NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta CEO Duda

Mengejar Cinta CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Alya, gadis miskin yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas harus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tertarik saat menerima tawaran menjadi seorang baby sister dengan gaji yang menurutnya cukup besar. Tapi hal yang tidak terduga, ternyata ia akan menjadi baby sister seorang anak 6 tahun dari CEO terkenal. kerumitan pun mulai terjadi saat sang CEO memberinya tawaran untuk menjadi pasangannya di depan publik. Bagaimanakah kisah cinta mereka? Apa kerumitan itu akan segera berlalu atau akan semakin rumit saat mantan istri sang CEO kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Meyakinkan Alya

Sore itu, Aditya pulang lebih awal dari biasanya. Setelah pembicaraannya dengan Pak Armand, ia merasa ada hal penting yang harus ia lakukan sebelum semuanya terlambat. Alya sedang di dapur, menyiapkan camilan untuk Tara yang sedang mengerjakan tugas sekolah. Langkah Aditya terdengar semakin dekat, membuat Alya menoleh dengan senyuman kecil.

Namun, senyuman itu memudar ketika ia melihat ekspresi serius di wajah Aditya. Ia tahu sesuatu yang besar sedang terjadi.

"Mas, sudah pulang?" tanya Alya sembari mengeringkan tangannya yang basah dengan afron yang menempel di bajunya.

Aditya berdiri di ambang pintu dapur, menyapa pelan, "Alya, ada waktu sebentar? Saya ingin bicara."

Alya meletakkan sendok di atas meja, menatap Aditya, "Tentu, Mas. Ada apa?" tanya Alya sebari melepas apronnya.

Aditya menghela napas, berjalan mendekat, "Kita sudah bicara soal tuntutan Nadia, dan aku sadar ada hal yang lebih besar dari sekadar menang atau kalah di pengadilan. Ini soal Tara, soal keluarga ini... soal kita."

Alya mengernyitkan alis, bingung. "Maksud Mas Adit, soal kita?" bayangan Alya tiba-tiba kembali pada pembicaraan mereka kemarin malam.

Aditya menatap Alya dengan lebih lembut dari biasanya, "Alya, kamu bukan orang luar di sini. Kamu sudah banyak membantu Tara—membantu aku. Aku tidak bisa membayangkan melewati semua ini tanpa kamu. Aku tahu ini bukan urusan yang mudah untukmu, tapi aku benar-benar membutuhkanmu untuk tetap ada di sini."

Alya terdiam, merasa berat, "Mas Adit, saya... saya senang bisa membantu Tara. Tapi terkadang saya merasa seperti terjebak di antara masalah yang bukan milik saya. Saya hanya orang luar, dan mungkin kehadiran saya malah membuat semuanya lebih sulit."

Aditya menggeleng pelan, suaranya tegas tapi hangat, "Kamu bukan orang luar, Alya. Kamu bagian dari rumah ini, bagian dari hidup Tara, dan—" ucapannya terhenti sejenak, ragu kemudian melanjutkannya, "—bagian dari hidupku juga."

Alya menatap Aditya dengan mata lebar, suaranya pelan, "Mas... itu tanggung jawab besar. Saya takut kalau saya gagal, Tara yang akan terluka. Saya tidak ingin menjadi alasan keluarga ini semakin berantakan."

Aditya mendekat sedikit, ia menakup kedua pipi Alya, nada suaranya lembut, "Justru sebaliknya, Alya. Kehadiranmu membuat semuanya lebih baik. Tara sangat membutuhkanmu. Aku juga."

Alya tersenyum kecil, meskipun masih terlihat ragu, "Tapi Bu Nadia... dia tidak akan berhenti, Mas. Saya takut dia akan menyerang Tara dengan alasan untuk melemahkan saya ."

Aditya mengangguk, nada suara tegas, "Aku tahu, dan aku akan memastikan dia tidak menyentuhmu. Kita akan melewati ini bersama, Alya. Aku tidak akan membiarkan kamu menghadapi ini sendirian."

Sementara itu, Tara yang mendengar percakapan mereka dari ruang tamu, berjalan ke dapur dengan langkah kecil. Ia memeluk Alya dari belakang, membuat Alya terkejut.

