Seorang Presdir Perusahaan dikota Medan, dia pergi meninggalkan perusahaannya selama beberapa tahun lamanya, dia memilih untuk
mengasingkan diri disebuah Kuil.
Setelah beberapa tahun dia kembali dengan perubahan yang yang sangat besar, dia mampu menjadi Dokter Tradisional dan mampu seni bela diri.
Semoga para pembaca bisa terhibur dengan cerita ini. Terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Ketua Geng Motor SERIGALA (Ucok Botak)
Farel melemparnya kebelakang bagaikan layang-layang, yang membuat anak geng motor tersebut terlempar dan terhempas dibodi motornya sendiri dengan mengeluarkan suara gedebuk.
Ketika dia sudah jatuh ketanah, anak geng motor tersebut langsung dibantu oleh teman-temannya untuk berdiri.
“uhuk, uhuk” suara batuknya ketika dia sudah bangkit berdiri, kemudian dia merasakan lengannya sudah tidak bisa digerakan lagi.
“Ap? Apa, apa! Di, dia sudah mematahkan lenganku? Cepat kalian bunuh dia! Cincang dia lalu buang disungai Deli” teriaknya kepada seluruh teman-temannya, yang dalam hitungan detik seluruh anak geng motor langsung mengeluarkan seluruh senjata mereka.
Seluruh anak Geng Motor langsung mengepung Farel, dengan berbagai senjata ditangan mereka masing-masing.
Melihat semua itu, Farel hanya menyeringai tidak menanggapi dengan serius, dia menatap mereka semua dengan tampang yang meremehkan.
“Apakah kalian sudah siap semua?” Ucap Farel dengan santai. Dalam hitungan detik dia sudah bergerak kearah seluruh anak geng motor.
“Bugh, Bagh, Boom” suara pukulan terdengar memilukan, ketika ada beberapa anak Geng Motor yang bagian internal mereka mengalami kerusakan parah, setelah mendapatkan pukulan keras dari tinju Farel.
Seluruh anak geng motor yang sudah mengepungnya tadi berakhir dalam kesengsaraan, ada yang sudah patah kaki, ada yang jari-jarinya bengkok, dan ada juga yang sudah memuntahkan darah segar.
Anak geng motor yang masih berada diatas motor tercengang, mata mereka terbelalak kaget ketika melihat teman-teman mereka semua sudah meringkuk ketanah.
“Ti, tidak mungkin! Orang ini manusia atau makhluk astral?” ucap geng motor yang sudah duluan dihajar Farel.
Sadarman Lase mengucek matanya sambil memukul lengan temannya, dia menajamkan penglihatannya kearah Farel dan anak geng motor.
“Bang bro! Apakah aku tidak salah lihat ya? Dia itu sudah melumpuhkan seluruh geng motor itu hanya dalam beberapa menit” Ucap Sadarman Lase dengan perasaan yang masih tidak percaya.
“iya, iya, ini terasa bagaikan mimpi! Tapi ini nyata!” Jawab Security teman Sadarman.
Tiba-tiba suara motor gede terdengar “Bruum, Bruum” dan langsung pengemudinya turun dengan wajah serius dan dingin.
“Bedebah!! Siapa yang sudah berani menyinggung geng motor binaanku? Hah” Teriaknya kesembarang arah, dia mengerutkan keningnya ketika dia melihat Farel yang berdiri santai sambil menyilangkan tangan didada.
“Di, dia bang Ketua” Tunjuk Geng motor yang sudah dipatahkan lengan oleh Farel, dia berjalan dengan tartatih kesamping Ketua geng motor itu.
“Heemm.. Bagus! Rupanya kau memiliki nyali yang kuat, tak kusangka kau berani menindas seluruh anak geng motor serigala! Aku mau lihat nyalimu itu sampai dimana bisa bertahan” Ucap ketua Gengn Motor dengan matanya yang memerah.
“Celaka! Anak itu sudah tidak bisa selamat! Ketua geng motor mereka sudah langsung turun lapangan” Ucap Security yang lain yang langsung diangguki oleh Sadarman Lase dan beberapa security yang lain.
