EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
"Aku sekarang di mobil," jawab Grameisya.
"Baik Nona, saya akan kembali," ucap Pak Ahmad.
Ia pun buru-buru kembali ke mobil setelah puas mencari Grameisya di kelasnya.
"Nona, Anda ke mana saja? Saya khawatir sekali," ucap Pak Ahmad melihat Grameisya yang sedang berdiri di samping mobil.
"Oh, aku sedang bertemu dengan teman," jawab Grameisya tersenyum sambil membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.
"Eh." Pak Ahmad menekuk alisnya, sejak kapan Grameisya ingin masuk ke mobil sendiri. Karena semua Nona dan Tuan muda mereka akan menunggu supir mobil untuk membuka pintu mobil untuk mereka.
Pak Ahmad masuk ke dalam mobil dan perlahan-lahan mobil pun melaju pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Grameisya pun turun dari mobilnya dan ia pun langsung masuk ke dalam rumah mewah itu.
Saat itu Defli sedang memegang helmnya dan ia hendak pergi.
Defli melihat Grameisya lewat tanpa mempedulikannya.
"Hey Grameisya," ucap Defli memegang tangan Grameisya.
Grameisya menatap Defli dingin. "Kamu ini apa-apaan sih!" ucap Grameisya ketus dan ia menghempaskan tangannya agar terlepas dari pegangan Defli.
"Oh, kau seperti ini menggunakan trik tarik ulur agar aku tertarik pada mu ya?" tebak Defli tersenyum dengan menaikkan sudut bibirnya.
"Heh! Kau jangan percaya diri dulu, aku sungguh tak tertarik pada diri mu. Oh ya, mungkin Ame tertarik padamu, kau bisa mengodanya," ucap Grameisya pergi meninggalkan Defli begitu saja.
"Heh! Dia beneran sedang tarik ulur dengan ku, tapi ... kenapa aku malah memegang tangannya? Entah mengapa aku merasa dia seperti orang lain?" tanya Defli.
Grameisya menuju kamarnya dan mengantikan seragamnya.
"Nona, ini makan siang Anda," ucap Bi Ena.
"Terima kasih Bi," ucap Grameisya. Ia menyantap makanannya hingga habis.
Beberapa saat kemudian, Grameisya keluar dari kamarnya, ia ingin membeli beberapa pakaian, karena baju yang ada di lemari tidak sesuai seleranya.
Tiba-tiba saja Yessy menghalangi jalannya.
"Kau harus ikut aku," ucap Yessy.
"Kenapa aku harus ikut dengan mu? Kau ingin merencana hal jahat kan?" tebak Grameisya.
Yessy terdiam sejenak. "Ayo ikut saja aku, kau akan tahu nanti," ucap Yessy meraih tangan Grameisya.
Grameisya mengikutinya, ia juga penasaran apa yang ingin di lakukan oleh Yessy.
Yessy membawa masuk ke dalam mobil.
"Jalan!" perintah Yessy keada supir mobilnya.
"Baik Nona." angguk supirnya.
Perjalanan yang memakan waktu beberapa menit itu akhirnya mereka pun sampai di tempat.
"Rumah sakit?" tanya Grameisya menekuk alisnya.
"Ayo masuk ke dalam," ajak Yessy.
"Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?" tanya Grameisya.
"Aku hanya ingin memastikan jika kau baik-baik saja," ucap Yessy.
"Asal kau tidak punya niat jahat aku akan melepaskan mu, tapi jika kau melakukan sesuatu padaku, akan ku hancurkan rumah sakit ini," ancam Grameisya.
"Tenang saja, tidak akan terjadi sesuatu padamu," ucap Yessy.
Yessy membawanya ke sebuah ruangan, di mana dokter itu sudah ia boking.
"Oh Nona Yessy, selamat datang," ucap dokter itu saat melihat Yessy datang.
"Dokter, seperti yang sudah di janjikan, aku ingin kamu memeriksanya. Apa dia beneran hilang ingatan atau tidak? Jika ya tolong kembalikan ingatannya yang lama," ucap Yessy.
"Ck! Oh ini yang kau inginkan? Baiklah, aku turuti keinginanmu, aku juga penasaran apa teknologi canggih ini bisa mendeteksi atau tidak," ucap Grameisya tersenyum.
Makanya jangan hobi bully orang
kan ame jg hobi bully
tanggung dong ...
kan udah bawa2 pasukan