dari aplikasi salah satu dating ku install di ponsel ku, untuk mengisi waktu gabut ku dan juga aku baru saja kehilangan pekerjaan ku, karena seseorang yang ku anggap baik ternyata dia lah yang membuat ku kehilangan pekerjaan ku, lalu aku juga menulis novel, ketika menggunakan aplikasi dating itu aku mengenal pria yang membuat ku nyaman untuk mengirim pesan singkat, dia selalu menyempatkan waktu untuk merespon pesan dari ku melalui ponsel kita masing masing, dan dari awal aku hanya iseng mengenal pria tersebut dan karena dia lebih matang usianya dari ku, yang selalu ku panggil suhu yang sudah ku anggap seperti seorang kakak, semua keluh kesah ku selalu ku curahkan kepada dia, dan aku semakin merasa nyaman mengenal dengan pria yang ku kenal secara online, dan tidak tahu perasaan itu tumbuh begitu saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afifah Dewi Masithoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hal yang di sembunyikan
Kini Livy bisa membagi waktu nya dengan baik, terlebih dia lebih memprioritaskan waktu nya untuk bekerja, akan tetapi dia sangat bahagia karena bisa meluangkan waktu bermain serta berkumpul dengan keempat sahabatnya, Franny, Dyani, Edward dan Billy.
Livy akan menyempatkan waktu nya untuk bermain dengan mereka, dan juga dia akan bertemu kekasih nya jika dirinya tidak lembur, atau pun dengan sang kekasihnya tidak sibuk sehingga bisa menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Livy, terlebih sekarang kini mereka berdua di wilayah yang sama akan tetapi sedikit jauh jarak nya, akan tetapi dia menghalangi mereka berdua untuk bertemu, hanya saja kegiatan mereka berdua yang begitu padat, sehingga membuat nya sibuk dan susah untuk mencari waktu untuk bertemu.
"maaf aku datang nya terlambat, tadi jalanan macet banget" ucap Livy yang baru sampai di caffe tempat langganan mereka bertiga, dan dia pun duduk di samping Franny dan kini dia berada di antara Livy dan Billy.
"tidak apa apa yang penting kamu sampai dengan selamat" ucap Franny dan dia memberikan sepiring kue kesukaan nya dan minuman yang biasa dia pesan.
"jangan lupa minum segelas air putih" ucap Billy yang sudah menyiapkan segelas air minum untuk Livy, dan dia pun meminum nya dengan patuh karena tahu jika dirinya akan dehidrasi jika telat minum.
"bagaimana pekerjaan kamu" ucap nya lagi yang menanyakan pekerjaan Livy, yang seperti biasa dirinya akan bercerita seperti anak kecil yang kesal kepada sang kakak nya, dan hal itu sudah menjadi hal biasa bagi mereka, jika Livy tidak menyukai memiliki bos seperti tuan Ezra akan tetapi demi pekerjaan dan gaji Livy tetap harus bekerja.
"seperti nya Minggu depan aku akan ikut si kutub ke luar kota, jadi aku gak bisa nongkrong dengan kalian" ucap Livy yang seperti merengek kepada sang kakak nya.
"kamu seperti baru beberapa hari ikut pak Ezra" ucap Livy sambil tersenyum karena tidak ada kata bosan untuk dirinya mendengar kan curhatan dari Livy.
"tidak apa-apa mungkin bisa jadi kalian bisa kencan disana" ucap Billy sambil tertawa terbahak-bahak dengan apa yang dia omongkan, terdengar sangat lucu jika Livy berkencan dengan tuan ezra, meski hanya makan malam berdua karena mereka pergi bertiga dan selain itu ada pak jack yang lain ikut serta, sehingga bukan hanya Livy dan tuan ezra akan tetapi pak Jack yang akan ikut.
"seperti nya istri si kutub akan ikut juga" ucap Livy dengan nada santai tidak ada rasa takut atau cemburu sedikit pun, dan membuat Franny tersedak air sehingga membuatnya terbatuk-batuk, dan Billy dengan sigap memberikan air minum untuk wanita itu.
"kamu baik baik saja" ucap Billy yang sangat mengkhawatirkan dirinya dengan wajah cemas.
"kamu baik baik saja" ucap Livy yang sudah bersiaga memberikan air minum miliknya, akan tetapi kalah cepat dengan pergerakan Billy yang meski keduanya juga berada dekat dengan Franny.
"istri pak Ezra ikut lagi pasti kamu di buat susah oleh wanita itu" ucap Franny dan Livy mengangguk sebagai jawaban, karena ini bukan pertama kali istri tuan Ezra mengikuti sang suaminya.
