Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.
Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.
Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.
Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kotak Pensil Ajaib
"Kenapa ini bisa ada di kamarku? Bukankah tadi sudah aku buang?" Benak Tegar bertanya-tanya.
Anak muda itu heran Benda yang tadi menimpuk kepalanya, kenapa bisa ada di kamarnya. Tegar terus bertanya-tanya dan memperhatikan benda tersebut penuh muncul.
Karena rasa penasaran yang juga muncul semakin menguat, Tegar memutuskan segera membuka benda yang mirip kotak pensil tersebut.
"Wahh..." seketika Tegar dibuat takjub kala benda yang ada tangan kirinya, mengeluarkan cahaya terang setelah dibuka.
Namun cahaya itu tidak memancar dalam waktu yang lama. Semakin waktu berjalan, cahaya itu secara perlahan semakin meredup hingga cahaya tersebut benar-benar mati.
"Benda ini? Kenapa kaya komputer mini begini?" Tegar terus bertanya sendiri. "Sepertinya ini, tombol untuk menyalakannya." Jari Tegar menekan tombol berwarna merah.
Setelah tombol ditekan, lagi-lagi Tegar dibuat terkejut kala salah satu sisi dari benda itu, muncul sebuah tulisan.
"Selamat, anda terpilih sebagai manusia yang berhak menggunakan sistem dari kami," Tegar membaca tulisan pada layar itu, dengan teliti. "Sistem? Sistem apa?" Tegar mencoba mencerna dan memahami semua tulisan yang tertera di sana.
"Sistem yang ada dapatkan ini akan merubah hidup anda menjadi lebih baik dan anda bisa mewujudkan semua yang anda cita-citakan dengan bantuan sistem ini," gumam Tegar "Yakin, semua bisa diwujudkan?" Anak muda itu agak ragu.
"Jika anda bisa memenuhi syarat yang diminta sistem, anda akan mendapat hak untuk menerima imbalan 1000 kali lipat dari pendapatan anda selama 24 jam setelah memenuhi syarat," Tegar masih bergumam. "Mendapatkan imbalan? Syarat? Syarat apaan?"
"Untuk mendapatkan informasi tentang syarat yang harus dipenuhi, silahkan, tekan tombol hijau." Karena penasaran, Tegar langsung melakukan perintah tersebut.
Begitu tombol hijau ditekan, benda tersebut kembali mengeluarkan cahaya yang sangat terang sampai membuat Tegar menutup matanya.
Cahaya itu juga hanya terpancar beberapa detik. Tak lama kemudian cahaya tersebut mulai meredup secara perlahan hingga tiba-tiba kotak itu menutup.
"Loh, kenapa kotaknya menutup sendiri?" Sontak saja Tegar langsung bertanya-tanya.
"Memang seperti itu sistem kerjanya."
Tegar terperanjat. "Siapa itu?" Anak itu celingukan mencari sosok yang tadi membalas ucapannya.
"Anda tidak perlu takut, Tuan."
Suara itu kembali membuat Tegar terperanjat. Anak itu bahkan sampai bangkit dan bersikap waspada. "Kamu siapa?" Seketika Tegar merasa sedikit ketakutan. Tunjukan wajahmu, cepat!"
"Saya sosok tak kasat mata, yang diciptakan untuk melayani manusia yang sudah mengusap kotak itu."
"Me-ngusap ko-tak ini?" Tegar sampai tergagap. "Mana mungkin? Kamu pasti setan."
"Setan? Apa itu setan? Apa itu nama manusia?"
"Jangan bercanda kamu!" hardik Tegar dengan wajah yang sudah nampak pucat.
"Saya tidak bercanda, saya adalah sosok yang akan memenuhi keinginan anda jika anda sanggup memenuhi syarat utamanya."
"Bagaimana saya bisa percaya?" balas Tegar masih ketakutan.
"Silahkan, anda tunjukan pada saya, sebuah gambar, foto atau apapun, yang berwujud perempuan. Maka saya akan menunjukkan wujud saya seperti gambar yang anda pilih."
Tegar tercenung beberapa saat. Ingin rasanya dia tidak percaya, tapi rasa penasarannya juga cukup besar menggerogoti benaknya.
Otak Tegar berpikir cepat dengan mata jelalatan memperhatikan setiap sisi kamarnya. Saat arah pandangnya tertuju pada benda yang terpajang di dinding, Tegar langsung menemukan ide.
"Coba buktikan, menggunakan foto wanita itu!" tunjuk Tegar pada gambar seorang wanita yang menjadi model dalam kalender.
