NovelToon NovelToon
Membalas Sakit Hati Ibu

Membalas Sakit Hati Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:718.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Yuna

Sinta tidak tahan lagi dengan perlakuan tidak baik dan semena-mena oleh Ayah dan keluarganya, terlebih mereka selalu menghina Ibunya.

Sinta yang awalnya diam saja, sekarang tidak lagi. Dia akan membalas sakit hati Ibu nya kepada orang-orang yang sudah menolehkan luka di hati Ibu.

Apa yang akan Sinta lakukan untuk membalaskan luka sakit hati sang Ibu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 4 Persiapan Jualan

"Kamu sudah berani melawan ku Ipah?, Sudahlah aku makan di rumah Ibu saja. Di sini semuanya nggak becus." Sahut Ayah seraya berjalan keluar rumah.

Brak.

'Dasar anak mami' ujarku dalam hati.

"Astaghfirullahhaladzim. Ayah mu itu benar-benar keterlaluan, ambil contoh baik nya jangan ambil contoh yang buruk yah, Nak."

"Tapi seperti nya ngga ada contoh yang baik yang bisa di ambil Bu." jawabku sekenanya.

"Sudah-sudah sekarang kita sholat maghrib adzan maghrib sudah berkumandang. Bangun kan juga adik mu suruh sholat!." titah Ibu kepadaku lalu aku pun masuk ke dalam kamar dan tak lupa membangunkan Bayu, heran nih anak ada ribut-ribut di luar tapi tetap pulas tidur nya.

Aku berjalan ke kamar adikku satu-satu nya itu, baru saja megang handle pintu dan hendak memanggilnya.

"Bay..!" adik ku itu sudah membuka pintu.

"Bayu, kamu sudah sholat?." tanya ku.

"Ya sudahlah, emang kakak yang selalu menunda-nunda sholat!." ejeknya kepadaku lalu ia berjalan melenggang melewatiku.

Ih, benar-benar.

Kemudian aku bergegas melaksanakan kewajiban tiga rakaat dan rebahan sejenak, aku keluar kamar dan menghampiri Ibu yang sedang mencetak cireng isi suwir ayam.

"Hhmm kak ini bagusnya cireng isi di jual berapa yah? Ibu bikinnya lumayan banyak, tapi untuk dompet murid nya bagus nya di jual berapa?."

"Aku jual Rp. 3000,00 aja Bu, Ibu sekarang bikinnya jangan terlalu banyak, bikin 20 biji dulu untuk masing-masing aku dan Bayu, belum kita jual-jual yang lainnya." Aku memberi usul pada Ibu.

Aku takutnya dagangan tidak laris, aku kasihan jika dagangan Ibu tidak laku sedangkan Ibu sudah berusaha keras membuatnya.

"Baiklah, Ibu nurut aja padamu, kamu yang tahu situasi dan kondisi di sekolah." Akhirnya aku membantu Ibu untuk membuat makanan, jadi subuh nanti hanya tinggal di goreng dan di olah saja.

"Sinta, boleh Ibu menasehati mu?."

"Ya boleh dong Bu, kenapa nggak boleh coba hehe." jawabku di selingi dengan candaan.

"Begini, jika keluarga Ayahmu terus merecoki kita, jika tidak terlalu parah jangan di lawan, bukannya apa-apa, Ibu tidak mau kamu di cap jelek oleh tetangga karena melawan orang tua, tapi jika keluarga Ayahmu sudah keterlaluan, Ibu akan mendukung mu untuk melawan mereka, sebaiknya jangan di tanggapi." tutur Ibu dengan lembut.

"Aku akan mengikuti nasihat Ibu, aku hanya tak ingin Ibu banyak pikiran karena sikapku, terima kasih ya Bu sudah mengingatkan." jawabku.

Tak terasa aku dan Ibu berkutat di dapur hampir satu jam lebih, ada tiga macan gorengan dan juga dua jenis kue yang akan aku dan Bayu bawa besok ke sekolah.

"Sudah selesai, Ibu gimana kalau misalkan malam ini Ibu tidur di kamar ku saja? Aku takut Ibu di sakiti oleh Ayah." ujarku pada Ibu yang sedang mencuci wadah bekas produksi.

"Boleh, apa kamu nggak kesempitan kalau tidur sama Ibu?."

"Enggak kok Bu, ayo kita ke kamar!." ajakku setelah selesai mencuci piring dan menata piring ke rak, aku dan Ibu pun masuk ke dalam kamarku.

Rumah yang kami tempat sekarang itu cukup luas, ada 4 kamar yang di mana satu nya kamar tamu sedangkan Bayu ada di lantai 2.

"Kalau misal nya Ibu dan Ayah bercerai apa kamu keberatan, Nak?." tanya Ibu dengan ragu.

"Aku dan Bayu sama sekali tidak keberatan jika Ibu memutuskan untuk bercerai dengan Ayah. Aku tidak mau melihat Ibu di siksa terus seperti ini oleh Ayah dan keluarganya. Aku sangat mendukung jika Ibu memutuskan untuk berpisah," Aku menjawab dengan semangat uang menggebu-gebu, malah aku ingin kedua orang tua ku bercerai saja.

"Tapi apa mungkin bisa Ayahmu berubah? Sejujurnya Ibu sangat mencintai Ayahmu dan Ibu berharap Ayahmu akan berubah." ujar Ibu menitikkan air matanya.

