Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJALANKAN PERINTAH
Hati Quin tak tenang rasanya sebelum memastikan Elon benar-benar keluar dari Perusahaan Bone. Dengan dibatalkannya rencana kerja sama mereka secara sepihak, pasti akan menimbulkan rasa kesal di dalam hati Elon. Oleh karena itu, Quin harus memastikan Elon keluar dari perusahaan tanpa membuat keributan.
Quin belajar dari masalahnya dengan Elon. Pria itu tak suka sesuatu tanpa alasan yang jelas, seperti saat dulu Quin memutus hubungan mereka.
“Aku mau turun sebentar, Grandpa,” kata Quin dan Bone pun menganggukkan kepalanya, tanpa bertanya apa tujuan Quin.
Dan benar saja, saat Quin sampai di lobby, ia melihat Elon yang sedang menunjuk-nunjuk seseorang sambil berteriak.
Semua pandangan pegawai yang berada di lobby, kini tertuju pada Elon dan dua orang pria di hadapannya. Bahkan kini Elon sudah maju dengan tangan terangkat, seperti ingin memukul pria yang ada di hadapannya itu.
Quin merasa kesal karena Elon akan mengganggu orang-orang di perusahaannya. Ia tak pernah memikirkan sekitar dan langsung mengedepankan emosi. Oleh karena itu, Quin langsung melangkah lebih cepat, kemudian dengan sedikit menunduk ia mengayunkan kakinya, hingga mengenai kaki Elon dengan sangat keras.
Brughhh
“Arghhh …,” erangg Elon yang terjatuh di lantai lobby Perusahaan Bone. Tentu saja hal itu langsung membuat para pegawai yang berada di sana menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah asal suara. Mata mereka membulat saat melihat Quin menjatuhkan tubuh Elon dengan begitu mudah.
Bill yang melihat atasannya itu terjatuh, langsung mendekat dan membantunya. Sementara Quin justru menoleh ke arah pria yang tadi sepertinya akan dipukul oleh Elon. Ia langsung menunduk dan meminta maaf.
“Maaf atas segala keributan ini, Tuan,” kata Quin kemudian ia mengangkat wajahnya.
Matanya membulat dan jantungnya berdetak lebih cepat saat melihat pria itu kini tengah menatapnya. Namun Quin tak ingin memperlihatkan rasa kagetnya. Sudah beberapa waktu ini Quin kembali mengingat Fox, dan siapa yang sangka, kini pria itu telah berdiri di hadapannya.
Quin merasa senang melihat keberadaan Fox, yang berarti pria itu baik-baik saja. Namun, ia juga masih ingat bahwa Fox memintanya menjauhinya, ntah apa alasannya.
“Selamat siang, Nona Quin,” sapa Steve yang berdiri di dekat Fox.
Saat melihat Steve, baru-lah Quin menyadari bahwa Fox adalah Tuan Diggory yang dimaksud oleh Grandpa Bone.
“Silakan, Tuan,” Quin mengarahkan Fox dan Steve menuju ke lift. Ia juga memberi tanda pada petugas keamanan untuk membawa Elon keluar dari perusahaan.
“Awas kalian! Kalian berdua bersekongkol untuk menyerangku hah?! Aku akan menghancurkan kalian, lihat saja nanti. Quin! Lihat aku, Quin!” teriak Elon yang tubuhnya ditahan oleh Bill dan juga petugas keamanan. Segala umpatan Elon tentu saja terus membuat para pegawai yang berada di lobby memperhatikannya.
Kini, Quin sudah berada di dalam lift bersama dengan Fox dan Steve. Ia berdiri di dekat pintu, sementara Fox dan Steve berada di dinding belakang. Fox terus saja memperhatikan Quin dan tersenyum tipis saat melihat keadaan Quin yang baik-baik saja.
Kamu semakin cantik, Quin. Dan melihat bagaimana kamu menjatuhkan Elon tadi, rasa kuatir yang selama ini kurasakan, seharusnya tidak pernah ada. - batin Fox.