"Baiklah, tunggu sebentar!"
Tegar tak membalas ucapannya namun dia menuruti untuk menunggu sebuah pembuktian.
Hinggga beberapa detik kemudian, mata Tegar langsung melebar kala tatapannya menangkap keajaiban tepat di hadapannya.
Pertama yang Tegar saksikan, sepasang kaki muncul. Dari kaki, penampakan berlanjut naik ke lutut dan terus naik ke atas, sampai berhenti tepat di ujung rambut dan kepala
"Bagaimana bisa?"
Mata Tegar nyaris tak berkedip dengan mulut terbuka, menyaksikan sosok wanita yang selama ini dia kenal sebagai seorang artis cantik dari negara ini.
Namun, ada hal yang lain yang membuat Tegar seperti kesusahan menelan ludahnya sendiri. Sosok cantik itu berdiri tanpa sehelai kain menutupi tubuhnya.
"Bagaimana? Apa sekarang anda sudah percaya?
Dengan gugup Tegar mengangguk. "Tapi, kenapa kamu tidak memakai busana?"
"Busana? Apa itu busana?" Sosok itu malah balik bertanya.
"Itu... ah sudahlah," balas Tegar bingung.
Sosok itu lantas tersenyum. "Jadi, apakah anda bersedia menjalankan misi untuk mendapatkan keuntungan?"
"Apa misinya?" tanya Tegar dengan jiwa lelakinya yang mulai meronta.
"Ada dua misi yang harus anda penuhi, pertama, bantulah manusia yang benar-benar membutuhkan pertolongan."
"Gampang kalau itu, terus misi yang kedua?"
Sosok wanita itu tersenyum, kemudian dia melakukan sesuatu yang membuat mata Tegar kemn semakin melebar dan jiwa laki-lakinya berpacu liar.
"Misi yang kedua, masukan benih dalam tubuh anda, ke dalam lubang ini minimal 5 mili liter."
"Apa!" Tegar terperangah.
"Kenapa? Anda tidak sanggup?"
"Bukannya tidak sanggup, tapi, apa anda yakin, misinya seperti itu?"
"Tentu saya yakin. Jika kedua misi itu berhasil anda penuhi, maka anda akan mendapat sesuatu yang sangat anda butuhkan."
Tegar terdiam dengan perasaan yang campur aduk. Anak muda itu masih bingung, apa yang yang harus dia lakukan, meski jiwa laki-lakinya sudah menggeliat sangat liar.
"Bagaimana? Anda tidak sanggup memenuhi misi itu?" Karena tak ada jawaban dari Tegar, sosok itu pun kembali bertanya untuk memastikan kesanggupan pria tersebut.
"Bukan begitu," bantah Tegar. "Sampai saat ini saya belum pernah melakukan hubungan kaya gitu, lalu bagaimana caranya aku bisa mengetahui kalau benihku masuk sebanyak lima mili liter?"
"Anda tidak perlu khawatir, kotak itu akan mengeluarkan cahaya berwarna merah, jika anda sudah mencapai target."
Lagi-lagi Tegar tertegun.
"Kalau boleh tahu, imbalan apa yang saya dapatkan jika misi terpenuhi?"
Wanita itu tersenyum. "Setelah anda sukses menjalankan misi, dalam waktu 24 jam, kotak itu akan terisi 1000 kali lipat dari uang yang anda dapatkan selama satu hari bekerja."
"Hah! Serius?" Tegar kembali takjub "Tapi kan kotak itu kecil, mana muat?"
"Anda bisa membuktikannya sendiri. Tapi jika anda ragu dan masih tidak percaya, tidak masalah. Anda bisa membuka kembali kotak tersebut lalu tekan tombol berwarna hitam."
"Baiklah, baiklah, baiklah, aku akan mencobanya," Tegar menyerah. "Tapi, semua ini aman, kan? Tanpa efek samping?"
"Tentu," jawab sosok tersebut. "Sekarang, anda hanya perlu membuktikan semua yang saya sampaikan.
Tegar mengangguk. "Baiklah kalau begitu," anak muda itu segera melepas semua pakainnya.
Meski masih ada keraguan dalam benaknya, tapi jiwa lelaki Tegar yang sudah bergejolak, mendorong pria itu untuk naik ke atas kasur, melepas hasrat bersama wanita untuk pertama kalinya.
Bersamaan dengan itu, di belahaan ruang angkasa yang lain, kilatan-kilatan petir menyambar tanpa henti.