"apakah dia membuat mu capek" ucap nya lagi dan Livy mengangguk sebagai jawaban, karena dirinya merasa seperti asisten pribadi dari istri tuan Ezra, dan menjadi tukang fotografer mereka berdua jika pekerjaan selesai, bukan kembali akan tetapi Livy akan ikut menemani mereka jalan jalan selayaknya pasangan kekasih.
"dia sungguh-sungguh keterlaluan" ucap Billy dan Livy tidak bisa berbuat sesuatu, karena dia adalah istri dari bos nya, meski mendapat kan bonus akan tetapi itu di luar jobdisk milik nya.
"mau gimana lagi coba, aku juga mendapat kan bonus" ucap Livy yang sambil tertawa terbahak-bahak, karena dia mendapatkan gaji serta bonus sehingga dia bisa membayangkan bisa, dapat berlibur atau mengambil cuti untuk pulang ke jawa.
"kamu baik baik saja" ucap Billy yang masih perhatian kepada Franny dan dia mengangguk sebagai jawaban, Livy menikmati makanan kesukaan dirinya.
"tumben mereka berdua sangat lama datang nya" ucap Livy yang tak lama kemudian Edward dan Dyani pun sampai langsung duduk berhadapan, kini Livy duduk di antara Edward dan Dyani serta Franny dan Billy.
"maaf yah datang nya terlambat soalnya aku harus mampir dulu membeli bahan makanan" ucap Dyani dan mereka mengangguk paham, sedangkan Livy seperti anak kecil yang fokus makan kue kesukaan nya.
"jangan cepat-cepat makan nya, gak ada yang merebut makanan kamu" ucap Edward yang mengelus kepala Livy dengan lembut.
"biarin aku lagi kesal banget apalagi jika kalian menyembunyikan sesuatu dari aku" ucap Livy dengan nada kesal nya dan membuat mereka hanya bisa harus berkata jujur.
"kami minta maaf jika membuat mu kesal" ucap Dyani yang seperti merasa bersalah kepada Livy.
"aku sudah membelikan kue kesukaan mu ini" ucap Edward yang memberikan sebuah kotak yang berisi kue kesukaan Livy dan dia pun segera menerima kotak tersebut.
"tidak boleh menolak kebaikan orang terlebih itu dari oppa Edward" ucap Livy lalu membuka nya dan benar saja itu kue kesukaan nya, dan dia dengan lahap memakan kue tersebut.
"aku juga memesan kan dessert kesukaan kamu" Billy yang tak lama pelayan pun datang memberikan dessert yang sudah dia pesan.
"kalian memang terbaik deh" ucap Livy yang sangat merasa senang, seperti anak kecil yang sedang di sogok makanan kesukaan nya, dan membuat mereka geleng kepala dan membayangkan jika Livy berada di rumah nya, dia seperti anak kecil yang teramat di sayang oleh keluarga nya dan sangat di manja oleh keluarga nya, dan kini akan mendapatkan hal yang sama dari mereka yang akan mendapatkan kasih sayang yang sama, seperti yang dia dapatkan dari keluarga nya.
"bagaimana mood kamu sudah membaik" ucap Franny dan dia mengangguk sebagai jawaban, dan mereka seperti nya bisa bernafaskan lega seperti ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari Livy.
"ay aku sangat kangen sama kamu" ucap Livy yang memeluk erat pria yang sangat di rindukan selama ini, dan sudah 1 Minggu mereka tidak bertemu dan kini saat nya mereka bisa bertemu, dan pria itu kini berada di hadapan nya sehingga Livy memeluk nya dengan erat, dan mengatakan hal yang sama dan pria itu membalas dengan pelukan yang erat dan terasa hangat untuk keduanya.
"kita sama sama sibuk, terlebih keluarga kamu datang sehingga membuat mu tidak bisa, dan kamu juga harus menemani bos kamu keluar kota, jadi kamu sangat sibuk dan aku juga sibuk tapi sekarang kita bisa bertemu" ucap Richard yang mengecup manis beberapa kali di kening Livy, serta beberapa kali di bagian pipi kanan dan pipi kiri Livy dan Livy pun membalas hal yang sama.
"bagaimana kita jalan hari ini" ucap Richard dan Livy mengangguk sebagai jawaban lalu keduanya memasang sabuk pengaman lalu meninggalkan area parkir perusahaan.
terlihat Livy sangat bahagia bertemu dengan sang kekasihnya, begitu pun dengan Richard begitu bahagia bertemu dengan sang kekasih nya Livy.