“Kita lihat saja dulu, nanti kalau dia sudah tidak bernyawa baru langsung kita panggil ambulan” jawab security yang lain.
“huuiis, jangan begitu ah, gak baik! Masa kita doain dia mati, seharusnya kita berdoa supaya dia bisa terhindar dari masalah ini” ucap Security senior yang ikut nimbrung menyaksikan tontonan gratis itu.
Kembali dihadapan ketua Geng Motor.
“Baru kali ini ada yang berani menindas Geng Motor Serigala!” Ucapnya dengan dingin.
“Aku UCOK Botak! Ketua Geng Motor Serigala! Tidak akan membiarkan hal ini begitu saja” bentaknya dengan masih menatapa tajam kearah Farel Laia.
Farel hanya mendengus kesal mendengar perkenalan ketua geng motor itu, kemudian dia menggerakan lehernya dan terdengar suara “kreek”.
Ucok Botak semakin marah melihat gerakan Farel yang sama sekali tidak menghiraukannya, dia menggertakan gigi-giginya sampai terdengar suara yang gurih.
“Anak Kecil! Lebih baik kau patahkan sendiri kaki dan tanganmu, kemudian bunuh dirimu sendiri supaya kau tidak merasakan kesakitan” Ucap Ucok Botak dengan tegas, sambil dia melempar sebilah pisau didepan Farel.
Farel hanya menyeringai kecut, ketika dia mendengar pernyataan dari Ucok Botak, kemudian dia berkata “Cuuiih... Apakah kau pantas mengatakan hal itu? Aku takut pisau ini yang akan melukaimu”.
Setelah Farel berkata dia langsung menghentakan kakinya ketanah, pisau itu langsung terlempar keatas dan langsung disambut dengan tangkapan dari Farel.
Farel langsung melemparkan Pisau itu kearah Ucok Botak, Farel mengaliri pisau itu dengan kekuatan Qi-nya, sehingga Pisau itu langsung dapat diarahkannya tepat didepan mata Ucok Botak.
Pisau itu sekarang berada tepat dihadapan Ucok Botak, pisau itu bagaikan memiliki indera pendengaran dia hanya masih menunggu perintah dari sang tuan.
Semua orang yang melihat kejadian itu tercengang kaget, mereka semua tidak menyangka kekuatan anak kecil dihadapan mereka mampu mengendalikan senjata yang berada disekitarnya.
Ucok Botak berkeringat dingin ketika dia dihadapkan dengan sebilah pisau tajam, seluruh tubuhnya bergetar hebat bagaikan terkena hantaran listrik yang beribu volt.
Farel berjalan santai kearah Ucok Botak, dia menatap miring kearah Ucok Botak, kemudian dia mendengus berat. “Apakah kau masih bisa memintaku untuk tanggungjawab! Kalau keadaannya sudah seperti ini?” tanyanya dengan santai tapi terdengar sangat menggelegar.
“Ti,, tii, tidak! Saya tidak berani!” Jawab Ucok Botak dengan suara bergetar.
Mendengar jawaban dari Ucok Botak, Farel hanya bisa mengangguk pelan dan mengerucutkan bibirnya kedepan.
“Apakah ada yang ingin kau sampaikan untuk yang terakhir kalinya?” Tanya Farel kepada Ucok Botak tanpa menatap Ucok.
“Am, Ampun! Ampuni aku! Aku telah salah menilai, tolong ampuni aku, aku berjanji dimasa depan aku tidak mengulangi hal ini lagi dan akan selalu setia kepadamu” Jawab Ucok dengan memohon pengampunan dari Farel, karen pada situasi sekarang ini dia dihadapkan antara hidup dan mati.
“Apakah dengan kemampuanmu yang pecundang seperti ini? Apa kau pantas setia padaku” Ucap Farel dengan datar dan menyilangkan tanganya didada.