"Tara, ada apa?" tanya Alya kemudian membalik tubuhnya, berjongkok mensejajarkan diri dengan Tara.

Tara menatap Alya dengan mata polos, "Tante Alya, aku nggak peduli sama Mama Nadia. Aku cuma mau mama Alya di sini, sama aku."

Alya mengusap pipi Tara, menatap Tara dengan lembut, "Tara, sayang... mama Alya senang kamu merasa begitu, tapi ini bukan keputusan yang mudah."

Tara menggeleng keras, "Mama Alya bukan orang luar! Mama Alya selalu ada buat aku. Aku nggak mau mama Alya pergi."

Aditya, yang menyaksikan interaksi itu, merasa hatinya mencelos. Kata-kata Tara semakin menguatkan tekadnya.

 

Malamnya, setelah Tara tidur, Alya duduk di teras samping rumah. Angin malam menyentuh lembut kulitnya, tetapi hatinya masih diliputi keraguan. Aditya keluar membawa dua cangkir teh hangat, menyodorkan satu pada Alya sebelum duduk di sampingnya.

Aditya memecah keheningan, "Aku tahu ini tidak mudah buatmu. Tapi aku serius, Alya. Aku ingin kamu tetap di sini, menjadi bagian dari keluarga ini."

Alya menghela napas, menatap cangkir di tangannya, "Mas, saya masih takut... takut kalau saya akan gagal memenuhi harapan Mas dan Tara."

Aditya menatap Alya dalam-dalam, "Kamu sudah melakukan lebih dari cukup, Alya. Kamu tidak perlu sempurna. Kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri. Itu sudah cukup bagi kami."

Alya tersenyum kecil, suaranya lembut, "Kalau begitu, saya akan mencoba. Tapi saya tidak bisa janji kalau saya tidak mengecewakan mas dan Tara, Mas."

Aditya tersenyum hangat, "Aku tidak minta lebih dari itu, Alya. Selama kamu tetap di sini, itu sudah cukup."

Malam itu, meskipun perasaan Alya masih bercampur aduk, ia merasa sedikit lebih yakin untuk tetap bertahan. Dalam hati, ia tahu bahwa ia sudah menjadi bagian dari kehidupan Tara dan Aditya, meskipun ia belum sepenuhnya mengakui apa arti semuanya baginya.

Rasanya aku semakin masuk ke dalam dunia baru ini, ini masih terasa asing, tapi aku juga tidak bisa lepas dari sini ....

Di sisi lain, Aditya merasa semakin yakin bahwa Alya adalah orang yang tepat untuk melengkapi keluarganya.

Aku memilih Alya karena aku dan Tara membutuhkannya, aku yakin Alya adalah yang terbaik untuk kami...

Perjalanan mereka masih panjang, tetapi malam itu, mereka berdua tahu bahwa mereka akan melaluinya bersama.

Bersambung

Happy reading

1
yuning
jadikan Alya istrimu
yuning
semoga Alya menerimamu
yuning
semangat Alya
yuning
ada yang mencair
yuning: hatiku say 😁
Tri Ani: tapi bukan es, apa tuhhhh😁
total 2 replies
yuning
aku ikutan menghangat
yuning
waalaikumsalam,sama sama Thor
Nursina
seru lanjutkan
Entin Fatkurina
so aweet
Tri Ani: makacihhhhhh
total 1 replies
yuning
calon istri idaman
yuning
menjadikan Alya istrimu solusinya
SRI JARWATI
Mama alya ....uuh pasti happy banget si tara , mwmiliki mama pengganti yg lpsmuh kasih sayang
SRI JARWATI
Semengat Tara , kamu memang anak yg cerdas.
SRI JARWATI
Bagus banget ceritanya, aqu suka
SRI JARWATI
Dasar manusia es , nyebelin
SRI JARWATI
Jangan menyerah alya , kamu pasti bisa mencairkan manusia dingin itu , semangat
SRI JARWATI
Terus semangat alya
SRI JARWATI
Semangat alya , kamu bisa
SRI JARWATI
Tuan CEO nya dingin banget ya , iihh serem
SRI JARWATI
Ceritanya bagus , selalu bikin penasaran dan menambah wawasan bagi yg belum berpengalaman
SRI JARWATI
Bagus banget cara merayunya /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!