikir akan meminta Rumah Sakit untuk mengirimkan ambulance kerumahnya tapi terlalu lama kalau harus menunggu,Sasha memilih memesan kendaraan online dan beruntung bertemu supir yang bisa membantu kesulitannya.
"Pak...tolong nanti kalau sudah sampai dirumah saya,Bapak ketuk aja pintunya dan tolong bantu bawa Ayah saya masuk kedalam mobil Bapak,karena hanya Ibu yang berada dirumah",perintah Sasha kepada supir kendaraan yang ia pesan.
Sasha merasa lega saat Ayahnya dalam perjalanan kerumah sakit,rasa sakit pada tubuh Sasha seakan ia lupakan saat Ayahnya justru yang sakit.
"Ya Tuhan....cobaan apalagi ini",ucap Sasha didalam hatinya dengan sedih.
Sasha memilih makan-makanan yang disediakan rumah sakit,Ia bertekad untuk kuat dan segera pulih untuk menjadi kuat demi menjaga Ayahnya dan anaknya.
30 menit berlalu Ayah Sasha telah sampau diRumah Sakit tempat Alesha dirawat,Ayah Sasha segera masuk UGD karena kondisinya yang sangat lemah dan sesak nafas.
Dengan kesigapan tim UGD,Ayah Sasha segera memakai alat bantu selang oksigen untuk membantu pernafasannya.
Sasha membawa selang infusnya menemui Ibunya.
"Ibu...apa yang terjadi?kenapa kondisi Ayah tiba-tiba melemah?apa terjadi sesuatu selama dirumah?tanya Sasha mencari tau.
Ibunda Sasha langsung menceritakan tentang kondisi ayahnya yang melemah saat kembali dari Rumah Sakit melihat kondisi Alesha,tapi ia tahan karena tidak ingin merepotkan, tapi kondisinya semakin melemah saat tengah malam,bahkan Ayahnya Sasha beberapa kali memuntahkan isi perutnya .Ibunda Sasha yang panik sempat menawarkan untuk segera pergi keRumah sakit tapi justru ditolak dengan alasan hanya masuk angin katanya,tapi semakin pagi kondisinya semakin melemah ditambah dengan sesak nafas yang dideritanya.
"Ya Ampun Ayah....kenapa Ayah harus menyembunyikan rasa sakit ayah hanya karena tidak ingin merepotkan",tangis Sasha begitu selesai mendengarkan Ibunya bercerita.
"Ibu...Ibu harus jaga kesehatan,Ibu harus sehat dan bantu Sasha untuk menghadapi musibah ini sama-sama".
Ibunda Sasha membawa anaknya kedalam pelukannya."Iya Nak,Ibu akan selalu sehat dan menemanimu menghadapi ini semua,kamu juga harus sembuh dan kuat biar Alesha yang sedang berjuang didalam sana bisa segera sembuh dan sehat kembali".
Pemeriksaan masih dilakukan oleh Dokter kepada Ayah Sasha,Sasha yang merasa sudah lebih baik memanggil seorang suster untuk melepas selang infusnya.
"Suster...tolong selang infus saya dilepas,saya sudah lebih baik dan segar,infusnya juga sudah habis",perintah Sasha dengan sopan.
Suster yang tak berani melepaskan begitu saja tanpa ada arahan dari Dokter segera memanggil seorang Dokter yang telah selesai memeriksa pasien.
"Maaf Dok,,bisa tolong cek pasien atas nama Bu Sasha?dia sudah merasa lebih baik ,jadi minta dilepas selang infusnya".
Dokter yang bernama Ridwan itu segera mengajak Suster yang menyuruhnya untuk membawanya ketempat Sasha dirawat.
Ridwan memeriksa kondisi Sasha yang sebenarnya masih membutuhkan perawatan lebih lanjut tapi Sasha justru memberitahukan kepada Ridwan bahwa dirinya sudah baik-baik saja.
Sasha yang sudah keluar dari ruang pemeriksaan merasa lega .
Ia mendekati Ibunya untuk sama-sama memberi kekuatan.Tak lama Dokter yang memeriksa Ayahnya keluar.
"Keluarga Pasien?Maaf saya harus mengatakan ini,tapi kondisi suami Ibu sangat lemah dan lambungnya sudah sangat akut penyakitnya,bahkan saya tidak yakin apakah makanan bisa tercerna dengan kondisinya yang seperti ini,Saya menyarankan untuk suami Ibu segera melakuka tindakan operasi untuk memperbaiki lambung yang sudah terlanjur rusak".
"Nak....kita harus gimana?kalau Ayah harus operasi kita dapet duit darimana?sedangkan kamu sedang butuh banyak biaya untuk perawatan Alesha".ucap Ibunda Alesha dengan sedih.
Sasha menjadi sangat sedih mendengar Ibunya yang kebingungan tentang biaya untuk suaminya,Dengan keadaan yang me desak Sasha mengeluarkan apa yang dia pikirkan.
"Apa sebaiknya rumah yang sedang kita tempatin sekarang kita jual saja Bu?itu bisa lebih dari cukup untuk operasi Ayah dan perawatan Alesha ,apa Ibu menyetujuinya?",tanya Sasha saat pikirannya buntu.