“Ampun bang, bos, eh Tuan! Saya akan berusaha membuat anda senang” Jawab Ucok botak yang semakin membuat sekujur tubuhnya berkeringat dingin.
Mendengar ucapan dari Ucok, Farel langsung menggerakan tangannya, dan pisau itu melesat dengan cepat kearah pohon dibelakang Ucok, namun pisau itu sudah menggores sedikit daun telinga Ucok yang membuat tetesan darah segar terjatuh membasahi tanah.
Setelah pisau itu tidak lagi berada dihadapannya, Ucok langsung berlari dihadapan Farel dan langsung berlutut dengan kedua kakinya.
Melihat ketua Gengnya berlutut, maka seluruh anggota Geng Motor itu tanpa terkcuali langsung berlutut ditanah dengan kepala menghadap kebawah.
“Mohon ampuni kami Tuan! Mohon terima kami sebagai muridmu bawahamu! Mulai sekarang! segala sumber daya yang dimiliki oleh Geng Motor Serigala, sepenuhnya dibawah kendali anda, mohon Tuan beri kami kesempatan” ucap Ucok Botak dengan sungguh-sungguh.
“Mohon terima kami Tuan” jawab seluruh anggota geng motor secara serempak.
Farel mengedipkan sebelah matanya ketika mendengar ucapak ucok botak, bahwa seluruh sumber daya gengnya akan diserahkan kepadanya dengan secara sukarela.
“Emm,, baiklah kalau begitu! Besok kau temui Wakil CEO Talzus Group, namanya pak Juni, dan kau harus serahkan seluruh aset dan saham geng motor serigala, jika kau ingin berada dibawah kendaliku! Apa sudah jelas?” Ucap Farel dengan tegas.
“Sudah jelas Tuan” jawab Ucok dengan semangat 45.
Setelah mengatakan hal itu, Farel langsung melesat pergi dari tempat itu bagaikan kilatan cahaya, yang membuat mereka semua bertanya-tanya kemanakah dia pergi.
“Opss, Bancet! Kemana dia pergi, kenapa di menghilang begitu saja, dan lihat seluruh Geng Motor itu berlutut dihadapannya, sangat-sangat hebat! Ucap Security temannya Sadarman.
“benar-benar, geng motor itu ibarat debu dihadapannya, senjata mereka seakan tidak berarti apa-apa dihadapan anak itu” Ucap Sadarman Lase yang merasa terkagum-kagum dengan kehebatan Farel.
Setelah sadar dan merasa tidak ada lagi orang dihadapannya, Ucok Botak mengangkat kepalanya keatas menyeilidiki keberadaan Farel saat ini, namun setelah dia melihat kesegala arah dia tidak menemukan keberadaan Farel.
“Kemana dia pergi! Atau jangan-jangan dia masih berada ditempat ini, dia sedang bersembunyi dan mengawasi gerak-gerik geng motor SERIGALA, karena sekarang geng motor serigala berada dibawah kendalinya” Ujar Ucok Botak dalam hatinya, sehingga ketika dia mengingat hal itu, sebuah senyuman senang muncul dari sudut bibirnya.
“Ayoo semua! Kita pulang dan beristirahat! Besok jam 9 harus datang di Markas, karena kita datang keperusahaan Talzus Group untuk bertemu dengan wakil CEOnya, dan satu lagi! Kalian tidak boleh sembarangan membuat kejahatan, karena jangan sampai Tuan Kita marah, Apa kalian dengarkan” Ucap Ucok dengan tegas.
“Kami sudah mendengarkannya ketua” Ucap mereka serentak.
Setelah mengatakan hal itu, Ucok langsung berjalan kearah Pohon dan langsung meraih Pisaunya yang sudah menancap dengan bagus, akibat perbuatan Farel tadi.
Para security hanya bisa menggelengkan kepala, ketika semua adegan yang sedang mereka saksikan berakhir dengan sendirinya, tanpa Farel mengalami dampak sama sekali.
"Sangat Hebat ya? Aku pikir tadi dia hanya membual, eh ternyata dia emang suhunya" ucap Security teman Sadarman Lase.