Aku pun menghela nafas panjang mendapati jawaban Ibu seperti ini, aku sangat kesal, kenapa ada wanita yang sudah di sakiti tapi masih bertahan dengan dalih sangat mencintai? Realita seperti ini masih banyak di luaran sana, bahkan sekarang sedang aku alami dengan Ibu ku sendiri.

"Ibu kalau mencintai seseorang itu harus pakai logika, apalagi Ibu bilang bahwa Ayah dan keluarganya seperti itu sejak aku masih Tk, dan sekarang usiaku hampir mau 18 tahun Bu, Apakah ada tanda-tanda Ayah berubah? Tidak kan Bu?" jawabku dengan nada sedikit emosi, bukannya aku tidak sopan kepada Ibu kandung sendiri, tapi aku tidak habis pikir dengan apa yang di ucapkan Ibu.

"Aku sangat setuju jika Ibu memutuskan untuk bercerai dengan Ayah! dari pada harus melihat Ibu yang selalu disakiti oleh Ayah dan keluarganya."

"Sudah sebaiknya kita tidur, kalau misalkan memang Ibu dan Ayahmu tidak berjodoh pasti Allah akan memisahkan kita, Alah tidak akan salah memberikan takdir yang salah kepada hamba-Nya." Jawab Ibu seraya memunggungiku untuk tidur.

"Astaghfirulloh," Aku menenangkan hati ku sendiri menghadapi Ibu yang seperti ini, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan mencintai laki-laki sebesar ini.

Setelah beberapa jam memikirkan nasib Ibu dan Ayah, mataku mulai berat dan akhirnya aku pun tertidur.

***

Jam 04.00 subuh aku terbangun karena suara alarm yang aku setting, di sampingku sudah tidak ada Ibu. Aku pun duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawa, setelah di rasa terkumpul aku langsung ke kamar mandi dan bergegas menghampiri Ibu di dapur.

"Ibu apa nggak ke pagian kita goreng-gorengnya?." tanyaku pada Ibu.

"Enggak, kan kamu juga berangkat jam 6. Lagian Ibu juga baru mulai menggoreng kok." Sahut Ibu, Ibu bertugas menggoreng dan aku membungkus kue yang sudah jadi tadi malam.

"Semalam Ayah nggak pulang yah Bu?." tanyaku pada Ibu. Tak lupa juga aku ngobrol bersama Ibu sembari memakan kue dan juga gorengan yang rasanya sangat nikmat.

"Enggak, kan sudah jadi kebiasaan Ayahmu kalau ribut pasti larinya ke rumah nenek." Sahut Ibu.

Aku pun hanya menganguk membenarkan apa kata Ibu, Ayah itu tipe laki-laki yang kalau ada masalah selalu ngumpul di ketiak Ibu nya sendiri.

"Kamu bangunin Bayu gih, Adzan subuh sudah berkumandang suruh dia untuk sholat di mesjid." titah Ibu, aku pun menganguk menuruti apa kata perintah Ibu.

Tok...

Tok...

Tok...

"Bayu bangun!." Aku pun mengetuk pintu kamar Bayu, tapi sama sekali tidak ada sahutan dari adik laki-laki ku itu.

Karena bosan menunggu di depan pintu akhirnya aku membuka pintu kamar Bayu yang ternyata tidak di kunci.

Krieeet.

"Bayu bangun!." ujarku menghampiri Bayu, Bayu terlihat mengenakan selimut hingga ke leher.

"Hei, Bayu bangun!." Saat aku menyentuh tubuh Bayu suhu tubuhnya sangat lah tinggi bahkan adikku itu setengah menggigil.

"Astaghfirulloh Bayu kamu kenapa? Bu Ibu! Bayu demamnya tinggi banget Bu!" aku berteriak-teriak memanggil Ibu di dapur.

.

.

.

Bersambung...

1
Erlina Candra
Luar biasa
Oksje Rorimpandey
Kecewa
felyna lie
Luar biasa
Katherina Ajawaila
tabur tuai berlaku buat kamu Bagas😎
Katherina Ajawaila
mantap biar msk prodeo, gratis segala galanya
Katherina Ajawaila
sama ibu. sm anak setali 3 uang🤣
Katherina Ajawaila
nenek gatel. sm dgn mantu gatel sm anak jalang lanang
Katherina Ajawaila
mestinya ibu. berkaca pd diri sendiri😡
Katherina Ajawaila
mantap pa Muklis 😇
Katherina Ajawaila
jalang liar biar di lempar aja sm batu,
Katherina Ajawaila
jgn mau han, ibu iblis ini
Katherina Ajawaila
yang busuk itu pasti kecium, biar di tutup bagaimanapun
Katherina Ajawaila
ibu sambung mu itu biang kerok dlm rmh Nal. harus di tindak mmg
Katherina Ajawaila
Bagas penyudang itu ayah kamu juga Han
Katherina Ajawaila
ibu Edan, blm aja di usir Bpk keluar dr rmh, benalu sm dgn anaknya
Katherina Ajawaila
tidur seterusnya
Katherina Ajawaila
biadab msh aja pikiran kerdil
Katherina Ajawaila
keluarga gila
Katherina Ajawaila
budek kali ya mertua Zainal ms suruh anak selingkuh tapi suami dengar. budek tingkat tinggi😅
Katherina Ajawaila
dasar jalang ngk malu obral diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!