*****
Kerja sama antara Perusahaan Bone dan DG Coorp pun akhirnya terlaksana. Keduanya menandatangani perjanjian bersama. Mereka merencanakan sebuah mega proyek resort yang akan menjadi destinasi wisata nantinya.
“Terima kasih, Tuan,” kata Fox sambil berjabat tangan dengan Bone.
Setelah bersalaman dengan Bone, tangan Fox kini mengarah pada Quin. Ia juga berjabat tangan dengan Quin, seorang wanita yang merupakan cinta pertamanya, cintanya dalam diam.
Fox sangat tahu bagaimana hubungan Quin dengan Elon dulu. Oleh karena itulah ia selalu berada di dekat Quin untuk melindunginya, meskipun Quin tak akan pernah melihat ke arahnya. Fox cukup bersahabat dengan Quin untuk tetap dekat dengannya.
“Terima kasih, Nona Quin,” kata Fox.
“Terima kasih, Tuan Diggory,” balas Quin dengan formal.
Fox terus saja menatap ke arah Quin, seakan rasa rindunya belum terbayar hanya dengan melihat Quin sesaat. Bahkan tangannya yang masih berjabatan dengan Quin, rasanya enggan untuk ia lepaskan.
“Ehmm … ehmmm …,” suara Bone membuat Fox akhirnya melepaskan tangannya. Namun matanya terus tertuju pada Quin.
Bone yang melihat itu tentu saja tersenyum. Ia mulai berpikir dan mencari cara agar Fox dan Quin bisa dekat dan semakin dekat.
“Tuan Diggory, saya secara khusus mengundang anda untuk makan malam bersama, sebagai perayaan kecil dimulainya kerja sama kita. Bagaimana?” Kata Bone dengan senyum khas di wajahnya.
“Tentu saja, Tuan. Tak ada alasan bagi saya untuk menolaknya,” senyum terulas di bibir Fox.
***
Brakkk
“Apa maksudmu, Bill?” George terlihat marah besar saat asisten putranya itu mengatakan bahwa rencana kerja sama mereka dengan Perusahaan Bone gagal.
“Ma-maaf, Tuan. Tapi Tuan Bone sendiri yang mengatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan kita.”
“Ini pasti karena ulah Elon kan? Ini pasti karena ulahmu kan? Jawab!” Amarah George begitu besar hingga ia kembali menggebrak meja di hadapannya.
“Dad! Ini bukan salahku, tapi salah Quin. Dia yang membuat kerja sama ini gagal. Dia yang tak memberiku kesempatan,” Elon tak ingin disalahkan, “Siapa yang tahu kalau dia itu cucu Tuan Bone. Bukankah dia itu anak Tuan Neutron? Tak ada hubungan antara Neutron dengan Bone.”
George mendesaah kasar. Ia juga baru tahu kalau Quin Neutron memiliki hubungan dengan Tuan Bone.
“Dad tidak mau tahu, Elon. Kamu harus kembali ke sana dan dapatkan kerja sama itu. Kalau perlu kamu dekati lagi Quin, mengerti?!”
“Untuk mendekati Quin, tentu aku akan melakukannya, Dad. Tapi untuk mendapatkan kerja sama itu … aku tak yakin. Lebih baik Dad saja yang melakukannya. Bagaimana?”
Plakkk
Sebuah pukulan mendarat dengan mudah di kepala Elon. George tak habis pikir dengan putranya itu.
“Kerjakan atau kamu mau menggelandang di jalan hah?! Bagaimana kalau semua investasi kita ditarik? Pikirkan itu, Elon!”
Elon berdecak kesal. Hidupnya kini semua diatur oleh sang Daddy. Hal itu karena perusahaan mereka bisa hidup kembali karena adanya bantuan investasi dari mafia bawah tanah.
Kita hanya perlu menjalankan perintah Tuan Remus dan Nyonya Jenia. Habisi Keluarga Diggory, habisi Bone, dan terakhir adalah Keluarga Neutron. - batin George.
🌹🌹🌹